Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal
(37 minggu) dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik. Bayi yang
dilahirkan sebelum mereka siap secara fisik sering membutuhkan perawatan khusus
dan menghadapi risiko lebih tinggi dari masalah kesehatan yang serius, termasuk
lumpuh otak, gangguan intelektual, penyakit paru kronis, dan hilangnya penglihatan
serta pendengaran. Hal ini menambahkan dimensi dari disabilitas seumur hidup yang
memeras biaya tinggi pada individu yang lahir secara preterm, keluarga mereka, dan
institusi di mana mereka tinggal (Behrman dan Butler, 2007).
Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan,
terutama diantara bayi dengan badan 1500 gr atau kurang saat lahir, sehingga
keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus
dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek.
Masalah Kesehatan pada bayi prematur, membutuhkan asuhan keperawatan,
dimana pada bayi prematur sebaiknya dirawat di rumah sakit karena masih
membutuhkan cairan-cairan dan pengobatan /serta pemeriksaan Laboratorium yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan terapi pada bayi dan anak yang
meliputi peran perawat sebagai advokad, fasilitator, pelaksanaan dan pemberi asuhan
keperawatan kepada klien.

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk dapat mengetahui asuhan kebidanan pada masalah patologi persalinan
prematur dan manajemennya dalam asuhan keperawatan.
b. Tujuan Khusus
Agar dapat mngetahui mengenai :
1. Pengertian prematur
2. Penyebab bayi premature
3. Tanda dan gejala persalinan premature
4. Patofisiologi premature
5. WOC premature
6. Komplikasi premature
7. Penatalaksanaan premature
8. Pemeriksaan penunjang premature
9. Konsep asuhan keperawatan prematur
BAB II

KONSEP TEORI

A. PENGERTIAN PREMATUR

Bayi premature adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 minggu atau
kurang (WHO, 2012). Persalinan premtur adalah persalian yang terjadi pada
kehamilan kurang dari 37 minggu (antar 20-37 minggu) atau berat badan janin kurang
dari 2500 gram (Prawirohardjo, 2009). Persalinan premature adalah persalian pada
umur kehamilan kurang dari 37 minggu atau berat lahir antara 500-2499 gram
(Prawirohardjo, 2009).

Persalian preterm adalah persalinan berlangsung pada umur kehamilan 20-37


minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohadjo, 2010).

Persalinan prematur adalah persalinan saat kehamilan 28-36 minggu dengan


berat janin antara 500-1000 gram.(Kapita selekta kedokteran,2001;291)

Persalinan prematur adalah seatu persalinan yang terjadi sebelum


usia kehamilan mencapai 37 minggu.(Keperawatan maternitas,2005;245)

Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi setelah janin mencapai


periode viabilitas atau sekitar 20 minggu gestasi tetapi sebelum selesai minggu ke 37
(Marlyn E. Dungus, 2001 : 249).

Persalinan prematur adalah kelahiran bayi disaat kehamilan kurang dari 259
hari yang di hitung dari hari terakhir haid ibu. (Firmansyah, 2006).

B. ETIOLOGI
Pada kebanyakan kasus, penyebab pasti partus prematurus tidak diketahui, namun
menurut Rompas (2004) ada beberapa resiko yang dapat menyebabkan partus
prematur, yaitu :
a) Faktor resiko mayor
Kehamilan multiple, hidramnion, anomali uterus, serviks terbuka lebih
dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, riwayat abortus pada trimester II lebih
dari satu kali, riwayat persalinan prematur sebelumnya, operasi abdominal
pada kehamilan preterm, riwayat operasi konisasi dan iritabilitas uterus.
b) Faktor resiko minor
Penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam setelah
kehamilan 12 minggu, riwayat pielonefitis, merokok lebih dari 10 batang
perhari, riwayat abortus trimester II, riwayat abortus pada trimester I lebih dari
satu kali.
Menurut Manuaba (1998), faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
persalinan preterm (prematur) atau berat badan lahir rendah adalah :
a) Faktor ibu :
 Gizi saat hamil yang kurang
 Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
 Penyakit menahun ibu: hipertensi, jantung, gangguan pembuluh
darah (perokok)
 Faktor pekerja yang terlalu berat
b) Faktor kehamilan :
 Hamil dengan hidramnion
 Hamil ganda
 Perdarahan antepartum
 Komplikasi hamil: pre-eklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini
c) Faktor janin
 Cacat bawaan
C. MANIFESTASI KLINIK
1. Kram hebat seperti tanda saat menstruasi kemungkinan tertukar dan nyeri
disekitar ligament.
2. Nyeri tumpul pada panggul bawah berbeda dari nyeri panggul bawah yang
biasa di alami oleh wanita hamil.
3. Nyeri atau tekanan supra pubis mungkin tertukar dengan infeksi saluran
kemih.
4. Sensasi adanya tekanan atau berat pada pelvis.
5. Perubahan karakter atau jumlah raba vagina ( lebih kental, lebih encer,
berair, berdarah, warna coklat tidak bewarna).
6. Diare
7. Kontraksi uterus tidak dapat dipalpasi ( nyeri hebat atau tidak nyeri) yang
dirasaan lebih sering dari setiap 10 menit selama 1 jam atau lebih dan
tidak mereda dengan tidur berbaring.
8. Ketuban pecah dini.
D. PATOFISIOLOGI

Neonatus dengan imaturitas pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat


menghasilkan kalori melalui peningkatan metabolisme. Hal ini disebabkan karena
respon mengigil bayi tidak ada atau kurang, sehingga tidak dapat menambah aktivitas.
Sumber utama kalori bila ada stress dingin atau suhu lingkungan rendah adalah
thermogenesis nonshiver. Sebagai respon terhadap ransangan dingin, tubuh bayi akan
mengeluarkan neropinefrin yang menstimulasimetabolisme lemak dari cadangan
lemak cokelat untuk menghasilkan kalori yang kemudian dibawa oleh darah ke
jaringan. Stress dingin dapat menyebabkan hipoksia, metabolisme osidosis dan
hipoglikemia. Peningkatan metabolisme sebagai respon terhadap stress dingin akan
meningatkan kebutuhan kalori dan oksigen. Bila oksigen yang tersedia tidak dapat
memenuhi kebutuhan, tekanan oksigen berkurang (hipoksis) dan keadaan ini akan
menjadi lebih buruk karena volume paru menurun akibat berkurangnya oksigen darah
dan kelainan paru (paru yang imatur). Keadaan ini dapat sedikit tertolong oleh
haemoglobinfetal (Hbf) yang dapat meningkatkanoksigen lebih banyak sehingga bayi
dapat bertahan lebih lama pada kondisi tekanan oksigen yang kurang.

Stress akan direspon oleh bayi dengan melepas norepinefrin yang


menyebabkan vasokontriksi paru. Skibatnya, menurunkan keefektifan ventilasi
parusehingga kadar oksigen darah berkurang. Keadaan ini menghambat metabolisme
glukosa dan menimbulkan glikolisis aneorob yang menyebabkan peningkatan
asamlaktat, kondisi ini bersamaan dengan metabolisme lemak cokelat yang
menghasilkan asam sehingga meningkatkan konstribusi terjadinya asidosis.

Kegiatan metabolisme anaerob menghilangkan glikogen lebih banyak


daripada metabolisme aerob sehingga mempercepat terjadinya hipoglikimia. Kondisi
ini terjadi terutama bila cadangan glikogen lahir sedikit, sesudah kelahiran pemasukan
kalori rendah atau adekuat.

Termoregulasi. Bayi prematur umurnya relatif kurang mampu untuk bertahan


hidup karena struktur anatomi atau fisiologi yang imatur dan fungsi biokimianya
belum bekerja seperti bayi yang tua. Kekurangan tersebut berpengaruh terhadap
kesangupan bayi untuk mengatur dan mempertahankan suhu badannya dalam batas
normal. Bayi prematur dan imatur tidak dapatmempertahankan suhu tubuh dalam
batas normal. Karenapusat pengaturan suhu pada otak yang belum matur, kurangnya
cadangan glikogen dan lemak cokelat sebagai sumber kalori. Tidak ada atau
kurangnya lemak subkutan danpermukaan tubuh yang relatif lebih luas akan
menyebabkan kehilangan panas tubuh yang lebih banyak. Respons mengigil pada
bayi kurang atu tidak ada, sehingga bayi tidak dapat meningkatkan panas tubuh
melalui aktivitas. Selain itu kontrol refleks kulit juga masih kurang. (asirining surasmi
dkk, 2003).

E. WOC
F. KOMPLIKASI
Adapun komplikasi dari persalinan prematur adalah:
 Pendarahan plasenta dengan pembentukan prostaglandin dan mungkin induksi
stress.
 Janin mati, kelainan konsepsi atau kelainan kongenital
 KPD, infeksi lain, bakteriuri, kolonisasi genital (infeksi akan membentuk
sitokin dan pelepasan lemak bioaktif yang nantinya membentuk prostaglandin)
 Plasentasi yang kurang baik
 Distensi uterus (hidramnion dan gamelli) oligohidramnion
 Kelainan serviks yang inkompeten atau yang pendek
 Penyakit ibu yang berat
 Kurang gizi mengakibatkan anemia, kekurangan Zn, dan asam folat
 Penambahan berat yang kurang saat hamil
 Anomali uterus atau fibroid
G. PENATALAKSANAAN
Menurut FKUI. Kapita Selekta Kedokteran. 2001.
a. Setiap persalinan preterm harus dirujuk ke rumah sakit. Cari apakah faktor
penyulit ada. Dinilai apakah termasuk risiko tinggi atau rendah.
b. Sebelum dirujuk, berikan air minum 1.000 ml dalam waktu 30 menit dan nilai
apakah kontraksi berhenti atau tidak.
c. Bila kontraksi masih berlanjut, berikan obat takolitik seperti Fenoterol 5 mg
peroral dosis tunggal sebagai pilihan pertama atau Ritodrin mg peroral dosis
tinggi sebagai pilihan kedua, atau Ibuprofen 400 mg peroral dosis tungga
sebagai pilihan ketiga.
d. Bila pasien menolak dirujuk, pasien harus istirahat baring dan bayak minum,
tidak diperbolehkan bersenggama. Pasien diberi takolitik seperti Fenoterol 5
mg peroral 6 jam atau Ritodrin 10 mg peroral tiap 4 jam atau Ibuprofen 400
mg peroral tiap 8 jam sampai 2 hari bebas kontraksi.
e. Persalinan tidak boleh ditunda bila ada kontraindikasi mutlak (gawat janin,
karioamnionitis, perdarahan antepartum yang banyak) dan kontraindikasi
relative (gestosis, DM, pertumbuhan janin terhambat dan pembukaan serviks 4
cm).
A. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut FKUI. Kapita Selekta Kedokteran. 2001.
a. Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis.
b. Urinalisis.
c. Ultrasonografi untuk melihat taksiran berat janin, posisi janin dan letak
plasenta.
d. Amniosentesis untuk melihat kematangan beberapa organ janin, seperti rasio
lasitin, spingo myelin, surfaktan, dll.
BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1) Identitas
Biasanya terjadi pada ibu dengan usia di bawah 16 tahun dan lebih dari 35
tahun.
Biasanyan juga periode antar dua kehamilan yang berjarak hanya enam sampai
sembilan bulan antara kelahiran satu bayi dengan awal kehamilan berikutnya.
2) Riwayat Kesehatan
 Keluhan Utama : Biasanya mulas dan nyeri perut bagian bawah dan
mengeluarkan cairan pervaginam lendir bercampur darah.
 Riwayat Kesehatan Sekarang : Biasanya pasien merasakan kram
hebat seperti tanda saat menstruasi kemungkinan tertukar dan
nyeri disekitar ligament, nyeri tumpul pada panggul bawah,
nyeri atau tekanan supra pubis, sensasi adanya tekanan atau
berat pada pelvis, diare, adanya ketuhan pecah dini.
 Riwayat Kesehatan Dahulu : biasanya pasien pernah mengalami
ketuban pecah dini, adanya trauma dan hamil dengan hidramnion,
hamil ganda, perdarahan antepartum dan ada juga komplikasi hamil:
pre-eklamsia/eklamsia.
 Riwayat Kesehatan Keluarga : biasanya persalinan premature ini bukan
penyakit keturunan.
3) Pemeriksaan Fisik
 Sirkulasi
Hipertensi, Edema patologis (tanda hipertensi karena kehamilan
(HKK)), penyakit sebelumnya.
 Intregitas Ego
Adanya ansietas sedang.
 Makanan / cairan
Ketidakadekuatan atau penambahan berat badan berlebihan.
 Nyeri / Ketidaknyamanan
Kontraksi intermiten sampai regular yang jaraknya kurang dari 10
menit selama paling sedikit 30 detik dalam 30-60 menit.
 Pernafasan
Biasanya tampak sesak nafas pada pasien.
 Genitalia
 Tulang servikal dilatasi
 Perdarahan mungkin terlihat
 Membran mungkin ruptur (KPD)
 Perdarahan trimester ketiga
 Riwayat aborsi, persalinan prematur, riwayat biopsi konus
 Uterus mungkin distensi berlebihan, karena hidramnion,
makrosomia atau getasi multiple.
 Interaksi sosial
 Biasanya tergolong pada kelas sosial yang rendah.
 Rambut : Bersih, tidak mudah rontok, warna hitam, dan tidak ada ketombe.
 Mata : Kanan dan Kiri simetris, conjungtiva merah muda dan sklera tidak
ikterik, fungsi penglihatan normal.
 Muka :Bersih, tidak ada oedema dan tidak ada cloasma gravidarum
 Hidung : Bersih, tidak ada secret, tak ada polip dan fungsi penciuman baik.
 Mulut : Bersih, tidak ada caries, ada gigi yang berlubang dan tidak ada
stomatitis.
 Telinga :Bersih, tidak ada serumen dan fungsi pendengaran baik.
 Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan vena jugularis.
 Mamae : Simetris, tidak ada benjolan yang abnormal, putting susu menonjol,
terdapat hyperpigmentasi pada areola dan kolostrum sudah keluar meskipun
sedikit.
 Dada : Simetris, pergerakan nafas teratur, tak terdengar bunyi wheezing dan
ronchi.
 Abdomen : Terdapat linea nigra dan strie gravidarum serta tidak ada luka
bekas operasi
 Genetalia : Pengeluaran blood slym, tidak ada oedema dan varices.
 Ekstrimitas atas dan bawah.
 Atas : Simetris, pergerakan baik, tidak ada cacat, jari tangan lengkap.
 Bawah : Simetris, pergerakan baik, terdapat oedema, jari kaki lengkap.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Intoleran Aktivitas berhubungan denganketidakseimbangan antara suplai
oksigen, tirah baring lama
2) Nyeri akutberhubungan dengan agen cidera biologis, agen cedera fisik, agen
cedera kimiawi.
3) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kekolapsan paru, pergeseran
mediastinum.
4) Resiko infeksiberhubungan dengan penyakit kronis, prosedur invasif.
5) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis,
ketidakmampuan makan, kurang asupan makanan, ketidakmampuan
mengabsorbsi

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1. Intoleransi aktivitas Toleransi Aktivitas Terapi Aktivitas
berhubungan Indikator : Aktivitas :
denganketidakseimbangan  saturasi oksigen  Tentukan
antara suplai oksigen, dengan aktivitas, kemampuan
tirah baring lama  denyut nadi dengan pasien untuk
aktivitas, berlatih dalam
 tingkat pernapasan kegiatan spesifik.
dengan aktivitas,  Berkolaborasi
 kemudahan dengan therapits
bernapas dengan kerja, fisik, atau
aktivitas, rekreasi dalam
 tekanan darah perencanaan dan
sistolik dengan  pemantauan
aktivitas, program kegiatan,
 tekanan darah yang sesuai.
diastolik dengan  Tentukan
aktivitas, komitmen pasien
 temuan untuk
elektrokardiogram, meningkatkan
 warna kulit, frekuensi dan
 bangun kecepatan, berbagai kegiatan.
 berjalan kaki,  Membantu pasien
 \toleransi memanjat untuk
tangga, mengeksplorasi

 atas kekuatan tubuh, makna pribadi

 tubuh bagian yang biasa kerja

bawah, aktivitas mis dan

 kemudahan kegiatan rekreasi

melakukan aktivitas favorit.

sehari-hari,  Membantu pasien

 kemampuan untuk untuk memilih

berbicara dengan kegiatan dan

aktivitas fisik. tujuan prestasi


bagi kegiatan
sesuai dengan
fisik, dan
kemampuan
sosial.
 Membantu pasien
untuk fokus pada
kemampuan,
bukan pada
defisit.
 Membantu pasien
untuk
mengidentifikasi
dan mendapatkan
sumber daya yang
diperlukan untuk
kegiatan yang
diinginkan.
 Mendorong
kegiatan kreatif,
yang sesuai.
 Membantu pasien
untuk
mendapatkan
transportasi ke
kegiatan, seperti
approprite.
 Membantu pasien
untuk
mengidentifikasi
preferensi untuk
kegiatan.
 Membantu pasien
untuk
mengidentifikasi
kegiatan yang
berarti.
 Membantu pasien
untuk
menjadwalkan
waktu tertentu
untuk kegiatan
dalam rutinitas
harian.
2. Nyeri akut berhubungan Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
dengan agen cidera Indikator : Aktivitas :
biologis, agen cedera  Mengenali kapan  Kaji secara
fisik, agen cedera nyeri terjadi komprehensip
kimiawi.  Menggambarkan terhadap nyeri
faktor penyebab termasuk lokasi,
 Menggunakan karakteristik, durasi,
jurnal harian untuk frekuensi, kualitas,
memonitor gejala intensitas nyeri dan
dari waktu ke waktu faktor presipitasi
 Menggunakan  Observasi reaksi
tindakan ketidaknyaman
pencegahan secara nonverbal
 Menggunakan  Gunakan strategi
tindakan komunikasi
pengurangan nyeri terapeutik untuk
tanpa analgesik mengungkapkan
 Menggunakan pengalaman nyeri
analgesik yang dan penerimaan
direkomendasikan klien terhadap

 Melaporkan respon nyeri

perubahan terhdap  Tentukan pengaruh


gejala nyeri pada pengalaman nyeri
profesional terhadap kualitas
kesehatan hidup( napsu
makan, tidur,
aktivitas,mood,
Tingkat Nyeri hubungan sosial)
Indikator :  Tentukan faktor
 Nyeri yang yang dapat
dilaporkan memperburuk nyeri

 Panjangnya episode  Lakukan evaluasi


nyeri dengan klien dan
 Menggosok area tim kesehatan lain
yang terkena tentang ukuran
dampak pengontrolan nyeri
 Mengerang dan yang telah
menangis dilakukan
 Ekspresi nyeri  Berikan informasi
wajah tentang nyeri
 Tidak bisa termasuk penyebab
beristirahat nyeri, berapa lama

 Agitas nyeri akan hilang,

 Iritabilitas antisipasi terhadap

 Mengeryit ketidaknyamanan
dari prosedur
 Mengeluarkan
keringat  Control lingkungan
yang dapat
 Mondar mandir
mempengaruhi
 Fokus menyempit
respon
 Ketegangan otot
ketidaknyamanan
 Kehilangan nafsu
klien( suhu
makan
ruangan, cahaya
 Mual
dan suara)
 Intoleransi makanan
 Hilangkan faktor
presipitasi yang
dapat meningkatkan
pengalaman nyeri
klien (ketakutan,
kurang
pengetahuan)
 Ajarkan cara
penggunaan terapi
non farmakologi
(distraksi, guide
imagery,relaksasi)
 Kolaborasi
pemberian
analgesic
3. Gangguan pertukaran gas Status pernapasan : Manajemen Jalan
berhubungan dengan pertukaran gas Nafas
kekolapsan paru, Indikator : Aktivitas :
pergeseran mediastinum.  Tekanan parsial  Buka jalan nafas
oksigen di darah dengan teknik
arteri chin lift atau jaw
 Tekanan parsial thrust,
karbondioksida di sebagaimana
darah arteri mestinya
 Ph arteri  Posisikan pasien
 Saturasi oksigen untuk
 Tidal memaksimalkan
karbondioksida ventilasi
akhir  Identifikasi
 Hasil rontgen dada kebutuhan aktual

 Keseimbangan pasien untuk

ventilasi dan perfusi memasukkan alat

 Dispnea saat pembuka jalan

istirahat nafas

 Sianosis  Lakukan

 Mengantuk fisioterapi dada

 Gangguan  Buang sekret

kesadaran dengan
memotivasi
pasien untuk
batuk atau
menyedot lendir
 Motivasi pasien
untuk bernapas
pelan. Dalam,
berputar dan
batuk
 Instruksikan
bagaimana batuk
efektif
 Bantu dengan
spirometer

Terapi oksigen
Aktivitas :
 Bersihkan mulut,
hidung dan
sekresi trakea
dengan tepat
 Batasi aktivitas
merokok
 Pertahankan
kepatenan jalan
napas
 Siapkan perlatan
oksigen dan
berikan melalui
sistem humidifer
 Berikan oksigen
tambahan seperti
yang
diperintahkan
 Monitor aliran
oksigen
 Monitor posisi
perangkat
pemberian
oksigen
 Monitor
efektifitas terapi
oksigen

Monitor Pernafasan
Aktivitas :
 Monitor
kecepatan, irama,
kedalaman dan
kesulitan
bernapas
 Catat pergerakan
dada,
ketidaksimetrisan
, penggunaan
otot-otot bantu
pernapasan
 Monitor suara
nafas tambahan
 Monitor pola
nafas
 Monitor saturasi
oksigen pada
pasien yang
tersedasi
 Catat lokasi
trakea
 Monitor
kelelahan otot-
otot diafragma
4. Resiko infeksi Keparahan Infeksi Manajemen
berhubungan dengan Indikator : Imunisasi/Vaksinasi
penyakit kronis, prosedur  Kemerahan Aktivitas :
invasif.  Vesikel yang tidak  Ajarkan pada
mengeras orangtua
permukaannya imunisasi yang
 Cairan luka yang direkomendasika
berbau busuk n bagi anak
 Sputum purulen  Informasikan
 Drainase purulen individu
 Demam mengenai

 Hipotermia imunisasi

 Ketidakstabilan protektif untuk

suhu melawan

 Nyeri penyakit yang


tidak diwajibkan
 Jaringan lunak
oleh undang-
 Malaise
undang
 Menggigil
 Identifikasi
 Hilang nafsu makan
teknik pemberian
 Depresi jumlah sel
imunisasi yang
darah putih
tepat
 Peningkatan sel
 Gunakan prinsip
darah putih
5 benar dalam
pemberian obat
Keparahan Infeksi : Baru
 Cari riwayat
Lahir
kesehatan pasien
Indikator :
dan riwayat
 Ketidakstabilan
alergi
suhu
 Berikan injeksi
 Hipotermia
pada bayi di
 Takipnea
bagian paha
 Takikardi
anterolateral
 Bradikardi
 Artimia
Kontrol Infeksi
 Hipotensi
Aktivitas :
 Hipertensi  Alokasikan
 Wajah pucat kesesuaian luas
 Kulit berbintik- ruang per pasien
bintik  Bersihkan
 Sianosis lingkungan
 Kulit lembab dan dengan baik
dingin setelah

 Muntah digunakan untuk

 Diare setiap pasien

 Distensi abdomen  Ganti peralatan

 Gelisah perawatan per


pasien sesuai
 Kejang
protokol institusi
 Menangis kuat
 Isolasi orang
 Kulit kemerahan
yang terkena
penyakit menular
 Tempatkan
isolasi sesuai
tindakan
pencegahan yang
sesuai
 Pertahankan
teknik isolasi
yang sesuai
 Batasi jumlah
pengunjung

Perlindungan Infeksi
Aktivitas :
 Monitor adanya
tanda dan gejala
infeksi sistemik
dan lokal
 Monitor
kerentanan
terhadap infeksi
 Tinjau riwayat
pejalanan
internasional dan
global
 Monirot hitung
mutlak
granulosit, WBC
 Ikuti tindakan
pencegahan
neutropenia
 Batasi jumlah
pengunjung
 Hindari kontak
dengan hewan
peliharaan dan
penjamu dgn
imunitas bahaya
 Pertahankan
asepsis untuk
pasien berisiko

5. Ketidakseimbangan Status nutrisi Manajemen gangguan


nutrisi : kurang dari Indikator : makan
kebutuhan tubuh  Asupan gizi Aktivitas :
berhubungan dengan  Asupan makanan  Kolaborasi
faktor biologis,  Asupan cairan dengan tim
ketidakmampuan makan,  Energi kesehatan lain
kurang asupan makanan,  Rasio berat untuk
ketidakmampuan badan/tinggi badan mengembangkan
mengabsorbsi  Hidrasi rencana
perawatan
Status nutrisi : asupan dengan
nutrisi melibatkan klien
Indikator : dan orang-orang
 Asupan kalori terdekatnya
 Asupan protein dengan tepat
 Asupan lemak  Rundingkan
 Asupan karbohidrat dengan tim dan

 Asupan serat klien untuk

 Asupan vitamin mengatur target

 Asupan mineral pencapaian berat


badan jika berat
 Asupan zat besi
badan klien tidak
 Asupan kalsium
berada dalam
 Asupan natrium
rentang berat
badan yang
direkomendasika
n sesuai umur
dan bentuk tubuh
 Tentukan
pencapaian berat
badan harian
sesuai keinginan
 Rundingkan
dengan ahli gizi
dalam
menentukan
asupan kalori
harian yang
diperlukan untuk
mempertahankan
berat badan yang
sudah ditentukan
 Ajarkan dan
dukung konsep
nutrisi yang baik
dengan klien
 Dorong klien
untuk
mendiskusikan
makanan yang
disukai bersama
dengan ahli gizi
 Kembangkan
hubungan yang
mendukung
dengan klien
 Monitor
intake/asupan
dan asupan
cairan secara
tepat
 Monitor asupan
kalori makanan
harian

Manajemen nutrisi
Aktivitas :
 Tentukan status
gizi pasien dan
kemampuan
pasien untuk
memenuhi
kebutuhan gizi
 Identifikasi
adanya alergi
atau intolersansi
makanan yang
dimiliki pasien
 Tentukan apa
yang menjadi
preferensi
makanan bagi
pasien
 Instruksikan
pasien mengenai
kebutuhan nutrisi
 Bantu pasien
dalam
menentukan
pedoman atau
piramida
makanan yang
paling cocok
dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi
dan
preferensinya
 Tentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrisi yang
dibutuhkan untuk
memenuhi
pesyaratan gizi
 Berikan pilihan
makanan sambil
menawarkan
bimbingan
terhadap pilihan
makanan yang
lebih sehat, jika
diperlukan
 Atur diet yang
diperlukan

Manajemen
peningkatan berat
badan
Aktivitas :
 Diskusikan
dengan pasien
mengenai
hubungan antara
asupan makanan,
olahraga,
peningkatan
berat badan dan
penurunan berat
badan
 Diskuskan
dengan pasien
mengenai kondisi
medis apa saja
yang pernah
berpengaruh
terhadap berat
badan
 Diskusikan
dengan pasien
mengenai
kebiasaan,
budaya dan
faktor heredier
yang mugnkin
mempengaruhi
berat badan
 Diskusikan risiko
yang mungkin
muncul jika
terdapat
kelebihan berat
badan atau berat
badan kurang
 Kaji motivasi
pasien untuk
mengubah pola
makannya
 Hitung berat
badan idel pasien
 Hitung
persentase lemak
tubuh ideal
pasien
 Bersama dengan
pasien membuat
metode yang
tepat untuk
mencatat asupan
makan harian,
waktu olahraga,
dan atau
perubahan berat
badan
 Dorong pasien
untuk
mengkonsumsi
air yang cukup
setiap hari.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Persalinan prematur didefinisikan sebagai persalinan yang terjadi pada
kehamilan 37 minggu. Biasanya pasien merasakan kram hebat seperti tanda saat
menstruasi kemungkinan tertukar dan nyeri disekitar ligament, nyeri tumpul
pada panggul bawah, nyeri atau tekanan supra pubis, sensasi adanya tekanan
atau berat pada pelvis, diare, adanya ketuhan pecah dini.

B. SARAN
Diharapkan untuk pembaca dan mahasiswa dapat memahami konsep penyakit
dan konsep asuhan keperawatan tentang persalinan premature ini, agar dapat
memberikan intervensi sebagaimana mestinya dan tujuan perawatan tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohohardjo, Sarwono. ILMU KEBIDANAN. 2010. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sukarni K, Icerni dkk. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. 2013. Nuha Medika:Yogyakarta

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : FKUI.


Diagnosa Nanda 2016-2018, Edisi Bahasa Indonesia
NOC (Nursing Outcome Classification) Edisi Bahasa Indonesia
NIC (Nursing Intervention Classification) Edisi Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai