Anda di halaman 1dari 19

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 10 Maret 2015
Tanggal masuk : 5 Maret 2015
No. CM : 10.30.84
Ruang Rawat : RIPD
1. Identitas
a. Klien
Nama : Tn. R
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Status Perkawinan : Belum kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Pendidikan : SMA
Alamat : Semarang
b. Penanggung jawab
Nama : Tn. M
Umur : 49 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : swasta
Hub. dengan klien: Paman
Alamat : Semarang
2. Alasan Masuk
Keluarga mengatakan, klien 10 hari pasien mulai diam, bicara kacau, susah tidur,
mandi harus di suruh, ± 1 hari membentur badannya ke tembok, mengancam bapaknya dan
membentak. Kemudian oleh keluarga di bawa ke UGD RSJD dr. Amino Gondho Hutomo
dan di rawat diruang RIPD .
3. Faktor Predisposisi
Klien rawat inap pertama kali di RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang. ± 10 hari
pasien mulai diam, bicara kacau, susah tidur, mandi harus di suruh, ± 1 hari membentur
badannya ke tembok, mengancam bapaknya dan membentak. Keluarga pasien mengatakan
dulu pasien adalah seorang pemabuk. Keluarga pasien mengatakan anggota keluarganya tidak
ada yang mengalami gangguan jiwa.
4. Pemeriksaan fisik
a. Tanda – tanda vital
TD : 110/70 mmHg Suhu : 36,5 ºC
Nadi : 80 x/menit RR : 18 x/menit
b. Antropometri
Berat badan : 50 kg Tinggi badan : 159 cm
c. Keluhan fisik : tidak ada keluhan

5. Psikososial
a. Genogram

Keterangan :
= Laki-laki
= perempuan
= tinggal
serumah
= klien
= orang terdekat

Arikel terkait: Jurnal askep anak dengan diare

Dalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti klien, klien tinggal
serumah dengan kedua orang tua dan seorang adik perempuannya, hubungan dengan anggota
keluarga baik, komunikasi terbuka, jika ada masalah pengambil keputusan adalah ayah klien
sebagai kepala rumah tangga.
b. Konsep Diri
1) Citra Diri
Klien merasa puas dengan anggota tubuhnya yang normal, terutama bentuk tubuh.
2) Identitas Diri
Klien Mengatakan dia seorang perempuan berusia 23 tahun, belum menikah, belum
memiliki pekerjaan tetap.
3) Peran Diri
Klien aktif dalam mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti gotong royong dan
pemuda.
4) Ideal Diri
Klien mengatakan menerima statusnya sebagai seorang anak, dan ingin cepat pulang dan
bebas biar bisa bekerja dan menjadi orang sukses.

5) Harga Diri
Klien mengatakan hubungan yang paling dekat, di sayang dan dapat di percaya adalah
ibunya.

Masalah Keperawatan : koping individu tidak efektive


c. Hubungan Sosial
a) Orang yang terdekat
Klien mengatakan mengatakan mempunyai orang yang berarti yaitu ibunya, apabila ada
masalah klien memilih diam diri dan memendamnya. Didalam keluarganya ibu adalah orang
yang dipercaya oleh klien.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Keluarga klien mengatakan dalam masyarakat klien mengikuti kegiatan gotongroyong,,
pemuda.
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Keluarga klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain,
setelah di rumah sakit hubungan klien dengan klien yang satu tidak ada masalah.

d. Spiritual
Klien beragama islam, Klien saat di rumah sakit tidak rutin beribadah.
6. Status Mental
a. Penampilan Klien
Kebersihan dan kerapian cukup terawat, kebersihan kulit terjaga, gigi dan mulut tampak
bersih.
b. Pembicaraan
Kontak mata klien tidak bisa dipertahankan,mata melotot, bicara kacau, klien berbicara
berbelit-belit tetapi dapat menjawab pertanyaan perawat.
c. Aktivitas Motorik
Klien gelisah, tidak bisa tenang, klien suka mondar-mandir, dan tangan mengepal.
d. Alam Perasaan
Alam perasaan klien sesuai dengan keadaan.
e. Afek
Emosi klien terlihat labil
f. Interaksi Selama Wawancara
Kontak mata tidak dapat dipertahankan, tatapan mata tajam, suara keras, muka
memerah dan tangan mengepal.

g. Persepsi
Sampai saat dikaji klien mengatakan tidak mendengarkan suara-suara.
h. Proses Pikir
Klien berbicara berbelit-belit tetapi dapat menjawab pertanyaan perawat
( Sirkumstansial ).
i. Tingkat kesadaran
Klien tampak bingung, orientasi terhadap orang, waktu dan tempat sesuai.
j. Memori
Klien ingat yang membawanya ke RSJ, klien masih ingat siapa saja saudaranya.
k. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berhitung sederhana 5+5=10, 2x5=10
l. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan sederhana seperti menentukan untuk makan atau
mandi terlebih dahulu.
m. Daya Tilik diri
Klien tahu bahwa dirinya sedang sakit dan membutuhkan pengobatan agar cepat
sembuh.

7. Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika ada masalah klien memendamnya sendiri dan berusaha
menyelesaikannya sendiri, klien mampu berkomunikasi dengan orang lain.
8. Aspek Medis
 Diagnosa medis

 Therapy

9. Daftar Masalah Dan Pohon Masalah


a. Daftar masalah:
1) Prilaku kekerasan
2) Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
3) Disstres spiritual
4) Deficit perawatan diri

b. Pohon masalah
Akibat Resiko menciderai diri dan orang lain

Cord Problem Perilaku kekerasan

Penyebab Koping Individu Tidak Efektif

Analisa Data
MASALAH
No DATA FOKUS KEPERAWATAN TTD
Subyektif :
- Keluarga mengatakan klien di
rumah suka menyendiri, jika
keinginan klien tidak terpenuhi klien
bicara dengan nada keras dan kasar,
marah– marah, mengancam dan
mengumpat dengan kata-kata kotor.
Obyektif :
- Kontak mata tidak bisa
dipertahankan, Tatapan mata tajam
- Bicara cepat dan suara keras
- Gelisah
- muka memerah
- tangan mengepal.

1. Perilaku kekerasan
Subyektif:
- klien mengatakan saat mempunyai
masalah dipendam sendiri, tidak
mau bercerita.
Obyektif:
- pasien tidak banyak bicara, pasien
berdiam diri
Koping Individu
Tidak Efektif

Subyektif :
- klien tidak mau mandi.
Obyektif :
- klien tampak kotor, rambut tidak
rapi.
2. Deficit perawatan diri
A. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku Kekerasan
2. Deficit perawatan diri.

B. Prioritas Keperawatan
1. Perilaku kekerasan

C. Intervensi
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU
KEKERASAN
Nama Klien : ................................... Dx Medis : ...
...........................
No CM : .................................... Ruangan : ...
...........................
Perencanaan
No Dx
Tgl Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Risiko TUM : 1. Setelah ...X 1. Bina hubungan saling
Perilaku klien dapat pertemuan klien percaya dengan :
Kekerasan mengontrol menunjukan tanda-□ Beri salam setiap
perilaku tanda percaya berinteraksi
kekerasan kepada perawat : □ Perkenalkan nama,
o Wajah cerah, nama panggilan
TUK : tersenyum perawat dan tujuan
1. Klien dapat o Mau berkenalan perawat berinteraksi
membina o Ada kontak mata □ Tanyakan dan panggil
hubungan saling o Bersedia nama kesukaan klien
percaya menceritakan □ Tunjukan sikap empati,
perasaan jujur dan menepati
janji setiap kali
berinteraksi
□ Tanyakan perasaan
klien dan masalah yang
dihadapi klien
□ Buat kontrak interaksi
yang jelas
□ Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan perasaan
klien
2. Setelah ....X
pertemuan klien 2. Bantu klien
menceritakan mengungkapkan
penyebab perilaku perasaan marahnya :
kekerasan yang □ Motivasi klien untuk
dilakukannya : menceritakan penyebab
2. Klien dapat o Menceritakan rasa kesal atau
mengidentifikasi penyebab perasaan jengkelnya
penyebab jengkel/kesal baik □ Dengarkan tanpa
perilaku dari diri sendiri menyela atau memberi
kekerasan yang maupun penilaian setiap
dilakukannya lingkungannya unkapan perasaan klien
3. Bantu klien
mengungkapkan tanda-
3. Setelah ...X tanda perilaku
pertemuan klien kekerasan yang
menceritakan dialaminya :
tanda-tanda saat □ Motivasi klien
terjadi perilaku menceritakan kondisi
kekerasan fisik (tanda-tanda fisik)
o Tanda fisik :mata saat perilaku kekersan
merah, tangan yang terjadi
mengepal, ekspresi□ Motivasi klien
tegang, dan lain- menceritakan kondisi
lain emosinya (tanda-tanda
o Tanda emosional : emosional) saat terjadi
perasaan marah, perilaku kekerasan
jengkel, bicara □ Motivasi klien
3. Klien dapat kasar. menceritakan kondisi
mengidentifikasi o Tanda sosial : hubungan dengan
tanda-tanda bermusuhan yang orang lain (tanda-tanda
perilaku dialami saat terjadi sosial) saat terjadi
kekerasan perilaku kekerasan perilaku kekerasan
4. Klien dapat 4. Setelah ...X 4. Diskusikan dengan
mengidentifikasi pertemuan klien klien perilaku
jenis perilaku menjelaskan : kekerasan yang
kekerasan yang o Jenis-jenis ekspresi dilakukannya selama
pernah kemarahan yang ini :
dilakukannya selama ini telah □ Motivasi klien
dilakukannya menceritakan jenis-
o Perasaannya saat jenis tindak kekerasan
melakukan yang selama ini pernah
kekerasan dilakukannya
o Efektifitas cara □ Motivasi klien
yang dipakai dalam menceritakan perasaan
klien setelah tindak
kekerasan tersebut
terjadi
□ Diskusikan apakah
dengan tindakan
kekerasan yang
menyelesaiakan dilakukannya masalah
masalah yang dialami teratasi
5. Setelah ...X
pertemuan klien
menjelaskan:
o Diri sendiri : luka,
dijauhi teman, dll 5. Diskusikan dengan
o Orang lain/keluarga klien akibat negatif
: luka, tersinggung, (kerugian) cara yang
5. Klien dapat ketakutan, dll dilakukan pada :
mengidentifikasi o Lingkungan : □ Diri sendiri
akibat perilaku barang atau benda □ Orang lain/keluarga
kekerasan rusak, dll □ Lingkungan
6. diskusikan dengan
klien ;
□ apakah klien mau
mempelajari cara baru
mengungkapkan marah
yang sehat
□ jelaskan berbagai
alternatif pilihan untuk
mengungkapkan marah
selain perilaku
kekerasan yang
diketahui klien
□ jelaskan cara-cara sehat
untuk mengungkapkan
marah
 cara fisik : nafas dalam,
pukul bantal atau
kasur, olahraga
 verbal :
mengungkapkan bahwa
dirinya sedang kesal
kepada orang lain
 sosial : latihan asertif
dengan orang lain
6. klien dapat 6. setelah ....X  spiritual :
mengidentifikasi pertemuan klien : sembahyang/doa,
cara konstruktif o menjelaskan cara- dzikir, meditasi, dsb
dalam cara sehat sesuai keyakinan
mengungkapkan mengungkapkan agamanya masing-
kemarahan marah masing
7. 1 Diskusikan cara
yang mungkin dipilih
dan anjurkan klien
memilih cara yang
mungkin untuk
mengungkapkan
kemarahan
7.2 latih klien
melaksanakan cara
7. setelah ....X yang dipilih :
pertemuan klien □ peragakan
memperagakan caramelaksanakan cara
cara mengontrol yang dipilih
perilaku kekerasan□ jelaskan manfaat cara
o fisik : tarik nafas tersebut
dalam, memukul □ anjurkan klien
bantal/ kasur menirukan peragaan
o verbal : yang sudah dilakukan
mengungkapkan □ beri penguatan pada
perasaan klien, perbaiki cara
7. klien dapat kesal/jengkel pada yang masih belum
mendemonstrasik orang lain tanpa sempurna
an cara menyakiti 7.3 anjurkan klien
mengontrol o spiritual : dzikir/ menggunakan cara
perilaku doa, meditasi yang sudah dilatih saat
kekerasan sesuai agamanya marah/jengkel
8. klien 8. Setelah ...X 8. 1 diskusikan
mendapatkan pertemuan pentingnya peran serta
dukungan keluarga : keluarga sebagai
keluarga untuk o Menjelaskan cara pendukung klien
mengontrol merawat klien mengatsi perilaku
perilaku dengan perilaku kekerasan
kekerasan kekerasan 8.2 diskusikan potensi
o Mengungkapkan keluarga untuk
rasa puas dalam membantu klien
merawat klien mengatasi perilaku
kekerasan
8.3 jelaskan pengertian,
penyebab, akibat dan
cara merawat klien
perilaku kekerasan
yang dapat
dilaksanakan oleh
keluarga
8.4 peragakan cara
merawat
klien(menangani
perilaku kekerasan)
8.5 beri kesempatan
keluarga untuk
memperagakan ulang
8.6 beri pujian kepada
keluarga setelah
peragaan
8.7 tanyakan perasaan
keluarga setelah
mencoba cara yang
dilatihkan
9. 1 jelaskan manfaat
menggunakan obat
secara teratur dan
9. 1 Setelah ...X kerugian jika tidak
pertemuan klien menggunakan obat
menjelaskan : 9.2 jelaskan kepada klien :
o Manfaat minum □ jenis obat (nama, warna
obat dan bentuk obat)
o Kerugian tidak □ dosis yang tepat untuk
minum obat klien
o Nama obat □ waktu pemakaian
o Bentuk dan warna □ cara pemakaian
obat □ efek yang dirasakan
o Dosis yang klien
diberikan 9.3 anjurkan klien :
kepadanya □ minta dan
o Waktu pemakaian menggunakan obat
o Cara pemakaian tepat waktu
efek yang □ lapor ke perawat/dokter
9. klien dirasakan jika mengalami efek
menggunakan 9.2 Setelah ...X yang tidak biasa
obat sesuai pertemuan klien □ bari pujian terhadap
program yang menggunakan obat kedisiplinan klien
telah ditetapkan sesuai program menggunakan obat
D. Implementasi
NoDx Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD
1
Selasa, S: Djati
10 maret 2015 Jam 09.00 WIB
Jam 09.00 WIB - Klien klien diam.
- Membina hubungan saling - Klien tidak mau menjawab nama dan asal.
percaya - Klien mengatakan jika kesal/jengkel,
- Mendiskusikan tentang jantungnya berdebar-debar, kepalanya pusing,
penyebab marah muka merah, mata melotot
- Mengidentifikasi tanda dan - Klien mengatakan capek, pusing, malas
gejala marah ngobrol dan ingin ke kamar
Jam 12.30 WIB Jam 12.30 WIB
- Memvalidasi perasaan dan - Klien mengatakan jika marah yang dilakukan
masalah klien teriak-teriak
- Mengidentifikasi marah O :
yang dilakukan Jam 09.00 WIB
- Mendiskusikan akibat - Kontak mata tidak bisa
marah dipertahankan,Tatapan mata tajam
- Mengajarkan cara - Bicara cepat, bicara kacau dan nada keras.
mengontrol marah - Klien tampak gelisah
- Melatih cara mengontrol - Tangan mengepal
marah fisik 1 (nafas dalam) - Klien meminta perbincangan di akhiri dan
- Membimbing klien langsung meninggalkan perawat
menuliskan kegiatan ke Jam 12.30 WIB
- Kontak mata tidak bisa
dipertahankan,Tatapan mata tajam
- Bicara cepat, bicara kacau.
- Klien tampak gelisah
- Tangan mengepal

A:
Secara kognitif klien belum mampu
mengontrol marah dengan baik,
P:
Perawat :
Evaluasi BHSP, penyebab, tanda dan gejala,
marah yang dilakukan, bantu klien mengenal
marah, dan melatih cara mengontrol marah
yang asertif
Klien :
Terapkan cara mengontrol marah yang telah
diajarkan, masukan kedalam jadwal kegiatan
dalam jadwal kegiatan harian
harian
1
Rabu, S:
11 Maret 2015 Jam 09.00 WIB
Jam 09.00 WIB - Klien mengatakan perasaanya hari ini jengkel.
- Menanyakan perasaan Keinginan harus terpenuhi dan tidak bisa
klien ditahan.
- Membina hubungan saling - Klien mengatakan nama saya Tn.R dan asal
percaya semarang.
- Mendiskusikan tentang - Klien mengatakan jika kesal/jengkel,
penyebab marah jantungnya berdebar-debar, kepalanya pusing,
- Mengidentifikasi tanda dan muka merah, mata melotot
gejala marah Jam 12.30 WIB
Jam 12.30 - Klien mengatakan sudah merasa lebih tenang
- Memvalidasi perasaan dan dan mau melanjutkan perbincangan
masalah klien - Klien mengatakan jika marah yang dilakukan
- Mengidentifikasi marah teriak-teriak, memarahi semua orang,
yang dilakukan mengancam, mengumpat dengan kata-kata
- Mendiskusikan akibat kotor
marah - Klien mengatakan jika marah akibatnya
- Mengajarkan cara dikurung di dalam kamar, di jauhi orang-orang
mengontrol marah dan akhirnya dibawa ke RSJ
- Melatih cara mengontrol - Klien mengatakan mau mencoba cara
marah fisik 1 (nafas dalam) mengontrol marah fisik 1 (nafas dalam)
- Membimbing klien - Klien mengatakan akan memasukan ke
menuliskan kegiatan ke jadwal kegiatan harian
dalam jadwal kegiatan O :
harian Jam 09.00 WIB
- Kontak mata tidak bisa
dipertahankan,Tatapan mata tajam
- Bicara cepat, nada bicara keras
- Klien tampak gelisah
- Tangan mengepal
- Klien meminta perbincangan di akhiri dan
langsung meninggalkan perawat
Jam 12.30 WIB
- Klien tampak lebih tenang dan mau
melanjutkan perbincangan untuk mengontrol
marah
- Klien mengungkapkan perasaanya
- Klien mau mencoba cara mengontrol marah
(nafas dalam) yang diajarkan perawat dan
memasukan kedalam jadwal kegiatan harian
A:
Secara kognitif klien belum mampu
mengontrol marah dengan baik,
P:
Perawat :
Evaluasi penyebab, tanda dan gejala, marah
yang dilakukan, bantu klien mengenal marah,
dan melatih cara mengontrol marah yang
asertif
Klien :
Terapkan cara mengontrol marah yang telah
diajarkan, masukan kedalam jadwal kegiatan
harian

1
Kamis, S:
12 Maret 2015 Jam 09.00 WIB
Jam 09.00 WIB - Klien mengatakan perasaanya hari ini senang
- Menanyakan perasaan dan tidak jengkel
klien - Klien mengatakan sudah berlatih mengontrol
- Memvalidasi masalah dan marah dengan cara nafas dalam dan
latihan sebelumnya memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian
- Melatih cara mengontrol - Klien mengatakan mau berlatih cara
marah fisik 2 (pukul bantal, mengontrol marah yang lain, yaitu pukul
kasur atau konversi energi) bantal dan memasukkan kedalam jadwal
- Membimbing klien kegiatan harian
memasukan kedalam jadwal Jam 12.30 WIB
kegiatan harian - Klien mengatakan jika jengkel akan tarik
Jam 12.30 nafas dalam dan pukul bantal, dan tidak akan
- Memvalidasi masalah dan marah-marah agar tidak dikurung dan di jauhi
latihan sebelumnya teman-teman.
- Menjelaskan cara - Klien mengatakan sudah berlatih mengontrol
mengontrol marah dengan emosinya dengan cara tarik nafas dalam pukul
minum obat (prinsip 5 bantal
benar minum obat) - Klien mengatakan minum obat harus teratur
Membimbing klien agar cepat sembuh dan tidak marah-marah
memasukan kedalam jadwal - Klien mengatakan akan memasukan ke
kegiatan harian jadwal kegiatan harian
O:
- Klien tampak tenang.
- Klien tampak antusias dan mempraktekan
cara mengontrol marah (nafas dalam dan
pukul bantal)
- Klien mau minum obat
- Klien menulis di jadwal kegiatan harian
A:
- Kemampuan kognitif dan psikomotor klien
sudah menunjukan perkembangan.
P:
Perawat :
- Evaluasi kemampuan klien mengontrol marah
baik secara kognitif maupun psikomotor
- Latih cara mengontrol marah yang asertif
- Libatkan klien dalam TAK : stimulasi
persepsi pencegahan perilaku kekerasan
Klien :
- Ulang kembali apa yang telah didiskusikan
dan diajarkan
- Lakukan yang telah diajarkan jika merasa
jengkel/marah
Masukan kedalam jadwal kegiatan harian
Jumat, S:
13 Maret 2015 Jam 09.00 WIB
Jam 09.00 WIB - Klien mengatakan jika marah/jengkel klien
- Memvalidasi masalah dan tarik nafas dalam dan pukul bantal
latihan sebelumnya - Klien mengatakan sudah minum obat
- Melatih klien cara - Klien mengatakan mau berlatih cara
mengontrol marah secara mengontrol marah dengan cara verbal
verbal (meminta, menolak (meminta, menolak, dan mengungkapkan
dan mengungkapkan secara secara baik)
baik) Jam 10.15 WIB
Jam 10.15 WIB - Klien mengatakan senang mengikuti TAK
Jam 11.50 WIB
- Klien mengatakan mau diajarkan cara
mengontrol marah dengan cara spiritual
(berdoa, berwudhu, sholat)
- Klien mengatakan akan memasukan kedalam
jadwal kegiatan harian
O:
- Klien tampak tenang
- Klien tampak mengungkapkan apa yang telah
diajarkan sebelumnya
- Klien mencoba cara mengontrol marah secara
verbal (meminta, menolak dan
mengungkapkan secara baik)
- Klien mengikuti TAK
- Klien menulis dijadwal kegiatan harian
A:
Kemampuan klien sudah sampai pada tahapan
- Mengikut sertakan klien kognitif, psikomotor dan afektif.
dalam TAK stimulasi P :
persepsi pencegahan Perawat :
perilaku kekerasan - Evaluasi kemampuan kognitif dan psikomotor
Jam 11.50 WIB klien
- Melatih pasien cara - Evaluasi sejauhmana tingkat kemampuan
mengontrol marah secara klien mengontrol marah
spiritual (berdoa, berwudhu, Klien :
sholat) - Lakukan cara mengatasi masalah secara
- Membimbing klien asertif dan cara mengontrol marah yang telah
memasukan ke dalam diajarkan
jadwal kegiatan harian - Masukkan kedalam jadwal kegiatan harian
E. Catatan Perkembangan
No
.
Dx Catatan Perkembangan TTD
1
Sabtu, 14 Maret 2015
Jam 11.00 WIB
S:
- Klien mengatakan sudah bisa mengontrol marah
- Klien mengatakan sudah tidak jengkel
- Klien mengatakan jika merasa jengkel dirinya akan
melakukan cara mengontrol marah yang telah diajarkan
perawat yaitu tarik nafas dalam dan pukul bantal
- Klien mengatakan akan meminta, menolak dan
mengungkapkan sesuatu dengan baik tanpa marah-marah
- Klien mengatakan akan minum obat teratur
- Klien mengatakan sekarang sering berdoa dan sholat

O:
- Klien tampak tenang,
- Wajah sudah tidak tegang,
- Nada bicara tidak keras,

A:
Secara umum kemampuan klien sudah baik karena sudah
sampai ke tahapan kognitif, psikomotor dan afektif.
P:
Perawat :
- Pertahankan cara mengungkapkan marah secara asertif
- Pertahankan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif
klien
Klien :
- Lakukan apa yang telah diajarkan perawat
- Ungkapkan marah secara asertif
Masukan kedalam jadwal kegiatan harian

Anda mungkin juga menyukai