Anda di halaman 1dari 4

1.

Ringkasan artikel/jurnal
Makanan pendamping air susu ibu adalah makanan dan minuman yang
mengandung zat gizi, yang di berikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan, guna
memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI ( Depkes RI, 2006). Tahun 2010 di
Indonesia bayi yang mendapat ASI dan makanan cair ( predominan) sebesar 4,5%,
bayi yang mendapatkan ASI dan MP-ASI dini (parsial) sebesar 81,54% ( Wargiana,
2013).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ibu memberikan MP-ASI terlalu
dini pada bayi antara lain faktor pekerjaan, faktor pendapatan, faktor pendidikan,
faktor pengetahuan, dan faktor dukungan keluarga. Fenomena yang terjadi di wilayah
kerja puskesmas Pabelan bahwa ibu-ibu tidak memberikan ASI secara ekslusif tetapi
lebih memilih memberikan susu formula atau MP-ASI dini sebelum 6 bulan seperti
pisang, bubur maupun biskuit. Sebagian ibu mengganggap bahwa dengan
memberikan MP-ASI secara dini akan mempercepat kenaikan berat badan bayi dan
bayi cepat kenyang.

2. Pendahuluan
a. Latar belakang pemilihan topik

Pada pendahuluan, peneliti menjelaskan makanan pendamping ASI (MP-


ASI) adalah makanan dan minuman yang mengandung gizi yang diberikan kepada
bayi dari bayi berumur 6-24 bulan. Dan peneliti juga menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi ibu dalam pemberian MP-ASI terlalu dini kepada bayi. Maka
dari itu peneliti menggunakan studi deskriptif kuantitatif dengan survey. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak berusia 0-6 bulan, maka dari
itu peneliti tertarik untuk mengambil topik tersebut sebagai peneliti.

b. Tujuan penulisan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pemberian MP-ASI secara dini di UPTD Puskesmas Pabalen
Kecamatan Pabalen Kabupaten Semarang.
c. Sistematika penulisan

Pada pendahuluan, peneliti menjelaskan pengertian makanan pendamping


asi (MP-ASI) dan melakukan survey di Indonesia pada tahun 2010. Dan peneliti
juga menjelaskan data-data dan sumber yang jelas seperti Depkes RI.

Peneliti juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ibu


memberikan MP-ASI terlalu dini pada bayi seperti faktor pekerjaan, faktor
pendapatan, faktor pendidikan, faktor pengetahuan, dan faktor dukungan keluarga.

Pada pendahuluan juga dicantumkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan


peneliti di wilayah kerja puskesmas Pabelan.

3. Analisis pustaka
Penyusun literatur pada jurnal ini terorganisir. Penulisan jurnal berdasarkan
literatur yang ada dengan membandingkan penelitian dengan peneliti yang lainnya.
Peneliti tidak mengambil dari sumber saja tetapi peneliti juga melakaukan survey.
4. Pembahasan
a. Pada jurnal, terdapat pembahasan gambaran hasil penelitian pekerjaan ibu dalam
memberikan pendamping ASI (MP-ASI) secara dini hal ini diketahui bahwa
sebagian besar ibu diwilayah UPTD Puskesmas Pabelan bekerja sebagai buruh 18
responden dan pegawai swasta 12 responden. Bagi ibu yang bekerja, upaya
pemberian ASI ekslusif sering kali mengalami hambatan lantaran singkatnya masa
cuti hamil dan melahirkan. Kegiatan atau pekerjaan ibu sering kali di jadikan
alasan untuk tidak memberikan ASI ekslusif dan di berikan MP-ASI secara dini.
Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa seseorang yang bekerja pengetahuannya
akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja
seseorang akan punya banyak informasi.
b. Pada jurnal, juga terdapat gambaran pendapatan ibu dalam pemberian makanan
pendamping ASI (MP-ASI) secara dini. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan
responden di wilayah UPTD Puskesmas Pabelan diketahui sebagian besar
responden >Rp.880.000 dengan jumlah 39 responden (62,9). Dengan demikian
hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan yang baik maupun sedang telah
mendapatkan pendidikan yang cukup sehingga mengetahui makanan yang
diperlukan oleh bayinya dan mengetahui waktu yang tepat dalam pemberian
makanan pada bayinya.
c. Pada jurnal, gambaran pendidikan ibu dalam pemberian makanan pendamping
ASI (MP-ASI) secara dini. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan responde di
wilayah UPTD Puskesmas Pabelan diketahui sebagian besar responden memiliki
pendidikan SMA dengan jumlah 25 responden. Pendidikan ibu merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI
secara dini. Ibu yang mempunyai pendidikan yang tinggi akan mempunyai
kecendrungan untuk mempunyai pemikiran yang guna peningkatan kesehatan dan
tumbuh kembang anak (Notoatdmojo, 2013).
d. Pada jurnal, gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping
ASI (MP-ASI) secara dini. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden
di wilayah UPTD Puskesmas Pabelan diketahui sebagian besar responden
mempunyai pengetahuan baik sebanyak 35 responden, sedangkan responden yang
mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 27 responden. Hal ini menunjukkan
bahwa ibu yang tidak memberikan MP-ASI lebih besar dari pada ibu yang
memberikan MP-ASI dilihat dari aspek pengetahuan. Peneliti mengamsumsikan
bahwa responden memiliki pengetahuan baik dapat disebabkan karena
karakteristik responden yang mayoritas pekerjaan sebagai buruh dengam memiliki
pendapatan >Rp880.000 dan pendidikan terbanyak mayoritas responden
berpendidikan SMA.
e. Pada jurnal, gambaran dukungan keluarga dalam pemberian MP-ASI secara dini.
Hasil penelitian menujukan dukungan keluarga pada responden di wilayah UPTD
Puskesmas Pabelan diketahui sebagian besar responden mendukung dalam
pemberian MP-ASI secara dini dilihat dari banyaknya jumlah responden yang
mendukung dari segi dukungan emosional sebanyak 41 responden (66,1%)
“mendukung”, dukungan penilaian sebanyak 36 responden (58,1%), “mendukung,
dukungan informasi sebanyak 40 responden (64,5%) “mendukung” dan dukungan
instrumental sebanyak 40 responden (64,4%) “mendukung” . Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa keluarga mendukung dalam pemberian MP-ASI secara dini.
Karakteristik ibu dalam pemberian MP-ASI secara dini dapat terlihat dari segi
dukungan emosional tentang keluarga menyarankan pada ibu agar bayi diberikan
MP-ASI selama ibu bekerja (64,5%).
5. Simpulan dan saran
 Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran mayoritas bayi yang
diberikan MP-ASI secara dini sebagian besar pada umur 4 bulan dengan jumlah
18 responden (29,0%) gambaran pekerjaan responden di wilayah UPTD
Puskesmas Pabelan mayoritas sebagai buruh 18 responden (29,0%), dan pegawai
swasta 12 responden (27,4%). Gambaran pendapatan repsonden di wilayah UPTD
Puskesmas Pabelan mayoritas memiliki pendapatan >Rp880.000 dengan jumlah
39 responden (62,9%). Gambaran pendidikan responden di wilayah UPTD
Puskesmas Pabelan mayoritas pengetahuan pada responden pengetahuan baik
dengan jumlah 35 responden (56,5%), sedangkan pengetahuan kurang dengan
jumlah 27 responden (43,5%). Gambaran dukungan keluarga di wilayah UPTD
Puskesmas Pabelan mayoritas keluarga mendukung dalam pemberian MP-ASI
secara dini pada bayi 0-6 bulan.
 Penulis menyarankan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis dimana
yang akan datang dapat mengembangkan variabel yang lain yang berhubungan
dengan pekerjaan ibu dalam memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI)
pada bayi 0-6 bulan, ditetapkan populasi dan sampel yang lebih banyak lagi.

6. Daftar pustaka
Pada jurnal, terdapat lebih dari 5 acuan pustaka, peneliti mengambil referensi dan
berbagai sumber seperti buku, Depkes RI, dll

Anda mungkin juga menyukai