No Nama NPM
10 NURHAYATI 08170100038
18 MARYATI 08170100110
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UUD 1945 pasal 31. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sebagai anak yang lambat (slow) atau mangalami gangguan (retarded) yang
2
umumnya. Banyak istilah yang dipergunakan sebagai variasi dari kebutuhan
aturannya atau masih dalam batas normal, biasanya digunakan dalam level
anak. Untuk itu akan dibahas bagaimana asuhan keperawatan pada anak
B. Tujuan
Berkebutuhan Khusus.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
umumnya.
efektif dilakukan pada usia sebelum lima tahun. Setelah lima tahun hasilnya
berjalan lebih lambat. Pada usia 5-7 tahun perkembangan otak melambat
menjadi 25% dari usia sebelum 5 tahun. Meski tidak secepat anak normal,
kita harus member kesempatan pada anak berkebutuhan khusus ini untuk
4
B. Jenis-jenis ABK dan Ciri-cirinya
1. Tunanetra
2. Tunarungu
3. Tunalaras
diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku
4. Tunadaksa
menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga
5
di bawah rata-rata (IQ dibawah 70) sehingga mengalami kesulitan dalam
umur 18 tahun. Tuna grahita ini masih dibagi menjadi dua, yakni tuna
grahita biasa dan tuna grahita down sindrom atau down syndrome.
Down syndrome pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John
juga dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an para ahli dari
Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak
istilah sindrom Down dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah
yang sama.
6. Cerebral palsy
7. Gifted
6
8. Autisme
pada anak Asperger lebih ringan dibandingkan anak autisme dan sering
bahasa bicara anak Asperger jauh lebih baik dibandingkan anak autisme.
Memiliki minat yang sangat tinggi pada buku terutama yang bersifat
7
10. Rett’s Disorder
karena mereka selalu bergerak dari satu tempat ketempat yang lain.
Tidak dapat duduk diam di satu tempat selama ± 5-10 menit untuk
merespons rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik
8
yang normal, mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang
Anak yang berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang secara nyata
pendidikan khusus.
Terdapat beberapa jenis terapi untuk anak berkebutuhan khusus atau ABK,
diantaranya :
1. Terapi bermain
9
interaksi social. Seorang pendidik/terapis bermain bisa membantu anak
2. Terapi perkembangan
seperti ABA (untuk penjelasan terapi ABA bisa dibaca berikutnya) yang
ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai, telah dilakukan
penelitian dan didisain khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang
diukur kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak dipakai
di Indonesia.
4. Terapi perilaku
10
Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis perilaku
terlatih untuk mencari latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan
tubuhnya.
6. Terapi wicara
dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula
kurang.
berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini terapi wicara dan
11
7. Terapi biomedik
darah, urin, feses (tinja), dan rambut. Semua hal abnormal yang
mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari
sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih
9. Terapi social
12
dan main bersama ditempat bermain. Seorang terapis sosial membantu
Untuk terapi ini biasanya menggunakan alat musik pukul, seperti drum,
ABK ini menggunakan musik drum. Adapun salah satu sekolah musik
Band di Solo Grand Mall (SGM) Solo. Musik drum ini sangat baik untuk
waktu yang lama. Selain itu, manfaat dari terapi bermain drum ini adalah
12. Hydrotheraphy
bermanfaat untuk semua anak dengan kondisi Cerebral Palsy, baik bagi
13
tipe Cerebral Palsy maupun tipe ketegangan otot rendah,sedang maupun
tinggi. Anak-anak dengan Cerebral Palsy dapat lebih rileks di air dan
dapat dengan mudah menggerakkan lengan dan kaki karena tidak ada
tidak wajah akan terbenam dalam air. Ketika kontrol kepala atau
stabilitas inti terlalu lemah maka terapis atau orang tua dapat membantu
mengambang di air. Untuk anak Cerebral Palsy hal ini sangat penting
14
ketat tersebut di antaranya “pantang” mengonsumsi makanan yang
semua ABK harus menjalani diet yang sama. Maka diperlukan tes yang
15
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
karier.
penyakit.
B. Diagnosa Keperawatan
kesehatan.
C. Perencanaan
16
4. Anak dan keluarga akan menerima informasi yang tepat tentang kondisi
5. Anak dan keluarga akan membuat lingkungan yang normal untuk anak
D. Implementasi
kesehatan umum.
E. Evaluasi
mereka tentang kondisi anak; amati jika mereka mempunyai saran yang
keluarga.
17
4. Amati pola komunikasi keluarga satu sama lain dan kemampuan mereka
F. Kriteria Hasil:
terapi
18
DAFTAR PUSTAKA
19