BUSINESS ETHICS
Diusulkan oleh :
Management Program
School of Business Management
KASUS
Membicarakan Corporate Social Responsibility (CSR) atau dikenal dengan
tanggung jawab sosial perusahaan menarik ketika diperhadapkan pada harapan
masyarakat dengan kenyataan lingkungan yang terjadi. CSR sering menjadi
“kampanye” dikalangan perusahaan. Tanggung jawab perusahaan ini dilakukan
dalam rangka memberi kompesensasi bagi masyarakat yang terkena dampak
dari suatu kegiatan dengan tujuannya agar masyarakat lokal mempunyai
kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Berbagai pernyataan diatas sangat relevan jika kita menengok tentang siapakah
yang berhak sebagai masyarakat lokal yang menjadi sasaran CSR. Pendekatan
pertama adalah dengan melihat sejarah masyarakat dengan cultur areanya dan
yang kedua, adalah melihat dokumen AMDAL pada tentang siapa masyarakat
lokal ketika perusahaan itu beroperasi pertama kali.
Untuk menguji apakah CSR telah dilakukan secara baik oleh perusahaan atau
hanya sebagai “pemanis” marilah kita uji pada kasus eksploitasi bijih nikel PT
Antam di Kolaka. Pertimbangan bahwa PT Antam sebagai perusahaan publik
secara logika telah melaksanakan CSR dengan baik.
Kalau kita merujuk pada strategi ekonomi kapitaslis, maka sesungguhnya yang
menajdi tujuannya adalah keuntungan yang maksimal. Biasanya kompensasi
ditujukan sebagai pendekatan kuratif ketika muncul protes. Oleh karena itu,
sudah buat kebijakan yang lebih ramah lingkungan dan bersama-sama
masyarakat secara kritis mengawasi pelaksanaan kegiatan eksploitasi agar kita
tidak lagi menyaksikan hilangnya suku-suku bangsa yang menjadi kekayaan
budaya dan plasma nutfahnya di bumi Indonesia. Pada saat yang sama kita
dapat mengurangi tragedy of common yang kebanyakan terjadi di daerah kita
masing-masing.
Dalam tataran empiris kita juga mempertanyakan akan konsep metode dalam
perusahaan dalam mengimplementasikan CSR. Kita harap kasus Freeport
Papua, dan Newmont di Minahasa tidak akan terjadi di Sulawesi Tenggara.
ARTIKEL