Anda di halaman 1dari 4

Anisa Fazrin (1102013031)

SMF Ilmu Kesehatan Jiwa RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta


Periode 24 Desember 2018 – 26 Januari 2019

1. Sebutkan gangguan jiwa psikotik !


a. Organik
- Demensia : suatu sindrom akibat penyakit/gangguan otak yang biasanya bersifat
kronik-progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel,
termasuk di dalamnya ; saya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap, berhitung,
kemampuan belajar, berbahasa, dan daya nilai (judgement)
 Demensia pada penyakit alzheimer
 Demensia vaskular
 Demensia pada penyakit lain YDK
 Demensia YTT

- Delirum : suatu gangguan mental organik dengan ciri khas penurunan kesadaran
yang mengakibatkan gangguan fungsi kognitif

b. Non-organik
- Skizofrenia : suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum
diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang luas, serta
sejumlah akibat yang tergantung pada penimbangan pengaruh genetik, fisik, dan
sosial budaya
 Skizofrenia paranoid
 Skizofrenia hebefrenik
 Skizofrenia katatonik
 Skizofreniatak terinci
 Depresi pasca- Skizofrenia
 Skizofrenia residual
 Skizofrenia simpleks
 Skizofrenia lainnya
 SkizofreniaYTT
- Gangguan Skizotipal : terdapat pola defisit dalam hubungan sosial dan interpersonal,
yaitu merasa tidak nyaman dan kurang mampu membina hubungan akrab, disertai
distorsi kognitif atau persepsi perilaku yang eksentrik.

- Gangguan waham menetap : serangkaian gangguan dengan waham-waham yang


berlangsung lama, sebagai satu-satunya gejala klinis yang khas dan tidak dapat
digolongkan sebagai gangguan mental organik, skizofrenik, atau gangguan afektif.
 Gangguan waham
 Gangguan waham menetap lainnya
 Gangguan waham menetap YTT

- Gangguan Psikotik Akut dan Sementara


 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia
 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia
 Gangguan psikotik lir-skizofrenia akut
 Gangguan psikotik lainnya dengan predominan waham
 Ganggua psikotik akut dan sementara lainnya
 Gangguan psikotik akut dan sementara YTT

- Gangguan Skizoafektif : adanya episode depresi mayor, manik, atau campuran yang
terdapat bersamaan dengan gejala-gejala skizofrenia.
 Gangguan skizoafektif tipe manik
 Gangguan skizoafektif tipe depresif
 Gangguan skizoafektif tipe campuran
 Gangguan skizoafektif tipe lainnya
 Gangguan skizoafektif tipe YTT

- Gangguan mood : gangguan suasana perasaan / mood (depresi atau manik) yang
pada umumnya bersifat episodik (kecuali misalnya pada distimia yang bersifat
kronis menahun)
 Episode manik
 Gangguan afektif bipolar
 Episode depresif
 Gangguan depresif berulang
 Gangguan suasana perasaan menetap
 Gangguan suasana perasaan lainnya

(PPDGJ 3 dan Elvira, Sylvia D & Hadisukanto, Gitayanti 2017. Buku Ajar Psikiatri
Edisi Ketiga. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. hal 71-72)

2. Definisi Persepsi dan contoh gangguan persepsi


Persepsi adalah sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik menjadi
informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat diterima secara sadar. Contoh
gangguan persepsi :
a. Depersonalisasi : suatu kondisi patologis yang muncul sebagai akibat dari perasaan
subyektif dengan gambaran seseorang mengalami atau merasakan diri sendiri tidak
nyata atau khayali (asing, tidak dikenali)
b. Derealisasi : perasaan subyektif bahwa lingkungannya menjadi asing
c. Ilusi : suatu persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal yang nyata
d. Halusinasi : persepsi palsu, tidak berhubungan dengan stimulus eksternal yang nyata,;
menghayati gejala-gejala yang dikhayalkan sebagai hal yang nyata.
Jenis-jenis halusinasi :
- Halusinasi hipnogogik : persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika mulai jatuh
tertidur, secara umum bukan fenomena patologis
- Halusinasi hipnopompik : persepsi sensorik keliru ang terjadi ketika mulai
terbangun, secara umum bukan fenomena patologis
- Halusinasi auditorik : persepsi suara yang keliru, biasanya berupa suara orang meski
dapat berupa suara lain seperti musik
- Halusinasi visual : persepsi penglihatan keliru yang dapat berupa bentuk jelas
(orang) atau pun bentuk tidak jelas (kilatan cahaya)
- Halusinasi penciuman : persepsi penghidu keliru yang seringkali terjadi pada
gangguan medis umum
- Halusinasi pengecapan : persepsi pengecapan keliru seperti rasa tidak enak sebagai
gejala awal kejang, seringkali terjadi pada gangguan medis umum
- Hausinasi taktil : persepsi perabaan keliru seperti phantom libs (sensasi anggota
tubuh teramputasi) atau formikasi (sensasi merayap di bawah kulit)
- Halusinasi somatik : sensasi keliru yang terjadi pada atau di dalam tubuhnya, lebih
sering menyangkut organ dalam (juga dikenl sebagai cenesthetic hallucination)
- Halusinasi liliput : persepsi keliru yang mengakibatkan objek terlihat kecil
(micropsia)

(Elvira, Sylvia D & Hadisukanto, Gitayanti 2017. Buku Ajar Psikiatri Edisi Ketiga.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI. hal 71-72)

Anda mungkin juga menyukai