LAPORAN KASUS
SPACE OCCUPYING
최미숙LESION
Disusun Oleh:
Anisa Fazrin
Pembimbing:
조현석
dr. Prima Ananda Madaze, Sp.S
a) Nama : Ny. A
b) Umur : 23 tahun
c) Jenis Kelamin : Perempuan
d) Alamat : Desa Surau RT 001 Kecamatan Surau
전영희
e) Status Pernikahan : Sudah Menikah
f) Status Pendidikan : SMP
조현석
g) Agama : Islam
h) Tanggal Masuk : 04/02/2019
ANAMNESIS
• Nyeri kepala sisi kiri yang hilang timbul sejak 1 minggu SMRS → Nyeri kepala
berdenyut, terutama di pagi hari, dengan durasi lebih dari 1 jam setiap serang
an muncul. Keluhan nyeri kepala disertai dengan muntah.
• Lemah pada anggota gerak kanan sejak 1 minggu yang lalu → Keluhan lemah
pada 02
01 kaki kanan timbul lebih dulu dibandingkan dengan tangan kanan. Lemah
kaki kanan di rasakan tiba-tiba di pagi hari saat pasien sedang sarapan. Sejak
saat itu pasien tidak dapat berjalan sendiri. Keluhan kaki terasa baal disangkal.
• Lima hari sebelum masuk rumah sakit, pasien dibawa ke Puskesmas untuk ber
03
obat. Dokter di Puskesmas mengatakan bahwa keluhan yang dialami oleh
pasien terjadi karena kadar kolesterol pasien sedang naik, dan dokter member
ikan obat anti kolesterol.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Trauma kepala : disangkal
• Tumor atau benjolan : disangkal
• Hipertensi
01
: disangkal 02
• Diabetes Melitus : disangkal
• Penyakit Jantung : (+)
• Penyakit Paru-paru : disangkal
03
Riwayat Pribadi :
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dan perkerjaan sehari-
harinya mengurusi perkerjaan rumah tangga. Pasien tidak pernah
merokok, minum minuman beralkohol, ataupun menggunakan obat-
obatan
01 terlarang. 02
Riwayat Sosial :
Pasien tinggal bersama suaminya di lingkungan cukup padat penduduk.
03
Riwayat kontak dengan penderita TB disangkal.
Riwayat Keluarga :
• Berat Badan : 43 kg
• Tinggi
03 Badan : 158 cm
• IMT : 17,26 kg/m2
STATUS GENERALIS
Kepala Bentuk : Normocepal, simetris
Mata : Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik -/-, pupil isokor kanan dan kiri, refleks cahaya (+/+).
THT : tonsil T1/T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis
Leher Inspeksi : bentuk normal, deviasi trakea (-)
Palpasi : pembesaran kelenjar tiroid dan KGB (-), JVP tidak meningkat
Thoraks Pulmo
Inspeksi : bentuk simetris kanan dan kiri, bagian dada tidak tertinggal saat inspirasi (-/-), scar (-),retraksi (-).
Palpasi teraba focal fremitus pada kedua lapangan paru
Perkusi : terdengar suara sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Jantung
Inspeksi : tampak ictus kordis
Palpasi : teraba ictus cordis di ICS V
Perkusi : Batas atas : sela iga III garis sternalis kiri
Batas kanan : sela iga IV garis parasternalis kanan
: Batas kiri : sela iga V garis midklavikula kiri
Auskultasi BJ I,II reguler, murmur (+), gallop (-)
STATUS GENERALIS
KANAN KIRI
01
Visus 3/60 02 4/60
Pengenalan Warna Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Lapang Pandang Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Bentuk pupil
03 Bulat Bulat
Kesamaan pupil Isokor Isokor
Refleks cahaya Langsung + +
Refleks cahaya konsensual + +
NERVUS KRANIALIS
Reflex bersin Positif Positif Test Schwabach Tidak memanjang Tidak memanjang
Negatif Negatif
NERVUS KRANIALIS
KLONUS
03
KANAN KIRI
Patella Negatif Negatif
Archilles Negatif Negatif
REFLEKS FISIOLOGIS
REFLEKS KANAN KIRI
Biceps reflex Positif Positif
Triceps reflex Positif Positif
Knee patela reflex Positif Positif
Archilles reflex Positif Positif
Refleks kulit perut Positif Positif
REFLEKS PATOLOGIS
REFLEKS KANAN KIRI
01 02
Hoffman reflex Negatif Negatif
Trommer reflex Negatif Negatif
Babinsky reflex Positif * Negatif
Chaddock reflex Positif * Negatif
Oppenheim reflex Negatif Negatif
03
Schaeffer reflex Negatif Negatif
Gordon reflex Negatif Negatif
Mendel reflex Negatif Negatif
Fungsi Cerebellum
• Cara berjalan : Tidak dapat dilakukan
• Test Romberg : Tidak dapat dilakukan
• Ataksi : Negatif
• Rebound fenomen : Negatif
Dismetri
• tes telunjuk-hidung : Tidak terganggu
01 02
• tes tumit-lutut : Tidak terganggu
• Disdiadokhokinesis : Tidak terganggu
Gerakan-gerakan abnormal
• Tremor
03
: Negatif
• Athetose : Negatif
• Mioklonik : Negatif
• Chorea : Negatif
xi. Alat vegetative
1. Miksi : inkontinensia urin (-)
xii.Fungsi Luhur
1. Orientasi : Tempat: Normal Waktu: Normal
Orang: Normal Situasi: Normal
03
1. Afasia : Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hb 13.4 g/dL 12.5-16.0 g/dL
Ht 41.0 % 37.0 – 47.0 %
Leukosit 20.570 /uL * 4.00 – 10.500 / uL
01 Trombosit 426.000 /uL * 02 182.000 – 369.000 /uL
Natrium 144 mEq/L 135-147
Kalium 4.28 mEq/L 3.5 – 5.0
Klorida 98 mEq/L 96 - 108
03 Ureum 10.7 mg/dL* 16.6 – 48.5
Kreatinin 0.62 mg/dL 0.51 – 0.95
Anti HIV 0.28 (Non-reaktif) Non-reaktif
01 02
03
DIAGNOSIS
Diagnosis 1
• Diagnosis Klinis : hemiparese dextra + cephalgia
• Diagnosis Topis : intraserebral
• Diagnosis Etiologis : SOL ec susp. Tumor otak dd/ abses serebri
01 02
• Diagnosis Patologis : neoplasma
• Terapi :
• Medika mentosa
• IVFD Asering 20 tpm
Tramadol 2 x 50mg i.v.
• 01 02
• Mecobalamin 3 x 500 mg i.v.
• Ranitidin 2 x 1 ampul i.v.
• Dexamethasone 4 x 10 mg i.v.
• Ceftriaxone 2 x 2 gr i.v.
• Non
03 medika mentosa
• Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit dan pengobatan yang diberikan.
• Keluarga dianjurkan untuk sering menggerakan bagian tubuh sebelah kanan pasien.
PROGNOSIS
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam
• Ad functionam : dubia ad bonam
01 02
03
TINJAUAN PUSTAKA
01 02
03
DEFINISI SOL
SOL (Space-occupying Lesion) merupakan generalisasi masalah tentang
ada lesi pada ruang intracranial khususnya mengenai otak. Banyak
penyebab yang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio
serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor intracranial karena
cranium
01 merupakan tempat yang kaku02dengan volume yang terfiksasi
maka lesi-lesi ini akan meningkatkan tekanan intracranial.
03
JENIS-JENIS SOL
a) Primary Intracranial Tumors
b) umor metastatik Intrakranial
c) Lesi Massa Intrakranial Dalam Pasien AIDS
d) Tumor Spinal Primer dan Metastase
01 02
e) Brain Abscess
03
SUPRATENTORIAL INFRETENTORIAL
• Hemisfer serebri • Cerebellum
• Ganglia basalis • Batang otak
• Nukleus thalamus • Ventrikel IV
• Ventrikel lateral
Usia
• Hipotalamus
Dewasa : supratentorial 80-85 %
• Corpus callosum infratentorial 15-20%
Anak : infratentorial 60%
Supratentorial 40%
A. PRIMARY INTRACRANIAL TUMORS
01
Astrocytoma 02
Gambaran mirip glioblastoma multiformis tetapi lebih lambat, sering setelah beberap
a tahun. Cerebellar astrocytoma dapat memiliki gambaran yang lebih jinak
Medulloblastoma Sering terlihat pada anak. Seringkali timbul daripada dasar ventrikel keempat dan me
ngarah kepada peningkatan intrakranial selanjutnya menghasilkan tanda cerebellar
dan batang otak
Ependymoma
03 Glioma yang timbul daripada ependyma ventrikel, terutama pada ventrikel IV, memba
wa kepada gejala awal peningkatan tekanan intrakranial.
a) Primary Intracranial Tumors
Oligodendrogl Berkembang lambat. Seringkali timbul daripada hemisfera serebral pada dewasa. Kalsifika
ima si dapat terlihat
Brainste gliom Timbul saat usia muda dengan palsy saraf krania dan kemudian gejala tract sign pada tun
a gkai. Tanda peningkatan tekanan timbul lambat
Cerebellar h Datang dengan dysequilibrium, ataksia tungkai, dan tanda peningkatan teka
emangioblas nan intrakranial. Dapat berhubungan dengan lesi vaskular spinal dan retinal, polyctythemi
toma a, dan renal cell carcinoma
01 02
Pineal tumor Digambarkan dengan peningkatan tekanan intrakranial, kadang dengan impaired upward
gaze (Parinaud syndrome) dan gangguan lesi batang otak.v
03
01 02
03
01 02
03
B. ABSES SEREBRI
03
Gejala dan tanda klinis
• Pusing, sakit kepala, susah konsentrasi, bingung dan kejang
adalah gejala awal, diikuti dengan tanda peningkatan
tekanan intrakranial dan kemudian berlanjut kepada
gangguan defisit neurologis fokal. Dapat terjadi gejala
sistemik
01 akibat daripada infeksi yang
02 ada.
• Muntah
01 02
• Hemiparese dekstra.
03
→ bila tumor menekan jaras motorik dapat menimbulkan hemiparesis (contralateral)
.
Penatalaksanaan untuk pasien ini adalah pengobatan medikamentosa dan pembe-
dahan.
Pengobatan medikamentosa :
• Tramadol 2 x 50mg i.v.
• Mecobalamin 3 x 500 mg i.v.
• Ranitidin 2 x 1 ampul i.v. 02
01
• Dexamethasone 4 x 10 mg i.v.
• Ceftriaxone 2 x 2 gr i.v.
Prognosis untuk pasien ini baik. Karena pada pasien telah dilakukan diagnosis dini
03
dan penanganan yang tepat melalui pembedahan. Dengan penanganan yang baik
maka persentase angka ketahahan hidup diharapkan dapat meningkat.
TERIMA KASIH