net/publication/278783007
CITATIONS READS
0 1,599
1 author:
Gina Amanda
University of Indonesia
16 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Gina Amanda on 20 June 2015.
ABSTRAK
Obesitas dan asma merupakan penyakit kronik yang prevalensinya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Bebe-
rapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan indeks massa tubuh (IMT) meningkatkan risiko terjadinya asma. Be-
berapa faktor menjelaskan hubungan antara obesitas dan asma. Obesitas menyebabkan penurunan sistem komplians
paru, volume paru, dan diameter saluran napas perifer. Akibatnya, terjadi peningkatan hiperreaktivitas saluran napas,
perubahan volume darah pulmoner, dan gangguan fungsi ventilasi perfusi. Peningkatan jaringan adiposit pada pende-
rita obesitas menyebabkan bertambahnya produksi sel-sel dan mediator inflamasi yang turut berperan untuk terjadinya
asma. Studi genomik membuktikan bahwa terdapat gen-gen yang menjadi penghubung antara obesitas dan asma.
Selain itu, faktor hormonal dan diet merupakan faktor risiko terjadinya asma pada obesitas. Penelitian lebih lanjut perlu
dilakukan untuk menemukan penyebab pasti hubungan obesitas dan asma.
Kata kunci: obesitas, asma, indeks massa tubuh
PENDAHULUAN si asma di Amerika Serikat juga mengalami ting untuk perubahan fisiologi paru; gejala
peningkatan dari 3,1% pada tahun 1980 yang timbul mirip asma. Obesitas menye-
Obesitas dan asma merupakan penyakit menjadi 5,6% di tahun 1995, dan pada 2004 babkan penurunan sistem komplians paru,
kronik yang diderita oleh jutaan orang. Pre- menjadi 7,1%.4 volume paru, dan diameter saluran napas
valensi kedua penyakit ini cenderung me- perifer. Akibatnya, terjadi peningkatan hi-
ningkat dari tahun ke tahun. Seorang de- Beberapa tahun terakhir, banyak peneli- perreaktivitas saluran napas, perubahan
wasa dikatakan menderita obesitas apabila tian yang menerangkan hubungan antara volume darah pulmoner, dan gangguan
memiliki indeks massa tubuh (IMT) ≥ 30 asma dengan perubahan pola diet dan fungsi ventilasi perfusi.
kg/mm2.1 Prevalensi obesitas pada dewasa obesitas. Meskipun penyebab pasti yang
di Amerika Serikat adalah sebesar 33,8% menghubungkan keduanya belum ditemu- Penurunan sistem komplians paru pada
pada tahun 2008. Wanita (35,5%) lebih ba- kan, data epidemiologi menjelaskan bahwa obesitas disebabkan oleh penekanan dan
nyak menderita obesitas dibandingkan pria obesitas mengawali terjadinya asma, me- infiltrasi jaringan lemak di dinding dada,
(32,2%).2 ningkatkan prevalensi dan derajat penyakit, serta peningkatan volume darah paru. Disp-
serta menurunkan efikasi obat yang digu- neu merupakan gejala akibat terganggunya
Asma adalah kelainan inflamasi kronik sa- nakan dalam terapi.5 sistem ini. Selain itu, pada penderita obe-
luran napas dengan banyak sel dan elemen sitas aliran udara di saluran napas terbatas,
seluler yang berperan. Inflamasi kronik ini Penelitian Castro-Rodriguez, dkk menemu- ditandai dengan menurunnya nilai FEV1
berhubungan dengan hiperreaktivitas salur- kan bahwa anak perempuan berusia 6-11 ta- dan FVC yang umumnya terjadi simetris.
an napas dan penyempitan lumen saluran hun yang overweight dan obesitas memiliki Penurunan volume paru berhubungan de-
napas, yang menyebabkan episode wheez- kemungkinan 5,5 sampai 7 kali untuk men- ngan berkurangnya diameter saluran napas
ing berulang, sesak napas, rasa tertekan di derita asma pada usia 11-13 tahun, diban- perifer menimbulkan gangguan fungsi otot
dada, dan batuk terutama pada malam dan dingkan dengan anak yang memiliki IMT polos saluran napas. Hal ini menyebabkan
dini hari. Episode ini bervariasi dan sering normal.6 Sedangkan penelitian Golden, perubahan siklus jembatan aktin-miosin
reversibel, baik spontan maupun dengan dkk menemukan penurunan respons ter- yang berdampak pada peningkatan hiper-
pengobatan. hadap beclomethasone pada pasien asma reaktivitas dan obstruksi saluran napas.5,8
yang obesitas.7
Prevalensi asma adalah 1%-18% dari selu- 2. Obesitas dan Mediator Inflamasi
ruh populasi di berbagai negara.3 Selama HIPOTESIS HUBUNGAN OBESITAS Jaringan adiposit memproduksi sejumlah
periode 2001-2003, terdapat 20 juta orang DAN ASMA molekul pro-inflamasi yang berperan da-
menderita asma setiap tahunnya di Amerika lam sistem imun seperti interleukin (IL)-6,
Serikat; terdiri dari 6,2 juta anak-anak (usia 1. Obesitas dan Fungsi Paru eotaxin, tumor necrosis factor (TNF)-α,
<18 tahun) dan 13,8 juta dewasa. Prevalen- Obesitas memiliki efek mekanik yang pen- transforming growth factor (TGF)-β1, lep-
Daftar Pustaka
1. National Institutes of Health (NIH) NHLBI. Clinical guidelines on the identification, evaluation, and treatment of overweight and obesity in adults: the evidence report.
NIH Report 98-4083, 1998.
2. Flegal KM, Carroll MD, Odgen CL, Curtin LR. Prevalence and trends in obesity among US adults, 1999-2008. JAMA 2010; 303(3): 235-41.
3. Global Initiative for Asthma. Global strategy for asthma management and prevention. NHLBI/WHO workshop report. US National Institutes of Health, 2009 (update).
4. Moorman JE, Rudd RA, Johnson CA et al. National surveillance for asthma-united states,1980-2004. Dalam: Surveillance Summaries October 19, 2007. MMWR. 2007;
56 (SS08): 1-14.
5. Delgado J, Barranco P, Quirce S. Obesity and asthma. J Investig Allergol Clin Immunol.2008; 18(6): 420-25.
6. Castro-Rodriguez JA, Holberg CJ, Morgan WJ, Wright AL, Martinez FD. Increased incidence of asthma like symptoms in girls who become overweight or obese during
the school years. Am J Respir Crit Care Med. 2001; 163: 1344-9.
7. Peters-Golden M, Swern A, Bird SS, Hustad CM, Grant E, Edelman JM. Influence of body mass index on the response to asthma controller agents. Eur Respir J. 2006;
27: 495-503.
8. Beuther DA, Weiss ST, Sutherland ER. Obesity and asthma. Am J Respir Crit Care Med. 2006; 174: 112-9.
9. Tantisira KG, Weiss ST. Complex interactions in complex traits: obesity and asthma. Thorax. 2001; 56: ii64-ii74.
10. Elias JA, Zhu Z, Chupp G, Homer RJ. Airway remodelling in asthma. J Clin Invest. 1999; 104(8): 1001-6.
11. Busse W, Lemanske RF. Asthma. N Engl J Med.2001; 344(5): 350-62.
12. Vasudevan AR, Wu H, Xydakis AM et al. Eotaxin and obesity. J Clin Endocrinol Metab. 2006; 91(1): 256-61.
13. Naning R, Darmawan MT. Airway remodelling in asthma. Paediatrica Indon. 2001; 41 (5-6): 125-31.