PENDAHULUAN
Ikan Patin jenis Pangasius hypopthalmus merupakan ikan air tawar yang mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi untuk dikembangkan (Ghufran, 2010). ikan Patin banyak
dikonsumsi di Indonesia karena dagingnya tergolong enak, lezat dan gurih, kandungan
nutrisi ikan Patin yaitu 7,51 % protein, 6,57 % lemak, dan 75,21 % air (Puspita, 2014).
Pada saat sekarang permintaan untuk pemenuhan gizi semakin meningkat terutama
protein hewani, dalam hal ini ikan banyak memberikan keuntungan karena ikan lebih
murah dan mudah didapat. Faktor penting yang dibutuhkan dalam menunjang
pertumbuhan dan perkembangan ikan yaitu pakan (Zoneveld, 1991). Oleh sebab itu,
dibutuhkan cara yang tepat dalam pemenuhan nutrisi ikan sehingga dapat menjaga
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi fisiologis ikan
probiotik dalam pakan. Probiotik merupakan mikroba hidup dalam media pembawa
sel mikroba hidup yang jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup akan memberikan
menjadi sederhana sehingga siap digunakan oleh ikan (Kumar et al., 2008). Dalam
lipase, dan selulase (Wang et al., 2008). Enzim-enzim tersebut berfungi membantu
yang terbukti menguntungkan dan dapat hidup berasosiasi sebagai flora normal pada
organisme baik di dalam maupun di luar tubuh (Jankauskine, 2002). Probiotik menjadi
solusi internal untuk menghasilkan pertumbuhan dan efisiensi pakan yang optimal,
mengurangi biaya produksi dan pada akhirnya dapat mengurangi beban lingkungan
2014). Upaya peningkatan laju pertumbuhan ikan Patin masih terus ditingkatkan agar
penggunaan pakan buatan lebih efisien sehingga akan menurunkan biaya produksi
(Mokoginta, et al., 2004). Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menigkatkan
efisiensi pakan ikan Patin adalah dengan menambahkan probiotik yang dihasilkan
dari bakteri indigenous kedalam pakan ikan yang berperan penting dalam
terbatas adalah mengenai nutrisi yang belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Informasi mengenai nutrisi ikan patin ini belum banyak diketahui, seperti pemberian
pakan kembali dari bakteri indigenous sebagai kandidat probiotik yang diperoleh dari
mikroflora alami ikan Patin. Sejauh ini penelitian tentang pengaruh penambahan
bakteri probiotik pada pakan kerapu bebek pernah dilakukan oleh Sari (2013) dimana
hasil yang didapatkan yaitu dua isolat dari medium SMA dan perfermentasi dan
dilihat dari besarnya indeks yang dihasilkan dan mampu mendegradasi protein yaitu
berat dan panjang ikan. Ferdinand et al., (2013) menambahkan dalam pemberian
probiotik memberikan pengaruh baik terhadap kualitas air media, kelangsungan hidup
pencernaan ikan Patin belum dilaporkan sehingga perlu dilakukan penelitian potensi
bakteri alami pecernaan ikan Patin sebagai kandidat probiotik dalam produk pakan ikan
hypopthalmus sauvage) ?
b. Bagaimana potensi In-Vitro isolat-isolat bakteri alami pencernaan ikan Patin Siam
1.3.1 Tujuan
hypopthalmus sauvage).
b. Menentukan potensi In- Vitro isolat-isolat bakteri alami pencernaan ikan Patin
Siam.
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi tentang potensi