TB PARU
OLEH :
Putri Nurcahyani
(PO714201171096)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
C. Sasaran
1. Leaflet
2. Lembar Balik
E. Materi
(Terlampir)
1. Pendahuluan 5 menit
G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
2. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu mengetahui dan memahami sehingga dapat menerapkan dalam praktik
individunya seperti materi yang telah disampaikan dalam penyuluhan
b. Keluarga akan membagikan pengetahuan yang telah didapat dalam penyuluhan kepada
masyarakat lainnya.
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman micobacterium tuberculosis.
Sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh yang
lain.
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir
seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD,
FK, UI).
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis
dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999).
TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC
(Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman menyerang Paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lain (Dep Kes, 2003). Kuman TB berbentuk batang mempunyai sifat
khusus yaitu tahan terhadap asam pewarnaan yang disebut pula Basil Tahan Asam (BTA).
B. PENYEBAB
Penyakit TB paru disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium Tuberculosis). Kuman ini
berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh
karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TBC cepat mati terhadap sinar
matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama beberapa jam ditempat yang gelap dan
lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.
Sumber penularan adalah penderita TBC BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percik dahak). Droplet yang mengandung
kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi
kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TB masuk kedalam
tubuh manusia melalui pernapasa, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh
lainnya, melalui system peredaran darah, system saluran limfe, saluran napas, atau penyebaran
langsung kebagian-bagian tubuh lainnya. Daya penularan dari seseorang penderita ditentukan
oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil
pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasl pemeriksaan dahak negative
(tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular.
C. TANDA DAN GEJALA
1. Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum,
malaise, gejala flu, demam ringan, nyeri dada, batuk darah. ( Mansjoer, 1999)
2. Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan ( Luckman dkk, 93)
a. Demam : subfebril menyerupai influenza.
b. Batuk : batuk kering (non produktif), batuk produktif (sputum)
c. Hemaptoe
d. Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah ½
bagian paru-paru.
e. Nyeri dada
f. Malaise : anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam.
D. Cara Penularan
Penyakit tuberculosis (TB) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan pasienT B,
seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila menggunakan peralatan makan
secara bersamaan.
E. Cara Pencegahan
Penyakit TB dapat dicegah dengan cara:
1. Untuk Penderita TB
d. Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat yang sudah
ada karbol/lisol
2. Untuk Keluarga
a. Jemur kasur seminggu sekali
b. Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung masuk
F. Cara Pengobatan
Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu
berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan
secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan
memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.
Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka
disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-ray
atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid
dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan
resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat
seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang
dikenal 'Triple Drug'.