Pertama-tama marilah kita senantiasa untuk memanjatkan puja dan puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali kenikmatan khususnya nikmat
ilmu yang dapat mengangkat derajat dan harkat martabat kita ke tingkatan yang lebih baik.
Tak lupa juga shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada Muhammad SAW, kepada
pemimpin umat manusia, kepada keluarga beserta keluarga dan para sahabat-sahabatnya yang
telah menjadi sumber ilmu dan juga hikmah kepada kita semua.
Hadirin yang berbahagia.
Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul
“Guru sebagai Sosok Pahlawan“.
Siapa orang yang tidak mengenal sosok guru ? Siapa yang tidak ingat tentang sosok
guru? Siapa yang tidak terkenang dengan sosok guru? Pastilah terkenang. Kita tentunya tak
bisa memungkiri bahwa adanya seseorang yang hebat, pasti ada guru yang hebat juga
dibelakangnya. Tak akan ada seorang presiden yang hebat tanpa adanya kehadiran seorang
guru, tak akan ada seorang dokter yang hebat juga tanpa adanya kehadiran guru, dan bahkan
tak akan ada seorang guru yang hebat jika tanpa adanya seorang guru di belakangnya. Karena
untuk menjadi seorang yang hebat maka tentunya ia harus pintar, untuk menjadi sosok yang
pintar maka ia harus bersekolah, dan ketika bersekolah maka kita butuh sosok guru. Sehingga
memang, keberadaan guru merupakan aspek yang paling penting dalam meningkatkan
peradaban seseorang dalam arti sempit dan bangsa dalam makna yang lebih luas.
Oleh karena itu ayo, kita ucapkan terima kasih kepada guru-guru. Dari jasanyalah kita
dapat sukses. menjadi dokter, perawat, bidan, polisi, tentara, pengusaha ,petani,
direktur,pilot, nakoda, masinis, dan anggota dewan , bahkan jadi seorang presiden . Para guru
tidak pernah mengharapkan balas jasa, bagai matahari menyinari dunia. Lalu bagaimana
caranya agar guru-guru kita bangga akan jerih payahnya? Pertama, kita hendaknya selalu
berbudi pekerti luhur .Kedua, kita terus menjalin tali silaturakhmi. Ketiga ,terus mendoaan
agar para guru sehat wal afiat dan dalam lindungannya. Keempat, kita tetap dapat
membanggakan hatinya, dengan menunjukkan kesuksesan kita dalam berbagai hal. Pastilah
para guru akan tersenyum bangga dan mengacungkan jempolnya untuk kita semua. Terus
berjuanglah guruku, guru bangsa, sosok pahawan bangsa, engkau begitu sabar mengajari
kami tanpa pamrih dan balas jasa. Kau kan ku kenang sepanjang masa. Kau adalah pahlawan
tanpa tanda jasa. Kau bagaikan setetes embun penyejuk jiwa.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.