Anda di halaman 1dari 25

PELAKSANAAN PELAYANAN PEMERIKSAAN PASIEN HIV

POSITIF PADA KUNJUNGAN PERTAMA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru

Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003
Pasien HIV positif adalah pasien yang telah dinyatakan
PENGERTIAN
positif/reaktif yang dibuktikan dengan adanya dokumen tertulis.
Sebagai acuan bagi petugas Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru
TUJUAN dalam menangani pasien HIV positif yang datang Poli VCT
RSD Idaman Banjarbaru pada kunjungan pertama.

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21


Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
KEBIJAKAN
2. Keputusan Direktur RSUD Banjarbaru no: A-004 tahun 2017
Tentang Pembentukan TIM HIV/AIDS RSD Idaman
Banjarbaru.

1. Pasien mendaftar terlebih dahulu dengan membayar biaya


registrasi sesuai ketentuan Rumah Sakit.
2. Petugas registrasi mencatat dibuku registrasi dan memberikan
form rekam medik.
3. Ukur BB dan TB dan catat di form Pemeriksaan Fisik di
Form Baseline.
4. Perawat mengisi Form identifikasi responden.
PROSEDUR 5. Setelah mendapat giliran pemeriksaan, pasien di periksa oleh
dokter yang bertugas
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan
stadium klinis (WHO).
7. Dokter yang memeriksa mengisi rekam medik.
8. Apabila pada pemeriksaan klinis didapati pasien berada
dalam stadium 3 atau 4, pasien diberikan profilaksis
kotrimokazole 1x960 mg.
9. Pasien diarahkan ke dokter pewawancara untuk pengisian
form baseline awal

1. Rekam Medik
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium
3. Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru
ALUR PELAKSANAAN PELAYANAN PASIEN HIV POSITIF
KUNJUNGAN PERTAMA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003

Pendaftaran

Isi registrasi

Perawat untuk pengukuran berat badan


dan tinggi badan

Catat di pemeriksaan
ALUR

Perawat rnengisi

Pasien diperiksa dokter

Pemberian cotrimoxazole untuk


stadium 3 dan 4

Pasien ke dokter untuk Baseline


PELAKSANAAN PELAYANAN KUNJUNGAN ULANG
PASIEN HIV POSITIF PRA PENGOBATAN ARV

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003
Kunjungan ulang dimaksud adalah kunjungan yang dilakukan di
PENGERTIAN Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru oleh pasien setelah
menjalani pemeriksaan pada kunjungan pertama sebelumnya.
Sebagai acuan bagi petugas Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru
TUJUAN dalam menangani pasien HIV positif yang datang Poli VCT
RSD Idaman Banjarbaru pada kunjungan pertama.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
KEBIJAKAN 2. Keputusan Direktur RSUD Banjarbaru no: A-004 tahun
2017 Tentang Pembentukan TIM HIV/AIDS RSD Idaman
Banjarbaru.
1. Pasien mendaftar terlebih dahulu dengan membayar biaya
registrasi.
2. Petugas pendaftaran mencatat di Form Registrasi Rawat Jalan
3. Ukur BB dan TB dan mengisi form pemeriksaan perawat
4. Pasien diperiksa oleh dokter umum yang bertugas.
5. Dokter melakukan tindakan sesuai hasil diskusi yang tertulis
PROSEDUR
di dokumen rekam medik.
Apabila diputuskan pasien memenuhi syarat untuk
pengobatan ARV maka pasien menjalani konseling
adherence (Lihat *Protap ARV sebagai pengobatan)

4. Rekam Medik
UNIT TERKAIT 5. Laboratorium
6. Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru
ALUR PELAKSANAAN PELAYANAN KUNJUNGAN
ULANG PASIEN HIV POSITIF PRA PENGOBATAN ARV

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003

Pasien

Mendaftar

Perawat
ALUR Untuk pengukuran Tinggi Badan
dan Berat Badan

Bila disetujui ARV

Konseling Adherence
PELAKSANAAN PELAYANAN
KONSELING ADHERENCE

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003
1. Konseling adherence selanjutnya disebut konseling
Kepatuhan adalah kegiatan konseling yang dilaksanakan pada
pasien yang akan memulai pengobatan ARV atau sedang
dalam pengobatan ARV(sebagai konseling lanjutan)
PENGERTIAN
2. Adherence (kepatuhan) yang dimaksud adalah seberapa jauh
pasien mentaati instruksi atau aturan minum obat dengan:
dosis yang benar, cara yang benar dan seumur hidup.
3. Konselor adalah petugas yang memiliki keterampilan
konseling dan pemahaman akan seluk beluk HIV/AIDS dan
pemahaman akan konseling Kepatuhan.
Sebagai acuan bagi petugas Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru
dalam menangani pasien HIV positif yang datang Poli VCT
RSD Idaman Banjarbaru pada kunjungan pertama.

Tujuan pelaksanaan Konseling adalah:


TUJUAN 1. Menganalisa kesiapan pasien untuk menjalani
2. pengobatan ARV.
3. Menyampaikan informasi, edukasi dan konseling kepada
pasien tentang pengobatan ARV.
Memastikan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan
ARV
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
KEBIJAKAN
2. Keputusan Direktur RSUD Banjarbaru no: A-004 tahun 2017
Tentang Pembentukan TIM HIV/AIDS RSD Idaman
Banjarbaru.
1. Pada pelaksanaan konseling pertama,dilakukan hal hal
sebagai berikut:
a. Cek kembali pengetahuan pasien dan pendamping
tentang HIV/AIDS.
b. Penjelasan umum tentang manfaat ARV dan Keburukan
apabila tidak patuh.
c. Gali kemungkinan hambatan
d. Lakukan konseling pencegahan, dengan saran memakai
kondom dan membuka status kepada pasangan.
e. Catat hasil konseling pada Form konseling 1.
Catatan: Konseling sebaiknya didampingi oleh keluarga
atau pendamping minum obat.
PROSEDUR
2. Pelaksanaan konseling kedua dikaji kembali hal-hal
sebagai berikut:
a. Cek kembali perkiraan hambatan potensial.
b. Mencari solusi bersama dari hambatan potensial.
c. Kaji masalah kepatuhan minum obat profilaksis
cotrimaxazole atau obat TB.
d. Apabila tidak ada masalah dengan obat profilaksis atau
obat TB,rencanakan bersama awal pengobatan.
e. Setelah selesei rujuk kedokter pemeriksa.
f. Apabila kemungkinan kepatuhan masih diragukan
sarankan konseling lagi pada saat kunjungan ulang
untuk pengambilan obat ARV
7. Rekam Medik
UNIT TERKAIT 8. Laboratorium
9. Poli VCT RSD Idaman banjarbaru
ALUR PELAKSANAAN PELAYANAN
KONSELING ADHERENCE

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003
Mengecek Pengetahuan tentang
Kunjungan 1
HIV-AIDS

Penjelasan tentang mantaat ARV


dan keburukan apabila tidak
patuh

Menggali kemungkinan hambatan

Konseling pencegahan

ALUR

Sarankan kondom dan bawa


pasangan

Catat di form konseling


adherence 1
M e n ge c e k k e m b a l i
hambatan
Kunjungan 2 potensial

Mencari solusi hambatan


potensial

Kepatuhan minum obat


profitaksis cotrimocazole / obat TB

Dukungan Moril

Rujuk ke dokter pemeriksa

Kemungkinan kepatuhan diragukan


sarankan konseling pada saat
kunjungan ulang pengambilan
obat ARV
PELAKSANAAN PELAYANAN PEMBERIAN OBAT
ANTI RETROVIRAL SEBAGAI PENGOBATAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003
1. Obat ARV (Anti Retroviral) adalah obat yang diberikan
kepada pasien HIV positif yang memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan dalam SPM Pemberian Obat ARV.
Obat ARV yang tersedia di Poli VCT RSD Idaman
banjarbaru adalah:
a. Golongan NRTI: Zidovudin (AZT), Tenovofir (TDF),
PENGERTIAN Lamivudin (3TC).
b. Golongan NNRTI : Nevtrapin dan Efavirens.
2. PPK (Panduan Pelayanan Klinik) adalah standar acuan
penanganan medis bagi dokter di RSD Idaman Banjarbaru.
3. Yang dimaksud keadaan darurat untuk pengambilan ARV
adalah keadaan dimana pasien kehabisan obat diluar
perhitungan pada saat klinik tutup.
Sebagai acuan bagi dokter umum, dokter-dokter spesialis pada
TUJUAN Tim Penanggulangan Infeksi HIV/AIDS di RSD Idaman
Banjarbaru dalam tata laksana pemberian obat ARV.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
2. Keputusan Direktur RSUD Banjarbaru no: A-004 tahun
2017 Tentang Pembentukan TIM HIV/AIDS RSD Idaman
KEBIJAKAN
Banjarbaru.
3. Pedoman Nasional Tataiaksana Klinis Infeksi HIV dan
Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa, Kementrian
Kesehatan republik Indonesia Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2011.

1. Dokter melihat catatan persetujuan pemberian ARV dalam


PROSEDUR status rekam medik.
2. Pasien yang sudah ditentukan memenuhi syarat mendapat
pengobatan ARV terlebih dahulu harus menjalani konseling
Kepatuhan (Adherence).
3. Setelah menjalani konseling Kepatuhan, konselor merujuk
kembali kepada dokter untuk mendapat pengobatan ARV.
4. Dokter memberikan resep pengambilan obat ARV sesuai
dengan ketentuan pengambilan obat ARV.
1. Rekam Medik
UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. Poli VCT-CST RSD Idaman Banjarbaru
ALUR PELAKSANAAN PELAYANAN PEMBERIAN
OBAT ANTI RETROVIRAL SEBAGAI PENGOBATAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003

Keputusan Medical
Review

Tidak ARV ARV

Kunjungan 6 Konseling
ALUR bulan adherence 1

Konseling
adherence 2
Pemerik
saan Lab CD4
Dokter
ARV
PELAKSANAAN PELAYANAN KUNJUNGAN ULANG
PASIEN DALAM PENGOBATAN ARV

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003
1. Kunjungan ulang adaiah: kunjungan yang dilakukan oleh
pasien yang sedang menjalani pengobatan ARV dengan
tujuan:
a. Pemeriksaan karena adanya keluhan yang dirasakan oleh
PENGERTIAN
pasien.
b. Untuk menjalani konseling adherence (kepatuhan
berobat).
2. Untuk pengambilan obat ARV.
3. Form Kunjungan: adalah form yang diisi oleh dokter atau
perawat yang menangani pasien.
Sebagai acuan prosedur bagi petugas tata usaha, perawat dan
TUJUAN dokter Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru dalam melaksanakan
pelayanan bagi pasien yang melakukan kunjungan ulang.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
2. Keputusan Direktur RSUD Banjarbaru no: A-004 tahun
2017 Tentang Pembentukan TIM HIV/AIDS RSD Idaman
KEBIJAKAN
Banjarbaru.
3. Pedoman Nasional Tataiaksana Klinis Infeksi HIV dan
Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa, Kementrian
Kesehatan republik Indonesia Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2011.

1. Pasien mendaftar tertebih dahulu dan membayar biaya


PROSEDUR
registrasi.
2. Petugas pendaftaran mencari rekam medik.
3. Perawat yang bertugas mengisi form kartu kunjungan Poli
VCT RSD Idaman Banjarbaru, form identif responden.
4. Melakukan pengukuran tekanan darah, tinggi badan dan berat
badan.
5. Perawat melengkapi buku registrasi Rawat jalan.
6. Pasien diperiksa oleh dokter umum atau yang bertugas.
7. Dokter melengkapi rekam medis dan form kartu kunjungan
Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru (Pasca ARV).
8. Pasien diarahkan ke bagian farmasi klinik untuk pengambilan
ARV atau konseling adherence atau wawancara follow up.
1. Rekam Medik
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Farmasi
4. Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru
ALUR PELAKSANAAN PELAYANAN KUNJUNGAN
ULANG PASIEN DALAM PENGOBATAN ARV

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003

Pendaftaran

Petugas pendaftaran memberi rekam


medik pasien

Perawat yang bertugas

PROSEDUR Dokter Pemeriksa

Farmasi

Laboratorium

Konseling
Adherence

Wawancara
Follow Up
PELAKSANAAN PELAYANAN PEMERIKSAAN PASIEN HIV
POSITIF PADA KUNJUNGAN PERTAMA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003
PENGERTIAN
Pasien HIV positif adalah pasien yang telah dinyatakan
positif/reaktif yang dibuktikan dengan adanya dokumen tertulis.
Sebagai acuan bagi petugas Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru
TUJUAN dalam menangani pasien HIV positif yang datang Poli VCT
RSD Idaman Banjarbaru pada kunjungan pertama.

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21


Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
2. Keputusan Direktur RSUD Banjarbaru no: A-004 tahun 2017
KEBIJAKAN
Tentang Pembentukan TIM HIV/AIDS RSD Idaman
Banjarbaru.

1. Pasien mendaftar terlebih dahulu dengan membayar biaya


registrasi sesuai ketentuan Rumah Sakit.
2. Petugas registrasi mencatat dibuku registrasi dan memberikan
form rekam medik.
3. Ukur BB dan TB dan catat di form Pemeriksaan Fisik di
Form Baseline.
4. Perawat mengisi Form identifikasi responden.
PROSEDUR 5. Setelah mendapat giliran pemeriksaan, pasien di periksa oleh
dokter yang bertugas
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan
stadium klinis (WHO).
7. Dokter yang memeriksa mengisi rekam medik.
8. Apabila pada pemeriksaan klinis didapati pasien berada
dalam stadium 3 atau 4, pasien diberikan profilaksis
kotrimokazole 1x960 mg.
9. Pasien diarahkan ke dokter pewawancara untuk pengisian
form baseline awal

1. Rekam Medik
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium
3. Klinik Angkasa RSAU dr. M. Salamun
PELAKSANAAN PELAYANAN PEMERIKSAAN PASIEN HIV
POSITIF PADA KUNJUNGAN PERTAMA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003
PENGERTIAN
Pasien HIV positif adalah pasien yang telah dinyatakan
positif/reaktif yang dibuktikan dengan adanya dokumen tertulis.
Sebagai acuan bagi petugas Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru
TUJUAN dalam menangani pasien HIV positif yang datang Poli VCT
RSD Idaman Banjarbaru pada kunjungan pertama.

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21


Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
2. Keputusan Direktur RSUD Banjarbaru no: A-004 tahun 2017
KEBIJAKAN
Tentang Pembentukan TIM HIV/AIDS RSD Idaman
Banjarbaru.

1. Pasien mendaftar terlebih dahulu dengan membayar biaya


registrasi sesuai ketentuan Rumah Sakit.
2. Petugas registrasi mencatat dibuku registrasi dan memberikan
form rekam medik.
3. Ukur BB dan TB dan catat di form Pemeriksaan Fisik di
Form Baseline.
4. Perawat mengisi Form identifikasi responden.
PROSEDUR 5. Setelah mendapat giliran pemeriksaan, pasien di periksa oleh
dokter yang bertugas
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan
stadium klinis (WHO).
7. Dokter yang memeriksa mengisi rekam medik.
8. Apabila pada pemeriksaan klinis didapati pasien berada
dalam stadium 3 atau 4, pasien diberikan profilaksis
kotrimokazole 1x960 mg.
9. Pasien diarahkan ke dokter pewawancara untuk pengisian
form baseline awal

1. Rekam Medik
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium
3. Klinik Angkasa RSAU dr. M. Salamun
PELAKSANAAN PELAYANAN PEMERIKSAAN PASIEN HIV
POSITIF PADA KUNJUNGAN PERTAMA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003
PENGERTIAN
Pasien HIV positif adalah pasien yang telah dinyatakan
positif/reaktif yang dibuktikan dengan adanya dokumen tertulis.
Sebagai acuan bagi petugas Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru
TUJUAN dalam menangani pasien HIV positif yang datang Poli VCT
RSD Idaman Banjarbaru pada kunjungan pertama.

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21


Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
2. Keputusan Direktur RSUD Banjarbaru no: A-004 tahun 2017
KEBIJAKAN
Tentang Pembentukan TIM HIV/AIDS RSD Idaman
Banjarbaru.

1. Pasien mendaftar terlebih dahulu dengan membayar biaya


registrasi sesuai ketentuan Rumah Sakit.
2. Petugas registrasi mencatat dibuku registrasi dan memberikan
form rekam medik.
3. Ukur BB dan TB dan catat di form Pemeriksaan Fisik di
Form Baseline.
4. Perawat mengisi Form identifikasi responden.
PROSEDUR 5. Setelah mendapat giliran pemeriksaan, pasien di periksa oleh
dokter yang bertugas
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan
stadium klinis (WHO).
7. Dokter yang memeriksa mengisi rekam medik.
8. Apabila pada pemeriksaan klinis didapati pasien berada
dalam stadium 3 atau 4, pasien diberikan profilaksis
kotrimokazole 1x960 mg.
9. Pasien diarahkan ke dokter pewawancara untuk pengisian
form baseline awal

1. Rekam Medik
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium
3. Klinik Angkasa RSAU dr. M. Salamun
PELAKSANAAN PELAYANAN PEMERIKSAAN PASIEN HIV
POSITIF PADA KUNJUNGAN PERTAMA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003
PENGERTIAN
Pasien HIV positif adalah pasien yang telah dinyatakan
positif/reaktif yang dibuktikan dengan adanya dokumen tertulis.
Sebagai acuan bagi petugas Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru
TUJUAN dalam menangani pasien HIV positif yang datang Poli VCT
RSD Idaman Banjarbaru pada kunjungan pertama.

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21


Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
KEBIJAKAN
2. Keputusan Direktur RSUD Banjarbaru no: A-004 tahun 2017
Tentang Pembentukan TIM HIV/AIDS RSD Idaman
Banjarbaru.

1. Pasien mendaftar terlebih dahulu dengan membayar biaya


registrasi sesuai ketentuan Rumah Sakit.
2. Petugas registrasi mencatat dibuku registrasi dan memberikan
form rekam medik.
3. Ukur BB dan TB dan catat di form Pemeriksaan Fisik di
Form Baseline.
4. Perawat mengisi Form identifikasi responden.
PROSEDUR 5. Setelah mendapat giliran pemeriksaan, pasien di periksa oleh
dokter yang bertugas
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan
stadium klinis (WHO).
7. Dokter yang memeriksa mengisi rekam medik.
8. Apabila pada pemeriksaan klinis didapati pasien berada
dalam stadium 3 atau 4, pasien diberikan profilaksis
kotrimokazole 1x960 mg.
9. Pasien diarahkan ke dokter pewawancara untuk pengisian
form baseline awal

1. Rekam Medik
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium
3. Klinik Angkasa RSAU dr. M. Salamun
PELAKSANAAN PELAYANAN PEMERIKSAAN PASIEN HIV
POSITIF PADA KUNJUNGAN PERTAMA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


0 1
RSD IDAMAN
BANJARBARU
Jl. Trikora No. 115 Guntung Manggis
Kota Banjarbaru
Ditetapkan oleh :
TANGGAL TERBIT Direktur RSD Idaman Banjarbaru
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.Hj. Endah Labati Silapurna, MH.Kes
NIP. 19641030 199603 2 003
PENGERTIAN
Pasien HIV positif adalah pasien yang telah dinyatakan
positif/reaktif yang dibuktikan dengan adanya dokumen tertulis.
Sebagai acuan bagi petugas Poli VCT RSD Idaman Banjarbaru
TUJUAN dalam menangani pasien HIV positif yang datang Poli VCT
RSD Idaman Banjarbaru pada kunjungan pertama.

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21


Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
KEBIJAKAN
2. Keputusan Direktur RSUD Banjarbaru no: A-004 tahun 2017
Tentang Pembentukan TIM HIV/AIDS RSD Idaman
Banjarbaru.

1. Pasien mendaftar terlebih dahulu dengan membayar biaya


registrasi sesuai ketentuan Rumah Sakit.
2. Petugas registrasi mencatat dibuku registrasi dan memberikan
form rekam medik.
3. Ukur BB dan TB dan catat di form Pemeriksaan Fisik di
Form Baseline.
4. Perawat mengisi Form identifikasi responden.
PROSEDUR 5. Setelah mendapat giliran pemeriksaan, pasien di periksa oleh
dokter yang bertugas
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan
stadium klinis (WHO).
7. Dokter yang memeriksa mengisi rekam medik.
8. Apabila pada pemeriksaan klinis didapati pasien berada
dalam stadium 3 atau 4, pasien diberikan profilaksis
kotrimokazole 1x960 mg.
9. Pasien diarahkan ke dokter pewawancara untuk pengisian
form baseline awal

1. Rekam Medik
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium
3. Klinik Angkasa RSAU dr. M. Salamun

Anda mungkin juga menyukai