PENDAHULUAN
Lensa mata adalah bagian mata yang terdapat di belakang pupil mata, yang berfungsi sebagai
media penglihatan sehingga harus jernih atau transparan dan memfokuskan agar cahaya jatuh tepat
ke retina. Jika terjadi kekeruhan pada lensa maka akan terganggu proses penglihatan yang disebut
katarak.
Katarak berasal dari bahasa Yunani katarrhakies, Inggris cataract, dan Latin cataracta yang
berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air
terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat
kedua-duanya.
Kekeruhan ini dapat mengganggu jalannya cahaya yang melewati lensa sehingga pandangan dapat
menjadi kabur hingga hilang sama sekali. Penyebab utama katarak adalah usia, tetapi banyak hal
lain yang dapat terlibat seperti trauma, toksin, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok dan
herediter.
Berdasarkan pengamatan terakhir yang dilakukan WHO tahun 2017, terdapat 32, 4 juta pasien buta
di dunia dan katarak bertanggung jawab atas 51%, hal ini terjadi juga di Negara-negara yang dapat
melakukan operasi katarak dengan baik dan juga katarak bertanggung jawab atas 18, 4% dari
seluruh pasien dengan penurunan visus di dunia. Sedangakan di Indonesia berdasarkan Survei
kebutaan Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan Perhimpunan Dokter
Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) dan Badan Litbangkes tahun 2014 sampai tahun 2016 di 15
provinsi Indonesia pada penduduk diatas usia 50 tahun menunjukan angka prevalensi kebutaan
sebesar 3 % dan diakibatkan oleh katarak. Diperkirakan setiap tahun kasus baru kebutaan akibat
katarak akan selalu bertambah sebesar 0, 1% dari jumlah penduduk Indonesia atau kira kira
250.000 per tahun, sementara kemampuan untuk melakukan operasi katarak di Indonesia setiap
tahunnya baru mencapai 180.000 per tahun. Katarak merupakan salah satu penyakit degeneratif
yang perlu untuk didiagnosis dengan tepat oleh layanan primer, oleh sebab itu diperlukan
pembelajaran tentang katarak senilis.