Pendahuluan
Skizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu
gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada
persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan
kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun de!sit kognitif
tertentu dapat berkembang kemudian (Sadock, 2003).
3. Gangguan persepsi
a. Halusinasi
Halusinasi paling sering dijumpai, biasanya berbentuk pendengaran tetapi bisa juga
berbentuk penglihatan, penciuman, dan perabaan.
b. Ilusi dan depersonalisasi
Ilusi yaitu adanya misinterpretasi panca inderabterhadapa objek. Depersonalisasi yaitu
adanya perasaan asing terhadapa diri sendiri.
4. Gangguan perilaku
a. Katatonik
Dapat berupa stupor atau gaduh gelisah. Stupor ; tidak bergerak, tidak berbicara, dan
tidak berespons, meskipun ia sepenuhnya sadar. Gaduh gelisah ; menunjukkan aktivitas
motorik yang tidak terkendali. Kedua keadaan ini kadang2 terjadi bergantian
b. Stereotipi dan manerisme
Stereotipi ; berulang-uang melakukan suatu gerakan atau
mengambil sikap badan tertentu. Manerisme ; stereotipi
tertentu pada skizofrenia, yang dapat dilihat dalm bentuk
grimas pada mukanya atau keanehanberjalan dan gaya
berjalan.
5. Gangguan afek
a. Kedangkalan respon emosi
Misalnya penderita enjadi acuh tak acuh terhadapa hal-hal yang
penting untuk dirinya sendiri.
b. Parathimi dan paramimi
Parathimi ; apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan
gembira, pada penderita timbul rasa sedih atau marah.
Paramimi ; penderita merasa senang dan gembira, akan tetapi
ia menangis. Bila kedua terjadi bersamaan dinamakn
oncogruity of afect.
c. Hilangnya emotional rapport
Hilangnya kemampuan untuk mengadakan hubungan emosi
yang baik.
Tipe-Tipe Skizofrenia
1. Tipe paranoid
• Ditandai preokupasi satu atau lebih waham atau
halusinasi auditorik yag sering. Tidak adanyan perilaku
spesifik yang sugestif utuk tipe hebfrenik atau katatonik.
• Terutama ditandai dengan adanya waham kejar atau
kebesaran, tetapi waham dengan tema lain (waham
kecemburuan, keagamaan)mungkin juga muncul.
• Biasanya tegang, mudah curiga, berjaga-jaga, berhati-hati
dan terkadang bersikap musushan atau agresif. Namun
mereka kadang-kadang dapat mengendalikan diri mereka
secara adekuat pada situasi sosial.
• Ciri lainnya meliputi ansietas, kemarahan, menjaga jarak,
dan suka beragumentasi dan agresif.
2. Tipe disorganized (hebefrenik)
• Ditandai dengan regresi nyata ke prilaku primitif, tak
terhinbisi dan kacau serta dengan tidak adanya gejala
yang memenuhi kriteria tipe katatonik.
• Pasien tipe ini biasanaya aktif namun dalam sikap
yang nonkonstruktif dan tak bertujuan.
• Gangguan pikir menonjol dan kontak dengan realitas
buruk.
• Penampilan pribadi dan perilaku sosial berantakan.
• Respons emosional mereka tidak sesuai dan tawa
mereka sering meledak tanpa alasan jelas. Seringai
atau meringis yang tak pantas lazim dijumpai pad
pasien ini.
3. Tipe Katatonik
Pasien memunyai paling sedikit satu dari beberapa
bentuk katatonik :
• Stupor katatonik atau mutulisme yaitu pasien tidakk
berespons terhadap lingkungan atau orang. Pasien
menyadari hal-hal yang sedg berlangsung disekitarya.
• Negativisme katatonik yaitu pasien melawan semua
perintah-perintah atau usaha-usaha untuk
menggerakan fisiknya.
• Postur katatonik yitu pasien memperrtahankan posisi
yang tida basa atau aneh.
• Kegembiraan katatnik yaitu pasien sangat aktif dan
gembira. Mungkin dapat mengancam jiwanya
misalnya karena kelelahan.
5. Tipe Tak terinci (undifferentiated)
• Pasien mempunyai halusinasi, waham dan gejala-gejala
psikosis aktif yang menonjol (misalnya; kebingungan ,
inkoheren) atau memenuhi kriteria skizofrenia tetapi tidak
dapat digolongkan pada tipe paranoid, katatonik,
hebefrenik, residual, dan depresi pasca skizofrenia.
• Menampilakan perubahan pola simptom2 yang cepat
menyangkut semua indikator skizofrenia.
6. Tipe Residual
• Tipe ini merupakan kategori yag talah terlepas dari
skizofrenia tetapi msih memperlihatkan gejala-gejala
residual atau sisa, seperti keyakinan-keyakinan negatif,
atau mungkin masih memiliki ide-ide tidak wajar yang
tida sepenuhnya delusional.
• Gejala-gejala residualitu dapat meliputi menarik diri
secara sosial, pikiran-pikiran ganjil, inaktivasi dan afek
datar.
Diagnosis
• Apabila pasien menunjukkan 2 gejala yang terdaftar sebagai gejala 3-5 pada
kriteria A
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara kacau
4. Perilaku yang sangat kacau/katatonik
5. Gejala negatif (afek mendatar, aloghia/anhedonia).
• Hanya dibutukan satu gejala kriteria A bila waham bizer atau halusinasi
auditorik yang terus-menerus memberi komentar terhadap perilaku atau
pikiran pasien
• Kriteria B hendaya fungsi, meski tidak memburuk, yang tampak selama
fase aktif penyakit. Gejala harus berlangsung paling tidak 6 bulan, dan
diagnosis gg skizoafektif atau gg mood harus disingkirkan. Setidaknya
salah satu ini harus ada :
1. gema pikiran (thought echo)
2. Waham kendali, pengaruh / pasivitas
3. Suara halusinasi yang terus menerus mengomentari perilaku pasien
/saling mendiskusikan pasien, atau suara halusinasi lain yang berasal dari
bagian tubuh tertentu.
4. Waham persisten jenis lain yang secara budaya tidak sesuai dan sangat
tidka masuk akal.
Diagnosis juga dapat ditegakkan bila setidaknya 2 hal
berikut ada :
1. Hakusinasi persisten dalam modalitas apapun, bila
terjadi setipa hari selama sekurangnya 1 bulan/ bila
disertai waham.
2. Neologisme, kata baru yang diciptakan oleh pasien,
seringkali dengan menggabungkan suku kata/dari
kata-kata lain.
3. Perilaku katatonik , seperti eksitasi, postur atau
flexibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan
stupor.
4. Gejala negatif, seperti apatis yang nyata, miskin isi
pembicaraan, dan respons emosional tumpul serta
ganjil (harus ditegaskan bahwa hal ini bukan
disebabkan depresi atau pengobatan antipsikotik).
Prognosis
Sejumlah studi menunjukkan bahwa selama periode
5-10 tahun setelah rawat inap pskiatrik yang
pertama untuk skizofrenia, hanya sekitar 10-20%
yang dapat dideskripsikan memiliki hasil akhir yang
baik.
Lebih dari 50% pasien dapat digambarkan memiliki
hasil akhir yang buruk, ekserbasi gejala, episode
gangguan mood mayor, dan suicide.
Prognosis menjadi lebih buruk bila pasien menyalah
gunakan zat / dlm hidup keluarga yg tak harmonis.
Gambaran klinis yg dikaitkan dengan prognosis
baik, yaitu:
1. Awitan gejala2 psikotik aktif terjadi secara
mendadak.
2. Awitan terjadi setelah umur 30 tahun terutama
pada perempuan.
3. Fungsi pekerjaan dan sosial premorbid (sblm
sakit) baik.
4. Kebingungan sangat jela dan gambaran emosi
menonjol, selam episode akut (gejala positif).
5. Kemungkinan adanya suatu stessor yg
mempresitasi psikosis akut dan tidak ada
buktik gg ssp, tidak ada riw. keluarga yg
menderita skizofrenia.
Terima Kasih