Anda di halaman 1dari 24

SKIZOFRENIA

Pendahuluan
Skizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu
gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada
persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan
kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun de!sit kognitif
tertentu dapat berkembang kemudian (Sadock, 2003).

Berdasarkan PPDGJ III, skizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan


variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak
selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat
yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial
budaya. Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar
(inappropriate) atau tumpul (blunted), kesadaran yang jernih (clear
consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara,
walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Epidemiology
• Prevalensi 1% populasi dewasa dan biasanya onset
pada usia remaja akhir atau awal masa dewasa.
• Puncak onset : pria 15-25 tahun dan wanita 25-35
tahun.
• Gejala negatif : pria > wanita
• Fungsi sosial memburuk : pria > wanita
• Hampir 90% pasien mengalami ketergantungan
nikotin
• 505 pernah mencoba suicide, dan 10% meninggal
• Lebih banyak pada sosial ekonomi lemah dan
penduduk perkotaan.
Etiologi
• Faktor genetik
Keturunan menentukan timbulya skizofrenia. Angka kesakitan
bagi saudara tiri ialah 0,9-1,8%; saudara kembar 7-15%; anak
dengan salah satu orangtua menderita skizofrenia 40-68%;
kembar heterezigot 2-15% dan kembar monozigot 61-86%.
• Faktor kimia
Kemungkinan berasal dari ketidakseimbangan kimiawiotak
disebut neurotransmitter. Beberapa ahli mengatakan bahwa
skizofreni berasal dri aktivitas neurotransmitter dopamin yang
berlebihan di bagian2 tertentu otak atau dikarenakan sensitivitas
yang abnormal terhadap dopamin.
• Faktor psikologis sosial
Meliputi adanya peran herediter yang semakin lama semakin
kuat, adanya trauma yang bersifat kejiwaan, adanya hubungan
orangtua-anak patogenik, serta interaksi yang patogenik dalam
keluarga.
Perjalanan Penyakit
Tanda pertama penyakit skizofrenia, walaupun gejala yang
ada disertai hanya secara retrospektif (gejala somatik,
Premorbid
seperti nyeri kepala, nyeri punggung dan otot, kelemahan
dan masalah pencernaan)
Prodromal Tanda dan gejala prodromal skizofrenia dapat berupa
cemas, gundah (gelisah), mersa diteror atau depresi
Fase Aktif Ditandai dengan gangguan jiwa yang nyata secra klinis,
yaitu adanya kekacauan dalam pikiran, perasaan dan
perilaku
Keadaan Residual Ditandai dengan menghilangnya beberpa gejala klinis
skizofrenia. Yang tinggal hanya satu atau dua gejala sisa
yang tidak terlalu nyata secara klinis, yaitu dapat berupa
perubahan diri (withdrawl) dan perilaku aneh
Gejala Positif dan negatif Skizofrenia
Gejala Positif Gejala Negatif
 Delusi  Alam perasaan (afek) tumpul atau
 Halusinasi mendatar
 Kekacauan pikiran  Alogia (miskin pembicaraan)
 Gaduh gelisah  Avolition (ketidakmampuan
 Peningkatan pembicaraan memulai dan mempertahankan
 Perilaku aneh atau bermusuhan aktivitas yang bertujuan)
 Anheedonia (ketidakmampuan
merasakan rasa senang)
 Penarikan sosial atau isolasi diri
 Ketidakmapuan merawat diri
Gangguan Pikiran
1. Gangguan proses pikir
• Asosiasi longgar ; ide pasien sering tidak menyambung.
Ide tersebut seolah dapat melomat dari satu topik ke
satu topik lain yang tak berhubungan sehingga
membingungkan pendengar.
• Pemasukan berlebihan ; arus pikir pasien secra terus-
menerus menglami gangguan karena pikirannya sering
dimasuki informasi yang tidak relevan.
• Neologisme ; pasien menciptakan kata-kata baru (yang
bagi mereka mungkin mengandung arti simbolik)
• Terhambat ; pembicaraan tiba-tiba berhenti (sering
pada pertengahan kalimat) dan disambung kembali
beberapa saat kemudian, biasanya dengan topik lain. Ini
dapat menunjukan bahwa ada interupsi.
• Ekolalia ; pasien mengulang kata-kata atau kalimat-
kalimat yang baru saja yang diucapkan oleh seseorang
• Konkritisasi ; pasien dengn IQ rata-rata normal atau
lebih tinggi, sangat buruk kemampuan berpikir
abstraknya.
• Alogia ; pasien berbicara sangat sedikit tetapi bukan
disengaja (miskin pembicaraan) atau dapat berbicara
dalam jumlah normal tetapi sangat sedikit ide yang
disampaikan (miskin isi pembicaraan).
• Klang asosiasi ; pasien memilih kata-kata berikut
mereka berdasarkan bunyi kata-kata yang baru saja
diucapkan dan bukan isi pikirannya.
2. Gangguan isi pikir
a. waham
Suatu kepercayaan palsu yang menetap yang tak sesuai dengan fakta dan kepercayaan
tersebut mungkin “aneh” atau bisa pula “tidak aneh” tetapi sangat tidak mungkin dan
tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk
mengoreksinya.
b. Tilikan
Kebanyakan pasien skizofrenia mengalami pengurangantilikan yaitu pasien tidak
menyadari penyakitnya serta kebutuhannya terhadap pengobatan, meskipun gangguan
yang ada pada dirinya dapat dilihat oleh orang lain.

3. Gangguan persepsi
a. Halusinasi
Halusinasi paling sering dijumpai, biasanya berbentuk pendengaran tetapi bisa juga
berbentuk penglihatan, penciuman, dan perabaan.
b. Ilusi dan depersonalisasi
Ilusi yaitu adanya misinterpretasi panca inderabterhadapa objek. Depersonalisasi yaitu
adanya perasaan asing terhadapa diri sendiri.

4. Gangguan perilaku
a. Katatonik
Dapat berupa stupor atau gaduh gelisah. Stupor ; tidak bergerak, tidak berbicara, dan
tidak berespons, meskipun ia sepenuhnya sadar. Gaduh gelisah ; menunjukkan aktivitas
motorik yang tidak terkendali. Kedua keadaan ini kadang2 terjadi bergantian
b. Stereotipi dan manerisme
Stereotipi ; berulang-uang melakukan suatu gerakan atau
mengambil sikap badan tertentu. Manerisme ; stereotipi
tertentu pada skizofrenia, yang dapat dilihat dalm bentuk
grimas pada mukanya atau keanehanberjalan dan gaya
berjalan.

5. Gangguan afek
a. Kedangkalan respon emosi
Misalnya penderita enjadi acuh tak acuh terhadapa hal-hal yang
penting untuk dirinya sendiri.
b. Parathimi dan paramimi
Parathimi ; apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan
gembira, pada penderita timbul rasa sedih atau marah.
Paramimi ; penderita merasa senang dan gembira, akan tetapi
ia menangis. Bila kedua terjadi bersamaan dinamakn
oncogruity of afect.
c. Hilangnya emotional rapport
Hilangnya kemampuan untuk mengadakan hubungan emosi
yang baik.
Tipe-Tipe Skizofrenia
1. Tipe paranoid
• Ditandai preokupasi satu atau lebih waham atau
halusinasi auditorik yag sering. Tidak adanyan perilaku
spesifik yang sugestif utuk tipe hebfrenik atau katatonik.
• Terutama ditandai dengan adanya waham kejar atau
kebesaran, tetapi waham dengan tema lain (waham
kecemburuan, keagamaan)mungkin juga muncul.
• Biasanya tegang, mudah curiga, berjaga-jaga, berhati-hati
dan terkadang bersikap musushan atau agresif. Namun
mereka kadang-kadang dapat mengendalikan diri mereka
secara adekuat pada situasi sosial.
• Ciri lainnya meliputi ansietas, kemarahan, menjaga jarak,
dan suka beragumentasi dan agresif.
2. Tipe disorganized (hebefrenik)
• Ditandai dengan regresi nyata ke prilaku primitif, tak
terhinbisi dan kacau serta dengan tidak adanya gejala
yang memenuhi kriteria tipe katatonik.
• Pasien tipe ini biasanaya aktif namun dalam sikap
yang nonkonstruktif dan tak bertujuan.
• Gangguan pikir menonjol dan kontak dengan realitas
buruk.
• Penampilan pribadi dan perilaku sosial berantakan.
• Respons emosional mereka tidak sesuai dan tawa
mereka sering meledak tanpa alasan jelas. Seringai
atau meringis yang tak pantas lazim dijumpai pad
pasien ini.
3. Tipe Katatonik
Pasien memunyai paling sedikit satu dari beberapa
bentuk katatonik :
• Stupor katatonik atau mutulisme yaitu pasien tidakk
berespons terhadap lingkungan atau orang. Pasien
menyadari hal-hal yang sedg berlangsung disekitarya.
• Negativisme katatonik yaitu pasien melawan semua
perintah-perintah atau usaha-usaha untuk
menggerakan fisiknya.
• Postur katatonik yitu pasien memperrtahankan posisi
yang tida basa atau aneh.
• Kegembiraan katatnik yaitu pasien sangat aktif dan
gembira. Mungkin dapat mengancam jiwanya
misalnya karena kelelahan.
5. Tipe Tak terinci (undifferentiated)
• Pasien mempunyai halusinasi, waham dan gejala-gejala
psikosis aktif yang menonjol (misalnya; kebingungan ,
inkoheren) atau memenuhi kriteria skizofrenia tetapi tidak
dapat digolongkan pada tipe paranoid, katatonik,
hebefrenik, residual, dan depresi pasca skizofrenia.
• Menampilakan perubahan pola simptom2 yang cepat
menyangkut semua indikator skizofrenia.

6. Tipe Residual
• Tipe ini merupakan kategori yag talah terlepas dari
skizofrenia tetapi msih memperlihatkan gejala-gejala
residual atau sisa, seperti keyakinan-keyakinan negatif,
atau mungkin masih memiliki ide-ide tidak wajar yang
tida sepenuhnya delusional.
• Gejala-gejala residualitu dapat meliputi menarik diri
secara sosial, pikiran-pikiran ganjil, inaktivasi dan afek
datar.
Diagnosis
• Apabila pasien menunjukkan 2 gejala yang terdaftar sebagai gejala 3-5 pada
kriteria A
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara kacau
4. Perilaku yang sangat kacau/katatonik
5. Gejala negatif (afek mendatar, aloghia/anhedonia).
• Hanya dibutukan satu gejala kriteria A bila waham bizer atau halusinasi
auditorik yang terus-menerus memberi komentar terhadap perilaku atau
pikiran pasien
• Kriteria B hendaya fungsi, meski tidak memburuk, yang tampak selama
fase aktif penyakit. Gejala harus berlangsung paling tidak 6 bulan, dan
diagnosis gg skizoafektif atau gg mood harus disingkirkan. Setidaknya
salah satu ini harus ada :
1. gema pikiran (thought echo)
2. Waham kendali, pengaruh / pasivitas
3. Suara halusinasi yang terus menerus mengomentari perilaku pasien
/saling mendiskusikan pasien, atau suara halusinasi lain yang berasal dari
bagian tubuh tertentu.
4. Waham persisten jenis lain yang secara budaya tidak sesuai dan sangat
tidka masuk akal.
Diagnosis juga dapat ditegakkan bila setidaknya 2 hal
berikut ada :
1. Hakusinasi persisten dalam modalitas apapun, bila
terjadi setipa hari selama sekurangnya 1 bulan/ bila
disertai waham.
2. Neologisme, kata baru yang diciptakan oleh pasien,
seringkali dengan menggabungkan suku kata/dari
kata-kata lain.
3. Perilaku katatonik , seperti eksitasi, postur atau
flexibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan
stupor.
4. Gejala negatif, seperti apatis yang nyata, miskin isi
pembicaraan, dan respons emosional tumpul serta
ganjil (harus ditegaskan bahwa hal ini bukan
disebabkan depresi atau pengobatan antipsikotik).
Prognosis
Sejumlah studi menunjukkan bahwa selama periode
5-10 tahun setelah rawat inap pskiatrik yang
pertama untuk skizofrenia, hanya sekitar 10-20%
yang dapat dideskripsikan memiliki hasil akhir yang
baik.
Lebih dari 50% pasien dapat digambarkan memiliki
hasil akhir yang buruk, ekserbasi gejala, episode
gangguan mood mayor, dan suicide.
Prognosis menjadi lebih buruk bila pasien menyalah
gunakan zat / dlm hidup keluarga yg tak harmonis.
Gambaran klinis yg dikaitkan dengan prognosis
baik, yaitu:
1. Awitan gejala2 psikotik aktif terjadi secara
mendadak.
2. Awitan terjadi setelah umur 30 tahun terutama
pada perempuan.
3. Fungsi pekerjaan dan sosial premorbid (sblm
sakit) baik.
4. Kebingungan sangat jela dan gambaran emosi
menonjol, selam episode akut (gejala positif).
5. Kemungkinan adanya suatu stessor yg
mempresitasi psikosis akut dan tidak ada
buktik gg ssp, tidak ada riw. keluarga yg
menderita skizofrenia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Identitas Pasien
    Identitas Pasien
    Dokumen46 halaman
    Identitas Pasien
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • 13 22 3 PB
    13 22 3 PB
    Dokumen4 halaman
    13 22 3 PB
    Ratna Puspa Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Paper Siti
    Paper Siti
    Dokumen65 halaman
    Paper Siti
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Sle Ribka Sitanggang
    Sle Ribka Sitanggang
    Dokumen43 halaman
    Sle Ribka Sitanggang
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Sle Ribka Sitanggang
    Sle Ribka Sitanggang
    Dokumen43 halaman
    Sle Ribka Sitanggang
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Identitas Pasien
    Identitas Pasien
    Dokumen46 halaman
    Identitas Pasien
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa Untuk BPPSDM
    Surat Kuasa Untuk BPPSDM
    Dokumen3 halaman
    Surat Kuasa Untuk BPPSDM
    Riezky Pratama
    Belum ada peringkat
  • Revisi 1
    Revisi 1
    Dokumen61 halaman
    Revisi 1
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Bab I-V Miniproje Belum Fix
    Bab I-V Miniproje Belum Fix
    Dokumen43 halaman
    Bab I-V Miniproje Belum Fix
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Ujian Try Out Ke2
    Ujian Try Out Ke2
    Dokumen16 halaman
    Ujian Try Out Ke2
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Case 1 KD
    Case 1 KD
    Dokumen24 halaman
    Case 1 KD
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Bab I-V Miniproje Belum Fix
    Bab I-V Miniproje Belum Fix
    Dokumen43 halaman
    Bab I-V Miniproje Belum Fix
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Case 1 KD
    Case 1 KD
    Dokumen24 halaman
    Case 1 KD
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Paper Siti
    Paper Siti
    Dokumen65 halaman
    Paper Siti
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Paper Mata
    Paper Mata
    Dokumen9 halaman
    Paper Mata
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Revisi 1
    Revisi 1
    Dokumen61 halaman
    Revisi 1
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Foto Pemeriksaan Penunjang
    Foto Pemeriksaan Penunjang
    Dokumen4 halaman
    Foto Pemeriksaan Penunjang
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Scribd 1
    Scribd 1
    Dokumen22 halaman
    Scribd 1
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Hernia Inguinalis Lateralis
    Hernia Inguinalis Lateralis
    Dokumen20 halaman
    Hernia Inguinalis Lateralis
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Malaria
    Malaria
    Dokumen45 halaman
    Malaria
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Paper Neurologi
    Paper Neurologi
    Dokumen20 halaman
    Paper Neurologi
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Somatoform
    Gangguan Somatoform
    Dokumen13 halaman
    Gangguan Somatoform
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
    Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
    Dokumen17 halaman
    Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Ujian Try Out Ke2
    Ujian Try Out Ke2
    Dokumen1 halaman
    Ujian Try Out Ke2
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa
    Surat Kuasa
    Dokumen1 halaman
    Surat Kuasa
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Ujian Try Out Ke2
    Ujian Try Out Ke2
    Dokumen10 halaman
    Ujian Try Out Ke2
    Faisal Fitrah Nasution
    Belum ada peringkat
  • SKIZOFRENIA
    SKIZOFRENIA
    Dokumen24 halaman
    SKIZOFRENIA
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Wawan Naufal Habib
    Belum ada peringkat