Anda di halaman 1dari 28

BAB III

KAJIAN SISTEM STRUKTUR


DAN DETAIL STRUKTUR

3.1 Umum
Evaluasi system struktur dilakukan untuk mengetahui struktur pada bangunan
apakah satu bidang tembok elemen struktur atau bukan dan menentukan system
struktur yang ada pada satu bangunan. Ada aspek – aspek yang perlu di perhatikan
dalam evaluasi system struktur yaitu dinding, posisi bukaan, kolom, join ring baik.

3.2 Evaluasi konfigurasi bangunan


3.2.1 Bentuk Bangunan
Denah bangunan dapat dilihat memiliki bentuk yang ada tunjulan dan coakan.

Gambar 3.1. Denah rencana


3.3. Evaluasi Konfigurasi

Konfigurasi bangunan merupakan hal penting yang perlu dikaji dalam merencana dan mengevaluasi suatu bangunan tahan gempa

Kondisi di lapangan Kondisi yang disyaratkan Kesimpulan


Ukuran bangunan L a) Bentuk danah memenuhi
syarat
b) Terdapat tonjolan pada
A denah panjang tonjolan
melebihi syarat yang di
Syarat : tentukan yaitu 2,5 < 1,5
a) Bentuk denah bangunan c) Perbandingan tinggi
simetris (L<3A) bangunan dan leber
b) Perlu ada dilatasi bila bangunan memenuhi
syarat a), tidak terpenuhi syarat
(dilatasi minimum 30mm)
c) Panjang tonjolan pada
denah < 0,25 x lebar
bangunan
d) Coakan pada denah < 15%
dari ukuran terbesar denah
struktur arah coakan
e) Tinggi bangunan / lebar
Data : bangunan < 5
a) Bentuk denah : 8 < 21 >>> OK
b) Tonjolan pada denah bangunan :
2,5 < 0,25 * 6 = 2,5 < 1,5 >>> TIDAK OK
c) Coakan pada denah bangunan 8,5% < 15% >>> OK
d) Perbandingan tinggi bangunan dan lebar bangunan : 3,45/7
= 0.49 < 5 >>> OK
3.4.Evaluasi bukaan pada dinding.

Kondisi di lapangan Kondisi yang disyaratkan Kesimpulan


Dinding As A
Syarat : Bidang tembok
a) Tinggi maksimum dinding = 4m dapat menerima
b) Luas maksimum dinding = 10m² beban lateral
c) Tebal minimum dinding = 11cm
d) Jumlah lubang dalam 1 bidang
dinding tidak melebihi ½ panjang
dinding
e) Jarak lubang dengan kolom
praktis minimum = 2x tebal
dinding
f) Tinggi dinding/ lebar diding < 2
g) Luas bukaan pada bidang tembok
< 10 %

a) Tinggi dinding = 3,45 m < 4m OK


b) Luas dinding = 3,0 x 3,45 = 10,35 .> 10 TIDAK OK
c) Tebal dinding = 15cm >11cm OK
d) Jumlah lubang pada bidang = 1,05 m < 1/2x3,0 m =1,5 m OK
e) Jarak lubang dengan kolom pada bidang = 0,32 m > 2 x 0,15m=
0,30 OK
f) Tinggi dinding/Lebar dinding = 3,45/3,0 = 1,15 < 2 OK
g) Bukaan
Lo=0,35 m
Ho=0,35 m
Ln=0,35 x 0,35 = 0,1225 m² x 3 = 0,36 m2
Rasio=0,36/9,90x100%=3,47% < 10% OK
Dinding As B
Syarat : Bidang tembok
a) Tinggi maksimum dinding = 4m dapat menerima
b) Luas maksimum dinding = 10m² beban lateral
c) Tebal minimum dinding = 11cm karena tidak ada
I II d) Jumlah lubang dalam 1 bidang bukaan pada
dinding tidak melebihi ½ panjang bidang tembok
dinding tersebut
e) Jarak lubang dengan kolom
praktis minimum = 2x tebal
dinding
f) Tinggi dinding/ lebar diding < 2
g) Luas bukaan pada bidang tembok
< 10 %

a) Tinggi dinding = 3,45 m < 4m OK


b) Luas dinding I= 1,40 x 3,45 = 4,83 .> 10 OK
c) Luas dinding II= 2,50 x 3,45 = 8,62 .> 10 TIDAK OK
d) Tebal dinding = 15cm >11cm OK
e) Tinggi dinding/Lebar dinding I = 3,45/1,40 = 2,46 < 2 TIDAKOK
f) Tinggi dinding/Lebar dinding II = 3,45/2,50 = 1,38 < 2 OK
Dinding As C Syarat : Bidang tembok
a) Tinggi maksimum dinding = 4m dapat menerima
b) Luas maksimum dinding = 10m² beban lateral
c) Tebal minimum dinding = 11cm karena tidak ada
d) Jumlah lubang dalam 1 bidang bukaan pada
II dinding tidak melebihi ½ panjang
dinding
bidang tembok
tersebut
e) Jarak lubang dengan kolom
I praktis minimum = 2x tebal
dinding
f) Tinggi dinding/ lebar diding < 2
g) Luas bukaan pada bidang tembok
< 10 %

a) Tinggi dinding = 3,45 m < 4m OK


b) Luas dinding I= 3 x 3,45 = 10,35 .> 10 TIDAK OK
c) Luas dinding II= 2,50 x 3,45 = 8,62 .> 10 TIDAK OK
d) Tebal dinding = 15cm >11cm OK
e) Tinggi dinding/Lebar dinding I = 3,45/3,0 = 1,15 < 2 OK
f) Tinggi dinding/Lebar dinding II = 3,45/2,50 = 1,38 < 2 OK
Dinding As D Syarat : Bidang tembok
a) Tinggi maksimum dinding = 4m tidak dapat
b) Luas maksimum dinding = 10m² menerima beban
c) Tebal minimum dinding = 11cm lateral karena
d) Jumlah lubang dalam 1 bidang rasio bukaan >
dinding tidak melebihi ½ panjang 10%
dinding
e) Jarak lubang dengan kolom
praktis minimum = 2x tebal
dinding
f) Tinggi dinding/ lebar diding < 2
g) Luas bukaan pada bidang tembok
< 10 %

a) Tinggi dinding = 3,45 m < 4m OK


b) Luas dinding = 1,5 x 3,45 = 5,17 .> 10 OK
c) Tebal dinding = 15cm >11cm OK
d) Jumlah lubang pada bidang = 0,90 m < 1/2x1,50 m = 0,75 m
TIDAK OK
e) Jarak lubang dengan kolom pada bidang = 0,45 m > 2 x 0,15m=
0,30 OK
f) Tinggi dinding/Lebar dinding = 3,45/1,50 = 2,30 < 2 TIDAK OK
g) Bukaan
Lo=0,45 m
Ho=2,30 m
Ln=0,45 x 2,30 = 1,03 m²
Rasio=1,03/5,17x100%=19,92% < 10% TIDAK OK
Dinding As D Syarat : Bidang tembok I
a) Tinggi maksimum dinding = 4m ,II dan III dapat
b) Luas maksimum dinding = 10m² memikul beban
c) Tebal minimum dinding = 11cm dan dapat di
d) Jumlah lubang dalam 1 bidang fungsikan sebagai
dinding tidak melebihi ½ panjang komponen
dinding struktur
III e) Jarak lubang dengan kolom
praktis minimum = 2x tebal
dinding
I f) Tinggi dinding/ lebar diding < 2
g) Luas bukaan pada bidang tembok
II
< 10 %

a) Tinggi dinding = 3,45 m < 4m OK


b) Luas dinding I = 3,00 x 3,45 = 10,35 .> 10 TIDAK OK
c) Luas dinding II = 1,50 x 3,45 = 5,17 .> 10 OK
d) Luas dinding III= 2,50 x 3,45 = 8,62 .> 10 OK
e) Tebal dinding = 15cm >11cm OK
f) Pada bidang tembok I dan II tidak terdapat panjang bukaan
g) Pada bidang tembok II panjang bukaan = 0,70 m < 1/2x1,50 m =
0,75 m OK
h) Jarak lubang dengan kolom pada bidang = 0,20 m > 2 x 0,15m =
0,30 TIDAK OK
i) Tinggi dinding/Lebar dinding I = 3,45/3,00 = 1,15 < 2 OK
j) Tinggi dinding/Lebar dinding II = 3,45/1,50 = 2,30 < 2 TIDAK OK
k) Tinggi dinding/Lebar dinding III = 3,45/2,50 = 1,38 < 2 OK
l) Bukaan
Lo=0,35 m
Ho=0,70 m
Ln=0,35 x 0,70 = 0,24 m²
Rasio=0,24/5,17x100%=4,64% < 10% OK

Dinding As 1
Syarat :
a) Tinggi maksimum dinding = 4m Bidang tembok
b) Luas maksimum dinding = 10m² tidak dapat
c) Tebal minimum dinding = 11cm menerima beban
d) Jumlah lubang dalam 1 bidang lateral karena
dinding tidak melebihi ½ panjang rasio bukaan >
dinding 10%
e) Jarak lubang dengan kolom
praktis minimum = 2x tebal
dinding
f) Tinggi dinding/ lebar diding < 2
g) Luas bukaan pada bidang tembok
< 10 %

a) Tinggi dinding = 3,45 m < 4m OK


b) Luas dinding = 3,00 x 3,45 = .> 10 OK
c) Tebal dinding = 15cm >11cm OK
d) Jumlah lubang pada bidang jendela = 1,55 m < 1/2x3,00 m = 1,5 m
TIDAK OK
e) Jumlah lubang pada bidang lubang angin = 1,05 < 1/2x3,00 m = 1,5
m OK
f) Jarak lubang dengan kolom pada bidang kiri = 0,61 m > 2 x
0,15m= 0,30 OK
g) Jarak lubang dengan kolom pada bidang kanan = 0,71 m > 2x0,15 m
= 0,30 m 0K
h) Tinggi dinding/Lebar dinding = 3,45/3,00 = 1,15 < 2 OK
i) Bukaan jendela
Lo=1,55 m
Ho=1,15 m
Ln= 1,55 x 1,15 = 1,03 m²
Bukaan lubang angin
Lo=1,05 m
Ho=0,35 m
Ln=1,05 x 0,35 = 0,36 m²

Lntot = 1,03 + 0,36 = 1,39 m²


Rasio= 1,39/10,35x100%=13,43% < 10% TIDAK OK

Dinding As 2 Syarat : Bidang tembok


a) Tinggi maksimum dinding = 4m tidak dapat
b) Luas maksimum dinding = 10m² menerima beban
c) Tebal minimum dinding = 11cm lateral karena
d) Jumlah lubang dalam 1 bidang rasio bukaan >
dinding tidak melebihi ½ panjang 10%
dinding
e) Jarak lubang dengan kolom
praktis minimum = 2x tebal
dinding
f) Tinggi dinding/ lebar diding < 2
g) Luas bukaan pada bidang tembok
I II < 10 %
a) Tinggi dinding = 3,45 m < 4m OK
b) Luas dinding I = 2,50 x 3,45 = 8,62 .> 10 OK
c) Luas dinding II = 3,00 x 3,45 = 10,35 .> 10 TIDAK OK
d) Tebal dinding = 15cm >11cm OK
e) Jumlah lubang pada bidang jendela I = 1,55 m < 1/2x2,50 m = 1,25
m TIDAK OK
f) Jumlah lubang pada bidang jendela II = 2,44 m < 1/2x3,00 m =
1,50 m TIDAK OK
g) Jumlah lubang pada bidang lubang angin I = 1,05 < 1/2x2,50 m =
1,25 m OK
h) Jumlah lubang pada bidang lubang angin II = 1,40 < 1/2x3,00 m =
1,50 m OK
i) Jarak lubang dengan kolom pada bidang I = 0,35 m > 2 x 0,15m=
0,30 OK
j) Jarak lubang dengan kolom pada bidang II = 0,45 m > 2 x 0,15m=
0,30 OK
k) Tinggi dinding/Lebar dinding I = 3,45/2,50 = 1,38 < 2 OK
l) Tinggi dinding/Lebar dinding II = 3,45/3,00 = 1,15 < 2 OK
m) Bukaan jendela I
Lo=1,55 m
Ho=1,15 m
Ln= 1,55 x 1,15 = 1,03 m²
Bukaan lubang angin I
Lo=1,05 m
Ho=0,35 m
Ln=1,05 x 0,35 = 0,36 m²
Lntot = 1,03 + 0,36 = 1,39 m²
Rasio=1,39/8,75x100%=15,88% < 10% TIDAK OK
n) Bukaan jendela II
Lo=2,44 m
Ho= 2,30 m
Ln= 2,44 x 2,30 = 5,61 m²
Bukaan lubang angin II
Lo=1,40 m
Ho=0,35 m
Ln=1,40 x 0,35 = 0,49 m²
Lntot = 5,61 + 0,49 = 6,10 m²
Rasio=6,10/10,35x100%=58,93% < 10% TIDAK OK

Dinding As 3 Syarat :
a) Tinggi maksimum dinding = 4m Bidang tembok
b) Luas maksimum dinding = 10m² tidak dapat
c) Tebal minimum dinding = 11cm menerima beban
d) Jumlah lubang dalam 1 bidang lateral karena
dinding tidak melebihi ½ panjang rasio bukaan >
dinding 10%
e) Jarak lubang dengan kolom
praktis minimum = 2x tebal
I II dinding
f) Tinggi dinding/ lebar diding < 2
g) Luas bukaan pada bidang tembok
< 10 %

a) Tinggi dinding = 3,45 m < 4m OK


b) Luas dinding I = 1,18 x 3,45 = 4,07 .> 10 OK
c) Luas dinding II = 1,82 x 3,45 = 6,27 .> 10 OK
d) Tebal dinding = 15cm >11cm OK
e) Jumlah lubang pada bidang I pintu = 0,90 m < 1/2x1,18 m = 0,59 m
TIDAK OK
f) Jumlah lubang pada bidang I lubang angin = 0,90 m < 1/2x1,18 m
= 0,59 m TIDAK OK
g) Jarak lubang dengan tembok bagian kiri I tidak ada = 0 m
h) Jarak lubang dengan kolom pada bidang = 0,13 m > 2 x 0,15m=
0,30 TIDAK OK
i) Tinggi dinding/Lebar dinding I = 3,45/1,18 = 2,92 < 2 TIDAK OK
j) Tinggi dinding/Lebar dinding II = 3,45/1,82 = 1,89 < 2 OK
k) Bukaan pintu
Lo=0,90 m
Ho= 2,30 m
Ln= 0,90 x 2,30 = 2,07 m²
Bukaan lubang angin
Lo=0,70 m
Ho=0,35 m
Ln=0,70 x 0,35 = 0,24 m²

Lntot = 1,03 + 0,24 = 1,27 m²


Rasio=1,27/4,07x100%=31,20% < 10% TIDAK OK

Dinding As 4

Syarat :
a) Tinggi maksimum dinding = 4m
b) Luas maksimum dinding = 10m² Bidang tembok
c) Tebal minimum dinding = 11cm tidak dapat
d) Jumlah lubang dalam 1 bidang menerima beban
dinding tidak melebihi ½ panjang lateral karena
III dinding rasio bukaan >
I II e) Jarak lubang dengan kolom 10%
praktis minimum = 2x tebal
dinding
f) Tinggi dinding/ lebar diding < 2
g) Luas bukaan pada bidang tembok
< 10 %
a) Tinggi dinding = 3,45 m < 4m OK
b) Luas dinding I = 2,50 x 3,45 = 8,62 .> 10 OK
c) Luas dinding II = 1,20 x 3,45 = 4,14 .> 10 OK
d) Luas dinding II = 1,82 x 3,45 = 6,27 .> 10 OK
e) Tebal dinding = 15cm >11cm OK
f) Jumlah lubang pada bidang I = 1,85 m < 1/2x2,50 m = 1,25 m
TIDAK OK
g) Jumlah lubang pada bidang jendela II = 1,07 m < 1/2x1,20 m =
0,60 m TIDAK OK
h) Jumlah lubang pada bidang lubang angin I = 1,05 < 1/2x2,50 m =
1,25 m OK
i) Jumlah lubang pada bidang lubang angin II = 0,70 < 1/2x1,20 m =
0,60 m OK

j) Jarak lubang dengan kolom pada bidang I = 0,65 m > 2 x 0,15m=


0,30 OK
k) Jarak lubang dengan kolom pada bidang II = 0,13 m > 2 x 0,15m=
0,30 TIDAK OK
l) Tinggi dinding/Lebar dinding I = 3,45/2,50 = 1,38 < 2 OK
m) Tinggi dinding/Lebar dinding II = 3,45/1,20 = 2,87 < 2 TIDAK OK
n) Tinggi dinding/Lebar dinding III = 3,45/1,82 = 1,89 < 2 OK
o) Bukaan I
Lo=1,85 m
Ho=2,30 m
Ln= 1,85 x 2,30 = 4,25 m²
Bukaan lubang angin I
Lo=1,05 m
Ho=0,35 m
Ln=1,05 x 0,35 = 0,36 m²
Lntot = 4,25 + 0,36 = 4,61 m²
Rasio=4,61/8,62x100%=53,48% < 10% TIDAK OK
p) Bukaan II
Lo=0,90 m
Ho= 2,30 m
Ln= 0,90 x 2,30 = 2,07 m²
Bukaan lubang angin II
Lo=0,70 m
Ho=0,35 m
Ln=0,70 x 0,35 = 0,24 m²
Lntot = 2,07 + 0,24 = 2,31 m²
Rasio=2,31/4,14x100%=55,79% < 10% TIDAK OK

Dinding As 5
Syarat :
a) Tinggi maksimum dinding = 4m Bidang tembok
b) Luas maksimum dinding = 10m² tidak dapat
c) Tebal minimum dinding = 11cm menerima beban
d) Jumlah lubang dalam 1 bidang lateral karena
dinding tidak melebihi ½ panjang rasio bukaan >
dinding 10%
e) Jarak lubang dengan kolom
praktis minimum = 2x tebal
dinding
f) Tinggi dinding/ lebar diding < 2
g) Luas bukaan pada bidang tembok
< 10 %

a) Tinggi dinding = 3,45 m < 4m OK


b) Luas dinding = 3,00 x 3,45 = 10,35 .> 10 TIDAK OK
c) Tebal dinding = 15cm >11cm OK
d) Jumlah lubang pada bidang jendela = 2,44 m < 1/2x3,00 m = 1,50
m TIDAK OK
e) Jumlah lubang pada bidang lubang angin = 1,40 < 1/2x3,00 m =
1,50 m OK
f) Jarak lubang dengan kolom pada bidang = 0,45 m > 2 x 0,15m=
0,30 OK
g) Tinggi dinding/Lebar dinding = 3,45/3,00 = 1,15 < 2 OK
h) Bukaan jendela
Lo=2,44 m
Ho= 2,30 m
Ln= 2,44 x 2,30 = 5,61 m²
Bukaan lubang angin
Lo=1,40 m
Ho=0,35 m
Ln=1,40 x 0,35 = 0,49 m²
Lntot = 5,61 + 0,49 = 6,10 m²
Rasio=6,10/10,35x100%=58,93% < 10% TIDAK OK

Dinding As 5
Syarat :
a) Tinggi maksimum dinding = 4m Bidang tembok
b) Luas maksimum dinding = 10m² tidak dapat
c) Tebal minimum dinding = 11cm menerima beban
d) Jumlah lubang dalam 1 bidang lateral karena
dinding tidak melebihi ½ panjang rasio bukaan >
dinding 10%
e) Jarak lubang dengan kolom
praktis minimum = 2x tebal
dinding
f) Tinggi dinding/ lebar diding < 2
g) Luas bukaan pada bidang tembok
< 10 %
a) Tinggi dinding = 3,45 m < 4m OK
b) Luas dinding = 3,00 x 3,45 = .> 10 OK
c) Tebal dinding = 15cm >11cm OK
d) Jumlah lubang pada bidang jendela = 1,55 m < 1/2x3,00 m = 1,5 m
TIDAK OK
e) Jumlah lubang pada bidang lubang angin = 1,05 < 1/2x3,00 m = 1,5
m OK
f) Jarak lubang dengan kolom pada bidang kiri = 0,61 m > 2 x
0,15m= 0,30 OK
g) Jarak lubang dengan kolom pada bidang kanan = 0,71 m > 2x0,15 m
= 0,30 m 0K
h) Tinggi dinding/Lebar dinding = 3,45/3,00 = 1,15 < 2 OK
i) Bukaan jendela
Lo=1,55 m
Ho=1,15 m
Ln= 1,55 x 1,15 = 1,03 m²
Bukaan lubang angin
Lo=1,05 m
Ho=0,35 m
Ln=1,05 x 0,35 = 0,36 m²

Lntot = 1,03 + 0,36 = 1,39 m²


Rasio= 1,39/10,35x100%=13,43% < 10% TIDAK OK
3.5. Evaluasi Sistem Struktur

Kondisi di lapangan Kondisi yang disyaratkan Kesimpulan


PONDASI Syarat : Podasi memenuhi
a) Kedalaman minimum = 45cm syarat tahan gempa
b) Leber bawah minimum =
40cm
c) Lebar atas minimum = 25cm
d) Tebal anstramping minimum =
15cm
e) Tinggi minimum pondasi =
65cm
f) Lebar pasangan / tebal tembok
> 0,75
g) Urugan pasir minimal 10 cm

a) Kedalaman pondasi = 90cm > 45cm OK


b) Lebar bawah pondasi = 60cm > 40cm OK
c) Lebar atas pondasi = 25cm >25cm OK
d) Tebal anstramping = 15cm > 15cm OK
e) Tinggi pondasi = 111cm > 65cm OK
f) Urugan pasir 5 cm
Kondisi di lapangan Kondisi yang disyaratkan Kesimpulan
SLOF dan RINGBALK Syarat : Slof dan ringbalk
a) Diameter sengkang minimum tidak aman terhadap
= 8mm pengaruh gempa
b) Jarak sengkang minimum =
20cm
c) Sudut bengkok pada sengkang
minimum = 135º
d) Panjang bengkok pada
sengkang minimum = 10d
e) Diameter tulangan memanjang
minimum = 12mm
f) Dimensi minimum = 10 cm x
10cm
g) Selimut beton minimum =
2,5cm

a) Diameter sengkang = 6mm < 8mm TIDAK OK


b) Jarak sengkang = 20 cm = 20 cm OK
c) Sudut bengkok pada sengkang = 100º< 135º TIDAK OK
d) Panjang benkok pada sengkang = 3cm < 10x0.6=6cm TIDAK OK
e) Diameter tulangan memanjang = 12 =12 OK
f) Dimesi slof dan ringabalk = 15cmx10cm > 10cmx10cm OK
g) Selimut beton = 3.5 cm > 2,5cm OK
Kondisi di lapangan Kondisi yang disyaratkan Kesimpulan
KOLOM Syarat : Kolom tidak aman
a) Diameter sengkang minimum terhadap pengaruh
= 8mm gempa
b) Jarak sengkang minimum =
20cm
c) Sudut bengkok pada sengkang
minimum = 135º
d) Panjang bengkok pada
sengkang minimum = 10d
e) Diameter tulangan memanjang
minimum = 12mm
f) Dimensi minimum = 10 cm x
10cm
g) Selimut beton minimum =
2,5cm
a) Diameter sengkang = 6mm < 8mm TIDAK OK
b) Jarak sengkang = 10cm =20 cm OK
c) Sudut bengkok pada sengkang = 100º< 135º TIDAK OK
d) Panjang benkok pada sengkang = 3cm < 10x6=6cm TIDAK OK
e) Diameter tulangan memanjang = 12 =12 OK
f) Dimesi kolom = 20cm x 20cm > 10cmx10cm OK
g) Selmut beton = 6 cm > 2,5cm OK
Kondisi di lapangan Kondisi yang disyaratkan Kesimpulan
JOIN PONDSI, SLOF dan KOLOM Syarat : Sistem
a) Kolom masuk kedalam pondsi penyambungan
minimal : 40db pondasi,slof dan
b) Slof dikait ke pondasi dan kolom ada beberapa
kolom dengan sudut 90º, dan yang tidak memenuhi
panjang minimal 40db syarat taha gempa
c) Diameter sengkang ≥8 mm karena diameter
d) Jarak sengkang ≤ 20 cm sengkang yang
memakai diameter
terlalu kecil

a) Kolom masuk kepondasi = 40db OK


b) Slof dikait terhadap pondasi dan kolom dengan sudut 900 ada OK
c) Diameter sengkang 6 mm < 8 mm TIDAK OK
d) Jarak sengkang 20 cm < 20 cm OK
JOIN KOLOM dan RINGBALK Syarat : Dalam pelaksanaan
a) Panjang kait tulangan kolom pekerjaan di
ke ringbalk ≥ 30 cm lapangan, tidak ada
b) Kolom dikait ke ringbalk tulangan kolom yang
dengan sudut 900 masuk ke dalam
ringbalk. Join kolom
c) Diameter sengkang ≥ 8 mm
tidak memenuhi
d) Jarak sengkang pada join syarat untuk
kolom = 5 cm bangunan tahan
gempa

a) Panjang kait tulangan kolom ke ringbalk tidak ada TIDAK OK


b) Kolom dikaitkan ke ringbalk dengan sudut 900 tidak ada TIDAK OK
c) Diameter sengkang 6 mm < 8 mm TIDAK OK
d) Jarak sengkang pada join kolom tidak ada TIDAK OK
Kondisi di lapangan Kondisi yang disyaratkan Kesimpulan
KUDA – KUDA Syarat : Kuda – kuda
e) Memiliki papan pengapit memenuhi syarat.
f) Memiliki skoor tegak
g) Memiliki skoor diagonal
h) Pada sambungan mengunakan
pelat pengapit.

a) Memiliki papan pengapit OK


b) Memiliki skoor tegak OK
c) Memiliki skoor diagonal OK
d) Pada sambungan mengunakan pelat pengapit.OK
HUBUNGAN KUDA – KUDA dan KOLOM Syarat : Hubungan kuda –
a) Memilki angker yang kuda dan kolom
mengikat kolom dan kuda – memenuhi syarat.
kuda (min besi ø12mm)
b) Memiliki angker besi yang
menikat batang diagaonal dan
horizontal (min besi ø12mm)

a) Memiliki angker ø12mm OK


b) Memiliki pengapit batang diagonal dan vertical ø12mm OK
3. 6. Narasi

1. Konfigurasi (Bentuk Denah)


Konfigurasi (bentuk denah) pada bangunan proyek yang ditinjau tidak memenuhi
syarat yang ditentukan, yaitu ;
 Bentuk denah sederhana, berbentuk persegi panjang.
 Tonjolan pada denah bangunan ada tonjolan yang tidak memenuhi syarat
SNI.
 Perbandingan tinggi dan lebar bangunan lebih kecil dari 5 m.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konfigurasi bangunan yang
ditinjau adalah tidak memenuhi syarat dari segi denah.

2. Bukaan Pada Dinding Bangunan


Kondisi bukaan dinding pada bangunan yang ditinjau dapat diuraikan sebagai
berikut :
 Tinggi dinding 3,45 m < 4 m…OK
 Luas dinding 3 x 3,45 = 10,35 m2> 10 m2..tidak OK
 Tebal dinding 15 cm > 11 cm…OK
 Jarak lubang 1 (Pintu) dengan kolom praktis adalah 0 cm < 30 cm….Tdk Ok
 Jarak lubang bukaan (jendela) dengan kolom praktis adalah 61 cm > 30
cm… OK
 ada bukaan pada dinding……… Tidak Ok
 Tinggi dinding/lebar dinding…. Tidak Ok
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dinding dari bangunan
yang ditinjau tidak dapat menerima beban lateral karena sebagian besarnya
kondisi eksxitingnya tidak memenuhi syrat SNI bangunan sederhana tahan
gempa.

3. Sistem Struktur Pondasi


Kondisi sistem struktur pondasi pada bangunan yang ditinjau dapat diuraikan
sebagai berikut :
Kedalaman pondasi 90 cm > 45 cm…OK
Lebar bawah pondasi 60 cm > 40 cm…OK
Lebar atas pondasi 25 cm > 25 cm.. OK.
Tebal astamping 15 cm < 15 cm… OK.
Tinggi pasangan pondasi 90 cm = 90 cm… OK
Lebar pasangan/tebal tembok = 25/15 = 1,66 cm > 0.75 cm...OK
Urugan pasir 5 cm < 10 cm… TDK OK.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pondasi bangunan


pada bangunan yang ditinjau adalah memenuhi syarat bangunan tahan gempa,
karena ukuran pondasinya memenuhi aturan yang disyaratkan oleh SNI
bangunan sederhana tahan gempa tetapi urugan pasirnya tidk memenuhi syarat.

4. Sistem Struktur Sloof Dan Ringbalk


Kondisi sistem struktur sloof dan ringbalk pada bangunan yang ditinjau dapat
diuraikan sebagai berikut :
 Diameter sengkang 6 mm = 8 mm.. Tidak OK
 Jarak sengkang 20 cm > 20 Cm.. OK
 Diameter tulangan memanjang 8 mm < 12 mm….Tidak OK.
 Dimensi 15 cm x 20 cm > 10 cm x 10 cm..OK.
 Selimut beton cm = 2 cm…OK.
 Sudut bengkokan pada sengkang 100˚ < 135˚……..Tidak Ok

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sloof dan ringbalk
pada bangunan yang ditinjau adalah tidak aman terhadap pengaruh gempa.

5. Sistem Struktur Kolom


Kondisi sistem struktur kolom pada bangunan yang ditinjau dapat diuraikan
sebagai berikut :
 Diameter sengkang adalah 6 mm = 8 mm……Tidak Ok
 Jarak sengkang 20 > 20 mm……..Ok
 Sudut bengkokan 100 < 135 ˚……….Tidak Ok
 Dimensi 15 x 15 cm > 10 x 10 cm………Ok
 Selimut beton 2 cm = 2 cm……Ok

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kolom pada bangunan
yang ditinjau adalah tidak aman terhadap pengaruh gempa.
6. Hubungan Pondasi dan Kolom
 Panjang lawatan 70d > 40d…..Ok
 Sudut bengkokan 100˚ > 90 ˚……….Tidak Ok

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan pondasi


dan kolom pada bangunan yang ditinjau adalah tidak memenuhi syarat SNI
bangunan tahan gempa.

7. Join Sloof dan Kolom


 Sudut bengkokan 100˚ > 90 ˚……….Tidak Ok
Join Sloof dan Kolom pada bangunan ini tidak memnuhi syarat SNI
bangunan sederhana tahan gempa.

8. Sistem Kuda-Kuda
Kondisi kuda-kuda pada bangunan yang di tinjau adalah memiliki papan
pengapit, memiliki skoor tegak, memiliki skoor diagonal, menggunakan pelat
pengapit pada sambungan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem struktur
kuda-kuda pada bangunan yang di tinjau adalah sudah memenuhi syarat.

9. Hubungan Kuda-Kuda dan Kolom


Kondisi sambungan kuda-kuda dan kolom pada bangunan yang di tinjau
adalah memiliki angker dengan Ø 12 mm, memiliki pengapit batang diagonal
haorisontal dan vertikal dengan Ø 12 mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sistem penyambungan kuda-kuda dan kolom pada bangunan yang di tinjau
adalah sudah memenuhi syarat.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat dilihat bahwa bangunan yang di tinjau


masih belum memenuhi syarat yang berlaku dalam SNI bangunan sederhana tahan
gempa yang ada di Indonesia. Hal ini menimbulkan kerusakan pada konstruksi
banguanan atau umur bangunan tidak terlalu lama yang berdampak bagi pemilik atau
pengguna bangunan baik secara ekonomi maupun lingkungan social.
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kerentanan atau desain
bangunan yang tidak mengikuti standar pada bangunnan tersebut pada umumnya
disebabkan oleh pihak – pihak yang berperan dalam proses pembangunan yang tidak
memahami aturan yang berlaku dan selalu mengejar keuntungan pribadi. Secara
keseluruhan evaluasi bukaan tembok di perlihatkan dalam gambar dibawah ini :

: Elemen Struktural
: Dapat dikembangkan menjadi elemen struktural
__________ Bukan elemen struktur dan tidak dapat dikembangkan
menjadi elemen struktural

Anda mungkin juga menyukai