Anda di halaman 1dari 25

AUDIT KESELAMATAN JALAN

JALAN PANGARAN DIPONEGORO – JALAN


PROKLAMASI KOTA TEGAL

PROGRAM D IV MANAJEMEN KESELAMATAN TRANSPORTASI


JALAN

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

Agustus – 2015
1. Latar Belakang

a. Jalan Pangaran Diponegoro , Jalan Ahmad


Yani dan Jalan Proklamasi merupakan salah
satu ruas jalan yang berada di Kota Tegal.
Secara teori ruas jalan ini merupakan
akses jalan menuju pusat kota.
b. Beberapa segmen ruas dinilai masih belum
sempurna, disebabkan masih banyak ditemukan
jalan yang rusak dan berlubang.
c. Mempertimbangkan banyaknya jalan yang rusak
dan berpotensi menyebabkan kecelakaan pada
ruas ini, dinilai perlu untuk melakukan
pemeriksaan (audit) terhadap aspek-aspek
geometri, bangunan pelengkap jalan,
fasilitas jalan dan kondisi lingkungan
jalan ruas jalan Pangaran Diponegoro , Jalan
Ahmad yani dan Jalan Proklamasi .
d. Jalan Pangaran Diponegoro , Jalan Ahmad
Yani dan Jalan Proklamasi Kota Tegal
merupakan suatu ruas jalan yang berada di
kota Tegal, jalan yang strategis untuk
masyarakat dan akses jalan dari kabupaten
menuju ke pusat kegiatan di kota seperti
pasar ,mall dll . Mempertimbangkan
tingginya potensi kecelakaan pada ruas ini,
dinilai perlu untuk melakukan pemeriksaan
(audit) terhadap aspek-aspek geometri,
bangunan pelengkap jalan, fasilitas jalan
dan kondisi lingkungan jalan ruas jalan
Jalan Pangaran Diponegoro , Jalan Ahmad
Yani dan Jalan Proklamasi Kota Tegal
2. Tujuan dan Sasaran
Audit keselamatan jalan pada Jalan Pangaran
Diponegoro , Jalan Ahmad Yani dan Jalan
Proklamasi bertujuan untuk memberikan masukan
aspek-aspek keselamatan berkaitan dengan
kondisi ruas Jalan Pangaran Diponegoro dan
Jalan Ahmad Yani yang mencakup geometri, bangunan
pelengkap jalan, fasilitas jalan, serta kondisi
lingkungan jalan melalui pemeriksaan keselamatan
jalan.

Sasarannya antara lain:


a. mengidentifikasi lokasi-lokasi yang
memiliki potensi kecelakaan lalu lintas,
b. mengidentifikasi bagian - bagian jalan,
bangunan pelengkap jalan, fasiltas jalan
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu
lintas,
c. mengidentifikasi masing-masing permasalahan
kaitannya dengan bagian-bagian jalan,
bangunan pelengkap jalan, fasilitas jalan
yang diidentifikasi berpotensi menimbulkan
kecelakaan,
d. mengidentifikasi teknik-teknik penanganan
berkaitan dengan bagian-bagian jalan,
bangunan pelengkap jalan, fasilitas jalan
yang diidentifikasi berpotensi menimbulkan
kecelakaan.
e. Melakukan audit pada beberapa objek
seperti berikut :
a. Nama jalan
b. Status jalan, fungsi dan kelas jalan
c. Kecepatan rencana
d. Jumlah lajur dan jalur
e. Median
f. Perkerasan jalan
g. Roughness
h. Kerusakan jalan
i. Potongan Melintang (cross section)
j. Alinyemen horizontal
k. Alinyemen vertical
l. Kemiringan jalan
m. Bahu jalan
n. Drainase
o. Hazard/ gangguan pada sisi jalan ( pohon,
parkir, rumah, akses/jalan masuk,dll)
p. Perlengkapan jalan (rambu, marka,
guardrail, rppj,dll)
q. Batas kecepatan
r. Fasilitas pejalan kaki dan keamanannya
s. Penerangan jalan umum
t. Jembatan dan gorong-gorong
u. Tata guna lahan

3. Team Audit
No. Nama Notar Kelas
1. Anjasmara Catur W 13.V.136 MKTJ A Muda

2. Diarto Arif Hidayat 13.V.139 MKTJ A Muda

3. Nabil Ahsan Burhani 13.V.152 MKTJ A Muda

4. Novia Ulfa Hapsari 13.V.153 MKTJ A Muda


5. Yan Arfian 13.V.161 MKTJ A Muda
4. LOKASI DAN PELAKSANAAN AUDIT

Lokasi pelaksanaan audit berada di ruas jalan


Dipenogoro , Jalan Ahmad yani dan Jalan Proklamasi Kota
Tegal, berstatus jalan Kota yang memiliki panjang jalan
1,4 km. Pelaksanaan pada hari Rabu siang pukul 14.00 –
18.00 WIB.

5. Metodologi
Secara umum metoda yang diterapkan di dalam pelaksanaan
audit keselamatan jalan yang dilakukan, antara lain:
a. Mengiventarisir permasalahan berdasarkan
informasi yang diperoleh dari berbagai pengguna
jalan
b. Menyiapkan team audit serta perangkat-perangkat
untuk keperluan audit seperti peta lokasi, formulir
audit, alat bantu seperti kamera photo, kamera video,
alat ukur, dan alat tulis lainnya
c. Melakukan audit ke lapangan dan melakukan
pemotretan menggunakan video kamera di sepanjang ruas
d. Teknik pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:

1) Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah


dengan cara memotret semua kondisi jalan dan
lingkungan jalan di sepanjang jalan melalui
kamera video. Pendekatan ini lebih berorientasi
kepada pemeriksaan kualitas keselamatan jalan
dari aspek atau persepsi pengguna jalan atau
pengemudi.
2) Pengambilan data di mulai dari ujung Jalan
Pangaran Diponegoro, yang diawali dari simpang
Gili Tugel hingga ke Jalan Proklamasi
3) Selama pengambilan data, semua patok STA
harus teridentifikasi yaitu per 100 meter
4) Kemudian mencatat lokasi-lokasi bangunan
pelengkap jalan, alinyemen jalan di sepanjang
jalan serta menyebutkan kondisi dan lokasi
bangunan
e. Pengolahan data:
1) Pengolahan data dilakukan dengan cara melihat
hasil pemotretan serta menandai titik-titik
potensial kecelakaan
2) Menginvetarisir temuan dan mengelompokkannya ke
dalam permasalahan yang sama
f. Analisa/ Evaluasi:
1) Analisa/ evaluasi dilakukan terhadap semua
item dari hasil temuan, dan lebih
dikonsentrasikan terhadap temuan-temuan yang
dinilai berpotensi menyebabkan kecelakaan
2) Melakukan analisa terhadap data sekunder maupun
hasil pemotretan berkaitan dengan bagian-bagian
penting dari hasil temuan pada penerapan chek-
list
3) Membuat daftar temuan-temuan dan lengkapi
dengan data-data serta foto - foto pada bagian-
bagian geometri jalan yang diidentifikasi
sebagai elemen jalan yang bermasalah tersebut.
g. Mengidentifikasi usulan - usulan penanganan yang
diadop dari berbagai literatur

6. Hasil Temuan dan Usulan Penanganan

1. Data-data Hasil Survei Lapangan


a) Informasi Umum
Nama : Jalan Pangeran Diponegoro
Status : Jalan Kota
Kelas : Jalan Sedang / III
Fungsi : Kolektor Primer
Tipe : 2/2 D
b) Informasi Umum
Nama : Jalan Amad Yani
Status : Jalan Kota
Kelas : Jalan Sedang / III
Fungsi : Kolektor Primer
Tipe : 2/2 UD
c) Informasi Umum
Nama : Jalan Veteran
Status : Jalan Kota
Kelas : Jalan Sedang / III
Fungsi : Kolektor Primer
Tipe : 2/2 D

2. Data Inventarisasi dan Penampang Melintang

STA Penampang Melintang Keterangan


Pada segmen ini, ruas
jalan Pangeran
Diponegoro mempunyai
data inventaris segai
berikut.
1. Lebar jalan 15.4
meter.
00 + 100
2. Lebar Trotoar 6.6
meter.
3. Lebar Bahu 3.2
meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat
baik.

Pada segmen ini, ruas


jalan Pangeran
Diponegoro mempunyai
data inventaris segai
berikut.
1. Lebar jalan 16
100 + 200 meter.
2. Lebar Trotoar 9
meter.
3. Lebar Bahu 4 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.

Pada segmen ini, ruas


jalan Pangeran
Diponegoro mempunyai
data inventaris segai
berikut.
1. Lebar jalan 16
meter.
2. Lebar Trotoar 4
200 + 300 meter.
3. Lebar Bahu 3 meter
4. Kedalaman drainase
1.5 meter
5. Tipe jalan 2/2 UD
6. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat
baik.

Pada segmen ini, ruas


jalan Pangeran
Diponegoro mempunyai
data inventaris segai
berikut.
300 + 400 1. Lebar jalan 16
meter.
2. Lebar Trotoar 7
meter.
3. Lebar bahu 5 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.

Pada segmen ini, ruas


jalan Jendral Ahmad Yani
mempunyai data
inventaris segai berikut.
1. Lebar jalan 21
meter.
2. Lebar Trotoar 10
400 + 500 meter.
3. Lebar Bahu 2 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.
Pada segmen ini, ruas
jalan Jendral Ahmad Yani
mempunyai data
inventaris segai berikut.
1. Lebar jalan 21
meter.
2. Lebar Trotoar 10
500 + 600 meter.
3. Lebar Bahu 3 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.

Pada segmen ini, ruas


jalan Jendral Ahmad Yani
mempunyai data
inventaris segai berikut.
1. Lebar jalan 21
meter.
2. Lebar Trotoar 9
600 + 700 meter.
3. Lebar Bahu 3 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.
Pada segmen ini, ruas
jalan Jendral Ahmad Yani
mempunyai data
inventaris segai berikut.
1. Lebar jalan 21
meter.
2. Lebar Trotoar 5
700 + 800 meter.
3. Lebar bahu 3 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.
Pada segmen ini, ruas
jalan Jendral Ahmad Yani
mempunyai data
inventaris segai berikut.
1. Lebar jalan 21
meter.
2. Lebar Trotoar 5
800 + 900 meter.
3. Lebar Bahu 3 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.

Pada segmen ini, ruas


jalan Jendral Ahmad Yani
mempunyai data
inventaris segai berikut.
1. Lebar jalan 21
meter.
2. Lebar Trotoar 5
900 + 1000 meter.
3. Lebar Bahu 3 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.

Pada segmen ini, ruas


jalan A.R Hakim
1000 + 1100
mempunyai data
inventaris segai berikut.
1. Lebar jalan 16
meter.
2. Lebar Trotoar 8
meter.
3. Lebar Bahu 2 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.

Pada segmen ini, ruas


jalan Jendral Ahmad Yani
mempunyai data
inventaris segai berikut.
1. Lebar jalan 16
meter.
2. Lebar Trotoar 4
1100 + 1200 meter.
3. Lebar bahu 2 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.

Pada segmen ini, ruas


jalan Veteran mempunyai
data inventaris segai
berikut.
1. Lebar jalan 10
meter.
2. Lebar Trotoar 4
1200 + 1300 meter.
3. Lebar Bahu 2 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.
Pada segmen ini, jalan
Veteran Hakim
mempunyai data
inventaris segai berikut.
1. Lebar jalan 10
meter.
2. Lebar Trotoar 4
1300 + 1400 meter.
3. Lebar Bahu 1 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.

Pada segmen ini, jalan


Veteran Hakim
mempunyai data
inventaris segai berikut.
1. Lebar jalan 10
meter.
2. Lebar Trotoar 4
1400 + 1500 meter.
3. Lebar Bahu 1 meter
4. Tipe jalan 2/2 UD
5. Jenis perkerasan
menggunkan aspal.
Kondisi jalan pada
segemen ini terlihat baik.
3. Data IRI
IRI IRI
Ruas Jalan IRI Right IRI Left
Average Lane
2,64 2,83 2,73 2,07
4 4,32 4,16 3,74
3,4 3,76 3,58 3,07
Jalan
3,1 2,44 2,77 2,19
Diponegoro,
Jalan A. Yani,
dan Jalan
Veteran
3,22 3,1 3,16 2,61
4,32 4,34 4,33 3,76
2,1 2,28 2,19 1,62
2,64 2,82 2,73 2,15
3,81 2,97 3,39 2,92

Ket :
IRI Right =(Dihitung dari profil dari jalan roda kanan)
IRI Left =(Dihitung dari profil dari jalan roda kiri)
IRI Average =(Rata-rata IRI jalan dari roda kiri & kanan)
IRI Lane =(Dihitung dari profil rata-rata jalan roda kiri &
kanan)

Nilai / Rate Data Roughness


0–4 = Kondisi Jalan Baik
4–8 = Kondisi Jalan Sedang
8 – 12 = Kondisi Jalan Rusak
>12 = Kondisi Jalan Sangat Rusak

4. Tata Guna Lahan


Tata guna lahan pada ruas jalan Diponegoro – jalan Jend. A. Yani – jalan
Veteran

1. Terdapat pertokoan pada STA 0 + 100 sampai 0 + 500


2. Terdapat simpang 4 ber APILL pada STA 0 + 600

3. Terdapat Pasar pada STA 1 + 00


4. Terdapat Simpang 4 ber APILL pada STA 1 + 300
5. Terdapat pertokoan antara STA 1 + 300 sampai STA 1 + 500

Potensi Kecelakaan
Beberapa temuan permasalahan yang teridentifikasi pada
ruas Jalan Pangaran Diponegoro sampai Jalan Ahmad Yani
dapat dikelompokkan ke dalam enam permasalahan
utama,yaitu masalah yang berakibat terhadap kemungkinan
adanya :

a) potensi ban pecah

b) potensi pindah jalur

c) Potensi glare

d) potensi kurangnya pengharapan pengemudi

e) potensi kehilangan kendali akibat kecepatan


tinggi, dan
f) potensi menabrak bangunan tepi jalan dan potensi
masuk ke lokasi-lokasi berbahaya.

Perkiraan penyebab potensi kecelakaan


No. Potensi Kecelakaan Perkiraan Penyebab

1.Potensi pecah ban


a) permukaan jalan yang
kasar
b) pemanasan ban akibat
permukaan jalan

2.Potensi pindah jalur a) Tidak adanya median


pada sisi jalan
tertentu
3.Potensi cahaya silau a) lebar median dan
(glare) ketinggian barrier pada
median yang kurang ideal
4.Kurangnya pengharapan b) tidak tersedianya alat
pengemudi pengendali glare
a) Ada beberapa rambu yang
5.Potensi kehilangan tidak jelas
kendali b) Ada rambu yang di
corat-coret (Kurang
6.Potensi keluar badan perawatan)
jalan c) Marka sedikit hilang
a) Kurangnya alat
pengendali kecepatan

a) kurang terproteksinya
sebahagian bagunan
tepi jalan
b) adanya penyempitan
bahu jalan akibat
bangunan jalan
c) adanya penyempitan
bahu jalan akibat
beberapa PKL berjualan
di bahu jalan

Usulan penanganan

Beberapa saran penanganan yang diusulkan untuk


mengurangi potensi kecelakaan pada ruas jalan pada ruas
Jalan Pangaran Diponegoro sampai Jalan Ahmad Yani secara
keseluruhan, antara lain:

No Potensi Perkiraan Penyebab Usulan Penanganan


. Kecelakaan

1. Potensi a) permukaan jalan a) memperbaiki


pecah ban yang kasar tekstur permukaan
b) pemanasan ban jalan
akibat permukaan b) menyediakan
jalan rest area untuk
mengecek tekanan
angin ban
2. Potensi a) Tidak adanya b) Memasang
pindah median pada Median sesuai
jalur sisi jalan dengan kebutuhan
tertentu dan meningkatkan
kualitas desain
median
3. Potensi a) lebar median a) Meningkatkan
cahaya dan ketinggian kualitas desain
silau barrier pada pada median
(glare) median yang b) meningkatkan
kurang ideal i kualitas marka
b) tidak dan delineator
tersedianya c) Menanam
alat pengendali pohon yang dapat
glare mengurangi silau
cahaya pada
median

4. Kurangnya a) Ada beberapa a) Meredesain


pengharapa rambu yang rambu yang rusak
n tidak jelas dan tidak jelas
pengemudi b) Ada rambu b) Meredesain
yang di ulang marka yang
corat-coret hilang
(Kurang
perawatan)
c) Marka sedikit
hilang
5. Potensi a) Kurangnya a) Peningkatan
kehilangan alat penegakan hukum
kendali bagi pengendara
pengendali berkecepatan
kecepatan tinggi
b) menambah
rambu kecepatan
dan peringatan
c) memasang
rumble strip
6. Potensi a) kurang a) membuat
keluar terproteksiny alat pengendali
badan a sebahagian kecepatan
jalan bagunan tepi b) memproteksi
jalan bangunan tepi
b) adanya jalan yang
penyempitan berpotensi
bahu jalan terhadap
akibat kecelakaan
bangunan c) mencegah
jalan penyiapan
c) adanya menggunakan bahu
penyempitan jalan dengan
bahu jalan memasang rumble
akibat strip pada bahu
beberapa PKL jalan
berjualan di d) Membersihkan
bahu jalan bahu jalan dari
PKL liar
Lampiran

1. Rambu Dilarang Parkir yang Kurang Jelas


PERMASALAHAN USULAN PENANGANAN

Pada beberapa lokasi terdapat Beberapa pendekatan guna


rambu dilarang berhenti namun mengurangi potensi
kondisinya rusak dimana rambu kecelakan pada ruas jalan
tersebut kurang jelas terlihat antara lain dengan :
dan warna rambu memudar. a) Memperbaharui rambu
dilarang berhenti.
b) Menempatkan rambu pada
posisi yang mudah
terlihat.

2. Marka Jalan yang Tidak Jelas Terlihat


PERMASALAHAN USULAN PENANGANAN
Ruas jalan Pangaran Diponegoro Beberapa pendekatan guna
sampai dengan Ahmad Yani mengurangi potensi
dilengkapi dengan marka jalan kecelakan pada ruas jalan
dimana marka tersebut sudah antara lain dengan :
memudar dan hanya terlihat samar a) Memperbaharui marka
– samar. Utamanya marka penyebrag jalan yang sudah mulai
jalan (zebra cross). memudar
Terdapat bangunan yang b) Menghilangkan atau
menghalangi pejalan kaki yang memotong bangunan yang
hendak menyeberang ke sisi jalan menghalangi pejalan
yang lain. kaki untuk
menyeberang.

3. Drainase di Bawah Trotoar yang Terbuka

PERMASALAHAN USULAN PENANGANAN


Drainase berada di bawah trotoar Beberapa pendekatan guna
akan tetapi terdapat sebagian mengurangi potensi cedera
yang terbuka sehingga membuat pejalan kaki antara lain
ketidaknyamanan dan membahayakan dengan :
pejalan kaki a) Menutup drainase
tersebut
4. Bahu Jalan yang Rusak
PERMASALAHAN USULAN PENANGANAN
Bahu jalan yang rusak dan Beberapa pendekatan guna
berlubang sehingga dapat mengurangi potensi
digenangi air saat hujan turun. kecelakan pada ruas jalan
Pada area tepi zebracross antara lain dengan :
terdapat bangunan yang a) Memperbaiki bahu
menyulitkan pejalan kaki saat jalan
menyeberang b) Memperlebar bahu
jalan
c) Menghilangkan
bangunan yang
menghalangi jalur
pejalan kaki

5. Kurang Rapinya Kawasan Parkir On Street


PERMASALAHAN USULAN PENANGANAN
Penyalahgunaan fungsi trotoar Beberapa pendekatan guna
sebagai tempat parkir kendaraan mengurangi potensi
kecelakan pada ruas jalan
antara lain dengan :
a) Menertibkan parkir on
street agar tidak
menggunakan trotoar
sebagai tempat
parkir. Jalan lain.
b) Memberikan sanksi
yang tegas terhadap
pengendara yang
parkir di trotoar.

Anda mungkin juga menyukai