TINJAUAN PUSTAKA
Seperti yang telah disebutkan diatas lipid memiliki banyak manfaat bagi
tubuh. Namun, apabila terjadi keadaan hiperlipidemia, akan menyebabkan
kelainan metabolism lipid. Kelainan metabolism lipid pada keadaan
hiperlipidemia dapat terjadi pada tapak–tapak produksi atau penggunaan
lipoprotein yang menyebabkan keadaan hipolipoproteinemia atau
hiperlipoproteinemia (Murrey, 2003).
Tipe II
Tipe ini ditandai dengan peningkatan LDL yang dapat merupakan kondisi awal
(primer) ataupun kelanjutan (sekunder) dari kondisi hiperlipidemia lainnya.
Hiperlipoprotein primer disebabkan oleh beberapa kondisi genetik, sedangkan
hiperlipoprotein sekunder dapat disebabkan oleh endokrinopati (hipotiroid,
hipopituitari, diabetes melitus) dan biasanya dapat pulih dengan terapi hormon.
Tipe II terdiri atas 2 tipe yaitu hiperlipidemia tipe IIa dan IIb :
1. Tipe IIa, ditandai dengan tingginya kadar LDL di dalam darah tapi kadar
VLDLnya normal. Tipe ini dapat disebabkan beberapa kondisi genetik yaitu
hiperkolesterol familial,defectiv e apolipoprotein B familial, hiperkolesterolemia
poligenik.
2. Tipe IIb, ditandai dengan tingginya kadar LDL dan VLDL, kolesteroldan
trigliserida dalam darah. Tipe ini disebut kombinasi hiperlipidemia familial.
Penyakit ini disebabkan karena meningkatnya produksi hepatik Apo B
(merupakan protein utama pada LDL dan VLDL). Xanthoma pada tipe ini jarang
terjadi, tetapi tipe ini ditandai dengan predisposisi CAD (Coronary Artery
Disease) prematur.
Tipe III
Karakteristiknya yaitu meningkatnya kadar IDL dan VLDL remnant. Tipe ini
terkait dengan abnormalitas pada Apo E (merupakan petanda pengenalan oleh
reseptor -reseptor sel hati untuk menghilangkan kilomikron remnant) dan
ketidaksempurnaan konversi VLDL dalam plasma dan terjadi peningkatan kadar
IDL. Kondisi ini dapat pula terjadi pada hipotiroidisme. Gangguan ini terjadi lebih
awal pada pria dibandingkan pada wanita. Abnormalitas pada toleransi glukosa
dan hiperurikemia dapat terjadi.
Tipe IV
Karakteristiknya yaitu peningkatan kadar trigliserida plasma yang terkandung di
dalam VLDL dan kemungkinan akan berkembang menjadi aterosklerosis. Kondisi
berhubungan dengan abnormalitas toleransi glukosa ( resisten insulin) dan
obesitas. Kadar kolesterol total normal atau meningkat sedangkan kadar HDL
rendah.
Tipe V
Karakteristiknya terjadi peningkatan kadar VLDL dan kilomikron sehingga dapat
disebut sebagai hipertrigliseridemia. Kadar lipoproteinlipase umumnya normal.
Tipe ini merupakan gangguan yang jarang terjadi. Penyebabnya terkadang
dipengaruhi faktor keluarga, terkait dengan ketidaksempurnaan pembersihan
trigliserida eksogen maupun endogen yang tidak sempurna dapat dan ancaman
resiko pancreatitis seumur hidup. Pada beberapa pasien dapat diakibatkan alkohol
dan diabetes.
Hiperlipidemia Sekunder
Hiperlipidemia sekunder merupakan gangguan yang disebabkan oleh
faktor tertentu seperti penyakit dan obat-obatan. Beberapa jenis penyakit
penyebab hiperlipidemia :
1. Diabetus melitus
Penderita NIDDM umumnya akan menyebabkan terjadinya
hipertrigliseridemia. Penyebabnya pada glukosa darah tinggi akan menginduksi
sintesis kolesterol dan glukosa akan dimetabolisme menjadi Acetyl Co A.
Acetyl Co A ini merupakan prekusor utama dalam biosintesis kolesterol.
Sehingga akan menyebabkan produksi VLDL-trigliserida yang berlebihan oleh
hati dan adanya pengurangan proses lipolisis pada lipoprotein yang kaya
trigliserida.
2. Hipotiroidisme
Pengaruh hipotiroidisme pada metabolisme lipoprotein adalah
peningkatan kadar kolesterol-LDL yang diakibatkan oleh penekanan metabolik
pada reseptor LDL, sehingga kadar-LDL akan meningkat antara 180-250
mg/dL. Di samping itu, bila penderita ini menjadi gemuk kaqrena kurangnya
pemakaian energi oleh jaringan perifer, maka kelebihan kalori ini akan
merangsang hati untuk meningkatkan produksi VLDL-trigliserida dan
menyebabakan peningkatan kadar trigliserida juga.
3. Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik akan menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia.
Hal ini diakibatkan oleh adanya hipoalbuminemia yang akan merangsang hati
untuk memproduksi lipoprotein berlebih.
4. Gangguan hati
Sirosis empedu primer dan obstruksi empedu ekstra hepatik dapat
menyebabakan hiperkolesterolemia dan peningkatan kadar fosfolipid plasma
yang berhubungan dengan abnormalitas lipoprotein, kerusakan hati yang parah
dapat menyebabakan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida. Hepatitis akut
juga dapat menyebabkan kenaikan kadar VLDL dan kerusakan formasi LCAT.
5. Obesitas
Pada orang yang obesitas, karena kurangnya pemakaian energi oleh
jaringan perifer akan meyebabkan kelebihan kalori yang dapat merangsang hati
untuk menungkatkan produksi VLDL-trigliserida dan peningkatan trigliserida.
http://www.scribd.com/doc/43372517/Makalah-Farmakoterapi-Hiperlipidemia
Tabel 3. Penyebab Hiperlipidemia Sekunder (ATP III, 2002)
Penyebab
penyakit Obat-obatan
Hiperkolesterolemia Hipotiroidisme, penyakit hati Progestin, diuretik tiazid,
obstruktif, sindrom nefrotik, glukokortikoid, β-bloker,
anorexia nervosa, intermiten isotretionin, inhibitor
porphyria akut protease,siklosforin,
mirtazapin, sirolimus
2. Terapi farmakologi
Tabel. Terapi Farmakologi (Balai Informasi Tekhnologi Lipi, 2009)
Jenis Obat Contoh Cara Kerja
Penyerap asam Kolestiramin Mengikat asam empedu di usus, dan
empedu Kolestipol meningkatkan pembuangan LDL dari
aliran darah
Penghambat Niasin Mengurangi kecepatan VLDL (VLDL
sintesa protein merupakan prekursos dari LDL)
Penghambat HMG Adrenalin, Flufastatin Menghambat pembentukan kolesterol,
Koenzim-A Lovastatin dan meningkatkan pembuangan LDL dari
reduktase Vlavastatin aliran darah
Sinvastatin
Derivat asam fibrat Klofibrat Meningkatkan pemecahan lemak
Fenofibrat
Gemfibrosil