HIPERTENSI
A. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran memahami tentang hipertensi
B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 35 menit pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian hipertensi menurut bahasa sendiri dengan benar
2. Mengetahui penyebab, gejala, bahaya, upaya pencegahan dan pola pengaturan makan
hipertensi
C. Materi
1. Pengertian hipertensi menurut bahasa sendiri dengan benar
2. Penyebab, gejala, bahaya, upaya pencegahan, dan pola pengaturan makan hipertensi
D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
E. Media
- Leaflet
F. Strategi
a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik).
b. Menggunakan penampang materi dari leaflet agar dapat lebih mudah diperhatikan
pasien dan keluarganya.
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Dengan tanya jawab langsung.
G. Proses Penyuluhan
No
Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran
.
1. Pembukaan 3 menit 1. Mengucapkan salam. 1. Membalas
2. Memperkenalkan diri. salam.
3. Menjelaskan tujuan. 2. Memperhatika
n dan.
mendengarkan
2. Penyajian bahan 20 menit 1. Menyebutkan 1. Memperhatika
tentang: pengertian hipertensi n dan
1. Pengertian menurut bahasa sendiri mendengarkan
hipertensi agar mudah dimengerti. .
menurut 2. Menjelaskan
bahasa sendiri penyebab, gejala,
2. Penyebab, bahaya, upaya
gejala, pencegahan dan pola
bahaya, upaya pengaturan makan
pencegahan hipertensi.
dan pola
pengaturan
makan
hipertensi.
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur (jika umur
bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan) dan
ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih).
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi garam
yang tinggi melebihi dari 30 gr), kegemukan atau makan berlebihan, stress dan pengaruh
lain misalnya merokok, minum alcohol, minum obat-obatan (ephedrine, prednison,
epineprin).
Komplikasi
1) Pada mata: Berupa perdarahan retina, gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan.
2) Gagal jantung: Merupakan kelainan yang sering ditemukan pada hipertensi berat
disamping kelainan koroner dan miokard.
3) Pada otak: Sering terjadi perdarahan yang disebabkan pecahnya mikro aneurisma yang
dapat mengakibatkan kematian.
4) Gagal ginjal: Dijumpai sebagai komplikasi hipertensi yang lama pada proses akut seperti
pada hipertensi maligna.
(Tjokronegoro Arjatmo, 2001, hal 470)
UPAYA PENCEGAHAN HIPERTENSI
1) Pengaturan diet
a. Manfaat pengaturan diet
Menstabilkan kembali tekanan darah
Mencegah komplikasi terutama Stroke
Mengatasi kekambuhan penyakit
b. Jenis diit
Diit rendah garam
Bertujuan untuk menurunkan tekanan darah serta mencegah terjadinya gangguan jantung
Hal yang perlu diperhatikan:
Jangan menggunakan garam dapur yang berlebihan
Hindari bahan makanan awetan yang diolah dengan menggunakan garam dapur (misalnya :
kecap, terasi, petis dll)
Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan penyedap rasa
Diit rendah kolesterol & lemak terbatas
Bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan menurunkan berat badan bila
terlalu gemuk.
Hal yang perlu diperhatikan:
Batasi penggunaan santan kelapa, mentega, dan keju.
Batasi konsumsi daging, hati, limpa, dan jenis jerohan lainnya.
Gunakan susu skim untuk mengganti susu penuh lemak.
Batasi konsumsi kuning telur (paling banyak 3 butir seminggu)
Lebih sering konsumsi tahu, tempe, sayuran, dan buah-buahan ( kecuali buah yang
banyak mengandung kolesterol, contoh : durian )
Diit tinggi serat
a. Golongan sayuran : daun bawang, kecipir muda, bawang putih, daun melinjo, daun kacang
panjang, kemangi, kangkung, bayam, wortel dll.
b. Golongan protein nabati : kacang kedelai, kacang hijau, kacang tolo.
c. Golongan buah-buahan ; jambu biji, belimbing, jambu bol, kedondong, anggur, pisang,
mangga, apel, pepaya dll.
d. Makanan lain : agar-agar, rumput laut dll