Anda di halaman 1dari 23

Pembahasan Soal

SIMAK–UI 2012
SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS

Matematika Dasar
Disusun Oleh :
Pak Anang
Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
Pembahasan Soal SIMAK–UI 2012
Matematika Dasar Kode Soal 221
By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

PETUNJUK A: Untuk soal nomor 1-16 pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Sebuah garis ℎ yang melalui titik asal memotong kurva 2𝑦 = 3𝑥 2 − 2𝑥 + 1 di dua titik di mana
jumlah nilai 𝑥-nya adalah 10, maka gradien dari garis ℎ adalah ....
A. −1
3
B. 2
C. 6
D. 14
E. 15
Pembahasan:
Misalkan gradien garis ℎ adalah 𝑚, maka persamaan garis ℎ adalah 𝑦 = 𝑚𝑥.
Absis titik potong antara garis 𝑦 = 𝑚𝑥 dan kurva 2𝑦 = 3𝑥 2 − 2𝑥 + 1 bisa ditentukan dengan
mensubstitusikan 𝑦 = 𝑚𝑥 ke 2𝑦 = 3𝑥 2 − 2𝑥 + 1, sehingga diperoleh:
2(𝑚𝑥) = 3𝑥 2 − 2𝑥 + 1
⇒ 3𝑥 2 − 2𝑥 + 1 − 2𝑚𝑥 = 0
⇔ 3𝑥 2 − 2𝑥 − 2𝑚𝑥 + 1 = 0
⇔ 3𝑥 2 − (2 + 2𝑚)𝑥 + 1 = 0

Misalkan absis titik potong kedua garis adalah 𝑥1 dan 𝑥2 , maka 𝑥1 dan 𝑥2 adalah akar-akar dari
persamaan kuadrat 3𝑥 2 − (2 + 2𝑚)𝑥 + 1 = 0.
Sehingga dengan menggunakan rumus jumlah akar-akar persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
𝑏
maka jumlah nilai 𝑥-nya adalah 𝑥1 + 𝑥2 = − 𝑎, maka diperoleh:
3 𝑥2 ⏟
⏟ −(2 + 2𝑚) 𝑥 + ⏟
1=0
𝑎 𝑏 𝑐

𝑏 −(2 + 2𝑚)
𝑥1 + 𝑥2 = − ⇒ 𝑥1 + 𝑥2 = −
𝑎 3
2 + 2𝑚
⇔ 10 =
3
⇔ 30 = 2 + 2𝑚
⇔ 30 − 2 = 2𝑚
⇔ 28 = 2𝑚
28
⇔ =𝑚
2
⇔ 14 = 𝑚

Karena nilai 𝑚 adalah gradien dari garis ℎ, maka gradien garis ℎ adalah 14.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1


3 3 9 15
2. Diketahui sebuah barisan 2 , 4 , 8 , 16 , … . Jumlah sepuluh suku pertama dari barisan tersebut adalah
....
1−2−10
A. 10 +
3
−2−10 −1
B. 10 − 3
2−10 −1
C. 10 + 3
−2−10 −1
D. 3
E. 10
Pembahasan:
Perhatikan barisan pada soal, bisa dituliskan sebagai berikut:
3 3 9 15 1 1 1 1
, , , , … ⇒ (1 + ) , (1 − ) , (1 + ) , (1 − ) , …
2 4 8 16 2 4 8 16
1 1 1 1
⇔ (1 + 1 ) , (1 − 2 ) , (1 + 3 ) , (1 − 4 ) , …
⏟ 2 ⏟ 2 ⏟ 2 ⏟ 2
𝑈1 𝑈2 𝑈3 𝑈4

Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa rumus suku ke-𝑛 barisan pada soal adalah:
1
1+𝑛
, jika 𝑛 ganjil
𝑈𝑛 = { 2
1
1 − 𝑛 , jika 𝑛 genap
2

Sehingga, jumlah 10 suku pertama dari barisan tersebut bisa dinyatakan sebagai jumlah 5 suku
ganjil pertama ditambahkan dengan jumlah 5 suku genap pertama.

Jumlah 5 suku ganjil pertama: Jumlah 5 suku genap pertama:


1 1 1 1 1 1
𝑆5𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 = (1 +) + (1 + 3 ) + … + (1 + 9 ) 𝑆5𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 = (1 − ) + (1 − 4 ) + … − (1 + 10 )
21 2 2 22 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
= 1+1+1+1+1+ 1+ 3+ 5+ 7+ 9 = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 − ( 2 + 4 + 6 + 8 + 10 )

2 2 2 2 2 ⏟2 2 2 2 2
Barisan geometri Barisan geometri
1 1 1 1
𝑎= ; 𝑟= ; 𝑛=5 𝑎= 2 ; 𝑟= ; 𝑛=5
2 4 2 4
1 1 5 1 1 5
(1 − ( ) ) (1 − ( ) )
2 4 2 2 4
= 5+ =5−
1 1
1− 1−
4 4
1 1 1 1
(1 − 10 ) (1 − 10 )
= 5+ 2 2
=5− 4 2
3 3
4 4
2(1 − 2−10 ) (1 − 2−10 )
= 5+ =5−
3 3

Oleh karena itu, jumlah 10 suku pertama barisan tersebut adalah:


2(1 − 2−10 ) (1 − 2−10 )
𝑆10 =5+ +5−
3 3
2(1 − 2−10 ) (1 − 2−10 )
=5+5+ −
3 3
(1 − 2−10 )
= 10 +
3

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 2


𝑥
3. Jika diketahui 𝑥 dan 𝑦 adalah bilangan riil dengan 𝑥 > 1 dan 𝑦 > 0. Jika 𝑥𝑦 = 𝑥 𝑦 dan 𝑦 = 𝑥 5𝑦 , maka
𝑥 2 + 3𝑦 = ....
A. 29
B. 28
C. 27
D. 26
E. 25
Pembahasan:
Perhatikan bahwa,
𝑥𝑦
𝑥𝑦 = 𝑥 𝑦 ⇒ 𝑦 =
𝑥
⇔ 𝑦 = 𝑥 𝑦−1

𝑥
Substitusikan 𝑦 = 𝑥 𝑦−1 ke persamaan 𝑦 = 𝑥 5𝑦 akan menghasilkan:
𝑥
= 𝑥 5𝑦 ⇒ 𝑥1−(𝑦−1) = 𝑥 5𝑦
𝑥 𝑦−1
⇔ 𝑥 2−𝑦 = 𝑥 5𝑦
⇔ 2 − 𝑦 = 5𝑦
⇔ 2 = 5𝑦 + 𝑦
⇔ 2 = 6𝑦
2
⇔ =𝑦
6
1
⇔ =𝑦
3

1
Substitusikan 𝑦 = 3 ke 𝑥𝑦 = 𝑥 𝑦 , maka diperoleh:
1 1
𝑥𝑦 = 𝑥 𝑦 ⇒ 𝑥 ∙ = 𝑥3
3
𝑥 1
⇔ = 𝑥3
3
𝑥
⇔ 1 =3
𝑥3
2
⇔ 𝑥3 = 3
3
⇔ 𝑥 = 32

Jadi nilai 𝑥 2 + 3𝑦 adalah:


3 2 1
𝑥 2 + 3𝑦 = (32 ) + 3 ( )
3
= 33 + 1
= 27 + 1
= 28

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3


𝑥2 10000
4. Hasil perkalian dari nilai-nilai 𝑥 yang memenuhi 10000 = 10 log 𝑥)−8 adalah ....
𝑥 2(
2
A. 10
B. 103
C. 104
D. 105
E. 106
Pembahasan:
Perhatikan bahwa:
𝑥2 10000 10
= 2(10 log 𝑥)−8 ⇒ 𝑥 2 ∙ 𝑥 2( log 𝑥)−8 = 10000 ∙ 10000
10000 𝑥
10
⇔ 𝑥 2+2( log 𝑥)−8 = 108
10
⇔ 𝑥 2( log 𝑥)−6 = 108
10 10
⇔ log(𝑥 2( log 𝑥)−6 ) = 10 log(108 )
⇔ (2(10 log 𝑥) − 6)10 log 𝑥 = 8
⇔ 2(10 log 2 𝑥) − 6(10 log 𝑥) = 8
⇔ 2(10 log 2 𝑥) − 6(10 log 𝑥) − 8 = 0

Misal 10 log 𝑥 = 𝑎, maka:


⇒ 2𝑎2 − 6𝑎 − 8 = 0
⇔ (2𝑎 − 8)(𝑎 + 1) = 0
⇔ 2𝑎 − 8 = 0 atau 𝑎 + 1 = 0
⇔ 2𝑎 = 8 atau 𝑎 = −1
⇔ 𝑎=4 atau 𝑎 = −1

Karena 10 log 𝑥 = 𝑎, maka:


⇒ 10 log 𝑥 = 4  atau   10 log 𝑥 = −1
⇔ 𝑥 = 104     atau     𝑥 = 10−1

Oleh karena nilai 𝑥 yang memenuhi adalah 𝑥1 = 104 dan 𝑥2 = 10−1 ,


maka hasil perkalian kedua nilai 𝑥 adalah:
𝑥1 𝑥2 = 104 ∙ 10−1
= 104+(−1)
= 103

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 4


5. 𝑏
𝑎

𝑏
𝑎

Jika luas dari gambar di atas adalah 40 satuan luas dan jika 3 < 𝑎 < 5, maka ....
2 31
A. 3 < 𝑏 < 6
3 31
B. 2 < 𝑏 < 6
C. 9 < 𝑏 < 25
D. 9 < 𝑏 < 31
E. 43 < 𝑏 < 45
Pembahasan:
Luas daerah pada gambar di atas adalah luas persegi besar dengan panjang sisi (𝑎 + 𝑏) dikurangi
persegi kecil dengan panjang sisi 𝑏.
Jadi,
𝐿 = 𝐿1 − 𝐿2 ⇒ 40 = (𝑎 + 𝑏)2 − 𝑏 2
⇔ 40 = 𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 − 𝑏 2
⇔ 40 = 𝑎2 + 2𝑎𝑏

Karena diberikan interval nilai 𝑎 yaitu 3 < 𝑎 < 5, maka nilai 𝑏 bisa diperoleh dengan mengubah
persamaan 40 = 𝑎2 + 2𝑎𝑏 sebagai fungsi dengan variabel 𝑎, sehingga diperoleh:
40 = 𝑎2 + 2𝑎𝑏 ⇒ 40 − 𝑎2 = 2𝑎𝑏
40 − 𝑎2
⇔ =𝑏
2𝑎
40 𝑎2
⇔ − =𝑏
2𝑎 2𝑎
20 𝑎
⇔ − =𝑏
𝑎 2

Jadi diperoleh,
20 𝑎
𝑏 = 𝑓(𝑎) = −
𝑎 2

Kita cek dulu apakah fungsinya monoton turun atau terdapat titik belok pada interval 3 < 𝑎 < 5?
20 𝑎 20 1
𝑓(𝑎) = − ⇒ 𝑓 ′ (𝑎) = − 2 − ; 𝑎 ≠ 0, 𝑎 > 0
𝑎 2 𝑎 2

Ternyata nilai 𝑓 ′ (𝑎) < 0 untuk semua nilai 𝑎, dengan 𝑎 ≠ 0 dan 𝑎 > 0, maka 𝑓(𝑎) adalah fungsi
monoton turun pada interval 3 < 𝑎 < 5, sehingga diperoleh:
20 5 20 3
𝑓(5) < 𝑏 < 𝑓(3) ⇒ − <𝑏< −
5 2 3 2
40 25 40 9
⇔ − <𝑏< −
10 10 6 6
15 31
⇔ <𝑏<
10 6
3 31
⇔ <𝑏<
2 6

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5


6. Diketahui bahwa jika Deni mendapatkan nilai 75 pada ulangan yang akan datang, maka rata-rata
nilai ulangannya adalah 82. Jika deni mendapatkan nilai 93, maka nilai rata-rata ulangannya adalah
85. Banyaknya ulangan yang sudah diikuti Deni adalah ....
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
Pembahasan:
Misalkan banyaknya ujian yang sudah diikuti Deni adalah sebanyak 𝑛1 kali dengan nilai rata-rata ̅̅̅.
𝑥1
Dan nilai ulangan terakhir adalah 𝑥
̅̅̅,
2 maka rata-rata setelah mengikuti 1 ulangan terakhir adalah 𝑥̅
bisa dinyatakan pada persamaan:
𝑥1 + (1) ∙ 𝑥
𝑛1 ∙ ̅̅̅ ̅̅̅2
𝑥̅ =
𝑛1 + (1)
Terdapat dua kondisi pada soal, yaitu:
1. Jika nilai ulangan terakhir Deni adalah 75, maka nilai rata-rata keseluruhan adalah 82.
𝑥2 = 75; 𝑥̅ = 82
̅̅̅
𝑥1 + (1) ∙ ̅̅̅
𝑛1 ∙ ̅̅̅ 𝑥2 𝑥1 + (1) ∙ 75
𝑛 ∙ ̅̅̅
𝑥̅ = ⇒ 82 =
𝑛1 + (1) 𝑛 + (1)
⇒ 82(𝑛 + 1) = 𝑛 ∙ ̅̅̅
𝑥1 + 75
⇒ 82𝑛 + 82 = 𝑛 ∙ ̅̅̅
𝑥1 + 75
⇒ 82𝑛 + 82 − 75 = 𝑛 ∙ ̅̅̅
𝑥1
⇒ 82𝑛 + 7 = 𝑛 ∙ ̅̅̅
𝑥1

2. Jika nilai ulangan terakhir Deni adalah 82, maka nilai rata-rata keseluruhan adalah 85.
𝑥
̅̅̅2 = 93; 𝑥̅ = 85
𝑥1 + (1) ∙ ̅̅̅
𝑛1 ∙ ̅̅̅ 𝑥2 𝑥1 + (1) ∙ 93
𝑛 ∙ ̅̅̅
𝑥̅ = ⇒ 85 =
𝑛1 + (1) 𝑛 + (1)
⇒ 85(𝑛 + 1) = 𝑛 ∙ ̅̅̅
𝑥1 + 93
⇒ 85𝑛 + 85 = 𝑛 ∙ ̅̅̅
𝑥1 + 93
⇒ 85𝑛 + 85 − 93 = 𝑛 ∙ ̅̅̅
𝑥1
⇒ 85𝑛 − 8 = 𝑛 ∙ ̅̅̅
𝑥1

Eliminasi 𝑛 ∙ ̅̅̅
𝑥1 pada kedua persamaan menghasilkan:
85𝑛 − 8 = 𝑛 ∙ 𝑥1
82𝑛 + 7 = 𝑛 ∙ 𝑥1
3𝑛 − 15 = 0
⇒ 3𝑛 = 15
⇔ 𝑛=5

Jadi banyaknya ulangan yang sudah diikuti Deni sebanyak 5 kali.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 6


7. Sebuah dadu dilempar sebanyak 6 kali. Peluang munculnya angka yang lebih besar atau sama
dengan 5 dalam minimal 5 kali pelemparan adalah ....
13
A. 729
12
B. 729
11
C. 729
3
D. 729
2
E. 729

Pembahasan:
Misal:
A = kejadian munculnya mata dadu ≥ 5 pada 1 kali pelemparan dadu.
B = kejadian munculnya mata dadu ≥ 5 sebanyak 6 kali pada 6 kali pelemparan dadu.
C = kejadian munculnya mata dadu ≥ 5 sebanyak 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu.
D = kejadian munculnya mata dadu ≥ 5 sebanyak minimal 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu.

Dalam satu kali pelemparan dadu, ruang sampel 𝑆 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ⇒ 𝑛(𝑆) = 6. Dan kejadian
muncul mata dadu lebih besar atau sama dengan 5 adalah 𝐴 = {5, 6} ⇒ 𝑛(𝐴) = 2.
Sehingga pada satu kali pelemparan dadu, peluang muncul mata dadu lebih ≥ 5 adalah:
𝑛(𝐴) 2 1
𝑃(𝐴) = = =
𝑛(𝑆) 6 3
Sehingga pada satu kali pelemparan dadu, peluang tidak munculnya mata dadu ≥ 5 adalah:
1 2
𝑃′ (𝐴) = 1 − 𝑃(𝐴) = 1 − =
3 3

Ada dua kemungkinan terjadinya muncul mata dadu ≥ 5 dalam minimal 5 kali pelemparan, yaitu:
1. Peluang mata dadu ≥ 5 muncul 6 kali pada 6 kali pelemparan dadu adalah:
1 6 1
𝑃(𝐵) = [𝑃(𝐴)]6
=( ) =
3 729
2. Peluang mata dadu ≥ 5 muncul 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu adalah:
1 5 2 12
𝑃(𝐶) = 6 𝐶5 × [𝑃(𝐴)]5 ×𝑃 ′ (𝐴)
= 6×( ) × =
3 3 729

Jadi, peluang munculnya angka yang lebih besar atau sama dengan 5 dalam minimal 5 kali
pelemparan adalah:
1 12 13
𝑃 (𝐷 ) = 𝑃 (𝐵 ) + 𝑃 ( 𝐶 ) = + =
729 729 729

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7


𝑧
2 log 𝑏
8. Diketahui 𝐴 = (𝑎 1 ) merupakan matriks singular.
log 𝑧 1
Maka nilai 𝑎 log 𝑏 3 𝑎 + 𝑧 log 𝑎 ∙ 𝑏 log 𝑧 2 = ....
A. −1
B. −6
C. 0
D. 6
E. 10
Pembahasan:
Karena 𝐴 adalah matriks singular, maka nilai det(𝐴) = 0, sehingga:
1
det(𝐴) = 0 ⇒ 2 ∙ 1 − 𝑎 log ∙ 𝑧 log 𝑏 =0
𝑧
⇔ 2 − 𝑎 log 𝑧 −1 ∙ 𝑧 log 𝑏 =0
⇔ 2 − (−𝑎 log 𝑧) ∙ 𝑧 log 𝑏 =0
⇔ 2 + 𝑎 log 𝑏 =0
𝑎
⇔ log 𝑏 = −2

Maka nilai 𝑎 log 𝑏 3 𝑎 + 𝑧 log 𝑎 ∙ 𝑏 log 𝑧 2 adalah:


𝑎
log 𝑏 3 𝑎 + 𝑧 log 𝑎 ∙ 𝑏 log 𝑧 2 ⇒ 𝑎 log 𝑏 3 + 𝑎 log 𝑎 + 𝑏 log 𝑧 2 ∙ 𝑧 log 𝑎
⇔ 𝑎 log 𝑏 3 + 1 + 𝑏 log 𝑧 2 ∙ 𝑧 log 𝑎
⇔ 3 ∙ 𝑎 log 𝑏 + 1 + 2 ∙𝑏 log 𝑧 ∙ 𝑧 log 𝑎
⇔ 3 ∙ (−2) + 1 + 2 ∙𝑏 log 𝑎
1
⇔ −6 + 1 + 2 ∙ 𝑎
log 𝑏
1
⇔ −6 + 1 + 2 ∙
(−2)
⇔ −5 + (−1)
⇔ −6

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 8


9. Jika garis singgung parabola 𝑦 = 4𝑥 − 𝑥 2 di titik 𝑀(1, 3) juga merupakan garis singgung parabola
𝑦 = 𝑥 2 − 6𝑥 + 𝑘, maka nilai dari 5 − √𝑘 − 1 adalah ....
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
Pembahasan:
Gradien garis singgung sebuah kurva diperoleh dengan mensubstitusi absis titik singgung pada
turunan pertama suatu kurva.
𝑓(𝑥) = 𝑦 = 4𝑥 − 𝑥 2 ⇒ 𝑓 ′ (𝑥) = 4 − 2𝑥

Jadi, gradien garis singgung parabola 𝑦 = 4𝑥 − 𝑥 2 di titik (1, 3) adalah:


𝑚 = 𝑓 ′ (1) ⇒ 𝑚 = 4 − 2(1)
= 4−2
=2

Sehingga, persamaan garis singgung parabola 𝑦 = 4𝑥 − 𝑥 2 dengan gradien 𝑚 = 2 di titik (1, 3)


dapat ditentukan dengan:
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 ) ⇒ 𝑦 − 3 = 2(𝑥 − 1)
⇔ 𝑦 − 3 = 2𝑥 − 2
⇔ 𝑦 = 2𝑥 − 2 + 3
⇔ 𝑦 = 2𝑥 + 1

Diketahui bahwa garis singgung parabola 𝑦 = 4𝑥 − 𝑥 2 juga menyinggung parabola 𝑦 = 𝑥 2 − 6𝑥 + 𝑘,


maka substitusikan 𝑦 = 2𝑥 + 1 ke persamaan parabola 𝑦 = 𝑥 2 − 6𝑥 + 𝑘, sehingga diperoleh
persamaan kuadrat berikut:
2𝑥 + 1 = 𝑥 2 − 6𝑥 + 𝑘 ⇒ 𝑥 2 − 6𝑥 + 𝑘 − (2𝑥 + 1) = 0
⇔ 𝑥 2 − 6𝑥 + 𝑘 − 2𝑥 − 1 = 0
⇔ 𝑥 2 − 8𝑥 + (𝑘 − 1) = 0

Karena garis singgung dan parabola tersebut saling bersinggungan, maka nilai diskriminan dari
persamaan kuadrat tersebut sama dengan nol (𝐷 = 0). Sehingga diperoleh nilai 𝑘 sebagai berikut:
𝐷=0⇒ 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 = 0
⇔ (−8)2 − 4(1)(𝑘 − 1) = 0
⇔ 64 − 4(𝑘 − 1) = 0
⇔ 64 − 4𝑘 + 4 = 0
⇔ 68 − 4𝑘 = 0
⇔ 68 = 4𝑘
⇔ 17 = 𝑘

Jadi, nilai dari 5 − √𝑘 − 1 = 5 − √17 − 1


= 5 − √16
=5−4
=1

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 9


5−cos(2𝜃)
10. Nilai maksimum dari 𝑘 dimana ≥ 2𝑘 dan 0 < 𝜃 < 𝜋 adalah ....
sin(𝜃)
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
Pembahasan:
5−cos(2𝜃)
Misalkan 𝑓(𝜃) = maka 𝑓 ′ (𝜃) adalah turunan fungsi 𝑓(𝜃), sehingga 𝑓 ′ (𝜃) adalah:
sin(𝜃)

5 − cos(2𝜃) 𝑢(𝜃) 𝑢′ (𝜃)𝑣(𝜃) − 𝑢(𝜃)𝑣 ′ (𝜃)


𝑓(𝜃) = = ⇒ 𝑓 ′ (𝜃) =
sin(𝜃) 𝑣(𝜃) 𝑣 2 (𝜃)
2 sin 2𝜃 ∙ sin 𝜃 − (5 − cos 2𝜃) ∙ cos 𝜃
=
sin2 𝜃
2(2 sin 𝜃 cos 𝜃) ∙ sin 𝜃 − 5 cos 𝜃 + cos 2𝜃 cos 𝜃
=
sin2 𝜃
4 sin 𝜃 cos 𝜃 − 5 cos 𝜃 + (1 − 2 sin2 𝜃) cos 𝜃
2
=
sin2 𝜃
4 sin 𝜃 cos 𝜃 − 5 cos 𝜃 + cos 𝜃 − 2 sin2 𝜃 cos 𝜃
2
=
sin2 𝜃
2 sin2 𝜃 cos 𝜃 − 4 cos 𝜃
=
sin2 𝜃
2
2 ∙ (sin 𝜃 − 2) ∙ cos 𝜃
=
sin2 𝜃

Agar nilai 𝑓(𝜃) maksimum maka 𝑓 ′ (𝜃) = 0, sehingga:


2 ∙ (sin2 𝜃 − 2) ∙ cos 𝜃
𝑓 ′ (𝜃) = 0 ⇒ =0
sin2 𝜃
Pembuat nol fungsi
⇔ (sin2 𝜃 − 2) = 0 atau cos 𝜃 = 0 (sin2 𝜃 ≠ 0)
𝜋
⇔ Tidak Mungkin atau 𝜃 = (± + 𝑛 ∙ 2𝜋)
2
𝜋
⇔ 𝜃=
2
𝜋 𝜋
Sehingga, karena 𝑓 ′ (𝜃) = 0 saat 𝜃 = 2 , maka nilai maksimum 𝑓(𝜃) dicapai saat 𝜃 = 2 , yaitu:
𝜋
𝜋 5 − cos (2 ( 2 ))
𝑓 ( ) ≥ 2𝑘 ⇒ 𝜋 ≥ 2𝑘
2 sin ( 2)
5 − cos(𝜋)
⇔ 𝜋 ≥ 2𝑘
sin ( 2 )
5 − (−1)
⇔ ≥ 2𝑘
1
⇔ 6 ≥ 2𝑘
⇔ 3≥𝑘
⇔ 𝑘≤3

Jadi, nilai maksimum dari 𝑘 yang mungkin adalah 𝑘 = 3.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 10


1 2
11. Diketahui 𝑦 = csc 𝑥. Jika 𝑦 ≤ 1 + 𝑦 dan 0 ≤ 𝑥 ≤ 2𝜋, maka nilai 𝑥 yang memenuhi adalah ....
𝜋
A. 0 < 𝑥 < 2
𝜋
B. 0<𝑥 ≤2
C. 0≤𝑥 ≤𝜋
D. 0<𝑥 ≤𝜋
E. 0<𝑥 <𝜋
Pembahasan:
1 1
Perhatikan bahwa 𝑦 = csc 𝑥 = 1 = sin 𝑥.
sin 𝑥

Sehingga,
2 2
𝑦 ≤1+ ⇒ sin 𝑥 ≤ 1 +
𝑦 sin 𝑥
2
⇔ sin 𝑥 − (1 + )≤0
sin 𝑥
2
⇔ sin 𝑥 − 1 − ≤0
sin 𝑥
sin2 𝑥 − sin 𝑥 − 2
⇔ ≤0
sin 𝑥
(sin 𝑥 + 1)(sin 𝑥 − 2)
⇔ ≤0 (sin 𝑥 ≠ 0)
sin 𝑥
⇔ (sin 𝑥 + 1)(sin 𝑥 − 2) sin 𝑥 ≤ 0 (sin 𝑥 ≠ 0)
Pembuat nol
⇒ (sin 𝑥 + 1)(sin 𝑥 − 2) sin 𝑥 = 0
⇔ sin 𝑥 + 1 = 0 atau sin 𝑥 − 2 = 0 atau sin 𝑥 = 0
⇔ sin 𝑥 = −1   atau   sin 𝑥 = 2 atau sin 𝑥 = 0
3𝜋
⇔ 𝑥=       atau TM   atau 𝑥 = {0, 𝜋, 2𝜋} (TM = Tidak mungkin)
2

Periksa daerah penyelesaian (sin 𝑥 + 1)(sin 𝑥 − 2) sin 𝑥 ≤ 0 pada garis bilangan:


+ − + − +

3𝜋
0 𝜋 2𝜋
2
2
Jadi daerah penyelesaian yang memenuhi 𝑦 ≤ 1 + 𝑦 adalah:
3𝜋
𝐻𝑃 = {𝑥|0 < 𝑥 < 𝜋 atau 2 ≤ 𝑥 < 2𝜋, 𝑥 ∈ 𝑅}

Sehingga jawaban yang memenuhi di soal adalah 0 < 𝑥 < 𝜋.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 11


sin 2(𝑥−1)
12. lim 1 = ....
𝑥→1 (𝑥 2 −2𝑥+1) cot2(𝑥−1)
1
A. 4
1
B. 2
C. 1
D. 2
E. 4
Pembahasan:
sin 2(𝑥 − 1) 2 sin(𝑥 − 1) cos(𝑥 − 1)
lim = lim
𝑥→1 1 1
(𝑥 2 − 2𝑥 + 1) cot (𝑥 − 1) 𝑥→1 (𝑥 − 1)(𝑥 − 1)
2 1
tan 2 (𝑥 − 1)
1
2 sin(𝑥 − 1) cos(𝑥 − 1) tan 2 (𝑥 − 1)
= lim
𝑥→1 (𝑥 − 1)(𝑥 − 1)
1
2 sin(𝑥 − 1) tan 2 (𝑥 − 1)
= lim ∙ cos(𝑥 − 1) ∙
𝑥→1 (𝑥 − 1) (𝑥 − 1)
1
2 sin(𝑥 − 1) tan 2 (𝑥 − 1)
= lim ∙ lim cos(𝑥 − 1) ∙ lim
𝑥→1 (𝑥 − 1) 𝑥→1 𝑥→1 (𝑥 − 1)
1
= 2∙1∙
2
=1

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 12


13. Dari sehelai karton akan dibuat sebuah kotak tanpa tutup dengan alas persegi. Jika jumlah luas
bidang alas dan semua bidang sisi kotak adalah 192 cm2, maka volume kotak terbesar yang
mungkin adalah ....
A. 256 cm3
B. 320 cm3
C. 364 cm3
D. 381 cm3
E. 428 cm3
Pembahasan:
Misal panjang sisi alas berbentuk persegi adalah 𝑠, dan tinggi kotak adalah 𝑡, maka luas kotak tanpa
tutup dirumuskan:
𝐿𝑝 = 𝐿𝑎 + 𝐾𝑎 𝑡 ⇒ 192 = 𝑠 2 + 4𝑠𝑡
192 − 𝑠 2
⇔ 𝑡=
4𝑠

Volume kotak juga dirumuskan dengan:


𝑉 = 𝐿𝑎 ∙ 𝑡 ⇒ 𝑉 = 𝑠 2 𝑡

192−𝑠2
Substitusikan 𝑡 = ke 𝑉 = 𝑠 2 𝑡, diperoleh:
4𝑠

192 − 𝑠 2
𝑉 = 𝑠2 ( )
4𝑠
192𝑠 2 − 𝑠 4
=
4𝑠
1
= 48𝑠 − 𝑠 3
4

Nilai maksimum 𝑉 diperoleh untuk 𝑠 yang memenuhi 𝑉 ′ = 0, yaitu:


3
𝑉 ′ = 0 ⇒ 48 − 𝑠 2 = 0
4
3 2
⇔ 𝑠 = 48
4
48
⇔ 𝑠2 =
3
4
4
⇔ 𝑠 2 = 48 ×
3
⇔ 𝑠 2 = 64
⇔ 𝑠 = √64
⇔ 𝑠 = 8 cm

Sehingga diperoleh nilai maksimum 𝑉 dengan mensubstitusikan 𝑠 = 8 cm, yaitu:


1
𝑉 = 48(8) − (8)3
4
1
= 384 − ∙ 512
4
= 384 − 128
= 256 cm3

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 13


14. Jika diketahui 𝑥𝑦𝑧 = 26 dan (2 log 𝑥)(2 log 𝑦𝑧) + (2 log 𝑦)(2 log 𝑧) = 10 dengan 𝑥, 𝑦, 𝑧 ≥ 0, maka
√2 log 2 𝑥 + 2 log 2 𝑦 + 2 log 2 𝑧 = ....
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
Pembahasan:
Ingat identitas (𝑎 + 𝑏 + 𝑐)2 = 𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 + 2𝑎𝑏 + 2𝑎𝑐 + 2𝑏𝑐
= 𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 + 2(𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 + 𝑏𝑐)

Sehingga,
(2 log 𝑥 + 2 log 𝑦 + 2 log 𝑧)2 = (2 log 2 𝑥 + 2 log 2 𝑦 + 2 log 2 𝑧) + 2[(2 log 𝑥)(2 log 𝑦) + (2 log 𝑥)(2 log 𝑧) + (2 log 𝑦)(2 log 𝑧)]
⇒ log 2 𝑥 + 2 log 2 𝑦 + 2 log 2 𝑧) = (2 log 𝑥 + 2 log 𝑦 + 2 log 𝑧)2 − 2[(2 log 𝑥)(2 log 𝑦) + (2 log 𝑥)(2 log 𝑧) + (2 log 𝑦)(2 log 𝑧)]
(2

= 2 log 2 (𝑥𝑦𝑧) − 2[(2 log 𝑥)(2 log 𝑦 + 2 log 𝑧) + (2 log 𝑦)(2 log 𝑧)]
= 2 log 2 (𝑥𝑦𝑧) − 2[(2 log 𝑥)(2 log 𝑦𝑧) + (2 log 𝑦)(2 log 𝑧)]
= 2 log 2 (26 ) − 2 ∙ 10
= (6)2 − 20
= 36 − 20
= 16

Jadi,
√2 log 2 𝑥 + 2 log 2 𝑦 + 2 log 2 𝑧 = √16 = 4

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 14


15. Jika diketahui
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 18
{𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 = 756
𝑎2 = 𝑏𝑐
maka 𝑎 = ....
A. −18
B. −12
C. 1
D. 12
E. 18
Pembahasan:
Ingat identitas (𝑎 + 𝑏 + 𝑐)2 = 𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 + 2𝑎𝑏 + 2𝑎𝑐 + 2𝑏𝑐
= 𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 + 2(𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 + 𝑏𝑐)

Sehingga,
(𝑎 + 𝑏 + 𝑐)2 = 𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 + 2(𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 + 𝑏𝑐)
⇒ (18)2 = (756) + 2(𝑎(𝑏 + 𝑐) + 𝑏𝑐)
⇔ 324 = 756 + 2(𝑎(18 − 𝑎) + 𝑎2 )
⇔ 324 − 756 = 2(18𝑎 − 𝑎2 + 𝑎2 )
⇔ −432 = 36𝑎
432
⇔ − =𝑎
36
⇔ −12 = 𝑎

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 15


16. Jika kedua akar persamaan 𝑝𝑥 2 + 8𝑥 + 3𝑝 = 0 bernilai negatif, maka jumlah kuadrat kedua akar-
akar tersebut akan bernilai ....
A. maksimum 30
B. minimum 30
C. minimum 6
D. maksimum 6
E. minimum −15/2
Pembahasan:
Misal akar-akar dari persamaan 𝑝𝑥 2 + 8𝑥 + 3𝑝 = 0 adalah 𝑥1 dan 𝑥2 , maka dengan menggunakan
rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat, diperoleh hubungan:
8
𝑥1 + 𝑥2 = −
𝑝
3𝑝
𝑥1 𝑥2 = =3
𝑝

Untuk menentukan jumlah kuadrat dari akar-akarnya yaitu 𝑥12 + 𝑥22 maka digunakan konsep
berikut:
(𝑥1 + 𝑥2 )2 = 𝑥12 + 𝑥22 + 2𝑥1 𝑥2 ⇒ 𝑥12 + 𝑥22 = (𝑥1 + 𝑥2 )2 − 2𝑥1 𝑥2
2 2
8 2
⇔ 𝑥1 + 𝑥2 = ( ) − 2(3)
𝑝
64
⇔ 𝑥12 + 𝑥22 = 2 − 6
𝑝

Sehingga kita harus mencari nilai 𝑝2 terlebih dahulu.


Perhatikan bahwa akar-akarnya selalu bernilai negatif, artinya nilai 𝑥1 + 𝑥2 < 0 dan 𝐷 ≥ 0,
sehingga
8 𝑎
𝑥1 + 𝑥2 < 0 ⇒ − < 0 (ingat < 0 ⇔ 𝑎𝑏 < 0)
𝑝 𝑏
⇔ −8𝑝 < 0
⇔ 𝑝>0

𝐷 ≥ 0 ⇒ (8)2 − 4(𝑝)(3𝑝) ≥ 0
⇔ 64 − 12𝑝2 ≥ 0
⇔ −12𝑝2 ≥ −64
−64
⇔ 𝑝2 ≤
−12
64
⇔ 𝑝2 ≤
12

64 64
Dari 𝑝 > 0 dan 𝑝2 ≤ 12 dapat ditarik kesimpulan bahwa 0 < 𝑝2 ≤ 12.

64 64
Sehingga, nilai 𝑥12 + 𝑥22 = 𝑝2 − 6 akan mencapai minimum saat 𝑝2 = 12.

Jadi, nilai minimum dari 𝑥12 + 𝑥22 adalah:


64 64 12
𝑥12 + 𝑥22 = − 6 = − 6 = 64 ( ) − 6 = 12 − 6 = 6
𝑝2 64 64
12

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 16


PETUNJUK C: Untuk soal nomor 17-20
17. Apabila 𝑘 = 𝑥 + 𝑦 , maka 𝑘 2 − 𝑘 = 1 dan apabila 𝑘 = 𝑥 − 𝑦, maka 𝑘 2 + 𝑘 = 1, maka 𝑥 + 𝑦 = ....
1 1
(1) + √5
2 2
1
(2) 2
1 1
(3) 2 − 2 √5
1
(4) 2 √5
Pembahasan:
Dengan menggunakan rumus ABC maka penyelesaian dari 𝑘 2 − 𝑘 − 1 = 0 adalah:
−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −(−1) ± √(−1)2 − 4(1)(−1) 1 ± √1 + 4 1 ± √5 1 1
𝑘1,2 = = = = = ± √5
2𝑎 2(1) 2 2 2 2

Jadi,
1 1
𝑥+𝑦 = ± √5
2 2

Dengan menggunakan rumus ABC maka penyelesaian dari 𝑘 2 − 𝑘 − 1 = 0 adalah:


−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −(1) ± √(1)2 − 4(1)(−1) −1 ± √1 + 4 −1 ± √5 1 1
𝑘1,2 = = = = = − ± √5
2𝑎 2(1) 2 2 2 2

Jadi,
1 1
𝑥 − 𝑦 = − ± √5
2 2

Sehingga dapat diperoleh nilai 𝑥 dan 𝑦 yaitu:


1
𝑥 = ± √5
2
dan
1
𝑦=
2

Maka nilai dari 𝑥 + 𝑦 adalah:


1 1
𝑥+𝑦 = ± √5 (Pernyataan (1) dan (3) benar)
2 2

Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (1) dan (3) yang benar.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 17


18. Misalkan 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dan 𝑔: 𝑅 → 𝑅, 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 2 dan (𝑔 ∘ 𝑓)(𝑥) = 2𝑥 2 + 4𝑥 − 6. Misalkan juga 𝑥1 dan
𝑥2 adalah akar-akar dari 𝑔(𝑥) = 0, maka 𝑥1 + 2𝑥2 = ....
(1) 0
(2) 1
(3) 3
(4) 5
Pembahasan:
Perhatikan bahwa,
(𝑔 ∘ 𝑓)(𝑥) = 2𝑥 2 + 4𝑥 − 6 dan 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 2, maka:
(𝑔 ∘ 𝑓)(𝑥) = 2𝑥 2 + 4𝑥 − 6
⇒ 𝑔(𝑓(𝑥)) = 2𝑥 2 + 4𝑥 − 6
⇔ 𝑔(𝑥 + 2) = 2𝑥 2 + 4𝑥 − 6

Misal, 𝑦 = 𝑥 + 2 ⇒ 𝑥 = 𝑦 − 2, sehingga:
𝑔(𝑥 + 2) = 2𝑥 2 + 4𝑥 − 6
⇒ 𝑔(𝑦) = 2(𝑦 − 2)2 + 4(𝑦 − 2) − 6
⇔ 𝑔(𝑦) = 2(𝑦 2 − 4𝑦 + 4) + 4𝑦 − 8 − 6
⇔ 𝑔(𝑦) = 2𝑦 2 − 8𝑦 + 8 + 4𝑦 − 14
⇔ 𝑔(𝑦) = 2𝑦 2 − 4𝑦 − 6
∴ 𝑔(𝑥) = 2𝑥 2 − 4𝑥 − 6

Jika 𝑥1 dan 𝑥2 adalah akar-akar dari 𝑔(𝑥) = 0, maka nilai 𝑥1 dan 𝑥2 bisa ditentukan menggunakan
pemfaktoran berikut:
2𝑥 2 − 4𝑥 − 6 = 0
⇒ 2(𝑥 − 2𝑥 − 3) = 0
⇔ 2(𝑥 + 1)(𝑥 − 3) = 0
Pembuat nol&
𝑥 + 1 = 0 atau 𝑥 − 3 = 0
⇒ 𝑥 = −1   atau   𝑥 = 3

Jadi penyelesaian 𝑔(𝑥) = 0 adalah 𝑥 = −1 atau 𝑥 = 3.

Misal 𝑥1 = −1 dan 𝑥2 = 3, maka nilai 𝑥1 + 2𝑥2 = −1 + 2(3) = −1 + 6 = 5 (Pernyataan (4) benar)


Misal 𝑥1 = 3 dan 𝑥2 = −1, maka nilai 𝑥1 + 2𝑥2 = 3 + 2(−1) = 3 − 2 = 1 (Pernyataan (2) benar)

Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (2) dan (4) yang benar.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 18


𝑦 2 +3𝑦−1
19. Jika diketahui √𝑦 2 + 2𝑦 + 1, , 𝑦 − 1 adalah tiga suku barisan aritmetika, maka nilai suku
3
kedua yang memenuhi adalah ....
(1) −1
(2) −2
(3) 1
(4) 2
Pembahasan:
Misal 𝑛 adalah jumlah suku barisan aritmetika dan apabila 𝑛 adalah bilangan ganjil maka akan
1
terdapat sebuah suku tengah yaitu 𝑈𝑇 , dengan 𝑇 = 2 (1 + 𝑛) maka akan berlaku
1
𝑈𝑇 = (𝑈1 + 𝑈𝑛 )
2
𝑦 2 +3𝑦−1
Sehingga, pada tiga suku barisan aritmetika √𝑦 2 + 2𝑦 + 1, , 𝑦 − 1, berlaku:
3
2
1 𝑦 + 3𝑦 − 1 1
𝑈2 = (𝑈1 + 𝑈3 ) ⇒ = ((√𝑦 2 + 2𝑦 + 1) + (𝑦 − 1))
2 3 2
𝑦 2 + 3𝑦 − 1 1
⇔ = (±(𝑦 + 1) + (𝑦 − 1))
3 2

Perhatikan, karena nilai √𝑦 2 + 2𝑦 + 1 = ±(𝑦 + 1), maka akan ada dua kemungkinan sebagai
berikut:

𝑦 2 + 3𝑦 − 1 1
2
𝑦 + 3𝑦 − 1 1 = ((𝑦 + 1) + (𝑦 − 1))
= ((√𝑦 2 + 2𝑦 + 1) + (𝑦 − 1)) ⇒ 3 2
3 2 𝑦 2 + 3𝑦 − 1 1
{ = (−(𝑦 + 1) + (𝑦 − 1))
3 2

Untuk kasus pertama,


𝑦 2 + 3𝑦 − 1 1 𝑦 2 + 3𝑦 − 1 1
= ((𝑦 + 1) + (𝑦 − 1)) ⇒ = (2𝑦)
3 2 3 2
2
𝑦 + 3𝑦 − 1
⇔ =𝑦
3
⇔ 𝑦 2 + 3𝑦 − 1 = 3𝑦
⇔ 𝑦 2 + 3𝑦 − 1 − 3𝑦 = 0
⇔ 𝑦2 − 1 = 0
⇔ (𝑦 + 1)(𝑦 − 1) = 0
Pembuat nol
⇔ 𝑦 + 1 = 0 atau 𝑦 − 1 = 0
⇔ 𝑦 = −1 atau   𝑦 = 1
𝑦 2 + 3𝑦 − 1 (−1)2 + 3(−1) − 1 1 − 3 − 1 −3
𝑦 = −1 ⇒ 𝑈2 = = = =
3 3 3 3
= −1 (Pernyataan (1) benar)
𝑦 2 + 3𝑦 − 1 (1)2 + 3(1) − 1 1 + 3 − 1 3
𝑦 = 1 ⇒ 𝑈2 = = = = = 1 (Pernyataan (3) benar)
3 3 3 3

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 19


Untuk kasus kedua,
𝑦 2 + 3𝑥 − 1 1 𝑦 2 + 3𝑥 − 1 1
= (−(𝑦 + 1) + (𝑦 − 1)) ⇒ = (−𝑦 − 1 + 𝑦 − 1)
3 2 3 2
𝑦 2 + 3𝑥 − 1 1
⇔ = (−2)
3 2
2
𝑦 + 3𝑥 − 1
⇔ = −1
3
⇔ 𝑦 2 + 3𝑥 − 1 = −3
⇔ 𝑦 2 + 3𝑥 − 1 + 3 = 0
⇔ 𝑦 2 + 3𝑥 + 2 = 0
⇔ (𝑦 + 2)(𝑦 + 1) = 0
Pembuat nol
⇔ 𝑦 + 2 = 0 atau 𝑦 + 1 = 0
⇔ 𝑦 = −2 atau   𝑦 = −1
𝑦 2 + 3𝑦 − 1 (−2)2 + 3(−2) − 1 4 − 6 − 1 −3
𝑦 = −2 ⇒ 𝑈2 = = = =
3 3 3 3
= −1 (Pernyataan (1) benar)
𝑦 2 + 3𝑦 − 1 (−1)2 + 3(−1) − 1 1 − 3 − 1 −3
𝑦 = −1 ⇒ 𝑈2 = = = =
3 3 3 3
= −1 (Pernyataan (1) benar)

Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (1) dan (3) yang benar.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 20


20. Diketahui bahwa 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 2𝑦 2 = 13 dengan 𝑥 dan 𝑦 adalah bilangan bulat. Nilai 𝑥 − 𝑦 yang
mungkin dengan 𝑥 > 0 dan 𝑦 > 0 adalah ....
(1) 4
(2) 1
(3) −4
(4) −1
Pembahasan:
Perhatikan bahwa 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 2𝑦 2 = 13 ⇒ 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦 2 + 𝑦 2 = 13
⇔ (𝑥 + 𝑦)2 + 𝑦 2 = 13

Perhatikan juga bahwa apabila 𝑥 dan 𝑦 adalah bilangan bulat dengan 𝑥 > 0 dan 𝑦 > 0, serta nilai
(𝑥 + 𝑦)2 > 0 dan 𝑦 2 > 0.

Sehingga, diperoleh kesimpulan bahwa 0 < (𝑥 + 𝑦)2 ≤ 13 dan 0 < 𝑦 2 ≤ 13


Artinya nilai (𝑥 + 𝑦) atau 𝑦 yang mungkin hanyalah 2 atau 3.

Kemungkinan pertama,
(𝑥 + 𝑦) = 2 sehingga, (𝑥 + 𝑦)2 + 𝑦 2 = 13 ⇒ (2)2 + 𝑦 2 = 13
⇔ 4 + 𝑦 2 = 13
⇔ 4 + 𝑦 2 − 13 = 0
⇔ 𝑦2 − 9 = 0
⇔ (𝑦 + 3)(𝑦 − 3) = 0
⇔ 𝒚 = −𝟑 atau 𝑦 = 3
𝑻𝑴

Sekarang mari dicek kembali bahwa 𝑥 > 0 dan 𝑦 > 0


𝑥+𝑦 =2⇒ 𝑥+3=2
⇔ 𝑥 =2−3
⇔ 𝑥 = −1

Ingat, bahwa nilai 𝑥 > 0 dan 𝑦 > 0 maka karena 𝑦 = 3 menyebabkan nilai 𝑥 = −1 ⇒ 𝑥 < 0, maka
jelas bahwa 𝒙 = −𝟏 dan 𝒚 = 𝟑 tidak memenuhi.

Kemungkinan kedua,
(𝑥 + 𝑦) = 3 sehingga, (𝑥 + 𝑦)2 + 𝑦 2 = 13 ⇒ (3)2 + 𝑦 2 = 13
⇔ 9 + 𝑦 2 = 13
⇔ 9 + 𝑦 2 − 13 = 0
⇔ 𝑦2 − 4 = 0
⇔ (𝑦 + 2)(𝑦 − 2) = 0
⇔ 𝒚 = −𝟐 atau 𝑦 = 2
𝑻𝑴

Sekarang mari dicek kembali bahwa 𝑥 > 0 dan 𝑦 > 0


𝑥+𝑦 =3⇒ 𝑥+2=3
⇔ 𝑥 =3−2
⇔ 𝑥=1

Ingat, bahwa nilai 𝑥 > 0 dan 𝑦 > 0 maka karena 𝑦 = 3 menyebabkan nilai 𝑥 = 1 ⇒ 𝑥 > 0, maka
jelas bahwa 𝑥 = 1 dan 𝑦 = 2 memenuhi.

Sehingga nilai 𝑥 − 𝑦 = 1 − 2 = −1 (Pernyataan (4) benar)


Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (4) saja yang benar.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 21


Untuk download rangkuman materi, kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT dalam
menghadapi SIMAK-UI, SNMPTN, OSN serta kumpulan pembahasan soal SIMAK-UI, SNMPTN, OSN
ataupun yang lainnya jangan lupa untuk selalu mengunjungi http://pak-anang.blogspot.com.

Terimakasih,

Pak Anang.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 22

Anda mungkin juga menyukai