Oleh :
NIM. 161365
Oleh :
AFRIAN TRIYA IRMA
NIM. 16.1365
1
2019HALAMAN PERNYATAAN
NIM : 16.1365
Waluya Malang
Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan
Malang” bukan proposal karya tulis ilmiah orang lain, baik sebagian maupun
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi yang ditentukan
oleh akademis.
NIM: 16.1365
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
NIM: 16.1365
Mengetahui
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih-Nya penulis
mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
ini.
3. Ibu Wisoedhanie Widi Anugrahanti, S.KM., M.Kes selaku
proposal ini.
4
5. Bapak Ibu dosen STIKes Panti Waluya Malang yang selama
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran
Peneliti
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN..................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Batasan Masalah........................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.4 Tujuan........................................................................................................5
1.5 Manfaat......................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
2.1 Konsep Anak..................................................................................................8
2.2 Konsep Bronkopneumonia...........................................................................14
2.3 Konsep Nutrisi..............................................................................................21
2.4 Konsep Asuhan Keperawatan Bronkopneumonia Pada Anak......................28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................40
3.1. Desain Penelitian.....................................................................................40
3.2. Batasan Istilah.........................................................................................40
3.3. Partisipan.................................................................................................41
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................41
3.5. Pengumpulan Data..................................................................................41
3.6. Uji Keabsahan Data.................................................................................42
3.7. Analisis Data...........................................................................................43
3.8. Etik Penelitian.........................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................45
6
BAB I
PENDAHULUAN
terjadi pada jaringan paru, cara penyebaran langsung melalui saluran pernafasan
disebabkan oleh mikroorganisme bakteri, virus, jamur, atau pun benda asing yang
biasanya sering menyerang infeksi saluran pernafasan atas selama beberapa hari,
dengan disertai gejala gejala demam tinggi, gelisah, dyspnea, nafas cepat dan
dangkal, muntah, penurunan nafsu makan, diare, batuk kering dan produktif
(Djojodibroto, 2012).
seperti anak yang kurang gizi, makan dan minum yang terkontaminasi,imunisasi
tidak lengkap, faktor orang tua seperti kebiasaan merokok didekat anak, dan
faktor lingkungan, sehingga sistem kekebalan tubuh anak mudah melemah dan
1
2
juta anak meninggal dunia 16% dari jumlah tersebut disebabkan oleh penyakit
(Kemenkes RI, 2016). Dari pengkajian data Rekam Medis di RS Panti Waluya
Malang dari bulan Januari 2018-Desember 2018, didapatkan jumlah anak dengan
kasus, pada usia toddler sebanyak 73 kasus, pada usia prasekolah sebanyak 44,
pada usia sekolah sebanyak 15 kasus, dan pada usia remaja sebanyak 1 kasus
dengan jumlah angka kematian sebanyak 0 kasus (Rekam Medis RS.Panti Waluya
Malang, 2018).
Fenomena yang penulis dapatkan pada saat praktek klinik di ruangan St.Theresia
Rumah Sakit Panti Waluya Malang pada tanggal 15-30 Februari 2018 ditemukan
kurang dari kebutuhan tubuh dikarenakan klien mengeluhkan saat makan sering
sesak dan batuk, karena sesak dan batuk anak mengalami kesulitan untuk menelan
sehingga terjadi penurunan nafsu makan dalam 2 hari anak hanya menghabiskan
3sendok makan saja, klien mengalami mual saat makan, membran mukosa kering
(pucat) dan anak mengalami penurunan berat badan sebanyak 1 kg selama 5hari
3
dirawat dirumah sakit, sedangkan pada klien yang kedua mengalami penurunan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada klien anak dengan
Hal ini terjadi karena virus, bakteri, jamur masuk ke invasi saluran nafas atas lalu
peningkatan asam lambung, hal inilah yang menyebabkan mual, muntah, dan
berakibat fatal jika tidak segera ditangani dan berdampak buruk terhadap anak.
perkembangan pada otak, bila tidak mendapatkan nutrisi yang baik akan
mengalami masalah pada ingatan (IQ), perkembangan bahasa anak yang buruk,
menurunnya daya tahan tubuh disebabkan oleh asupan makanan tidak dapat
memenuhi kebutuhan tubuh, maka dapat membuat daya tubuh atau sistem
kekebalan tubuh menurun dan mudah untuk terserang infeksi (Krisnasari, 2010).
4
Oleh karena itu, sebagai perawat adalah memberikan asuhan keperawatan kepada
klien bertujuan agar nutrisi klien kembali seimbang dan masalah klien
tapi sering dan mudah dikunyah. Tidak hanya itu, sebagai seorang perawat
karena itu, penulis menulis karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan
Waluya Malang”.
Masalah dalam karya tulis ilmiah ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Pada
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini adalah untuk melakukan asuhan
1.5 Manfaat
Kebutuhan Tubuh.
2) Sebagai bahan rujukan penelitian tentang pemberian asuhan
Tubuh.
1.5.2 Manfaat Praktis
1) Bagi Perawat
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat dalam
Malang.
3) Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih
inovatif lagi dan dapat dijadikan sumber referensi baru bagi mahasiswa
Kebutuhan Tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang teori “Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh pada klien anak Bronkopneumonia”. Pada bab ini
pada anak.
Anak merupakan seseorang yang usianya kurang dari 21 tahun dalam masa
sebagai berikut :
1) Bayi : 0 – 12 bulan
2) Usia toddler : 1 – 3 tahun
3) Anak prasekolah : 4 – 6 tahun
4) Anak sekolah : 6 – 12 tahun
5) Usia remaja : 12 – 18 tahun
8
9
1) Pertumbuhan (growth)
tingkat sel, organ maupun individu yang bisa dinilai dengan ukuran besar
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter) (Dony dkk, 2014)
TB/U =
BB/U =
BB/TB =
Keterangan:
Jika pengukuran > median maka menggunakan rumus + 1 SD
Jika pengukuran < median maka menggunakan rumus – 1 SD
Klasifikasi Interpretasi
< 16 Sangat kurus
16.00- 16,99 Kurus
17.00-18.48 Kurus ringan
18.50-24.99 Normal
25.00-29.99 Derajat 1 overweight
30.00-39.99 Derajat 2 overweight
40.00 Derajat 3 overweight
11
pematangan fungsi – fungsi yang bersifat psikis dan fisik pada diri anak secara
melalui proses maturation dan proses learning. Maturation berarti suatu proses
a) Perkembangan Motorik
1) Motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
ibu jari dan telunjuk, menggambar dan menulis (Rizki, dkk, 2015).
b) Perkembangan Personal – Sosial
Personal – sosial adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
dkk, 2015)
3) Menurut Adriana D (2011) memberikan terapi bermain dapat mengalihkan
perhatian anak saat makan yang bertujuan untuk meningkatkan nafsu makan
lakunya.
4) Menurut Soetjiningsih (2013) terapi bermain pada anak usia toddler
permainan yang sering dilakukan adalah bermain boneka, puzzle dan tebak
gambar.
posisi tengkurap.
3) Anak pada usia 7-8 bulan memindahkan benda dari tangan yang
tumpah.
6) Anak pada usia 18-24 bulan mencoret-coret dengan alat tulis
7) Anak pada usia 2-3 tahun berdiri dengan satu kaki tanpa
bantuan.
10) Anak pada usia 5-6 tahun membuat atau menggambar objek
jaringan paru tetapi juga pada brokioli. Bronkopneumonia adalah salah satu
satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronki, dan meluas ke parenkim
(Muttaqin, 2014).
3) Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar
berkarat.
9) Gelisah.
10) Sianosis
a) Area sirkumoral
b) Dasar kuku kebiruan
11) Masalah-masalah psikososial: disorientasi, ansietas, takut mati.
sehingga terjadi masalah mual atau muntah dan penurunan nafsu makan
2.2.5 Pathway
Masuk ke
alveoli
Kuman berlebihan di bronkus
Intake kurang
halus yang tersebar dipinggir lapang paru. Bayangan bercak ini sering
mengalami penurunan.
6) Elektrolit : sodium dan klorida ditemukan rendah.
Apabila penyakit ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka akan
3) Meningitis
Kondisi ini terjadi disebabkan oleh bakteri yang sama dengan
hipoksia.
(Ridha, 2014)
pengobatan
4) Berikan cairan intravena untuk mencegah dehidrasi
5) Berikan nutrisi yang adekuat
6) Penatalaksanaan medis dengan cara pemberian pengobatan seperti
antibiotik, tetapi apabila penyakit berat klien dapat dirawat inap, maka
(Hidayat, 2013).
19
resiko seerti polusi udara dalam ruangan, merokok, kebiasaan tidak sehat
atau bersih dan batuk-batuk. Tingkatkan daya tahan tubuh dan asupan gizi.
Menghindarkan bayi atau anak dari paparan asap rokok, polusi udara dan
tubuh (A. Hidayat, 2015). Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang
(Tartowo&Wartonah, 2015).
1) Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa kimia yang tersusun atas karbon, oksigen,
tubuh yang rusak termasuk sel tulang, kulit, dan hormon. Manusia
daging, ikan, unggas, keju, susu, dan telur. Bahan makanan dari
21
terutama kedelai.
3) Lemak
Lemak merupakan sumber tenaga selain karbohidrat. Lemak berfungsi
stearat. Asam stearte adalah lemak jenuh yang stearte adalah lemak
Lemak tak jenuh berasal dari tumbuhan yang berbentuk cair, seperti
sebagai zat pengatur dan pelindung tubuh dari berbagai penyakit. Bila
menyebabkan hipertaminosis.
Fungsi vitamin juga menjaga menjaga metabolisme tubuh.
aktivitas sel.
Ada 6 jenis vitamin yaitu A, B, C, D, E, dan K.
Vitamin dapat kita peroleh dari sayuran dan buah – buahan. Vitamin
dibagi menjadi dua macam yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin
B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K).
dalam jumlah yang sedikit. Fungsi mineral bagi tubuh adalah untuk
Apabila kekurangan air tubuh akan lemas. Air juga dapat diperoleh
makanan ke mulut.
Proses mengunyah proses pemecahan, penyederhanaan makanan dari
melibatkan gigi, gusi, palatum keras dan lidah, maka akan terjadi
Proses ini terjadi secara refleks sebagai akibat adanya penekanan pada
lain: mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
3) Absorpsi
Adalah proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling sederhana
vitamin, mineral dan air. Setelah diserap oleh usus nutrien akan
vena porta.
Tempat-tempat absorpsi nutrisi:
24
dan natrium.
d) Di colon: Air, hidrogen, natrium.
4) Metabolisme
Merupakan bagian akhir dalam penggunaan makanan di tubuh. Proses
ini meliputi semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak
metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk keperluan tubuh. Proses ini
dari saluran cerna), Miksi (zat sisa dari saluran kemih), Diaporesis
(Karta&Marsetyo, 2010).
kurang dari kebutuhan tubuh yaitu keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak puasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
otak, bila tidak mendapatkan nutrisi yang baik akan mengalami masalah
daya tahan tubuh disebabkan oleh asupan makanan tidak dapat memenuhi
terhambat, daya tubuh atau sistem kekebalan tubuh anak menurun dan
2.4.1 Pengkajian
(Nursalam, 2009).
Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantungan sata sama
lainnya.
b) Umur : Pada bronkopneumonia paling banyak menyerang
berapa kali, nutrisi ibu selama hamil, serta kebiasaan atau perilaku
susah tidur dan terganggu karena adanya sesak dan batuk yang
personal hygiene adalah orang tua karena dalam fase akut, klien
bedrest.
e) Pola eliminasi
Pada anak yang mengalami bronkopneumonia sering mengalami
keadaan umum dan status kesadaran, tanda-tanda vital, area kepala dan
badan, denyut nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun, mukosa
bibir dan mulut kering, kulit kering dengan turgor berkurang ( Riyadi
(Sugeng&Weni, 2011)
kongjungtiva.
(4) Pemeriksaan hidung : Pada klien bronkopneumonia
berlebih.
(5) Pemeriksaan telinga : Pemeriksaan pada telinga apakah
tidak seperti : otitis media dan cairan yang berbau atau tidak.
(6) Pemeriksaan mulut : Pada klien bronkopneumonia terdapat
1) Definisi
Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh (Padila,
2013).
Tabel 2.1
Rencana tindakan asuhan keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang
7. Dengan memberikan
informasi tentang
7. Berikan bronkopneumonia kepada
informasi tentang orang tua dapat memahami
penyakit tentang bronkpneumonia,
bronkopneumonia penyebab, tanda gejala,
kepada orang tua cara penularan, dan cara
anak (Muttaqin, pencegahannya (Muttaqin,
2014) 2014)
8. Dalam ilmu gizi dapat
membantu klien dalam
memilih makanan yang
memenuhi kebutuhan gizi
8. Kola anak yang sesuai diet di
borasi dengan anjurkan dan dapat
ahli gizi untuk mempercepat proses
membantu penyembuhan anak
memilih (Muttaqin, 2014).
makanan yang
dapat
memenuhi
kebutuhan gizi
selama sakit
(Muttaqin,
2014)
melihat tercapainya tujuan yang telah disesuaikan dengan kriteria hasil pada
dicapai adalah:
1) Adanya peningkatan berat badan secara bertahap.
2) Menunjukkan peningkatan nafsu makan.
3) Klien menghabiskan setengah dari porsi makan.
4) Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
5) Tidak terjadi mual dan muntah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus yang bertujuan untuk
Theresia dan Rawat Inap Anak Rumah Sakit Panti Waluya Malang, maka
36
37
3.3. Partisipan
Pada penelitian ini yang menjadi partisipan peneliti adalah 2 klien anak
usia.
Rumah Sakit Panti Waluya Malang pada bulan Februari sampai Mei 2019.
Penelitian akan dilakukan selama 3 hari. Jika pada hari kedua klien sudah
1) Wawancara
Wawancara adalah dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua
pihak dan beberapa pikhak yaitu pewawancara dalam hal ini penulis dan
Sumber data yang didapat adalah dari klien, keluarga dan perawat
lainnya.
2) Observasi dan Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Ruang St.Theresia Pavilliun dan Rawat Inap Anak Rumah Sakit Panti
Waluya Malang.
berikut ini:
sumber data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan
1) Pengumpulan data.
Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi, dokumen).
teks naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan identitas klien
dibuat inisial.
3) Kesimpulan.
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan
dari:
dan memenuhi kriteria inklusif dan disertai judul penelitian dan manfaat
penelitian.
Andriana, Dian. 2011. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak.
Jakarta : Salemba Medika.
Dony. Dkk,. 2014. Keperawatan Anak Dan Tumbuh Kembang (Pengkajian Dan
Pengukuran). Yogyakarta : Nuha Medika
Fida dan Maya, 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Yogyakarta : Nuha
Medika.
41
42
Krisnasari. D., 2010. Nutrisi dan Gizi Buruk. Mansala of Health. Volume 4, No.1,
Januari 2010
Riski, dkk. 2015. Teori dan Konsep Tumbuh Kembang. Yogyakarta : Nuha
Medika.
43
Riyadi dan Sukirman, 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak – Edisi Pertama.
Yogyakarta : Graha llmu
Said. 2012. Pneumonia, Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta. Badan Penelitian
IDAI.
Setiadi. 2012. Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan; Teori dan
Praktik, Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Soetjiningsih dan Ranun, 2013. Tumbuh kembang Anak Edisi 2._Jakarta : EGC.
Sugeng dan Weni, 2011. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Titin Sutini. 2018. Modul Ajar Konsep Keperawatan Anak. Jakarta : AIPViKI.