Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu system pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam
undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan
pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir,
olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan
relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasisi sekolah dan pembaharuan
pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana yang
tercantum dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.
Implementasi Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional tentang
dijabarkan kedalam sejumlah peraturan antara lain: peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan. Peraturan pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun
dan dilaksanakan 8 standar nasional pendidikan yang meliputi: standar isi, standar proses, standar
kompetensi kelulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar isi adalah
ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam criteria tentang kompetensi
tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalahnya yaitu:
1. Apa pengertian dan hakikat standar isi?
2. Bagaimana keterkaitan kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator pencapaian
kompetensi?
3. Bagaimana kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran biologi di SMP?
4. Bagaimana kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran biologi di SMA?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dan hakikat standar isi.
2. Untuk mengetahui keterkaitan kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator pencapaian
kompetensi.
3. Untuk mengetahui kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran biologi di SMP.
4. Untuk mengetahui kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran biologi di SMA.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Hakikat Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Standar isi
tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan
pendidikan, dan kalender pendidikan.
Dimana tujuan standar isi ialah meningkatkan mutu pendidikan yang diarahkan untuk
pengembangan potensi peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, seni, serta
pergeseran paradigma pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.

2.2. Keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran


1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati,
sebagaimana yang ditetapkan dengan Peraturan menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006.
Fungsi Standar Kompetensi Lulusan (SKL):
a) Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan
peserta didik,dari satuan pendidikan.
b) Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut
c) Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
d) Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan (SKL):
· Standar kompetensi lulusan (SKL) satuan pendidikan
· Standar kompetensi lulusan (SKL) kelompok mata pelajaran
· Standar kompetensi lulusan (SKL) mata pelajaran
2. KI (Kompetensi Inti)
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas
yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu
atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills
(Mulyasa,2013)
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi
dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal
dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah
keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di
atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan
antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten
Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang
berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.

Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi
inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak
langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan
(kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok 4) (Wahidmurni
dkk,2010).
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas
yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu
atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi
dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal
dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah
keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di
atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan
antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten
Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang
berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan
sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3),
dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi
Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi
yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect
teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan
penerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok4).

3. KD (Kompetensi dasar)
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu
pelajaran. Kompetensi Dasar (KD), merupakan penjabaran SK peserta didik yang cakupan
materinya lebih sempit dibanding dengan SK peserta didik. Kurikulum 2013:Istilah SK-KD ini
akan digantikan menjadi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran (Suyanto,2013)

4. Indikator
Indikator pada hakekatnya adalah ukuran,karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang
berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Oleh karena itu indikator
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, seperti:
mengidentifikasi, membedakan, menghitung,menyimpulkan, menceritakan kembali,
mempraktekkan, mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan.
Guru bisa mengembangkan setiap kompetensi dasar menjadi dua atau lebih indikator
pencapaian hasil belajar.Hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut.
Indikator-indikator yang.Anda buat itulah pencapaian hasil belajar dari setiapkompetensi dasar
yang digunakan untuk melakukan penilaian (Sukardi,2010)
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator
memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi
berdasarkan SK-KD. Indikator berfungsi sebagai berikut:
a. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.
Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang dikembangkan.
Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah dalam pengembangan materi
pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan
peserta didik, sekolah, serta lingkungan.
b. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.
Desain pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat dicapai secara
maksimal. Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan indikator yang
dikembangkan, karena indikator dapat memberikan gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif
untuk mencapai kompetensi. Indikator yang menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural
menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan
lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.
c. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.
Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi peserta
didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan indikator sehingga dapat
meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.
d. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
e. Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil belajar,
Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta
pengembangan indikator penilaian. Pengembangan indikator penilaian harus mengacu pada
indikator pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK dan KD

Merumuskan Indikator. Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa


ketentuan sebagai berikut:
1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang
digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.
3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.
4. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kompetensi dan
materi pembelajaran.
5. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga menggunakan kata
kerja operasional yang sesuai.
6. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang mencakup
ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik (Sudarsono,2012)
Standar Kompetensi Lulusan merupakan muara utama pencapaian yang dituju dari semua
mata pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu. Sedangkan Kompetensi Inti adalah pijakan
pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran
kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan Kompetensi Dasar.
Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar melalui
proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar berikut.

 Kompetensi Inti (KI – 3 dan KI – 4) memberikan arah tingkat kompetensi pengetahuan dan
keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
 Kompetensi Dasar dari KI – 3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran, sedangkan
Kompetensi Dasar dari KI – 4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu
dilakukan peserta didik.
 Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak
langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman
pada kompetensi dasar dari KI – 2 dan KI – 1.
 Rangkaian dari KI – KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, kecuali untuk tujuan
pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik dalam RPP maupun dalam Silabus.

Kurikulum 2013 sekolah dasar memiliki bagian-bagian, terdiri dari Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, Indikator. Kompetensi Inti merupakan kemampuan mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki peserta didik dalam aspek spiritual (KI-1), aspek sosial
(KI-2), aspek pengetahuan (KI-3) dan aspek keterampilan (KI-4). Kompetensi Dasar merupakan
kompetensi setiap mata pelajaran setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti terdiri dari
spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan bersumber pada kompetensi inti yang dikuasai
peserta didik. Indikator merupakan perilaku yang diukur atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar sebagai acuan penilaian mata pelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pegangan guru dalam melaksanakan
pembelajaran setiap Kompetensi Dasar. Di dalam RPP memuat hal-hal yang berkaitan dengan
aktivitas pembelajaran upaya pencapaian penguasaan KD Yang dimuat di RPP diantaranya tujuan,
materi, metode, langkah kegiatan, sumber dan penilaian pembelajaran. Silabus merupakan
perencanaan pembelajaran mata pelajaran mencakup komponen-komponen di dalamnya
diantaranya kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
Menurut hasil penelitian Meo (2008), the universal design for learning (UDL) merancang
kurikulum yang membahas kebutuhan peserta didik. Isinya menghubungkan perencanaan
kurikulum dengan teknis panduan guru dalam pelaksanaan kurikulum menggunakan prosedur PAL,
yaitu empat langkah merancang dan menerapkan kurikulum seperti tujuan, metode, bahan dan
penilaiaian efektif peserta didik. Kesimpulannya hubungan baik antara bagian kurikulum dengan
RPP dan silabus ataupun dengan komponen RPP dan silabus, semuanya memiliki keterkaitan satu
sama lain dan saling melengkapi. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran RPP dan silabus juga
terdapat KI, KD, dan indikator di dalamnya yang saling berkesinambungan (Mulyadi,2010)

2.3 Kompetensi Inti Dan Komptensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam Smp/Mts

KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji


konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret
berdasarkan rasa ingin tahunya (menggunakan, mengurai,
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, merangkai, memodifikasi, dan
seni, budaya terkait fenomena dan membuat) dan ranah abstrak
kejadian tampak mata (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan konsep pengukuran 4.1 Menyajikan data hasil pengukuran


berbagai besaran dengan dengan alat ukur yang sesuai
menggunakan satuan standar (baku) pada diri sendiri, makhluk hidup
lain, dan benda-benda di sekitar
dengan menggunakan satuan tak
baku dan satuan baku
3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup 4.2 Menyajikan hasil
dan benda berdasarkan karakteristik pengklasifikasian makhluk
yang diamati hidup dan benda di
lingkungan sekitar
berdasarkan karakteristik yang
diamati
3.3 Menjelaskan konsep campuran dan 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan
zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat atau karya tentang sifat larutan,
fisika dan kimia, perubahan fisika perubahan fisika dan perubahan
dan kimia dalam kehidupan kimia, atau pemisahan campuran
sehari-hari
3.4 Menganalisis konsep suhu, 4.4 Melakukan percobaan untuk
pemuaian, kalor, perpindahan kalor, menyelidiki pengaruh kalor
dan penerapannya dalam kehidupan terhadap suhu dan wujud benda
sehari-hari termasuk mekanisme serta perpindahan kalor
menjaga kestabilan suhu tubuh pada
manusia dan hewan
3.5 Menganalisis konsep energi, berbagai 4.5 Menyajikan hasilpercobaan
sumber energi, dan perubahan tentang perubahan bentuk energi,
bentuk energi dalam kehidupan termasuk fotosintesis
sehari-hari termasuk fotosintesis
3.6 Mengidentifikasi sistem organisasi 4.6 Membuat model struktur sel
kehidupan mulai dari tingkat sel tumbuhan/hewan
sampai organisme dan komposisi
utama penyusun sel
3.7 Menganalisis interaksi antara 4.7 Menyajikan hasil pengamatan
makhluk hidup dan lingkungannya terhadap interaksi makhluk hidup
serta dinamika populasi akibat dengan lingkungan sekitarnya
interaksi tersebut
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan
lingkungan dan dampaknya bagi penyelesaian masalah
ekosistem pencemaran di lingkungannya
berdasarkan hasil pengamatan
3.9 Menganalisis perubahan iklim dan 4.9 Membuat tulisan tentang gagasan
dampaknya bagi ekosistem adaptasi/penanggulangan
masalah perubahan iklim
3.10 Menjelaskan lapisan bumi, gunung 4.10 Mengomunikasikan upaya
api, gempa bumi, dan tindakan pengurangan resiko dan dampak
pengurangan resiko sebelum, pada bencana alam serta tindakan
saat, dan pasca bencana sesuai penyelamatan diri pada saat
ancaman bencana di daerahnya terjadi bencana sesuai dengan
jenis ancaman bencana di
daerahnya
3.11 Menganalisis sistem tata surya, rotasi 4.11 Menyajikan karya tentang dampak
dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi rotasi dan revolusi bumi dan
bulan, serta dampaknya bagi bulan bagi kehidupan di bumi,
kehidupan di bumi berdasarkan hasil pengamatan
atau penelusuran berbagai
sumber informasi

KELAS:VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching),yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar


pengetahuan (faktual, konseptual, dalam ranah konkret
dan prosedural) berdasarkan rasa (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya membuat) dan ranah abstrak
terkait fenomena dan kejadian (menulis, membaca, menghitung,
tampak mata menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis gerak pada makhluk 4.1 Menyajikan karya tentang berbagai
hidup, sistem gerak pada manusia, gangguan pada sistem gerak, serta
dan upaya menjaga kesehatan sistem upaya menjaga kesehatan sistem
Gerak gerak manusia
3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh 4.2 Menyajikan hasil penyelidikan
gaya terhadap gerak berdasarkan pengaruh gaya terhadap gerak
Hukum Newton, dan penerapannya benda
pada gerak benda dan gerak makhluk
Hidup
3.3 Menjelaskan konsep usaha, pesawat 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau
sederhana, dan penerapannya dalam pemecahan masalah tentang
kehidupan sehari-hari termasuk kerja manfaat penggunaan pesawat
otot pada struktur rangka manusia sederhana dalam kehidupan
sehari-hari

3.4 Menganalisis keterkaitan struktur 4.4 Menyajikan karya dari hasil


jaringan tumbuhan dan fungsinya, penelusuran berbagai sumber
serta teknologi yang terinspirasi oleh informasi tentang teknologi yang
struktur tumbuhan terinspirasi dari hasil pengamatan
struktur tumbuhan
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada 4.5 Menyajikan hasil penyelidikan
manusia dan memahami gangguan tentang pencernaan mekanis dan
yang berhubungan dengan sistem kimiawi
pencernaan, serta upaya menjaga
kesehatan sistem pencernaan
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam 4.6 Membuat karya tulis tentang
makanan dan minuman, zat adiktif, dampak penyalahgunaan zat aditif
serta dampaknya terhadap kesehatan dan zat adiktif bagi kesehatan
3.7 Menganalisis sistem peredaran darah 4.7 Menyajikan hasil percobaan
pada manusia dan memahami pengaruh aktivitas (jenis,
gangguan pada sistem peredaran intensitas, atau durasi) pada
darah, serta upaya menjaga frekuensi denyut jantung
kesehatan sistem peredaran darah
3.8 Menjelaskan tekanan zat dan 4.8 Menyajikan data hasil percobaan
penerapannya dalam kehidupan untuk menyelidiki tekanan zat cair
sehari-hari, termasuk tekanan darah, pada kedalaman tertentu, gaya
osmosis, dan kapilaritas jaringan apung, dan kapilaritas, misalnya
angkut pada tumbuhan dalam batang tumbuhan
3.9 Menganalisis sistem pernapasan 4.9 Menyajikan karya tentang upaya
pada manusia dan memahami menjaga kesehatan sistem
gangguan pada sistem pernapasan, pernapasan
serta upaya menjaga kesehatan
sistem pernapasan
3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada 4.10 Membuat karya tentang sistem
manusia dan memahami gangguan ekskresi pada manusia dan
pada sistem ekskresi serta upaya penerapannya dalam menjaga
menjaga kesehatan sistem ekskresi kesehatan diri
3.11 Menganalisis konsep getaran, 4.11 Menyajikan hasil percobaan
gelombang, dan bunyi dalam tentang getaran, gelombang, dan
kehidupan sehari-hari termasuk bunyi
sistem pendengaran manusia dan
sistem sonar pada hewan
3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, 4.12 Menyajikan hasil percobaan
pembentukan bayangan pada bidang tentang pembentukan bayangan
datar dan lengkung serta pada cermin dan lensa
penerapannya untuk menjelaskan
proses penglihatan manusia, mata
serangga, dan prinsip kerja alat optik

KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar


pengetahuan (faktual, konseptual, dalam ranah konkret
dan prosedural) berdasarkan rasa (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya membuat) dan ranah abstrak
terkait fenomena dan kejadian (menulis, membaca, menghitung,
tampak mata menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menghubungkan sistem reproduksi 4.1 Menyajikan hasil penelusuran


pada manusia dan gangguan pada informasi dari berbagai sumber
sistem reproduksi dengan penerapan terkait kesehatan dan upaya
pola hidup yang menunjang pencegahan gangguan pada organ
kesehatan reproduksi reproduksi
3.2 Menganalisis sistem 4.2 Menyajikan karya hasil

perkembangbiakan pada tumbuhan perkembangbiakan pada


dan hewan serta penerapan teknologi tumbuhan
pada sistem reproduksi tumbuhan
dan hewan
3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat 4.3 Menyajikan hasil penelusuran
dalam pemuliaan dan kelangsungan informasi dari berbagai sumber
makhluk hidup terkait tentang tanaman dan
hewan hasil pemuliaan
3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan 4.4 Menyajikan hasil pengamatan
gejalanya dalam kehidupan tentang gejala listrik statis dalam
sehari-hari, termasuk kelistrikan kehidupan sehari-hari
pada sistem saraf dan hewan yang
mengandung listrik

3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, 4.5 Menyajikan hasil rancangan dan
energi dan daya listrik, sumber energi pengukuran berbagai rangkaian
listrik dalam kehidupan sehari-hari listrik
termasuk sumber energi listrik
alternatif, serta berbagai upaya
menghemat energi listrik
3.6 Menerapkan konsep kemagnetan, 4.6 Membuat karya sederhana yang
induksi elektromagnetik, dan memanfaatkan prinsip
pemanfaatan medan magnet dalam elektromagnet dan/atau induksi
kehidupan sehari-hari termasuk elektromagnetik
pergerakan/navigasi hewan untuk
mencari makanan dan migrasi

3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan 4.7 Membuat salah satu produk
perannya dalam kehidupan manusia bioteknologi konvensional yang ada
di lingkungan sekitar
3.8 Menghubungkan konsep partikel 4.8 Menyajikan hasil penyelidikan
materi (atom, ion,molekul), struktur tentang sifat dan pemanfaatan
zat sederhana dengan sifat bahan bahan dalam kehidupan
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
sehari- hari, serta dampak

penggunaannya terhadap kesehatan


manusia
3.9 Menghubungkan sifat fisika dan 4.9 Menyajikan hasil penyelidikan
kimia tanah, organisme yang hidup tentang sifat-sifat tanah dan
dalam tanah, dengan pentingnya pentingnya tanah bagi kehidupan
tanah untuk keberlanjutan
kehidupan
3.10 Menganalisis proses dan produk 4.10 Menyajikan karya tentang proses
teknologi ramah lingkungan untuk dan produk teknologi sederhana
keberlanjutan kehidupan yang ramah lingkungan
2.4 Kompetensi Inti Dan Komptensi Dasar Biologi Sma/Ma
KELAS: X

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolahdengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4


(KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan


menganalisis pengetahuan faktual, menyaji dalam ranah konkret
konseptual, prosedural berdasarkan dan ranah abstrak terkait
rasa ingintahunya tentang ilmu dengan pengembangan dari
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, yang dipelajarinya di sekolah
dan humaniora dengan wawasan secara mandiri dan mampu
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan metoda sesuai
kenegaraan, dan peradaban terkait kaidah keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
Masalah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi 4.1 Menyajikan data hasil


(permasalahan pada berbagai obyek penerapan metode ilmiah
biologi dan tingkat organisasi tentang permasalahan pada
kehidupan), melalui penerapan berbagai obyek biologi dan
metode ilmiah dan prinsip tingkat organisasi kehidupan
keselamatan kerja

3.2 Menganalisis berbagai tingkat 4.2 Menyajikan hasil observasi


keanekaragaman hayati di Indonesia berbagai tingkat
beserta ancaman dan pelestariannya keanekaragaman hayati di
beserta ancaman dan pelestariannya Indonesia dan usulan upaya
pelestariannya
3.3 Menjelaskan prinsip-prinsip 4.3 Menyusun kladogram
klasifikasi makhluk hidup dalam lima berdasarkan prinsip-prinsip
kingdom klasifikasi makhluk hidup
3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan 4.4 Melakukan kampanye
peran virus dalam kehidupan tentang bahaya virus dalam
kehidupan terutama bahaya
AIDS berdasarkan tingkat
virulensinya
3.5 Mengidentifikasi struktur, cara 4.5 Menyajikan data tentang ciri-
hidup, reproduksi dan peran bakteri ciri dan peran bakteri dalam
dalam kehidupan kehidupan
3.6 Mengelompokkan protista 4.6 Menyajikan laporan hasil
berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan investigasi tentang berbagai
mengaitkan peranannya dalam peran protista dalam
kehidupan kehidupan
3.7 Mengelompokkan jamur berdasarkan 4.7 Menyajikan laporan hasil
ciri-ciri, cara reproduksi, dan investigasi tentang
mengaitkan peranannya dalam keanekaragaman jamur dan
kehidupan peranannya dalam
kehidupan
3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke 4.8 Menyajikan laporan hasil
dalam divisio berdasarkan ciri-ciri pengamatan dan analisis
umum, serta mengaitkan peranannya fenetik dan filogenetik
dalam kehidupan tumbuhan serta peranannya
dalam kehidupan

3.9 Mengelompokkan hewan ke dalam 4.9 Menyajikan laporan


filum berdasarkan lapisan tubuh, perbandingan kompleksitas
rongga tubuh simetri tubuh, dan lapisan penyusun tubuh
reproduksi hewan (diploblastik dan
triploblastik), simetri tubuh,
rongga tubuh, dan
reproduksinya
3.10 Menganalisis komponen-komponen 4.10 Menyajikan karya yang
ekosistem dan interaksi antar menunjukkan interaksi antar
komponen tersebut komponen ekosistem (jaring-
jaring makanan, siklus
Biogeokimia)

3.11 Menganalisis data perubahan 4.11 Merumuskan gagasan


lingkungan, penyebab, dan pemecahan masalah
dampaknya bagi kehidupan perubahan lingkungan yang
terjadi di lingkungan sekitar

KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolahdengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4


(KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan


menganalisis pengetahuan faktual, menyaji dalam ranah konkret
konseptual, prosedural, dan dan ranah abstrak terkait
metakognitif berdasarkan rasa ingin dengan pengembangan dari
tahunya tentang ilmu pengetahuan, yang dipelajarinya di sekolah
teknologi, seni, budaya, dan secara mandiri, bertindak
humaniora dengan wawasan secara efektif dan kreatif, serta
kemanusiaan, kebangsaan, mampu menggunakan metoda
kenegaraan, dan peradaban terkait sesuai kaidah keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan komponen kimiawi 4.1 Menyajikan hasil pengamatan


penyusun sel, struktur, fungsi, dan mikroskopik struktur sel
proses yang berlangsung dalam sel hewan dan sel tumbuhan
sebagai unit terkecil kehidupan sebagai unit terkecil
kehidupan
3.2 Menganalisis berbagai bioproses 4.2 Membuat model tentang
dalam sel yang meliputi mekanisme bioproses yang terjadi dalam
transpor membran, reproduksi, dan sel berdasarkan studi
sistesis protein literature dan percobaan
3.3 Menganalisis keterkaitan antara 4.3 Menyajikan data hasil
struktur sel pada jaringan pengamatan struktur jaringan
tumbuhan dengan fungsi organ dan organ pada tumbuhan
pada tumbuhan
3.4 Menganalisis keterkaitan antara 4.4 Menyajikan data hasil
struktur sel pada jaringan hewan pengamatan struktur jaringan
dengan fungsi organ pada hewan dan organ pada hewan

3.5 Menganalisis hubungan antara 4.5 Menyajikan karya tentang


struktur jaringan penyusun organ pemanfaatan teknologi dalam
pada sistem gerak dalam kaitannya mengatasi gangguan sistem
dengan bioproses dan gangguan gerak melalui studi literatur
fungsi yang dapat terjadi pada
sistem gerak manusia
3.6 Menganalisis hubungan antara 4.6 Menyajikan karya tulis tentang
struktur jaringan penyusun organ kelainan pada struktur dan
pada sistem sirkulasi dalam fungsi darah, jantung,
kaitannya dengan bioproses dan pembuluh darah yang
gangguan fungsi yang dapat terjadi menyebabkan gangguan
pada sistem sirkulasi manusia sistem sirkulasi manusia serta
kaitannya dengan teknologi
melalui studi literatur

3.7 Menganalisis hubungan antara 4.7 Menyajikan laporan hasil uji


struktur jaringan penyusun organ zat makanan yang terkandung
pada sistem pencernaan dalam dalam berbagai jenis bahan
kaitannya dengan nutrisi, bioproses makanan dikaitkan dengan
dan gangguan fungsi yang dapat kebutuhan energi setiap
terjadi pada sistem pencernaan individu serta teknologi
manusia pengolahan pangan dan
keamanan pangan
3.8 Menganalisis hubungan antara 4.8 Menyajikan hasil analisis
struktur jaringan penyusun organ pengaruh pencemaran udara
pada sistem respirasi dalam terhadap kelainan pada
kaitannya dengan bioproses dan struktur dan fungsi organ
gangguan fungsi yang dapat terjadi pernapasan manusia
pada sistem respirasi manusia berdasarkan studi literatur
3.9 Menganalisis hubungan antara 4.9 Menyajikan hasil analisis
struktur jaringan penyusun organ pengaruh pola hidup terhadap
pada sistem ekskresi dalam kelainan pada struktur dan
kaitannya dengan bioproses dan fungsi organ yang meyebabkan
gangguan fungsi yang dapat terjadi gangguan pada sistem ekskresi
pada sistem ekskresi manusia serta kaitannya dengan
teknologi
3.10 Menganalisis hubungan antara 4.10 Menyajikan hasil analisis
struktur jaringan penyusun organ pengaruh pola hidup terhadap
pada sistem koordinasi (saraf, kelainan pada struktur dan
hormone dan alat indera) dalam fungsi organ sistem koordinasi
kaitannya dengan mekanisme yang menyebabkan gangguan
koordinasi dan regulasi serta sistem saraf dan hormon pada
gangguan fungsi yang dapat terjadi manusia berdasarkan studi
pada sistem koordinasi manusia literatur

3.11 Mengevaluasi bahaya penggunaan 4.11 Melakukan kampanye narkoba


senyawa psikotropika dan di lingkungan sekolah dan
dampaknya terhadap kesehatan masyarakat sekitar
diri, lingkungan, dan masyarakat

3.12 Menganalisis hubungan struktur 4.12 Menyajikan hasil analisis


jaringan penyusun organ tentang dampak pergaulan
reproduksi dengan fungsinya dalam bebas, penyakit dan kelainan
system reproduksi manusia pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan
gangguan sistem reproduksi
manusia serta teknologi sistem
reproduksi
3.13 Menganalisis penerapan prinsip 4.13 Menyajikan karya tulis tentang
reproduksi pada manusia dan pentingnya menyiapkan
pemberian ASI ekslusif dalam generasi terencana untuk
program keluarga berencana meningkatkan mutu Sumber
sebagai upaya meningkatkan mutu Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM)
3.14 Menganalisis peran sistem imun 4.14 Melakukan kampanye
dan imunisasi terhadap proses pentingnya partisipasi
fisiologi di dalam tubuh masyarakat dalam program
dan immunisasi serta kelainan
dalam sistem imun

KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolahdengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4


(KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan
menganalisis dan mengevaluasi mencipta dalam ranah konkret
pengetahuan faktual, konseptual, dan ranah abstrak terkait
prosedural, dan metakognitif dengan pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingin tahunya dipelajarinya di sekolah secara
tentang ilmu pengetahuan, mandiri serta bertindak secara
teknologi, seni, budaya, dan efektif dan kreatif, dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metoda sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan pengaruh faktor 4.1 Menyusun laporan hasil
internal dan faktor eksternal percobaan tentang pengaruh
terhadap pertumbuhan dan faktor eksternal terhadap proses
perkembangan makhluk hidup pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
3.2 Menjelaskan proses metabolisme 4.2 Menyusun laporan hasil
sebagai reaksi enzimatis dalam percobaan tentang mekanisme
makhluk hidup kerja enzim, fotosintesis, dan
respirasi anaerob

3.3 Menganalisis hubungan struktur 4.3 Merumuskan urutan proses


dan fungsi gen, DNA, kromosom sintesis protein dalam kaitannya
dalam penerapan prinsip dengan penyampaian kode
pewarisan sifat pada makhluk genetik (DNA-RNA-Protein)
hidup

3.4 Menganalisis proses pembelahan 4.4 Menyajikan hasil pengamatan


sel sebagai dasar penurunan sifat pembelahan sel pada sel hewan
dari induk kepada keturunannya maupun tumbuhan

3.5 Menerapkan prinsip pewarisan 4.5 Menyajikan hasil penerapan


sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mandel dalam
hukum Mendel perhitungan peluang dari
persilangan makhluk hidup di
bidang pertanian dan peternakan
3.6 Menganalisis pola-pola hereditas 4.6 Menyajikan hasil penerapan
pada mahluk hidup pola-pola hereditas dalam
perhitungan peluang dari
persilangan yang melibatkan
peristiwa pautan dan pindah
silang
3.7 Menganalisis pola-pola hereditas 4.7 Menyajikan data hasil studi
pada manusia kasus tentang pola-pola
hereditas pada manusia dalam
berbagai aspek kehidupan
3.8 Menganalisis peristiwa mutasi 4.8 Menyajikan data hasil eksplorasi
pada makhluk hidup peristiwa mutasi yang
menyebabkan variasi dan
kelainan sifat pada makhluk
hidup
3.9 Menjelaskan teori, prinsip dan 4.9. Menyajikan karya ilmiah
mekanisme evolusi serta terhadap gagasan baru tentang
pandangan terkini para ahli kemungkinan-kemungkinan
terkait spesiasi pandangan evolusi berdasarkan
pemahaman yang dimilikinya

3.10 Menganalisis prinsip-prinsip 4.10 Menyajikan laporan hasil


Bioteknologi dan penerapannya percobaan penerapan prinsip-
sebagai upaya peningkatan prinsip Bioteknologi
kesejahteraan manusia konvensional berdasarkan
scientific method
BAB II
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Untuk memantau perkembangan mutu pendidikan diperlukan Kompensi Inti.
Kompensi Inti dapat didefinisikan sebagai “pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang harus dikuasai peserta didik serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai
dalam mempelajari suatu mata pelajaran”. Menurut definisi tersebut, Kompensi Inti
mencakup dua hal, yaitu standar isi (content standards), dan standar penampilan (performance
stan-dards).
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap minimal yang harus
dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas
pada jenjang pendidikan tertentu. Juga merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari
standar kompetensi. Adapun penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat
penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target
kompetensi yang harus dicapainya.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku
yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesianya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya
Mulyadi.2010. Evaluasi Pendidikan, Malang: UIN-Malang Press
Wahidmurni dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik, Yokyakarta:
Nuha Art
Suyanto.2013.Guru Profesional, Jakarta: Erlangga Group
Sukardi.2010. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Sudarsono.2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Graha Ilmu
Mulyadi.2010. Evaluasi Pendidikan, Malang: UIN-Malang Press

Anda mungkin juga menyukai