Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah tentang karya ilmiah semakin meningkat baik dijenjang SMP, SMA, maupun
dijenjang perkuliahan. Banyak peserta didik yang membuat laporan tentang suatu penelitian
sederhana. Dijenjang perkuliahan, karya ilmiah memuat proposal penelitian, kemudian
penelitian, dan setelah itu, karya ilmiah. Dalam menulis karya tulis ilmiah, kita perlu banyak
membaca sumber-sumber yang kita butuhkan. Sebuah karya tulis yang lengkap memuat
halaman judul, halaman persetujuan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar,
daftar pustaka, dll.
Karya ilmiah merupakan sesuatu yang berfungsi menarik perhatian pembaca dan
memberi arahan terhadap masalah yang akan diuraiakan. Dengan akal kita dapat terpikir
untuk menganalisis permasalahan, menemukan akar permasalahan, menemukan alternatif
pemecahannya, kemudian memberikan kesimpulannya. Proses berpikir seperti di atas akan
menjadi langkah kerja ilmiah apabila dituangkan dalam bentuk tulisan.
Pada makalah ini penulis membahas salah satu bentuk tulisan yaitu artikel
ilmiah.Artikel ilmiah adalah artikel berdasarkan metode ilmiah yang uraiannya bersifat
sistematis, empiris, bisa dibuktikan kebenarannya, objektif, dan rasional dengan
menggunakan metode penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara sederhana artikel
ilmiah adalah tulisan yang memiliki bahasa yang baku, tetapi mampu menarik minat
pembaca.
Dalam menulis sebuah artikel ilmiah kita harus memperhatikan teknik – teknik dalam
kegiatan menulis artikel tersebut. Karena artikel ilmiah harus dapat menjelaskan secara rinci
walaupun singkat akan tema dan topik yang akan dibahas dengan menggunakan bahasa yang
baku. Kita juga harus mampu membuat sebuah artikel ilmiah yang menarik sehingga dapat
membuat pembaca memiliki keinginan membaca artikel tersebut.
Dapat dikatakan bahwa menulis artikel ilmiah yang baik dan benar dibutuhkan teknik
dalam penulisan itu sendiri. Selain itu penulis juga diwajibkan untuk memiliki pemahaman
dengan benar dan tepat tentang apa yang akan ia tulis. Sehingga dapat memberikan informasi
yang tepat dan benar mengenai apa yang ditulisnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan artikel ilmiah?
2. Apa tujuan dan fungsi penulisan artikel ilmiah?
3. Apa saja ciri-ciri artikel ilmiah?
4. Apa saja jenis tulisan artikel ilmiah?

5. Apa saja etika dan faktor penting dalam artikel ilmiah?

6. Apa saja komponen utama dan teknik penulisan artikel ilmiah?

C. Tujuan Penulisan Masalah


1. Mengetahui yang dimaksud dengan artikel ilmiah.
2. Mengetahui fungsi dan tujuan artikel ilmiah.
3. Mengetahui ciri-ciri artikel ilmiah
4. Mengetahui jenis-jenis tulisan artikel ilmiah
5. Mengetahui etika dan faktor penting dalam artikel ilmiah
6. Mengetahui komponen utama dan teknik penulisan artikel ilmiah

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Artikel Ilmiah

Suatu tulisan (essay ) merupakan suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi,


opini atau perasaan (feeling ), dan biasanya juga menampilkan argumen tentang topik tertentu.
Salah satu jenis tulisan tersebut adalah tulisan ilmiah. Artikel ilmiah adalah artikel
berdasarkan metode ilmiah yang uraiannya bersifat sistematis, empiris, bisa dibuktikan
kebenarannya, objektif, dan rasional dengan menggunakan metode penelitian yang telah

2
ditetapkan sebelumnya. Secara sederhana artikel ilmiah adalah tulisan yang memiliki bahasa
yang baku, tetapi mampu menarik minat pembaca (Doyin, 2010).

Peran artikel ilmiah sangat tergantung dari peruntukannya, yaitu untuk melaporkan (to
report ), mengartikan (to interpret ) atau untuk menganalisis (to analyze ) sumber-sumber
yang dimiliki. Namun seringkali ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Secara lebih
spesifik, suatu artikel ilmiah harus memiliki ciri-ciri berikut:

1. Merupakan sintesa temuan-temuan tentang suatu topik dan pendapat penulis.


2. Merupakan pekerjaan yang memperlihatkan keaslian (originality ) penulis.

3. Merupakan pengakuan / pernyataan / jawaban terhadap semua sumber yang


digunakan.

4. Memperlihatkan bahwa penulis merupakan bagian dari suatu komunitas akademis.

Sehingga secara formal, pengertian artikel ilmiah adalah tulisan yang unik dan
terintegrasi dari fakta (bukti) yang ada diluar penulis dan pengetian personal yang dihasilkan
dari pemikiran penulisnya (Soeparno, 2005).Berdasarkan hal-hal di atas, maka suatu artikel
tidak dapat dikategorikan artikel ilmiah jika :

1. Hanya merupakan ringkasan suatu artikel atau buku.


2. Gagasan orang lain yang diulang tanpa adanya kritik.

3. Kumpulan cuplikan

4. Opini personal yang belum terbukti

5. Menyalin atau menerima gagasan pekerjaan orang lain tanpa menyatakan sumbernya.

Dengan demikian, suatu artikel ilmiah adalah suatu tulisan tentang topik tertentu, yang
dilandasi oleh hasil dan pemikiran peneliti sebelumnya, yang menyertakan hasil dan gagasan
penulisnya, sehingga menjadi hasil dan gagasan yang baru.

2.2 Tujuan dan Fungsi Penulisan Artikel Ilmiah


Tujuan pembuatan artikel ilmiah antara lain sebagai berikut:
1. Untuk menyampaikan gagasan,
2. Memenuhi tugas dalam studi,
3
3. Untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,

4. Mengikuti perlombaan,

5. Serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian

Artikel ilmiah dapat berfungsi:


1. Sebagai rujukan,
2. Untuk meningkatkan wawasan,
3. Serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan.

Bagi penulis, menulis artikel ilmiah bermanfaat untuk:


1. Meningkatkan keterampilan membaca dan menulis,
2. Berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
3. Memperluas wawasan,
4. Serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan
cakrawala ilmu pengetahuan.

2.3 Ciri-ciri Artikel Ilmiah

Ciri-ciri sebuah artikel ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu:

1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok
yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian
penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang
tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam artikel ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin
dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
4
2.4 Jenis tulisan / artikel ilmiah

Apapun bentuk fisik dan peruntukannya, tulisan ilmiah/artikel ilmiah dapat


dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu (Arivin, 1987) :

1) Artikel Analitik

Artikel analitik merupakan hasil penelitian tentang suatu topik tertentu, yang
merestrukturisasi dan menyajikan bagian-bagian dari topik tersebut dilihat dari sudut
pandang penelitinya. Artikel analitik diawali oleh suatu pertanyaan penelitian (research
question).

Peneliti melakukan tahap pencarian tentang topik spesifik tertentu, dimana peneliti
belum mengambil kesimpulan apapun. Peneliti melakukan pencarian informasi dan
meneliti hal-hal yang ada pada lingkup topik yang dipilih, apakah sebelum atau sesudah
peneliti akrab dengan topik tersebut. Peneliti melakukan penelusuran dan pemikiran kritis
berikut evaluasi terhadap sumber-sumber yang dimilikinya. Pada akhir artikel, peneliti
mengkontribusikan pemikirannya sebagai bahan diskusi akademis. Kontribusi ini
merupakan hasil analisis yang dinyatakan dalam pernyataan kesimpulan.

2) Artikel Argumentatif (Persuasif)

Artikel argumentatif merupakan hasil penelitian tentang suatu topik tertentu, yang
memposisikan terhadap suatu permasalahan tertentu, dan dengan menggunakan bukti /
fakta yang diperoleh menyatakan sikap penelitiannya. Artikel argumentatif diawali oleh
suatu tesis penelitian. Pengertian tesis di sini adalah pernyataan yang didukung oleh
argumen-argumen untuk dikemukakan. Biasanya tesis tersebut sudah dinyatakan pada
suatu paragraf pada bagian pendahuluan artikel.

Berangkat dari tesis, peneliti melakukan pembuktian atau penunjukkan fakta dan
menghubungkannya satu sama lain dalam kerangka yang logis, sehingga diperoleh suatu
konklusi yang dapat dipertanggungjawakan. Konklusi dari penelitian ini biasanya berupa
suatu generalisasi atau proposisi. Kebanyakan artikel ilmiah berupa artikel argumentatif.

5
Berdasarkan kedua hal di atas, maka tulisan ilmiah, apakah dalam bentuk buku,
laporan, ataupun artikel ilmiah pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tulisan
analitik atau tulisan argumentatif.

1. Artikel Ilmiah Populer

Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat
dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi
publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi
dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak
begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel
dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa
‘dibungkus’ dengan opini penulis.

2. Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil
penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih
praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah
pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah
mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap
komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh
ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat
menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf
internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional,
pertanda keilmuawannya ‘diakui’.

3. Disertasi

Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan
Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing.
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan
dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.

6
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang
mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa
bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan
masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang
filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu
yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

4. Tesis

Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam
dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa
melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan
‘pengetahuan baru’. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi;
metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi,
terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah),
melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data,
menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi. Dalam penulisannya
dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari
abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri sekalipun dipandu dosen
pembimbing menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi,
tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.

5. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat


mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam
pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari
awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada
ujian skripsi. Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut
didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi
lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut
kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa
penemuan baru.

7
6. Kertas Kerja

Kerja Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat
dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada
seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’
tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja
‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah,
analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

7. Makalah

Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak
menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif atau induktif yang penting,
tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau
mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot
akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang
dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada
memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli.
Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan.
Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan
teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya
tulis (ilmiah) paling sederhana (Sudjiman, 1986).

2.5 Etika dan faktor penting dalam penelitian dan artikel ilmiah

Seperti telah disampaikan sebelumnya, bahwa kegiatan penelitian ilmiah (scientific


research) dibangun atas dasar kepercayaan (trust), baik kepercayaan dari para peneliti
maupun kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan ini akan terpelihara jika perilaku
komunitas ilmiah atas nilai tersebut mengikuti etika ilmiah yang berlaku dan tercermin dalam
tulisan ilmiahnya. Sebagai pegangan dalam mengikuti etika ilmiah ini setiap bidang ilmiah,
profesi, bahkan publikasi penelitian mengeluarkan peeraturan / petunjuk etika ilmiah /
profesi/publikasi (sebagai contoh, lihat lampiran, Code of Ethics of Engineers).

8
Dalam melaksanakan penelitian, permasalahan etika penelitian yang sering muncul
adalah hal yang berhubungan dengan pembagian penghargaan yang tidak adil diantara
anggota tim peneliti. Pembagian penghargaan ini meliputi : tanggung jawab penyerahan atau
pembahasan permohonan dana, tanggung jawab penggarapan penelitian, dan penyertaan nama
penulis tulisan / artikel ilmiah. Hal lainnya selain yang menyangkut integritas penelitian
tersebut adalah yang menyangkut penggunaan subyek penelitian (manusia atau binatang) dan
keselamatan laboratorium.

Pengertian yang lebih sempit tentang permasalahan etika ilmiah / penelitian adalah apa
yang dikategorikan sebagai kejahatan penelitian (research misconduct). Tiga hal yang secara
nyata dikategorikan kejahatan penelitian adalah fabrikasi (fabrication), falsifikasi
(falsification), dan plagiarisme (plagiarism). Dalam etika penelitian, pengertian fabrikasi
adalah mengarang (making up) data, eksperimen, atau informasi yang signifikan dalam
mengusulkan, melakukan, atau melaporkan penelitian. Sedangkan pengertian falsifikasi
adalah mengubah atau mengaburkan data atau eksperimen, atau mengaburkan sesuatu yang
signifikan. Plagiarisme adalah menyalin sesuatu, atau menampilkan grafik atau gagasan orang
lain, yang dinyatakan atau terkesan sebagai hasil dirinya. Plagiarisme ini termasuk kategori
pelanggaran kepemilikian intelektual.

Dari ketiga hal yang secara nyata dikategorikan sebagai kejahatan penelitaian tersebut,
hal yang kritis yang dapat secara tidak sadar terjebak pada kategori ini adalah plagiarisme.
Oleh karena itu penulis artikel ilmiah harus secara sadar dan jelas menyatakan menggunakan
sumber atau hasil penelitian orang lain, serta harus mengikuti tata-cara dan aturan penulisan
cuplikan atau acuan (citation) suatu tulisan/artikel ilmiah yang berlaku. Pernyataan atau acuan
dalam suatu tulisan/artikel ilmiah merupakan bentuk penghargaan pada peneliti lain (Tatang,
M,Amirin, 2006).

Sebagai referensi, untuk etika penulisan artikel ilmiah pada jurnal, berikut disajikan
kewajiban etika bagi penulis dari American Chemical Society :

a. Kewajiban utama penulis adalah mempresentasikan hasil penelitiannya secara akurat


dan secara objektif membahas hasil penelitian tersebut.
b. Penulis harus menyadari bahwa setiap halaman jurnal merupakan suatu sumber penting
dan memerlukan biaya. Oleh karenanya, penulis wajib untuk menggunakan jumlah
halaman secara bijak dan ekonomis.

9
c. Laporan utama suatu penelitian harus ditulis secara rinci dan menyertakan referensi
tentang informasi yang diambil dari sumber umum (public reference) sehingga dapat
ditelusuri kembali oleh peneliti lain.

d. Penulis harus merujuk hasil-hasil penelitian lainnya yang mempengaruhi wujud


penelitian yang dilakukan, sehingga memudahkan pembaca dalam menelusuri penelitian
sebelumnya yang secara esensial mempengaruhi pemahaman penelitian yang dilakukan.

e. Suatu yang membahayakan seperti peralatan, material, atau prosedur yang digunakan
dalam penelitian harus dinyatakan secara jelas dalam laporan penelitian.

f. Pemecahan laporan penelitian harus dihindari. Seorang peneliti yang telah melakukan
penelitian secara mendalam harus mengorganisir laporannya agar dipublikasikan secara
lengkap di jurnal yang memiliki lingkup penelitian yang sama. Pembaca akan
mendapatkan kemudahan jika penelitian yang saling terkait dipublikasikan dalam satu
atau hanya beberapa jurnal.

g. Saat mengajukan sebuah manuskrip untuk dipublikasi, penulis harus menyampaikan ke


pihak editor jika ada manuskrip lain yang berkaitan sedang direvisi atau diproses oleh
editor lain. Copy dari manuskrip tersebut beserta penjelasan korelasi antara kedua
manuskrip harus dikirimkan kepada editor.

h. Penulis tidak dibenarkan mengajukan manuskrip yang esensinya sama ke beberapa


jurnal yang berbeda. Secara umum, diperbolehkan untuk mengajukan kembali
manuskrip yang sama jika manuskrip tersebut merupakan keterangan yang lebih rinci
dari manuskrip sebelumnya yang masih singkat, atau manuskrip tersebut telah ditolak
untuk dipublikasikan oleh editor sebelumnya.

i. Penulis harus menyatakan sumber dari setiap informasi yang dikutip, kecual informasi
yang telah menjadi pengetahuan umum (common knowledge ). Informasi yang diperoleh
secara tertutup, seperti halnya dalam pembicaraan, korespondensi, atau diskusi dengan
pihak ketiga, hanya digunakan dalam laporan penelitian apabila ada izin eksplisit dari
penelitinya.

j. Sebuah penelitian atau eksperiman adakalanya menjadi pijakan untuk mengkritik


penelitian lainnya. Jika dipandang perlu, kritik tersebut dapat dipublikasikan dalam

10
suatu laporan penelitian. Namun, kritik yang bersifat pribadi (personal) tidak dapat
dibenarkan.

k. Penulis pendamping dalam suatu laporan penelitian adalah orang-orang yang telah
memberikan kontribusi ilmiah secara signifikan, serta turut bertanggung jawab atas hasi
penelitian yang dilaporkan. Kontribusi dalam bentuk lain harus dinyatakan dalam
catatan kaki (footnote ) atau bagian ucapan terima kasih (acknowledgement ). Seorang
yang berkontribusi secara administratif tidak dapat dinyatakan sebagai penulis
pendamping. Penulis pendamping
yang telah meninggal dunia tetap dicantumkan namanya sebagai penulis pendamping
dengan tambahan catatan kaki tanggal meninggalnya penulis pendamping tersebut.
Penulis yang mengirimkan manuskrip berkewajiban meminta persetujuan kepada
penulis pendamping dan memberikan draft copy manuskrip tersebut.

l. Penulis harus menyampaikan kepada pihak editor jika manuskrip tersebut dapat
menimbulkan konflik kepentingan, misalnya : penulis sedang memberikan konsultasi
atau menerima bantuan finansial dari sebuah perusahaan yang dapat mempengaruhi
hasil penelitian yang akan dipublikasikan. Penulis harus menjamin tidak ada suatu
ikatan kontrak atau perjanjian yang mempengaruhi informasi yang terkandung dalam
manuskrip ( Suherli, 2012).

2.6 Komponen utama dan teknik penulisan tulisan / artikel ilmiah

2.6.1 Komponen Artikel Ilimiah

a. Judul Artikel Ilmiah

Judul dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Judul artikel yang baik
bersifat ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal mungkin,
tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau hubungan antar konsep, tepat
dalam memilih dan menentukan urutan kata. Judul disusun tidak terlalu spesifik. Penggunaan
singkatan atau formula kimia sebaiknya dihindari. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital),
istilah bahasa asing ditulis dengan huruf miring (italic).

b. Nama dan Alamat Penulis

Nama diri penulis ditulis tanpa mencantumkan gelar dan penulisan nama dari satu
artikel ke artikel lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk pengindeksan nama
11
pengarang. Keterangan tentang program yang ditempuh, alamat penulis dan/atau e-mail yang
dicantumkan harus jelas, dan diletakkan pada catatan kaki (foot note) di halaman judul
dengan ukuran huruf (font) yang lebih kecil dari ukuran huruf pada isi teks.

c. Abstrak dan Kata Kunci (Abstract and Keywords)

Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak merupakan sari
tulisan yang meliputi latar belakang penelitian secara ringkas, tujuan, teori, bahan dan metode
yang digunakan, hasil temuan serta simpulan. Rincian perlakuan tidak perlu dicantumkan,
kecuali jika memang merupakan tujuan utama penelitian.

Abstrak bersifat konsisten dengan isi artikel dan self explanatory, artinya mengandung
alasan mengapa penelitian dilakukan (rasionalisasi & justifikasi), dan tidak merujuk kepada
grafik, tabel atau acuan pustaka. Abstrak ditulis dalamjarak 1 spasi dengan jumlah kata tidak
lebih dari 150 kata yang dilengkapi dengan 3 – 5 kata kunci, yaitu istilah-istilah yang
mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang dibahas dalam artikel.

d. Pendahuluan(Introduction)

Dalam pendahuluan dikemukakan suatu permasalahan/konsep/hasil penelitian


sebelumnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar dilakukannya penelitian yang akan ditulis
sebagai artikel ilmiah. Pustaka yang dirujuk hanya yang benar-benar penting dan relevan
dengan permasalahan untuk men”justifikasi” dilakukannya penelitian, atau untuk mendasari
hipotesis. Pendahuluan juga harus menjelaskan mengapa topik penelitian dipilih dan dianggap
penting, dan diakhiri dengan menyatakan tujuan penelitian tersebut.

e. Metode(Methods)

Alur pelaksanaan penelitian harus ditulis dengan rinci dan jelas sehingga peneliti lain
dapat melakukan penelitian yang sama (repeatable and reproduceable). Spesifikasi bahan-
bahan harus rinci agar orang lain mendapat informasi tentang cara memperoleh bahan
tersebut. Jika metode yang digunakan telah diketahui sebelumnya, maka acuan pustakanya
harus dicantumkan. Jika penelitian terdiri dari beberapa eksperimen, maka metode untuk
masing-masing eksperimen harus dijelaskan.

f. Hasil dan Pembahasan (Results and Discussion)

12
Hasil penelitian dalam bentuk data merupakan bagian yang disajikan untuk
menginformasikan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan. Ilustrasi hasil penelitian
dapat menggunakan grafik/tabel/gambar. Tabel dan grafik harus dapat dipahami dan diberi
keterangan secukupnya. Hasil yang dikemukakan hanyalah temuan yang bermakna dan
relevan dengan tujuan penelitian.

Temuan di luar dugaan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus mendapat
tempat untuk dibahas. Jika artikel melaporkan lebih dari satu eksperimen, maka tujuan setiap
penelitian harus dinyatakan secara tegas dalam teks, dan hasilnya harus dikaitkan satu sama
lain. Dalam Pembahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori,
perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan.
Pembahasan menjelaskan pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan dan
pemanfaatannya.

g. Simpulan dan Saran (Conclusion and Suggestion)

Simpulan merupakan penegasan penulis mengenai hasil penelitian dan pembahasan.


Saran hendaknya didasari oleh hasil temuan penelitian, berimplikasi praktis, pengembangan
teori baru (khusus untuk program doktor), dan atau penelitian lanjutan.

h. Ucapan Terimakasih (Acknowledgement)

Ucapan terima kasih dibuat secara ringkas sebagai ungkapan rasa terima kasih penulis
kepada tim promotor/tim pembimbing, dan pihak – pihak yang telah membantu dalam
penelitian serta pemberi dana.

i. Daftar Pustaka (References)

Bahan rujukan (referensi) yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya yang benar-
benar disebutkan dalam naskah artikel. Penulisan daftar rujukan secara lengkap dilakukan
pada halaman baru. Agar penulisan daftar pustaka lengkap, maka daftar dibuat sebagai tahap
penulisan paling akhir. Naskah dibaca dari awal sampai akhir, lalu ditulis dalam daftar semua
referensi yang ada dalam naskah dan daftar tersebut digunakan untuk menyusun daftar
pustaka.

Gaya penulisan pada setiap jumal tidak sama (disebut: Gaya Selingkung), sehingga
harus dipelajari dengan seksama bagaimana gaya/style dari jumal yang akan dikirimi naskah
13
artikel (baca: petunjuk bagi calon penulis). Konteks rujukan yang dicantumkan hanya yang
benar-benar ada kaitannya dengan isi penelitian. Perlu diminimalkan pencantuman referensi
dari skripsi, tesis, disertasi, abstrak, in press. Bahan rujukan berbahasa asing ditulis sesuai
dengan aslinya. Penggunaan et at, dalam bahan rujukan hanya digunakan jika jumlah penulis
terdiri lebih dari 6 orang.
Penulisan daftar pustaka masing-masing bidang ilmu mengikuti pedoman yang
dikeluarkan oleh organisasi intemasional yang menerbitkan publikasi berkala (lihat lampiran).
Dalam sistem penulisan nama dipergunakan sistem penulisan nama penulis secara
intemasional (yaitu, nama keluarga sebagai entry). Apabila nama keluarga penulis tidak jelas,
maka dituliskan nama penulis secara lengkap.

2.6.2 . Teknik Menulis Artikel

Teknik menulis artikel ilmiah adalah cara untuk mebuat artikel ilmiah yang baik dan
benar. Secara garis besar, teknik menulis artikel ilmiah dapat kita bagi menjadi 5 poin penting
berikut ini:
1. Tentukan tema. Tema harus spesifik. Semakin spesifik tema yang kita pilih, akan
semakin menarik minat baca.
2. Tetapkan tujuan penulisan. Kebanyakanartikel, terutama artikel jenis deskripsi dan
narasi, tidak menyatakan tujuan penulisan secara tersurat, melainkan tersirat.
3. Rumuskan ide pokok atau masalah. Biasanya perumusan masalah dalam bentuk
pertanyaan. Hanya saja dalam penulisan artikel deskripsi dan narasi, rumusan masalahnya
tidak tersurat tapi tersembunyi dibalik alur tulisan.
4. Kembangkan tema dan pembahasan sesuai dengan jenis artikel.
5. Buatlah kesimpulan. Kesimpulan tidak sulit untuk dibuat. Anda bisa membuatnya
dengan baik jika logika atau alur artikel anda benar.

2.6.3 Membuat Artikel agar Menarik


1. Memilih topik
Memilih topik sebenarnya tidak terlalu sulit. Hanya saja, bagi penulis pemula memilih
topik sama beratnya dengan membuat judul atau isi tulisan. Padahal, tema atau topik yang
bisa diangkat menjadi tulisan begitu banyak dan mudah kita dapatnya. Cari yang terdekat
dengan kita.Salah satu caranya bisa dengan membaca koran hari ini lalu mencari berita yang
14
Anda anggap menarik. Setelah dapat, Anda bisa menulis ulang dengan sudut pandang Anda.
Misalnya, judul berita yang Anda ambil adalah Perilaku Seks Bebas Remaja. Setelah
membaca berita tersebut, Anda bisa menulis ulang dengan pengembangan yang Anda suka.
Meski demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih topik:
1. Cari yang sedang menjadi tren.
2. Atau bisa juga kita menciptakan tren.
3. Pilih yang dekat dengan kebanyakan sasaran pembaca kita.
4. Hindari topik yang tidak kita kuasai atau menimbulkan polemik yang tak perlu.
5. Biasakan berlatih mengikuti peristiwa yang berkembang untuk bahan tulisan
2. Buat judul atau headline artikel yang kreatif dan menarik
Judul atau headline artikel yang menarik akan memungkinkan pembacanya merasa
penasaran dengan keseluruhan isi dari artikel tersebut. Jangan hanya terpaku pada kata kunci
saja, kata kunci memang penting tapi justru hal itu akan mengurangi nilai dari artikel
tersebut. Usahakan juga membuatnya se-provokatif mungkin sehingga lebih meninggalkan
kesan penasaran ke pembacanya (Suriasumantri, 1984).

3. Upayakan pembaca tertarik dari awal hingga akhir


Dari awal paragraf, gunakan situasi-situasi nyata agar pembaca dapat mengkaitkan
dengan dirinya sendiri. Gunakan deskripsi dan metafora untuk mengantarkan poin
pembicaraan, tetapi tidak perlu terlalu berlebihan. Jika dibutuhkan, upayakan menyertakan
gambar untuk mendeskripsikan suatu situasi atau contoh agar pembaca dapat dengan mudah
menyerapnya.

4. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami

Penggunaan bahasa sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh


pembaca. Lebih baik gunakan bahasa Indonesia baku sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD). Kita perlu menyadari bahwa pembaca artikel kita bisa dari kalangan
manapun. Jadi akan lebih baik jika bahasa yang kita gunakan bersifat umum.
5. Lengkapi dengan Gambar yang Menarik

Artikel yang menampilkan ilustrasi akan memiliki daya tarik tersendiri di mata
pembaca. Hal ini juga merupakan salah satu teknik untuk memperjelas maksud yang ingin
disampaikan artikel tersebut (Suyanto, 2001).

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kegiatan penelitian ilmiah dibangun atas dasar kepercayaan, baik kepercayaan dari para
peneliti maupun kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan ini akan terpelihara jika perilaku
komunitas ilmiah atas nilai tersebut mengikuti etika ilmiah yang berlaku. Masuknya hasil
penelitian yang merupakan pengetahuan individu ke dalam lingkup pengetahuan ilmiah,
terjadi setelah hasil penelitian diperesentasikan atau dikomunikasikan sehingga dapat dinilai
kebenarannya. Melalui cara ini, gagasan individu dinilai dan digunakan secara kolektif
sehingga secara bertahap akan menjadi pengetahuan ilmiah. Cara yang efektif dan dijadikan
standar dalam mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian adalah dalam
bentuk artikel ilmiah, dan dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang direview. Dalam artikel
ilmiah ini tercermin norma dan perilaku etika ilmiahnya.

Suatu artikel ilmiah adalah suatu tulisan tentang topik tertentu, yang dilandasi oleh hasil
dan pemikiran peneliti sebelumnya, yang menyertakan hasil dan gagasan penulisnya,
sehingga menjadi hasil dan gagasan yang baru. Komponen utama suatu artikel ilmiah terdiri
dari judul, abstrak, isi, dan daftar pustaka. Sedangkan aspek teknik penulisan harus
mempertimbangkan gaya penulisan yang bersifat reproduktif dan impersonal, serta teknik
notasi.

Bentuk penghargaan yang digunakan dalam komunitas ilmiah berupa pernyataan nama-
nama peneliti/penulis, ucapan terima kasih, dan acuan/rujukan/kepustakaan. Bentuk
pelanggaran yang secara nyata dikategorikan pelanggaran etika ilmiah adalah fabrikasi,
falsifikasi, dan plagiarisme.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi yang membaca. Dan dapat
menambah wawasan bagi pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arivin, E. Zaenal. 1987. Petunjuk Praktis Penyusunan Karya Tulis. Jakarta: PTGrasindo

Doyin, Mukh dan Wagiran. 2010. Bahasa Indonesia, Pengantar Penulis Karya Ilmiah.
Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Soeparno. 2005. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Makalah
Disampaikan Dalam Kegiatan Pelatihan Penulisan Bahan Kuliah (Buku Pegangan
Kuliah). Jurusan AP FIP UNY

Sudjiman, Panuti dan Dendy Sugono,Editor. 1986. Diktat. Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kelompok 24

Suherli Kusmana. 2012. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Suriasumantri, J.S., 1984. Filsafat ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Penerbit Sinar
Harapan

Suyanto. 2001. Teknik Penulisan Artikel lmiah. Makalah disampaikan dalam Lokar karya
Penulisan Jurnal Penelitian Humaniora di Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Yogyakarta; UNY: Yogyakarta Press

Tatang, M,Amirin. 2006. Menulis Karya Ilmiah (Artikel). Makalah Pelatihan Penulisan Karya
Ilmiah Bagi Guru-Guru se- Indonesia. Yogyakarta : Yogyakarta Press

17

Anda mungkin juga menyukai