Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KIMIA ANALISIS

SPEKTROFOTOMETER

Disusun oleh

Abdullah Zaky (121160142)

Ronal Hata Yanisar (121160143)

Satrio Prabowo (121160144)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan penyusun berbagai
macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan keberkahan. Dengan
kemurahan yang telah diberikan oleh Allah SWT sehingga praktikan bisa menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah Kimia Analisa ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas dalam
kurikulum pendidikan program studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri UPN “Veteran”
Yogyakarta

Melalui kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Orang tua praktikan yang telah memberikan dukungan serta doanya kepada
praktikn.

2. Wibiana Wulan Nandari,S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing materi yaitu


“spektrometer” yang telah memberikan masukan,bimbingan,kritik dan saran,serta
pengarahan kepada mahasiswa

3. Rekan-rekan dari jurusan Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta yang telah
bekerjasama dalam pembelajaran.

Harapan penyusun mudah-mudahan dari makalah Kimia Analisa ini bisa memberikan
hikmah dan manfaat untuk diri penyusun sendiri,teman-teman, serta orang lain.

Penyusun menyadari di dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian. Oleh karena itu praktikan meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan
juga memohon kritik dan saran agar kedepannya bisa lebih baik lagi dalam membuat
makalah.

Yogyakarta, 26 april 2017

Penyusun
I. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan spektrofotometer uv-vis?
2. Apa saja bagian-bagian dari spektrofotometer uv-vis beserta fungsinya?
3. Bagaimana prinsip kerja dari spektrofotometer uv-vis?
4. Bagaimana cara kerja spektrofotometer uv-vis?
5. Sebutkan cara kalibrasi dari alat spektrofotometer uv-vis

II. TUJUAN
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari alat spektrofotometer uv-vis
2. Agar dapat mengetahui bagian serta fungsi dari alat spektrofotometer uv-vis
3. Agar dapat mengetahui prinsip kerja alat spektrofotometer uv-vis
4. Agar dapat mengetahui cara kerja alat spektrofotometer uv-vis

BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Spektrofotometer UV-Vis


Spektrofotometer UV-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi,
reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Spektrofotometer UV-Vis menggunakan cahaya sebagai tenaga yang mempengaruhi substansi
senyawa kimia. Cahaya yang digunakan merupakan foton yang bergetar dan menjalar secara
lurus dan merupakan tenaga listrik dan magnet yang keduanya saling tagak lurus. Tenaga
foton bila mmepengaruhi senyawa kimia, maka akan menimbulkan tanggapan (respon),
sedangkan respon yang timbul untuk senyawa organik ini hanya respon fisika atau Physical
event. Tetapi bila sampai menguraikan senyawa kimia maka dapat terjadi peruraian senyawa
tersebut menjadi molekul yang lebih kecil atau hanya menjadi radikal yang dinamakan
peristiwa kimia atau Chemical event.
Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan
Visible. Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya
UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau
sinar tampaknya. Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar
yang diserap oleh zat yang terapat dalam larutan tersebut.
Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari warna
yang teramati. Beberapa warna yang diamati dan warna komplementernya terdapat pada tabel
berikut ini :

Panjang gelombang Warna terlihat Warna komplementer


<400 Ultraviolet -
400-450 Violet Kuning
450-490 Biru Jingga
490-550 Hijau Merah
550-580 Kuning Ungu
580-650 Jingga Biru
650-700 Merah Hijau
>700 Inframerah

Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang berputar
pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan melewati kuvet berisi blanko,
sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan sampel akan
diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat
perubahan voltase dari sumber cahaya.

II. Bagian-Bagian Spektrofotometer

Gambar Spektrofotometer

1. Sumber cahaya
Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan
berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer:
a) UV menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hydrogen (160-
375 nm)
b) VIS menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram (lampu
pijar) menghasilkan spectrum kontiniu 320-2500 nm
c) UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator
d) Infra merah, lampu pada panjang gelombang IR.
e) Lampu Tungsten (Wolfram) : Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel
pada daerah tampak. Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa.
Memiliki panjang gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa
garis lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000 jam pemakaian.
2. Monokromator, terdiri atas :
a) Prisma, berfungsi mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin
supaya di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b) Kisi difraksi, berfungsi menghasilkan penyebaran dispersi sinar secara merata,
dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi
difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c) Celah optis, berfungsi untuk mengarahkan sinar monokromatis yang
diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka
radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang
yang diharapkan.
d) Filter, berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang
diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang
yang dipilih.
e) Monokromator, berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu
mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya
monaokromatis. Jenis monokromator yang saat ini banyak digunakan adalan
gratting atau lensa prisma dan filter optik. Jika digunakan grating maka cahaya
akan dirubah menjadi spektrum cahaya. Sedangkan filter optik berupa lensa
berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai dengan warnya lensa yang
dikenai cahaya. Ada banyak lensa warna dalam satu alat yang digunakan sesuai
dengan jenis pemeriksaan.

3. Kompartemen sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. Kuvet merupakan
wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalisis.
Kuvet yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
a. Permukaannya harus sejajar secara optis
b. Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan
c. Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia
d. Tidak rapuh
e. Bentuknya sederhana
UV, VIS dan UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya
terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki
kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat
menyerap UV sehingga penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS).
Cuvet biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm.
IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada dua
lempeng natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel
natrium klorida. Sel ini akan dipecahkan untuk mengambil kembali larutan yang dianalisis,
jika sampel yang dimiliki sangat sedikit dan harganya mahal.

4. Detektor
Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya
menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :
a) Kepekaan yang tinggi
b) Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
c) Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
d) Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi. Signal listrik yang
dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi
Macam-macam detector:
a) Detektor foto (Photo detector)
b) Photocell
c) Phototube
d) Hantara Foto
e) Dioda Foto
f) Detektor Panas

5. Read Out
Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang
berasal dari detektor.

III. Prinsip Kerja Spektrofotometer

Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hokum Lambert-Beer, bila cahaya


monokromatik (I0),melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia),
sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Transmitans adalah
perbandingan intensitas cahaya yang di transmisikan ketika melewati sampel (It) dengan
intensitas cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (Io). Persyaratan hokum Lambert-
Beer antara lain : Radiasi yang digunakan harus monokromatik, rnergi radiasi yang di
absorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia, sampel (larutan) yang mengabsorpsi
harus homogeny, tidak terjadi flouresensi atau phosphoresensi, dan indeks refraksi tidak
berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan harus pekat (tidak encer).

IV. Cara Kerja Spektrofotometer

Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk cairan berwarna. Sehingga sampel yang akan
diidentifikasi harus diubah dalam senyawa kompleks. Analisis unsur berasal dari jaringan
tanaman, hewan, manusia harus diubah dalam bentuk larutan, misalnya destruksi campuran
asam (H2SO4+ HNO3 + HClO4) pada suhu tinggi. Larutan sample diperoleh dilakukan
preparasi tahap berikutnya dengan pereaksi tertentu untuk memisahkan unsur satu dengan
lainya, misal analisis Pb dengan ekstraksi dithizon pada pH tertentu. Sampel Pb direaksikan
dengan amonium sitrat dan natriun fosfit, pH disesuaikan dengan penambahan amonium
hidroksida kemudian ditambah KCN dan NH2OH.HCl dan ekstraksi dengan dithizon.
Spectra elektronik senyawaan dalam fasa uap kadang-kadang menunjukkan struktur
halus vibrasi yang dapat teramati, namun dalam fasa-fasa mampat, tingkat energy molekul
demikian terganggu oleh tetanggga-tetangga dekatnya, sehingga sering kali hanya tampak
pita lebar. Semua molekul dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-tampak karena mereka
mengandung electron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke tingkat
energy yang lebih tinggi. Panjang gelombang pada absorpsi akan terjadi bergantung pada
betapa kuatnya electron itu terikat dalam molekul.
Electron dalam suatu ikatan kovalen tunggal terikat dengan kuat, dan diperlukan
radiasi berenergi tinggi atau panjang gelombang pendek, untuk eksitasinya. Misalnya, alkana,
yang hanya mengandung ikatan tunggal C – H dan C – C tidak menunjukkan serapan di atas
160 nm. Metana menunjukkan suatu puncak pada 122 nm yang ditandai sebagai *. Ini berarti
bahwa suatu electron dalam orbital ikatans-stransisi (bonding) sigma dieksitasikan ke orbital
anti ikatan (antibonding) sigma. Jika suatu molekul mengandung sebuah atom seperti klor
yang mempunyai pasangan electron menyendiri, sebuah electron tak terikat (nonbonding)
dapat dieksitasikan ketingkat energy yang lebih tinggi. Karena electron nonbonding tak
terikat terlalu kuat seperti electron bonding sigma, maka absorbsinya terjadi pada panjang
gelimbang yang lebih panjang.
Elektron dalam ikatan rangkap dan ganda tiga agak mudah dieksitasikan ke orbital
yang lebih tinggi. Suatu transisi * bila sebuah electron pi ditingkatkan dari suatup-
pdilambangkan dengan orbital bonding-pi ke suatu orbital antibonding pi. Penyerapan energy
dalam transisi semacam itu biasanya lebih intensif daripada dalam *. Dalam molekul
tergonjugasi (yakni molekul yang memilikis-stransisi ikatan-ikatan rangkap berselang seling
dengan ikatan rangkap) absorbs bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang.
DAFTAR PUSTAKA

 http://organiksmakma3b30.blogspot.co.id/2013/04/spektrofotometri.html
 http://pangestu-ayupangestu.blogspot.co.id/2011/12/spektrofotometer-uv-vis-dan.html
 http://anekakimia.blogspot.co.id/2011/06/instrumen-kimia-uv-vis.html
 http://nuryadin-abdillah.blogspot.co.id/2012/09/prinsip-kerja-instrumen-s
pektroskopi.html

Anda mungkin juga menyukai