Anda di halaman 1dari 3

 Akses air minum layak di Indonesia 72% (survei sosial ekonomi nasional, BPS)

 Microfiltration vs Ultrafiltration
Konfigurasi , material, fungsinya sama. Yang membedakan adalah lubang pori2
membran. Microfiltration >50 nm atau 0,05 µm, Ultrafiltration <2 nm.
MF dapat mereduksi TSS, kekeruhan, protozoa, oocysts, cysts, beberapa bakteri, dan
virus.
UF dapat mereduksi kesadahan (mineral), dan virus.
(Wenten, 1999. Teknologi membran industri)
Dipilih Microfiltration karena tujuannya untuk memproduksi air bersih, bukan air
minum. Dimana jika dibandingkan harganya, membran MF lebih murah dari membran
UF.
Dari website alibaba, untuk membran buatan shanghai morui environment, harga MF
60-100 $, sedangkan UF 280-450$.

 Alat tahan lama -> bahan polimer


 Laju produksi 8,33 liter per setiap menitnya termasuk rendah.
Menurut samco tech (perusahaan dalam bidang water treatment) , small flows <20 gpm
atau 75,7 liter/min. Makin kecil flowrate, cost makin murah.
 TSS (total suspended solid), banyaknya solid yang tersuspensi (tidak larut). Penyebab
kekeruhan (tanah liat, logam oksida, sulfida, ganggang, lumpur, jamur, bakteri.
Tds (todal dissolved solid), banyaknya solid yang terlarut (mineral berupa garam,
kalsium, magnesium, kalium, karbonat, dll)
(Kompasiana, Perbedaan TDS dan TSS)
Spesifikasi Produk
 Nilai BOD = 20 mg/l
BOD menunjukkan jml oksigen terlarut yg diperlukan (dikonsumsi) mikroorganisme
utk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dlm kondisi aerobik. Air yang
tercemar mikroorganisme kadar O2nya rendah karena O2 digunakan mikroorganisme
untuk makanan dan mghslkn energi
Nilai BOD maks 50 mg/l, menurut peraturan menteri negara lingkungan hidup no 3
tahun 2010 (bisakimia.com)
Penentuan BOD menggunakan uji BOD 5 hari standar. Caranya menghitung
Dissolved Oxygen (DO) sampel air pada hari 0 kemudian diinkubasi selama 5 hari
lalu dihitung lagi. DO0-DO5 = BOD
 Nilai COD = 30 mg/l
COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan
organik secara kimia. Merupakan ukuran pencemaran air dari zat2 organik

 Standar menurut KEPMENKESRI (kementerian kesehatan republik indonesia)


No.907/MENKES/SK/VII/2002

Kadar TDS Menurut WHO


Kadar TDS memang dibuat agak besar 250 mg/l karena jika TDS << artinya tidak ada
kandungan mineral di dalam air yg diproduksi, shg bisa menyebabkan :
1. Kekurangan kadar kalium dalam badan, dimana tanpa kalium saraf tidak berfungsi.
2. Kekurangan zat kalsium (Ca), akan menyebabkan gejala sebagai berikut : banyak
keringat, gelisah, sesak napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan,
sembelit, susah buang air, insomnia (susah tidur), kram, dan sebagainya.
3. Kekurangan kadar Magnesium (Mg), dimana kekurangan magnesium dapat
memicu: kekakuan atau kejang pada salah satu pembuluh koroner arteri, sehingga
mengganggu peredaran darah dan dapat menyebabkan serangan jantung.
4. Sering buang air kecil dan dalam jumlah yang banyak karena badan kita tidak bisa
menyerap air yang tidak mengandung mineral.
5. Kurangnya kemampuan tubuh memproduksi darah.
(Nazava.com)

Spesifikasi Alat

 Bahan polyolefin, karena :


1. Tidak mengeluarkan zat yg berbahaya jika dibakar
2. Tidak terdegradasi oleh larutan asam dan basa
3. Mudah dibersihkan dan tidak mudah robek
4. Terdiri dari beberapa ukuran pori
 Ukuran pori 0,05 μm (paling kecil) dan tebal membran 100 μm (dipilih antara 10-150
μm).
(Jurnal pengolahan air baku menjadi air minum dengan teknologi membran MF dan
UF, Teknik lingkungan ITS, Mahardani dan kuuma)
 Tekanan Proses 1,5 bar (Penelitian Susilowati, 2005. Studi Pengolahan lindi LPA
Benowo dengan menggunakan Koagulan biji kelor, TekLing ITS)

Anda mungkin juga menyukai