LP & Askep Artritis
LP & Askep Artritis
ASAM URAT
Asam urat adalah senyawa sukar larut dalam air yg merupakan hasil akhir
metabolisme purin. Secara alamiah purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada
semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kekacangan)
atau hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Juga dalam minuman beralkohol dan makanan
kaleng.
Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk
kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan
nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel
tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua
makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan)
atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).
Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh
berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan
senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85
persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin
dari makanan hanya sekitar 15 persen.
2. Penyebab
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan sekunder. Pada
penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan
dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa
juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat
karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin
adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel)
dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang,
polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya
adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi.
Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar
benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda
keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.Setiap orang
dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya.
Penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah disebut dengan
artritis gout atau artritis pirai. Artritis gout yang akut disebabkan oleh reaksi radang
jaringan terhadap pembentukan kristal urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat
penyakit dan gambaran klinis bersifat khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat
langsung ditegakkan.
Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada perempuan
persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause.
Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada
wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.
Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai hormon
estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria,
asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon
estrogen tersbut.
Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam
uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat
menopause, barulah perempuan terkena asam urat.
Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan
akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih
Kadar Normal
Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat
normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam
urat diatas normal disebut hiperurisemia.
Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau
seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin
lama makin tinggi.
Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar.
Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar
asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada
setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul
gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.
3. Gambaran Klinis
Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-ulang.
Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat
monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan,
nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak
(akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling sering pada
serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi
artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral.
Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi,
siang hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam
penderita mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini
datang, penderita akan merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena
selimut atau bahkan hembusan angin.
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap pertama
disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan
artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam
waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya
keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak
melakukan pemeriksaan lanjutan.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada
keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu
antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang
sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini
menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau
menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati
masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki
tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering
mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan
berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta
jumlah sendi yang terserang makin banyak.
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila
penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi
benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus.
Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit
dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan
tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan
mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.
4. Faktor Risiko
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola
makan, kegemukan, dan suku bangsa.
Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di
Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan
di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah
Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.
Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang
sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi
juga mengakibatkan asam urat.
Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah.
Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin
yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting,
ikan teri.
KALAU menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi,
kita perlu memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu
dikonsumsi apakah merupakan pemicu asam urat. Pada orang gemuk, asam urat
biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya
dianjurkan menurunkan berat badan.
Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa
kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan
tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau
akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.
Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga
kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner.
Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk
menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain.
5. Penatalaksanaan
Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula
penyembuhannya. Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid
(antirematik) dan obat penurun kadar asam urat (obat yang
mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam urat lewat kemih (probenecid) atau obat
yang menurunkan produksi asam urat (allopurinol)).
Pengaturan diet
Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin.
Padahal walau tinggi kolesterol dan purin, makanan tersebut sangat berguna bagi tubuh,
terutama bagi anak-anak pada usia pertumbuhan. Kolesterol penting bagi prekusor
vitamin D, bahan pembentuk otak, jaringan saraf, hormon steroid, garam-garaman
empendu dan membran sel.Orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak makan
berlebihan. Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya
membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi
makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin.
Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan)
adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-
kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun
pepaya, kangkung.
Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram
makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl
dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk
mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta
disarankan untuk banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih
terdapat gejala-gejala peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutin
memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat
akan terus berlanjut.
Singkatnya:
Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari
makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan
makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh
makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut,
maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-
buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang
terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.
Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin,
tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan
kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat
adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak
purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga
kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada
potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang
dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.
Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar
biasa pada malam dan pagi.
Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu
membuang purin yang ada dalam tubuh.
Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin)
Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.
Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.
Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol,
buncis.
Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur,
tape, tuak.
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 17 oktober 2011
A. RIWAYAT KLIEN/DATA BIOGRAFIS
Nama : Ny. D
Alamat : Marjosari
Tlp. : -
Tempat/tanggal lahir : Malang, 02 Februari 1950
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Orang yang paling dekat dihubungi : Anak
B. RIWAYAT KELUARGA
Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
X : Meninggal
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Status pekerjaan saat ini : Ny. J bekerja sebagai penjual pastel
Pekerjaan sebelumnya : Swasta
Sumber-sumber Pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : sumber
pendapatan diperoleh dari penghasilannya sebagai penjual pastel. Sumber
pendapatan lainnya diperoleh dari anak yang juga bekerja sebagai wiraswasta.
Ny. D sudah 7 tahun menjanda dan tinggal bersama 3 orang anak.
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Tipe tempat tinggal : Rumah permanen
Jumlah kamar : 4 kamar
Jumlah orang yang tinggal di rumah : 4 orang
Derajad privasi : Keluarga dapat menjaga rahasia keluarga mereka.
Keluarga tidak pernah menceritakan masalah pribadi
keluarga pada orang lain
E. RIWAYAT REKREASI
Hobi/minat : memasak
Keanggotaan organisasi : tidak ada
Liburan/perjalanan : Ny. D jarang mengadakan acara liburan keluarga.
Bila ada waktu senggang / libur, digunakannya
untuk beristirahat atau menonton televisi.
I. OBAT-OBATAN
Nama : diklofenak disodium
Bagaimana/kapan menggunakannya : klien minum obat-obatan tersebut hanya
saat asam uratnya meninggi. Bila asam uratnya tidak tingi/
dalam batas normal, klien tidak minum obat-obatan tersebut.
J. ALERGI
Obat-obatan : Klien tidak pernah / tidak punya riwayat alergi terhadap
obat-obatan.
Makanan : Klien tidak pernah / tidak punya riwayat alergi terhadap
makanan.
Kontak substansi : Klien tidak pernah / tidak punya riwayat alergi terhadap
benda atau debu.
Faktor lingkungan : Lingkungan klien tidak menimbulkan alergi bagi klien.
K. NUTRISI
Diet khusus/pembatasan makanan : Klien membatasi makanan yang tinggi
kolesterol. Klien tidak pernah makan makanan yang berlemak
tinggi.
Riwayat peningkatan atau penurunan berat badan : Sebelum klien menderita
asam urat, berat badan klien termasuk overweight. Namun
setelah klien menderita penyakit asam urat, berat-badan klien
turun.
Pola konsumsi makanan : Makanan Ny. D disendirikan, tidak dijadikan satu
dengan anggota keluarga lainnya karena Ny. D menghindari
makanan yang tinggi kolesterol dan berlemak tinggi.
Masalah yang mempengaruhi masukan makanan : Tidak ada masalah dalam
pemenuhan kebutuhan makan klien. Semua dapat tercukupi
dengan baik oleh kluarga Ny. D.
M. TINJAUAN SISTEM
Keadaan Umum : Keadaan umum klien cukup baik
Tingkat kesadaran : composmentis
Skala Koma Glasgow : 456
Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 90 x/mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
Suhu : 36,4 oC
Integumen
Lesi / Luka : ya ◙ tidak
Pruritus : ya ◙ tidak
Perubahan pigmentasi : ya ◙ tidak
Perubahan tekstur : ya ◙ tidak
Sering memar : ya ◙ tidak
Perubahan rambut : ◙ ya tidak
Perubahan kuku : ya ◙ tidak
Pemajanan lama terhadap matahari: ◙ ya tidak
Hemopoetik
Perdarahan / memar abnormal : ya ◙ tidak
Pembengkakan kelenjar limfa : ya ◙ tidak
Anemia : ya ◙ tidak
Kepala
Sakit kepala : ya ◙ tidak
Trauma masa lalu : ya ◙ tidak
Pusing : ya ◙ tidak
Gatal pada kulit kepala : ya ◙ tidak
Mata
Perubahan penglihatan : ◙ ya tidak
Kaca mata / lensa kontak : ya ◙ tidak
Nyeri : ya ◙ tidak
Air mata berlebihan : ya ◙ tidak
Pruritus : ya ◙ tidak
Bengkak sekitar mata : ya ◙ tidak
Kabur : ◙ ya tidak
Fotofobia : ya ◙ tidak
Riwayat infeksi : ya ◙ tidak
Konjungtiva : anemis ◙ tidak anemis
Sklera : ikterik ◙ tidak
Telinga
Perubahan pendengaran : ya ◙ tidak
Tinitus : ya ◙ tidak
Vertigo : ya ◙ tidak
Riwayat infeksi : ya ◙ tidak
Hidung dan sinus
Rinorea : ya ◙ tidak
Epistaksis : ya ◙ tidak
Obstruksi : ya ◙ tidak
Nyeri pada sinus : ya ◙ tidak
Riwayat infeksi : ya ◙ tidak
Mulut dan tenggorokan
Sakit tenggorok : ya ◙ tidak
Lesi / ulkus : ya ◙ tidak
Kesulitan menelan : ya ◙ tidak
Perdarahan gusi : ya ◙ tidak
Karies : ya ◙ tidak
Riwayat infeksi : ya ◙ tidak
Pola menggosok gigi : ◙ ya tidak
Leher
Kekakuan : ya ◙ tidak
Nyeri / nyeri tekan : ya ◙ tidak
Benjolan / massa : ya ◙ tidak
Keterbatasan gerak : ya ◙ tidak
Pernafasan
Batuk : ya ◙ tidak
Sesak nafas : ya ◙ tidak
Hemoptisis : ya ◙ tidak
Sputum : ya ◙ tidak
Asma / alergi pernafasan : ya ◙ tidak
Suara nafas : ◙ vesikuler bronchial bronco vesikuler
Suara nafas tambahan : ronchi wheezing
Kardiovaskuler
Nyeri dada : ya ◙ tidak
Palpitasi : ya ◙ tidak
Sesak nafas : ya ◙ tidak
Gastrointestinal
Nyeri ulu hati : ya ◙ tidak
Mual / muntah : ya ◙ tidak
Hematemesis : ya ◙ tidak
Perubahan nafsu makan : ya ◙ tidak
Benjolan massa : ya ◙ tidak
Diare : ya ◙ tidak
Konstipasi : ya ◙ tidak
Melena : ya ◙ tidak
Hemoroid : ya ◙ tidak
Perdarahan rectum : ya ◙ tidak
Pola defekasi spt biasanya : ◙ ya tidak
Perkemihan
Frekwensi : 8 – 9 kali / hari
Menetes : ya ◙ tidak
Hematuria : ya ◙ tidak
Poliuria : ya ◙ tidak
Nokturia : ya ◙ tidak
Inkontinensia : ya ◙ tidak
Nyeri saat kambuh : ya ◙ tidak
Batu infeksi : ya ◙ tidak
Muskuloskeletal
Nyeri persendian : ya ◙ tidak
Kekakuan : ya ◙ tidak
Pembengkakan sendi : ya ◙ tidak
Kram : ya ◙ tidak
Kelemahan otot : : ya ◙ tidak
Masalah cara berjalan : ya ◙ tidak
Sistem saraf pusat
Sakit kepala : ya ◙ tidak
Paralysis : ya ◙ tidak
Paresis : ya ◙ tidak
Masalah koordinasi : ya ◙ tidak
Tic/tremor/spasme : ya ◙ tidak
Parasteisia : ya ◙ tidak
Cedera kepala : ya ◙ tidak
Masalah memori : ◙ ya tidak
Sistem endokrin
Goiter : ya ◙ tidak
Polifagia : ya ◙ tidak
Polidipsia : ya ◙ tidak
Poliuria : ya ◙ tidak
N. Status Fungsional
Indeks kartz (aktivitas kehidupan sehari-hari) :
NO KRITERIA KETERANGAN
1. Makan Mandiri
Frekuensi : 2-3 kali/hari
Jumlah : 1 piring
Jenis : Nasi, sayur, lauk pauk (tempe,
tahu)
2. Minum Mandiri
Frekuensi : 7-8 gelas/hari
Jumlah : ± 3000 cc/hari
Jenis : air putih
3. Berpindah dari kursi roda ke Dapat dilakukan mandiri tanpa
tempat tidur, sebaliknya bantuan baik verbal maupun bantuan
orang lain
4. Personal toilet (cuci muka, Mandiri
menyisir rambut, gosok Frekuensi : 2 kali/hari
gigi)
5. Keluar masuk toilet Mandiri tanpa bantuan orang lain
(mencucu pakaian, menyeka
tubuh, menyiram)
6. Mandi Mandiri
Frekuensi : 2 kali/hari
7. Jalan di permukaan datar Mandiri tanpa bantuan orang lain
8. Naik turun tangga Mampu
9. Mengenakan pakaian Mandiri
10. Kontrol Bowel (BAB) Kontinen
Frekuensi : 1 kali/hari
Konsistensi : padat lembek
Posisi klien duduk (jongkok) saat
BAB
11. Kontrol Bledder (BAK) Kontinen
Frekuensi : 5 kali/hari
Warna : kuning bening
Kesimpulan :
Dari pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. D maka hasilnya adalah Ny. D
termasuk dalam indeks “A” yaitu kemandirian dalam semua hal : makan,
kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian, dan mandi.
Kesimpulan :
Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa Ny. D memiliki kesalahan
0 – 2 yang artinya fungsi intelektual utuh, sehingga Ny. D dapat dikatakan
tidak memiliki kerusakan intelektual.
Jumlah 25
Kesimpulan :
Total nilai 25 yang artinya klien mengalami demensia, depresi, dan gangguan
kognitif ringan.
Scor Uraian
e
B. Pesimisme
Saya merasa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu
tidak dapat membaik
Saya merasa tidak punya apa-apa dan memandang ke
masa depan
Saya merasa kecil hati tentang masa depan
◙ Saya tidak begitu pesimis/kecil hati tentang masa depan
Scor Uraian
e
C. Rasa kegagalan
Merasa benar – benar gagal sebagai orang tua
(suami/istri)
Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat
saya lihat kegagalan
Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
◙ Tidak merasa gagal
Scor Uraian
e
D. Ketidakpuasan
Tidak puas dengan segalanya
Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
Tidak menyukai cara yang saya gunakan
◙ Tidak merasa tidak puas
Scor Uraian
e
E. Rasa bersalah
Merasa seolah sangat buruk/tidak berharga
Merasa sangat bersalah
Merasa buruk /tidak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik
◙ Tidak merasa benar – benar bersalah
Scor Uraian
e
F. Tidak menyukai diri sendiri
Saya benci diri saya sendiri
Saya muak dengan diri saya sendiri
Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
◙ Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri
Scor Uraian
e
G. Membahayakan diri sendiri
Saya akan bunuh diri jika punya kesempatan
Saya punya rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
Saya merasa lebih baik mati
◙ Saya tidak punya pikiran tentang membahayakan diri
sendiri
Scor Uraian
e
H. Menarik diri dari social
Saya telah kehilangan minat pada orang lain dan tidak
peduli pada mereka semuanya
Saya telah kehilangan minat pada orang lain dan
mempunyai sedikit perasaan pada mereka
Saya kurang berminat pada orang lain daripada
sebelumnya
◙ Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
Scor Uraian
e
I. Keragu – raguan
Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat
keputusan
◙ Saya berusaha mengambil keputusan
Saya membuat keputusan yang baik
Scor Uraian
e
J. Perubahan gambaran diri
Merasa saya jelek/tmapak menjijikkan
Merasa ada perubahan permanen pada penampilan
Saya khawatir tampak tua dan tidak menarik
◙ Saya tidak merasa tampak lebih buruk daripada
sebelumnya
Scor Uraian
e
K. Kesulitan kerja
Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
Memerlukan upaya tambahan untuk memulai malakukan
sesuatu
◙ Saya dapat bekerja sebaik – baiknya
Scor Uraian
e
L. Keletihan
Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
◙ Saya merasa lelah dari biasanya
Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya
Scor Uraian
e
M. Anoreksia
Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
Nafsu makan saya sangat buruk sekali
◙ Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
Kesimpulan :
Dari pengkajian Inventaris Depresi Beck (IDB) didapatkan nilai 3. Artinya Ny. D
tidak mengalami depresi karena rentang nilai 0-4 menunjukkan tidak ada depresi
atau depresi minimal.
Q. DATA PENUNJANG
Tekanan darah 120/80 mmHg
Asam urat 5,7: mg/dL
ANALISA MASALAH
No DATA MASALAH
1. Ds: Ny. D mengatakan mengeluh sakit Nyeri berhubungan dengan
kepala dan badan terasa nyeri/pegal- peningkatan tekanan vaskuler
pegal serebral
Do: Tekanan darah 120/80 mmHg
Klien tampak lemas
Skala nyeri 4
Wajah grimace
Gula darah : 265 mg/dL
2. Ds: Ny. D mengatakan bahwa ia tidak Ancietas berhubungan dengan
mengetahui bahwa penyakit asam kurang pengetahuan dan
urat berbahaya jika dibiarkan tanpa informasi tentang penyakitnya
adanya kontrol, ia juga tidak
mengetahui tanda-tanda terjadinya
peningkatan asam urat, yang
diketahuinya hanya kepala pusing
dan badan pegal-pegal dan kadang
hal tersebut menimbulkan
kecemasan bagi Ny. D
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral
Ancietas berhubungan dengan kurang pengetahuan dan informasi tentang
penyakitnya
Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis) berhubungan dengan
tingginya kadar kolesterol