Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN

ASAM URAT

1. Pengertian Asam Urat

Asam urat adalah senyawa sukar larut dalam air yg merupakan hasil akhir
metabolisme purin. Secara alamiah purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada
semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kekacangan)
atau hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Juga dalam minuman beralkohol dan makanan
kaleng.

Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk
kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan
nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel
tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua
makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan)
atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).
Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh
berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan
senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85
persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin
dari makanan hanya sekitar 15 persen.

2. Penyebab

Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan sekunder. Pada
penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan
dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa
juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat
karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin
adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel)
dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.

Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang,
polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya
adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi.
Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar
benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda
keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.Setiap orang
dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya.

Penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah disebut dengan
artritis gout atau artritis pirai. Artritis gout yang akut disebabkan oleh reaksi radang
jaringan terhadap pembentukan kristal urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat
penyakit dan gambaran klinis bersifat khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat
langsung ditegakkan.

Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi


beberapa syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali, seperti mempunyai
gejala yang khas penyakit gout, mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit
gout, ditemukan asam urat dalam kadar tinggi dalam darahnya, dan hasil pemeriksaan
mikroskopik dari cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam
urat yang berbentuk jarum.

Lebih banyak pria

Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada perempuan
persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause.

Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada
wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.

Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai hormon
estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria,
asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon
estrogen tersbut.

Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam
uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat
menopause, barulah perempuan terkena asam urat.

Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan
akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih
Kadar Normal

Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik


dan Teknik Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl.
Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan
menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan
mengalami hiperurisemia.

Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat
normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam
urat diatas normal disebut hiperurisemia.

Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau
seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin
lama makin tinggi.

Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar.
Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar
asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada
setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul
gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.

3. Gambaran Klinis

Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-ulang.

Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat
monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan,
nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak
(akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling sering pada
serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi
artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral.

Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi,
siang hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam
penderita mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini
datang, penderita akan merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena
selimut atau bahkan hembusan angin.

Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap pertama
disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan
artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam
waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya
keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak
melakukan pemeriksaan lanjutan.

Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita terserang


penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat waktunya dan sembuh sendiri,
sering penderita berobat ke tukang urut dan waktu sembuh menyangka hal itu
disebabkan hasil urutan/pijatan. Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan
pertama kali ini akan hilang sendiri.

Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada
keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu
antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang
sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini
menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau
menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.

Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati
masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki
tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering
mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan
berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta
jumlah sendi yang terserang makin banyak.

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila
penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi
benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus.
Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit
dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan
tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan
mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

4. Faktor Risiko

Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola
makan, kegemukan, dan suku bangsa.
Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di
Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan
di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah
Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.

Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang
sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi
juga mengakibatkan asam urat.

Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah.
Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin
yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting,
ikan teri.

KALAU menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi,
kita perlu memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu
dikonsumsi apakah merupakan pemicu asam urat. Pada orang gemuk, asam urat
biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya
dianjurkan menurunkan berat badan.
Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa
kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan
tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau
akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.

Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga
kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner.
Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk
menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain.

5. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan artritis gout:


a. Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena).
b. Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).

Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah:

 Mengobati serangan akut secara baik dan benar


 Mencegah serangan ulangan artritis gout akut
 Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat
 Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada
jantung, ginjal dan pembuluh darah.
 Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.

Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula
penyembuhannya. Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid
(antirematik) dan obat penurun kadar asam urat (obat yang
mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam urat lewat kemih (probenecid) atau obat
yang menurunkan produksi asam urat (allopurinol)).

Pengaturan diet

Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin.
Padahal walau tinggi kolesterol dan purin, makanan tersebut sangat berguna bagi tubuh,
terutama bagi anak-anak pada usia pertumbuhan. Kolesterol penting bagi prekusor
vitamin D, bahan pembentuk otak, jaringan saraf, hormon steroid, garam-garaman
empendu dan membran sel.Orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak makan
berlebihan. Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya
membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi
makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin.

Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak mengandung


purin tinggi. Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:
Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan)
adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin,
herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam
kaleng.

Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan)
adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-
kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun
pepaya, kangkung.

Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram
makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.

Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl
dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk
mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta
disarankan untuk banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih
terdapat gejala-gejala peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutin
memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat
akan terus berlanjut.

Singkatnya:

Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari
makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan
makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh
makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut,
maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-
buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang
terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.

Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin,
tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan
kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat
adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak
purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga
kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada
potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang
dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.

Gejala Asam Urat

 Kesemutan dan linu


 Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur

 Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar
biasa pada malam dan pagi.

Solusi Mengatasi Asam Urat

 Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar


normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
 Kontrol makanan yang dikonsumsi.

 Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu
membuang purin yang ada dalam tubuh.
Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin)

 Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.
 Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.

 Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.

 Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.

 Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti


tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo,
emping.

 Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol,
buncis.

 Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa.

 Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur,
tape, tuak.
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 17 oktober 2011
A. RIWAYAT KLIEN/DATA BIOGRAFIS
Nama : Ny. D
Alamat : Marjosari
Tlp. : -
Tempat/tanggal lahir : Malang, 02 Februari 1950
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Orang yang paling dekat dihubungi : Anak

B. RIWAYAT KELUARGA
Genogram

Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
X : Meninggal

C. RIWAYAT PEKERJAAN
Status pekerjaan saat ini : Ny. J bekerja sebagai penjual pastel
Pekerjaan sebelumnya : Swasta
Sumber-sumber Pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : sumber
pendapatan diperoleh dari penghasilannya sebagai penjual pastel. Sumber
pendapatan lainnya diperoleh dari anak yang juga bekerja sebagai wiraswasta.
Ny. D sudah 7 tahun menjanda dan tinggal bersama 3 orang anak.
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Tipe tempat tinggal : Rumah permanen
Jumlah kamar : 4 kamar
Jumlah orang yang tinggal di rumah : 4 orang
Derajad privasi : Keluarga dapat menjaga rahasia keluarga mereka.
Keluarga tidak pernah menceritakan masalah pribadi
keluarga pada orang lain

E. RIWAYAT REKREASI
Hobi/minat : memasak
Keanggotaan organisasi : tidak ada
Liburan/perjalanan : Ny. D jarang mengadakan acara liburan keluarga.
Bila ada waktu senggang / libur, digunakannya
untuk beristirahat atau menonton televisi.

F. SUMBER/SISTEM PENDUKUNG YANG DIGUNAKAN


Dokter : keluarga menggunakan jasa dokter dalam
menangani masalah kesehatan keluarganya.
Rumah sakit : keluarga jarang berobat langsung ke rumah
sakit, kecuali bila sakitnya parah sekali baru
dibawa ke rumah sakit.
Klinik : klinik yang digunakan keluarga adalah
puskesmas Dinoyo. Keluarga sering berobat ke
puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya.
Pelayanan kesehatan di rumah : kelarga tidak mmpunyai peralatan P3K sendiri.
Makanan yang dihindari : makanan yang manis-manis (mengandung
gula) dan tinggi kolesterol
G. DESKRIPSI HARI KHUSUS
Kebiasaan waktu tidur :
 Tidur Siang : Klien mengatakan jarang tidur siang, bila tidur siang ia
biasanya tidur jam 14.00 WIB dan bangun pukul 15.30
WIB.
 Tidur Malam : Klien tidur malam jam 21.00 WIB dan bangun jam 04.00
WIB. Frekuensi tidur klien ± 9 jam/hari.
 Kesulitan : klien tidak mengalami kesulitan tidur.

H. STATUS KESEHATAN SAAT INI


Keluhan kesehatan utama : klien mengeluh badan pegal-pegal dan kaki nay
terasa sakit sekali.
Status kesehatan umum selama 1 tahun yang lalu : satu tahun yang lalu, klien
telah menderita asam urat. Namun kondisi klien
cukup baik dan klien dapat beraktivitas seperti
biasanya.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : lima tahun yang lalu, klien
belum menderita penyakit kencing manis. Klien
mengetahui bahwa klien menderita kencing manis,
satu tahun kemudian. Klien mengetahui dari tanda
dan gejala yang dialaminya yaitu kaki terasa sakit
dan bengkak. Kemudian klien memeriksakan
kesehatannya di RS, dan klien akhirnya
mengetahui bahwa klien menderita asam urat.
Namun klien masih dapat beraktivitas seperti
biasanya.
Pengetahuan/pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan : klien masih
belum mengerti tentang penatalaksanaan dari
penyakitnya.

I. OBAT-OBATAN
Nama : diklofenak disodium
Bagaimana/kapan menggunakannya : klien minum obat-obatan tersebut hanya
saat asam uratnya meninggi. Bila asam uratnya tidak tingi/
dalam batas normal, klien tidak minum obat-obatan tersebut.

J. ALERGI
Obat-obatan : Klien tidak pernah / tidak punya riwayat alergi terhadap
obat-obatan.
Makanan : Klien tidak pernah / tidak punya riwayat alergi terhadap
makanan.
Kontak substansi : Klien tidak pernah / tidak punya riwayat alergi terhadap
benda atau debu.
Faktor lingkungan : Lingkungan klien tidak menimbulkan alergi bagi klien.

K. NUTRISI
Diet khusus/pembatasan makanan : Klien membatasi makanan yang tinggi
kolesterol. Klien tidak pernah makan makanan yang berlemak
tinggi.
Riwayat peningkatan atau penurunan berat badan : Sebelum klien menderita
asam urat, berat badan klien termasuk overweight. Namun
setelah klien menderita penyakit asam urat, berat-badan klien
turun.
Pola konsumsi makanan : Makanan Ny. D disendirikan, tidak dijadikan satu
dengan anggota keluarga lainnya karena Ny. D menghindari
makanan yang tinggi kolesterol dan berlemak tinggi.
Masalah yang mempengaruhi masukan makanan : Tidak ada masalah dalam
pemenuhan kebutuhan makan klien. Semua dapat tercukupi
dengan baik oleh kluarga Ny. D.

L. STATUS KESEHATAN MASA LALU


Penyakit masa anak-anak : Sewaktu masih anak-anak, klien tidak
mempunyai penyakit seperti saat ini.
Penyakit serius kronik : Klien menderita penyakit asam urat sejak 4
tahun yang lalu.
Trauma : Klien tidak pernah mengalami trauma selama
hidupnya.
Perawatan di rumah sakit : Klien tidak pernah dirawat di rumah sakit
Operasi : Klien tidak pernah menjalani operasi.

M. TINJAUAN SISTEM
Keadaan Umum : Keadaan umum klien cukup baik
Tingkat kesadaran : composmentis
Skala Koma Glasgow : 456
Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 90 x/mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
Suhu : 36,4 oC
Integumen
Lesi / Luka :  ya ◙ tidak
Pruritus :  ya ◙ tidak
Perubahan pigmentasi : ya ◙ tidak
Perubahan tekstur :  ya ◙ tidak
Sering memar :  ya ◙ tidak
Perubahan rambut : ◙ ya  tidak
Perubahan kuku :  ya ◙ tidak
Pemajanan lama terhadap matahari: ◙ ya  tidak
Hemopoetik
Perdarahan / memar abnormal :  ya ◙ tidak
Pembengkakan kelenjar limfa :  ya ◙ tidak
Anemia : ya ◙ tidak
Kepala
Sakit kepala : ya ◙ tidak
Trauma masa lalu :  ya ◙ tidak
Pusing : ya ◙ tidak
Gatal pada kulit kepala :  ya ◙ tidak
Mata
Perubahan penglihatan : ◙ ya  tidak
Kaca mata / lensa kontak :  ya ◙ tidak
Nyeri :  ya ◙ tidak
Air mata berlebihan :  ya ◙ tidak
Pruritus :  ya ◙ tidak
Bengkak sekitar mata :  ya ◙ tidak
Kabur : ◙ ya  tidak
Fotofobia :  ya ◙ tidak
Riwayat infeksi :  ya ◙ tidak
Konjungtiva : anemis ◙ tidak anemis
Sklera :  ikterik ◙ tidak
Telinga
Perubahan pendengaran : ya ◙ tidak
Tinitus :  ya ◙ tidak
Vertigo :  ya ◙ tidak
Riwayat infeksi :  ya ◙ tidak
Hidung dan sinus
Rinorea :  ya ◙ tidak
Epistaksis :  ya ◙ tidak
Obstruksi :  ya ◙ tidak
Nyeri pada sinus :  ya ◙ tidak
Riwayat infeksi :  ya ◙ tidak
Mulut dan tenggorokan
Sakit tenggorok :  ya ◙ tidak
Lesi / ulkus :  ya ◙ tidak
Kesulitan menelan :  ya ◙ tidak
Perdarahan gusi :  ya ◙ tidak
Karies :  ya ◙ tidak
Riwayat infeksi :  ya ◙ tidak
Pola menggosok gigi : ◙ ya  tidak
Leher
Kekakuan : ya ◙ tidak
Nyeri / nyeri tekan :  ya ◙ tidak
Benjolan / massa :  ya ◙ tidak
Keterbatasan gerak :  ya ◙ tidak
Pernafasan
Batuk :  ya ◙ tidak
Sesak nafas :  ya ◙ tidak
Hemoptisis :  ya ◙ tidak
Sputum :  ya ◙ tidak
Asma / alergi pernafasan :  ya ◙ tidak
Suara nafas : ◙ vesikuler  bronchial  bronco vesikuler
Suara nafas tambahan :  ronchi  wheezing
Kardiovaskuler
Nyeri dada :  ya ◙ tidak
Palpitasi :  ya ◙ tidak
Sesak nafas :  ya ◙ tidak
Gastrointestinal
Nyeri ulu hati :  ya ◙ tidak
Mual / muntah :  ya ◙ tidak
Hematemesis :  ya ◙ tidak
Perubahan nafsu makan :  ya ◙ tidak
Benjolan massa :  ya ◙ tidak
Diare :  ya ◙ tidak
Konstipasi :  ya ◙ tidak
Melena :  ya ◙ tidak
Hemoroid :  ya ◙ tidak
Perdarahan rectum :  ya ◙ tidak
Pola defekasi spt biasanya : ◙ ya  tidak
Perkemihan
Frekwensi : 8 – 9 kali / hari
Menetes :  ya ◙ tidak
Hematuria :  ya ◙ tidak
Poliuria : ya ◙ tidak
Nokturia :  ya ◙ tidak
Inkontinensia :  ya ◙ tidak
Nyeri saat kambuh :  ya ◙ tidak
Batu infeksi :  ya ◙ tidak
Muskuloskeletal
Nyeri persendian :  ya ◙ tidak
Kekakuan :  ya ◙ tidak
Pembengkakan sendi :  ya ◙ tidak
Kram :  ya ◙ tidak
Kelemahan otot : :  ya ◙ tidak
Masalah cara berjalan :  ya ◙ tidak
Sistem saraf pusat
Sakit kepala : ya ◙ tidak
Paralysis :  ya ◙ tidak
Paresis :  ya ◙ tidak
Masalah koordinasi :  ya ◙ tidak
Tic/tremor/spasme :  ya ◙ tidak
Parasteisia :  ya ◙ tidak
Cedera kepala :  ya ◙ tidak
Masalah memori : ◙ ya  tidak
Sistem endokrin
Goiter :  ya ◙ tidak
Polifagia : ya ◙ tidak
Polidipsia : ya ◙ tidak
Poliuria : ya ◙ tidak
N. Status Fungsional
Indeks kartz (aktivitas kehidupan sehari-hari) :
NO KRITERIA KETERANGAN
1. Makan Mandiri
Frekuensi : 2-3 kali/hari
Jumlah : 1 piring
Jenis : Nasi, sayur, lauk pauk (tempe,
tahu)
2. Minum Mandiri
Frekuensi : 7-8 gelas/hari
Jumlah : ± 3000 cc/hari
Jenis : air putih
3. Berpindah dari kursi roda ke Dapat dilakukan mandiri tanpa
tempat tidur, sebaliknya bantuan baik verbal maupun bantuan
orang lain
4. Personal toilet (cuci muka, Mandiri
menyisir rambut, gosok Frekuensi : 2 kali/hari
gigi)
5. Keluar masuk toilet Mandiri tanpa bantuan orang lain
(mencucu pakaian, menyeka
tubuh, menyiram)
6. Mandi Mandiri
Frekuensi : 2 kali/hari
7. Jalan di permukaan datar Mandiri tanpa bantuan orang lain
8. Naik turun tangga Mampu
9. Mengenakan pakaian Mandiri
10. Kontrol Bowel (BAB) Kontinen
Frekuensi : 1 kali/hari
Konsistensi : padat lembek
Posisi klien duduk (jongkok) saat
BAB
11. Kontrol Bledder (BAK) Kontinen
Frekuensi : 5 kali/hari
Warna : kuning bening

Kesimpulan :
Dari pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. D maka hasilnya adalah Ny. D
termasuk dalam indeks “A” yaitu kemandirian dalam semua hal : makan,
kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian, dan mandi.

O. STATUS KOGNITIF / AFEKTIF


Short Portable mental status questionare (SPMSQ) :
No. PERTANYAAN BENAR SALAH
1. Tanggal berapa hari ini ? ◙
2. Hari apa sekarang ? ◙
3. Apa nama tempat ini ? ◙
4. Di mana alamat anda ? ◙
5. Berapa umur anda ? ◙
6. Kapan anda lahir ? ◙
7. Siapakah Presiden RI sekarang ? ◙
8. Siapakah Presiden RI sebelumnya ? ◙
9. Siapakah nama ibu Anda ? ◙
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan ◙
3 dari setiap angka baru, semua secara
menurun
Score Total Σ= 9 Σ= 1

Kesimpulan :
Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa Ny. D memiliki kesalahan
0 – 2 yang artinya fungsi intelektual utuh, sehingga Ny. D dapat dikatakan
tidak memiliki kerusakan intelektual.

Mini mental exam (MMSE) :


No Kategori Pertanyaan Skor
1. Orientasi Tanggal berapa hari ini ? 5

2. Tempat Di negara mana kita sekarang berada? 5

3. Registrasi Coba ibu tirukan apa yang saya


ucapkan : sulastri, sunami, sumarni! 1
4. Perhatian dan Coba hitung mundur dari angka 10! 3
kalkulasi
5. Mengingat Coba ibu ulangi nama yng tadi saya 2
sebutkan!
6. Bahasa Coba ibu sebutan, benda apa ini? 2
7. Mengulang Ulangi hal berikut : tak ada jika, dan, 1
atau tetapi!
8. Perintah Ikuti perintah ini : ambil pensil dan 3
tuliskan nama ibu!
9. Membaca Baca tulisan ini! 1
10. Tulis Tuliskan satu kalimat! 1
11. Gambar Coba gambarkan benda ini! 1

Jumlah 25

Kesimpulan :
Total nilai 25 yang artinya klien mengalami demensia, depresi, dan gangguan
kognitif ringan.

Inventaris depresi beck (IDB)


Uraian
Sco
re
A. Kesedihan
Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak
dapat menghadapinya
Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat
keluar darinya
Saya merasa sedih/galau
◙ Saya tidak merasa sedih

Scor Uraian
e
B. Pesimisme
Saya merasa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu
tidak dapat membaik
Saya merasa tidak punya apa-apa dan memandang ke
masa depan
Saya merasa kecil hati tentang masa depan
◙ Saya tidak begitu pesimis/kecil hati tentang masa depan

Scor Uraian
e
C. Rasa kegagalan
Merasa benar – benar gagal sebagai orang tua
(suami/istri)
Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat
saya lihat kegagalan
Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
◙ Tidak merasa gagal

Scor Uraian
e
D. Ketidakpuasan
Tidak puas dengan segalanya
Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
Tidak menyukai cara yang saya gunakan
◙ Tidak merasa tidak puas

Scor Uraian
e
E. Rasa bersalah
Merasa seolah sangat buruk/tidak berharga
Merasa sangat bersalah
Merasa buruk /tidak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik
◙ Tidak merasa benar – benar bersalah

Scor Uraian
e
F. Tidak menyukai diri sendiri
Saya benci diri saya sendiri
Saya muak dengan diri saya sendiri
Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
◙ Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri

Scor Uraian
e
G. Membahayakan diri sendiri
Saya akan bunuh diri jika punya kesempatan
Saya punya rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
Saya merasa lebih baik mati
◙ Saya tidak punya pikiran tentang membahayakan diri
sendiri

Scor Uraian
e
H. Menarik diri dari social
Saya telah kehilangan minat pada orang lain dan tidak
peduli pada mereka semuanya
Saya telah kehilangan minat pada orang lain dan
mempunyai sedikit perasaan pada mereka
Saya kurang berminat pada orang lain daripada
sebelumnya
◙ Saya tidak kehilangan minat pada orang lain

Scor Uraian
e
I. Keragu – raguan
Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat
keputusan
◙ Saya berusaha mengambil keputusan
Saya membuat keputusan yang baik

Scor Uraian
e
J. Perubahan gambaran diri
Merasa saya jelek/tmapak menjijikkan
Merasa ada perubahan permanen pada penampilan
Saya khawatir tampak tua dan tidak menarik
◙ Saya tidak merasa tampak lebih buruk daripada
sebelumnya

Scor Uraian
e
K. Kesulitan kerja
Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
Memerlukan upaya tambahan untuk memulai malakukan
sesuatu
◙ Saya dapat bekerja sebaik – baiknya

Scor Uraian
e
L. Keletihan
Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
◙ Saya merasa lelah dari biasanya
Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya

Scor Uraian
e
M. Anoreksia
Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
Nafsu makan saya sangat buruk sekali
◙ Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya

Kesimpulan :
Dari pengkajian Inventaris Depresi Beck (IDB) didapatkan nilai 3. Artinya Ny. D
tidak mengalami depresi karena rentang nilai 0-4 menunjukkan tidak ada depresi
atau depresi minimal.

P. STATUS FUNGSI SOSIAL


APGAR keluarga
Ny. D menjawab pertanyaan dengan jawaban sebagai berikut :
1. Pertanyaan : Apakah ibu puas dengan keluarga ibu disaat ibu membutuhkan
mereka?
Jawaban : Iya. Saya puas pada keluarga saya untuk membantu pada saat
sesuatu menyusahkan saya. (adaptasi)
2. Pertanyaan : Apakah keluarga sering membicarakan masalah mereka
dengan ibu?
Jawaban : Selalu. Saya puas dengan cara keluarga saya membicarakan
sesuatu dan mengungkapkan masalah dengan saya. (hubungan)
3. Pertanyaan : Apakah keluarga selalu mendukung ibu dalam hal apapun?
Jawaban : Selalu. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas apapun.
(pertumbuhan)
4. Pertanyaan : Apakah keluarga menghibur ibu saat ibu sedih atau marah ?
Jawaban : Selalu. Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan
afek dan berespon terhadap emosi saya, seperti marah, sedih, atau
mencintai. (afek)
5. Pertanyaan : Apakah keluarga ibu selalu menyediakan waktu berkumpul
bersama?
Jawaban : Iya. Saya puas dengan cara keluarga saya menyediakan waktu
untuk bersama-sama.
Kesimpulan :
Pertanyaan dijawab dengan jawaban “iya” atau “selalu” yang berarti mendapat
masing-masing poin 2. Jadi total nilai yang didapat adalah 10, artinya Ny. D puas
dengan kehidupannya saat ini dan tidak merasa stress.

Q. DATA PENUNJANG
Tekanan darah 120/80 mmHg
Asam urat 5,7: mg/dL

ANALISA MASALAH
No DATA MASALAH
1. Ds: Ny. D mengatakan mengeluh sakit Nyeri berhubungan dengan
kepala dan badan terasa nyeri/pegal- peningkatan tekanan vaskuler
pegal serebral
Do: Tekanan darah 120/80 mmHg
Klien tampak lemas
Skala nyeri 4
Wajah grimace
Gula darah : 265 mg/dL
2. Ds: Ny. D mengatakan bahwa ia tidak Ancietas berhubungan dengan
mengetahui bahwa penyakit asam kurang pengetahuan dan
urat berbahaya jika dibiarkan tanpa informasi tentang penyakitnya
adanya kontrol, ia juga tidak
mengetahui tanda-tanda terjadinya
peningkatan asam urat, yang
diketahuinya hanya kepala pusing
dan badan pegal-pegal dan kadang
hal tersebut menimbulkan
kecemasan bagi Ny. D

Do: Klien tampak kebingungan


Klien banyak bertanya kepada
mahasiswa
3. Ds : Potensial terjadinya
Klien mengatakan kadang gula darahnya penyebaran infeksi ( sepsis)
tidak terkontrol berhubungan dengan tingginya
kadar asam urat
Do :
Tekanan darah 120/80 mmHg
Klien tampak lemas
Cholesterol : 4,7

DIAGNOSA KEPERAWATAN :
 Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral
 Ancietas berhubungan dengan kurang pengetahuan dan informasi tentang
penyakitnya
 Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis) berhubungan dengan
tingginya kadar kolesterol

PENENTUAN PRIORITAS MASALAH


Diagnosa Keperawatan : Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan
tekanan vaskuler serebral

Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


Sifat masalah : Pembenaran mengacu pada :
Ancaman kesehatan = 2 2 / 3 x 1=  Baru menunjukkan tanda dan
1
2/3 gejala peningkatan tekanan
vaskuler
Kemungkinan masalah Pembenaran mengacu pada :
dapat diiubah :  Sumber daya perawat dan
Sebagian = 1 2 1 / 2 x 2= 1 keluarga yang mau untuk
merawat dan memahami tentang
penyakit diabetes mellitus
Potensial masalah untuk Masalah dapat diubah karena
dicegah : penyakit kencing manis merupakan
Cukup = 2 2 / 3 x 1= suatu penyakit yang dapat dicegah
1
2/3 dengan menjaga keseimbangan
kadar gula dalam darah dan
menjaga makanan/pola hidup.
Menonjolnya masalah : Keluarga belum memiliki
Masalah berat segera 1 2 / 2 x 1= 1 kemampuan untuk menangani
ditangani = 2 masalah nyeri yang dialaminya
Jumlah 3 1/3

Diagnosa Keperawatan : Ancietas berhubungan dengan kurang pengetahuan dan


informasi tentang penyakitnya
Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
Sifat masalah : Ancietas merupakan masalah utama
Ancaman kesehatan = 2 yang dialami klien sehingga bila
2 /3x
klien tidak mempunyai
1 1=
pengetahuan yang cukup tentang
2/3
penyakitnya, maka klien tidak akan
bisa menangani masalahnya.
Kemungkinan masalah Masalah dapat diatasi sebagian
dapat diiubah : karena keluarga kurang memiliki
Sebagian = 1 2 1 / 2 x 2=1 pengetahuan tentang cara merawat
anggota keluarga yang menderita
kencing manis.
Potensial masalah untuk Masalah dapat diubah karena
dicegah : penyakit kencing manis merupakan
Cukup = 2 2 / 3 x 1= suatu penyakit yang dapat dicegah
1
2/3 dengan menjaga keseimbangan gula
darah dan menjaga makanan/pola
hidup.
Menonjolnya masalah : Keluarga kurang mengetahui
1 / 2 x 1=
Masalah tetapi tidak perlu 1 tentang penyakitnya dan cara
1/2
ditangani = 1 pencegahannya.
Jumlah 2 5/6

Diagnosa Keperawatan : Potensial terjadinya penyebaran infeksi


( sepsis) berhubungan dengan tingginya kadar gula darah.
Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
Sifat masalah : Resiko terjadinya infeksi tidak
Keadaan sejahtera = 1 dirasakan oleh klien karena tidak
1 / 3 x 1=
1 nampak tanda dan gejalanya serta
1/3
kurangnya pengetahuan klien
tentang masalahnya..
Kemungkinan masalah Masalah dapat diatasi sebagian
dapat diiubah : karena keluarga kurang memiliki
Sebagian = 1 pengetahuan tentang penyakit
2 1 / 2 x 2= 1
kencing manis dan cara merawat
anggota keluarga yang menderita
kencing manis.
Potensial masalah untuk 1 2 / 3 x 1= Masalah dapat diubah karena
dicegah : 2/3 penyakit kencing manis merupakan
Cukup = 2 suatu penyakit yang dapat dicegah
dengan menjaga keseimbangan gula
darah dan menjaga makanan/pola
hidup.
Menonjolnya masalah : Keluarga kurang mengetahui
Masalah tidak dirasakan = 0 tentang tanda dan gejala penyakit
1 0/2x1=0
kencing manis serta cara
pencegahannya.
Jumlah 2

Prioritas Diagnosa Keperawatan :


1. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral
2. Ancietas berhubungan dengan kurang pengetahuan dan informasi tentang
penyakitnya
3. Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis) berhubungan dengan
tingginya kadar gula darah.
PENYUSUNAN POA
Diagnosa Tujuan
No Intervensi
Kperawatan Umum Khusus
1. Nyeri (sakit kepala) Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri klien
berhubungan perawatan/kunjungan perawatan/kunjungan R/ : untuk merencankan tindakan selanjutnya guna mengatasi nyeri
dengan peningkatan selama 3 kali, diharapkan selama 3 kali klien
2. Berikan informasi / KIE tentang penyakit asam urat
tekanan vaskuler nyeri dapat berkurang diharapkan :
R/ : informasi yang cukup akan memudahkan klien dalam mengatasi
serebral  klien merasa penyebab nyeri klien
nyaman 3. Anjurkan klien untuk beristirahat dengan maksimal bila terasa nyeri
 rasa nyeri berkurang R/ : istirahat dapat membantu menurunkan tekanan pada otak akibat
 klien dapat peningkatan kadar kolesterol yang tinggi karena dapat
beraktivitas seperti memberikan perasaan relaksasi pada otak.
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distrasksi
biasa
R/ : teknik relaksasi dan distraksi dapat membantu mengurangi
nyeri
5. Beritahu keluarga tentang makanan yang dapat menimbulkan
peninkatan asam urat dalam darah semakin tingi
R/ : Makanan yang dapat memicu timbulnya hipertensi harus
dihindari
6. Anjurkan klien untuk selalu kontrol kolesterol
R/ : mengontrol kolesterol secara rutin akan dapat mencegah
terjadinya komplikasi yang muncul dari penyakit asam urat
tersebut
7. Anjurkan klien untuk minum obat penurun asam urat apabila kadar
gula dalam darah sangat tinggi.
R/ : meminum obat secara teratur akan membantu mengontrol gula
darah klien
8. Anjurkan klien untuk segera ke dokter apabila asam urat sangat
tinggi
R/ : dokter akan memberikan penanganan yang tepat guna
menurunkan kolersterol klien sehingga tidak berakibat fatal
2. Ancietas Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Berikan informasi / KIE tentang penyakit asam urat
berhubungan perawatan/kunjungan perawatan/kunjungan 2. R/ : informasi yang cukup akan memudahkan klien dalam
dengan kurang selama 3 kali, diharapkan selama 3 kali, mengatasi penyakit klien
diharapkan : 3. Jelaskan pada keluarga tentang penyebab asam urat
pengetahuan dan kecemasan klien dapat
 Klien tenang R/ : informasi yang cukup akan memudahkan klien dalam
informasi tentang berkurang mengatasi penyebab klien
 Kecemasan dapat
penyakitnya berkurang 4. Jelaskan tanda dan gejala penyakit asam urat
 Klien mengerti R/ : informasi yang cukup akan memudahkan klien dalam
tentang penyakit mencegah komplikasi dari penyakit klien
asam urat 5. Jelaskan tentang akibat peningkatan asam urat yang tidak
terkontrol
R/ : informasi yang cukup akan memudahkan klien dalam
mencegah komplikasi dari penyakit klien
6. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang diit pada penyakit asam
urat
R/ : Makanan yang dapat memicu peningkatan asam urat harus
dihindari
7. Anjurkan pada klien untuk rutin mengontrol kolesterol
R/ : mengontrol kolesterol secara rutin akan dapat mencegah
terjadinya komplikasi yang muncul dari penyakit kencing
manis tersebut
8. Anjurkan pada klien untuk rutin minum obat bila kolesterol sangat
tinggi
R/ : meminum obat secara teratur akan membantu mengontrol
kolesterol klien
3. Potensial terjadinya Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada keluarga tentang kemungkinan penyebab asam urat
penyebaran infeksi perawatan/kunjungan perawatan/kunjungan R/ : informasi yang cukup akan memudahkan klien dalam mengatasi
(sepsis) selama 3 kali, diharapkan selama 3 kali, penyebab asam urat klien
diharapkan : 2. Jelaskan tanda dan gejala penyakit klien
berhubungan dengan penyebaran infeksi dapat
 Kadar gula darah R/ : informasi yang cukup akan memudahkan klien dalam mengatasi
tingginya kadar gula dicegah
normal (< 120 penyakit klien
darah mg/dL)
 Tidak terjadi infeksi 3. Jelaskan tentang akibat peningkatan asam urat yang tidak terkontrol
 Klien merasa R/ : informasi yang cukup akan memudahkan klien dalam mencegah
nyaman komplikasi dari penyakit klien
4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang diit pada penyakit asam
urat yang meninggi
R/ : Makanan yang dapat memicu meningkatnya asam urat dalam
darah harus dihindari
5. Observasi kemampuan keluarga setelah mendapat informasi yang
cukup tentang penyakit asam urat
R/ : mengevaluasi seberapa jauh pemahaman keluarga tentang
penyakit asam urat
6. Anjurkan pada klien untuk menjaga makanan
R/ : Makanan yang dapat memicu meningkatnya kadar asam urat
dalam darah harus dihindari
7. Anjurkan pada klien untuk rutin mengontrolkolesterol
R/ : mengontrol gula darah secara rutin akan dapat mencegah
terjadinya komplikasi yang muncul dari penyakit asam urat
tersebut
8. Anjurkan pada klien untuk rutin minum obat
R/ : meminum obat secara teratur akan membantu mengontrol gula
darah klien
Evaluasi
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Kperawatan
1. Nyeri ( sakit 1. Mengkaji skala nyeri klien  Evaluasi struktur : ibu hadir dalam penyuluhan di
kepala ) 2. Memberikan informasi / KIE tentang penyakit rumah ibu Diana
berhubungan asam urat  Evaluasi proses : ibu mengerti tentang manajemen
3. Menganjurkan klien untuk beristirahat dengan
dengan nyeri, ibu mempraktekkan pengetahuan yang didapat
maksimal bila terasa nyeri
peningkatan 4. Mengajarkan teknik relaksasi dan distrasksi  Evaluasi hasil : Ibu mengetahui tentang penyakit
tekanan vaskuler 5. Memberitahu keluarga tentang makanan yang kencing manis dan cara mengatasi nyerinya, skala nyeri
serebral dapat meningkatkan kadar asam urat. berkurang = 2, klien tampak tenang.
6. Menganjurkan klien untuk selalu kontrol
kolesterol
7. Menganjurkan klien untuk minum obat secara
teratur
8. Menganjurkan klien untuk segera ke dokter
apabila kolesterol sangat tinggi
2. Ancietas 1. Memberikan informasi / KIE tentang penyakit  Evaluasi struktur : ibu hadir dalam penyuluhan di
berhubungan asam urat rumah ibu diana
dengan kurang 2. Menjelaskan pada keluarga tentang penyebab  Evaluasi proses : informasi tentang penyakit asam
pengetahuan dan asam urat urat telah diberikan, telah dijelaskan tentang akibat dari
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit asam
informasi tentang peningkatan kadar kolesterol yang berlebih, ibu mendengarkan
urat
penyakitnya penjelasan perawat.
4. Menjelaskan tentang akibat peningkatan
kolesterol yang tidak terkontrol  Evaluasi hasil : Ibu telah mengetahui tentang
5. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit asam urat dan komplikasinya, ibu mengatakan akan
diit pada penyakit asam urat selalu control kolesterol, dan minum obat bila kolesterol tinggi.
6. Menganjurkan pada klien untuk rutin
mengontrol kolesterol
7. Menganjurkan pada klien untuk rutin minum
obat bila kadar kolesterol sangat tinggi
3. Potensial 1. Menjelaskan pada keluarga tentang  Evaluasi struktur : ibu hadir dalam penyuluhan di
terjadinya kemungkinan penyebab asam urat rumah ibu Diana
penyebaran infeksi 2. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit asam  Evaluasi proses : telah dijelaskan penyebab dari
( sepsis) urat asam urat yang tinggi, telah diberikan informasi tentang
berhubungan 3. Menjelaskan tentang komplikasi dari penyakit komplikasi dari penyakit asam urat, ibu mendengarkan
dengan tingginya asam urat penjelasan perawat.
4. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang
kadar kolesterol  Evaluasi hasil : Ibu telah mengetahui akibat dari
diit pada penyakit asam urat
falam darah peningkatan kolesterol yang tidak terkontrol, ibu mengerti
5. Mengobservasi kemampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang menderita asam tentang diit pada penyakit asam urat
urat yang tinggi setelah mendapat informasi
yang cukup tentang penyakit asam urat
6. Menganjurkan pada klien untuk menjaga
makanan
7. Menganjurkan pada klien untuk rutin
mengontrol kolesterol
8. Menganjurkan pada klien untuk rutin minum
obat bila kadar kolesterol sangat tinggi

Anda mungkin juga menyukai