STROKE HEMORAGIK
Pembimbing :
dr. Intan Yuliasari, M.Sc. Sp.S
Disusun Oleh :
dr. Annisa Abdi Ghifari
1.2 Tujuan
Untuk menjelaskan definisi, etiologi, faktor resiko, patogenesis dan patofisiologi,
klasifikasi, penegakan diagnosis, penatalaksanaan pada pasien stroke hemoragik.
1.3 Manfaat
Memberikan informasi kepada penulis dan pembaca tentang penyakit Stroke
Hemoragik yang lebih mendalam sehingga dapat diterapkan dalam praktik klinis.
BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 65 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. RM : 12 65 xx
Tanggal masuk RS : 05 Januari 2018
Riwayat kebiasaan
Riwayat merokok tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
A. KEADAAN UMUM
Tekanan darah : 170/100 mmHg
Denyut nadi : 73x/menit
Jantung : HR : 73x /menit, irama : reguler, murmur (-),
gallop (-)
Paru : Respirasi : 20x /menit tipe : thorako-abdominal
Lain-lain : Suhu : 36,8 oC
B. STATUS NEUROLOGIK
1) KESADARAN : komposmentis kooperatif GCS : (E4M6V5)
2) FUNGSI LUHUR : dalam batas normal
3) KAKU KUDUK : Tidak ditemukan
4) SARAF KRANIAL :
1. N. I (Olfactorius )
Kanan Kiri Keterangan
Daya pembau normal normal normal
2. N.II (Opticus)
Kanan Kiri Keterangan
Daya penglihatan normal normal
Lapang pandang normal normal
Pengenalan warna Tidak Tidak Normal
Funduskopi dilakukan dilakukan
Tidak Tidak
dilakukan dilakukan
3. N.III (Oculomotorius)
Kanan Kiri Keterangan
Ptosis - -
Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran Ø 2 mm Ø 2 mm
Gerak bola mata normal normal normal
Posisi bola mata Simetris Simetris
Refleks pupil
Langsung + +
Tidak langsung + +
4. N. IV (Trokhlearis)
Kanan Kiri Keterangan
Gerak bola mata normal Normal Normal
5. N. V (Trigeminus)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik + +
Sensibilitas + + Normal
Refleks kornea + +
6. N. VI (Abduscens)
Kanan Kiri Keterangan
Gerak bola mata normal normal
Strabismus - - Normal
Deviasi - -
7. N. VII (Facialis)
Kanan Kiri Keterangan
Tic - -
Motorik :
- mengerutkan + +
dahi
- mengangkat alis + +
- menutup mata + +
- sudut mulut Tidak tidak Dalam batas normal
tertarik tertarik
- lipatan
nasolabial -
+ Daya perasa normal
Daya perasa normal Tanda chvostek tidak
Tanda chvostek normal - ditemukan
-
8. N. VIII (Akustikus)
Kanan Kiri Keterangan
Pendengaran Normal normal Normal
9. N. IX (Glossofaringeus)
Kanan Kiri Keterangan
Arkus faring normal normal
Daya perasa normal normal Normal
Refleks muntah + +
10. N. X (Vagus)
Kanan Kiri Keterangan
Arkus faring normal normal Normal
Disfonia - -
11. N. XI (Assesorius)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik + + Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi
12. N. XII (Hipoglossus)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik Normal Normal
Trofi - - Normal
Tremor - -
Disartri +
V. SISTEM SENSORIK
Sensasi Kanan Kiri Keterangan
Raba + +
Nyeri + +
Suhu Tidak Tidak Normal
dilakukan dilakukan
Propioseptif + +
VI. REFLEKS
Kanan Kiri Keterangan
Fisiologis
Biseps + +
Triseps + + Normal
KPR + +
APR + +
Patologis
Babinski - + Reflek patologis (-)
Chaddock - +
Gordon - +
Hoffman Tromer - -
X. RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : komposmentis kooperatif, GCS : E4M6V5
Tekanan darah : 170/100 mmHg
Pernafasan : 20x/menit, teratur
Nadi : 73 x/menit
Fungsi luhur : normal
Rangsang meningeal : (-)
Saraf kranial : dalam batas normal
Motorik : Hemiparese sinistra tipe UMN
Sensorik : Normal
Koordinasi : Dalam batas normal
Otonom : Dalam batas normal
Refleks
- Fisiologis : (+)
- Patologis : (-)
D. HASIL PEMERIKSAAN
Darah rutin (5/1/2018)
Hb : 14,9 gr/dL
Leukosit : 9.550 /uL
Hematokrit : 41,4 %
Trombosit : 195.000 /uL
Elektrolit
Na : 142,0 mmol/L
K : 3,55 mmol/L
Cl : 109,4 mmol/L
EKG
Kesan :
Hematoma intracerebri (ICH) di thalamus dextra meluas ke corona radiata
dextra, ventrikel III dan ventrikeel lateralis dextra cornu posterior
Herniasi subfalane mininmal ke sinistra (<0,2cm)
Jumlah perdarahan :
𝑝𝑥𝑙𝑥𝑡
= 40,5 cc
2
E. TERAPI
Terapi Umum :
Perawatan jalan nafas
Perawatan fungsi jantung
Perawatan fungsi serebral
Perawatan komplikasi
Diet rendah garam
Terapi khusus :
Neuroprotektan
Antihipertensi
Terapi Medikamentosa
IVFD Ringer laktat 16 tpm
Manitol 4 x 125 cc
Citicolin 2x500mg i.v
Ranitidin 2 x i.v
Amlodipin 1x10 mg p.o
F. DIAGNOSA AKHIR
STROKE HEMORAGIK
G. PROGNOSIS
Death : Dubia ad bonam
Disease : Dubia ad bonam
Disability : Dubia ad bonam
Discomfort : Dubia ad bonam
Dissatisfaction : Dubia ad bonam
Destitution : Bonam
H. FOLLOW UP
Sabtu Minggu Senin Selasa
6-1-2018 7-1-2018 8-1-2018 9-1-2018
Keluhan Tangan dan kaki Tangan dan kaki Tangan dan kaki Tangan dan kaki
kiri lemah, nyeri kiri lemah, nyeri kiri lemah, nyeri kiri lemah, nyeri
kepala (+), kepala (+), kepala (+), kepala brkurang,
muntah(-), bicara muntah(-), bicara muntah(-), bicara muntah(-), bicara
pelo(-), kejang (-), pelo(-), kejang (-), pelo(-), kejang (-), pelo(-), kejang (-),
demam (-) demam (-) demam (-) demam (-)
Nyeri saat BAK Nyeri saat BAK Nyeri saat BAK Nyeri saat BAK
KU TSS TSS TSS TSS
GCS E4M6V5 E4M6V5 E4M6V5 E4M6V5
TD 150/90 mmHg 140/80 mmHg 120/80 mmHg 120/80 mmHg
Nadi 90x/I Nadi 88x/I Nadi 84x/i Nadi 80x/I
Rr : 22x/i Rr : 20x/i Rr : 20x/i Rr : 20x/i
Suhu : 36,6oc Suhu : 36,6oc Suhu : 37oc Suhu : 36,6oc
Nervus cranialis DBN DBN DBN DBN
Kekuatan otot 5 4 5 4 5 3 5 4
5 4 5 4 5 3 5 5
Refleks fisiologis +/+ +/+ +/+ +/+
Dalam batas Dalam batas Dalam batas Dalam batas
normal normal normal normal
Refleks Patologis Babinsky (-) Babinsky (-) Babinsky (-) Babinsky (-)
Gordon (-) Gordon (-) Gordon (-) Gordon (-)
Motorik Hemiparese Hemiparese Hemiparese Hemiparese
sinistra tipe UMN sinistra tipe UMN sinistra tipe UMN sinistra tipe UMN
Sensorik DBN DBN DBN DBN
Stroke hemoragik Stroke hemoragik Stroke hemoragik Stroke hemoragik
Hipertensi Hipertensi Hipertensi Hipertensi
ISK ISK ISK ISK
Terapi IVFD RL 16 tpm IVFD RL 16 tpm IVFD RL 16 tpm IVFD RL 16 tpm
Infus manitol 3 x Infus manitol 2 x Infus manitol 1 x Inj. Citicolin 2 x
125cc 125cc 125cc 250 mg iv
Inj. Citicolin 2 x Inj. Citicolin 2 x Inj. Citicolin 2 x Inj ranitidine 2x50
250 mg iv 250 mg iv 250 mg iv mg iv
Inj ranitidine 2x50 Inj ranitidine 2x50 Inj ranitidine 2x50 Ciprofloxacin
mg iv mg iv mg iv infuse 2x200mg
Ciprofloxacin Ciprofloxacin Ciprofloxacin Amlodipin 1x10
infuse 2x200mg infuse 2x200mg infuse 2x200mg mg
Amlodipin 1x10 Amlodipin 1x10 Amlodipin 1x10 Ibuprofen
mg mg mg
2x400mg
Asam mefenamat Ibuprofen
3x500 mg 2x400mg
Rabu Kamis
10-1-2018 11-1-2018
Keluhan kaki kiri lemah, kaki kiri lemah,
nyeri kepala (+), nyeri kepala (+)
muntah(-), bicara berkurang,
pelo(-), kejang (-), muntah(-), bicara
demam (-) pelo(-), kejang (-),
Susah tidur demam (-)
KU TSS TSS
GCS E4M6V5 E4M6V5
TD 130/90 mmHg 130/90 mmHg
Nadi 82x/I Nadi 86x/I
Rr : 18x/i Rr : 18x/i
Suhu : 36,4oc Suhu : 36,8oc
Nervus cranialis DBN DBN
Kekuatan otot 5 5 5 5
5 4 5 4
Refleks fisiologis +/+ +/+
Dalam batas Dalam batas
normal normal
Refleks Patologis Babinsky (-) Babinsky (-)
Gordon (-) Gordon (-)
Motorik Hemiparese Hemiparese
sinistra tipe UMN sinistra tipe UMN
Sensorik DBN DBN
Stroke hemoragik Stroke hemoragik
Hipertensi Hipertensi
ISK ISK
Terapi IVFD RL 16 tpm BLPL
Inj. Citicolin 2 x Citicolin 2 x
250 mg iv 500mg
Inj ranitidine 2x50 ranitidine
mg iv 2x150mg p.o
Ciprofloxacin Ciprofloxacin
infuse 2x200mg 2x500mg
Amlodipin 1x10 Amlodipin 1x10
mg mg
Alprazolam 1 x 0,5 Asam mefenamat
mg 3x500 mg
Ibuprofen Ibuprofen
2x400mg 2x400mg
BAB III
PEMBAHASAN
Dari anamnesis diketahui bahwa pada pasien ini terjadi defisit neurologis
yang terjadi secara tiba-tiba yaitu pasien mengalami kelemahan anggota gerak tubuh
sebelah kiri saat aktivitas. Pasien susah berjalan dan memegang sesuatu secara tiba-
tiba. Keluhan disertai dengan nyeri kepala hebat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
hemiplegic sinistra. Hal tersebut sesuai dengan definisi WHO bahwa gejala klinik
dari stroke yaitu gangguan serebral, baik fokal maupun global dengan serangan dalam
24 jam atau lebih, tanpa ditemukan penyakit selain dari pada gangguan vaskuler.
Pada pasien ini juga ditemukan faktor resiko berupa hipertensi yang tidak terkontrol.
Diagnosis stroke hemoragik dipikirkan karena berdasarkan anamnesis
ditemukan kelemahan anggota gerak kiri disertai dengan keluhan nyeri kepala.
Keluhan muncul saat aktivitas. Dari pemeriksaaan fisik didapatkan hemiparese
sinistra.
Perbandingan stroke infark, stroke hemoragik dan kasus
Gejala atau Infark otak Hemoragik Pasien
pemeriksaan
Gejala yang TIA (+) 50% TIA (-) TIA (-)
mendahului
Beraktivitas/istirahat Istirahat, Sering pada Saat hendak makan
tidur atau waktu mengambil piring atau
segera aktifitas fisik saat aktivitas
setelah
bangun
tidur
Nyeri kepala dan Jarang Sangat sering Nyeri kepala ada,
muntah dan hebat muntah tidak ada
Penurunan - Jarang Sering Tidak ada
kesadaran waktu
onset
Hipertensi Sedang/ Berat, Hipertensi tidak
normotensi kadang terkontrol
sedang
Rangsangan Tidak ada Ada Tidak ada
meningen
CT-Scan kepala Terdapat Massa - lesi hiperdens di
area intrakranial thalamus dextra
hipodensitas dengan area meluas ke corona
hiperdensitas radiata dextra,
ventrikel III dan
ventrikel lateralis
dextra cornu posterior
1. Stroke
1.1 Definisi Stroke
Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah manifestasi
klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang
berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan
kematian tanpa ditemukannya penyakit selain daripada gangguan vaskular.1
- Sistem vertebrobasiler
Motorik : hemiparese alternans, disartria
Sensorik : hemihipestesi alternans, parestesi
Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia
b. Perdarahan subaraknoid
Perdarahan subaraknoid adalah suatu keadaan dimana terjadi
perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah di ruangan subaraknoid
(diantara lapisan araknoid dan piamater). Seringkali ditemukan pada orang-
orang dengan tekanan darah normal. Perdarahan subaraknoid biasanya
disebabkan abnormal arteri pada lapisan dasar otak, disebut juga aneurisma
serebral. Perdarahan subaraknoid dapat terjadi infark karena adanya
vasospasme. Vasospasme terjadi pada hari ke 2-6 hari setelah perdarahan,
dan menetap selama 5 minggu. Vasospasme terjadi pada daerah aneurisma
yang pecah, tetapi dapat juga pada tempat yang jauh dan bilateral. Darah
dalam subaraknoid dapat menghilang pada 9-12 hari. Komplikasi dari
perdarahan subaraknoid dan spasme arteri dapat menimbulkan
pembentukan infark.1,2
Terapi khusus:
Neuroprotektor dapat diberikan kecuali yang bersifat vasodilator.
Tindakan bedah mempertim-bangkan usia dan letak perdarahan yaitu
pada pasien yang kondisinya kian memburuk dengan perdarahan
serebelum berdiameter >3 cm3, hidrosefalus akut akibat perdarahan
intraventrikel atau serebelum, dilakukan VP-shunting, dan perdarahan
lobar >60 mL dengan tanda peningkatan tekanan intrakranial akut dan
ancaman herniasi.6
Pada perdarahan subaraknoid, dapat digunakan antagonis
Kalsium (nimodipin) atau tindakan bedah (ligasi, embolisasi, ekstirpasi,
maupun gamma knife) jika penyebabnya adalah aneurisma atau
malformasi arteri-vena (arteriovenous malformation, AVM).6
1.4.5 Hipertensi9
JNC 8 telah merilis panduan baru pada manajemen hipertensi orang
dewasa terkait dengan penyakit kardiovaskuler. Beberapa rekomendasi
terbaru antara lain:
1. Pada pasien berusia ≥ 60 tahun, mulai pengobatan farmakologis pada
tekanan darah sistolik ≥ 150mmHg atau diastolik ≥ 90mmHg dengan
target terapi untuk sistolik < 150mmHg dan diastolik < 90mmHg.
(Rekomendasi Kuat - kelas A)
2. Pada pasien berusia < 60 tahun, mulai pengobatan farmakologis pada
tekanan darah diastolik ≥ 90mmHg dengan target < 90mmHg. (Untuk
usia 30-59 tahun, Rekomendasi kuat - Grade A; Untuk usia 18-29 tahun,
Opini Ahli - kelas E)
3. Pada pasien berusia < 60 tahun, mulai pengobatan farmakologis pada
tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dengan target terapi < 140mmHg.
(Opini Ahli - kelas E)
4. Pada pasien berusia ≥ 18 tahun dengan penyakit ginjal kronis, mulai
pengobatan farmakologis pada tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg atau
diastolik ≥ 90mmHg dengan target terapi sistolik < 140mmHg dan
diastolik < 90mmHg. (Opini Ahli - kelas E)
5. Pada pasien berusia ≥ 18 tahun dengan diabetes, mulai pengobatan
farmakologis pada tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg atau diastolik BP ≥
90mmHg dengan target terapi untuk sistolik gol BP < 140mmHg dan
diastolik gol BP < 90mmHg (Opini Ahli - kelas E)
6. Pada populasi umum bukan kulit hitam, termasuk orang-orang dengan
diabetes, pengobatan antihipertensi awal harus mencakup diuretik tipe
thiazide, CCB, ACE inhibitor atau ARB (Rekomendasi sedang - kelas B).
Rekomendasi ini berbeda dengan JNC 7 yang mana panel
merekomendasikan diuretik tipe thiazide sebagai terapi awal untuk
sebagian besar pasien.
7. Pada populasi umum kulit hitam, termasuk orang-orang
dengan diabetes, pengobatan antihipertensi awal harus mencakup
diuretik tipe thiazide atau CCB. (Untuk penduduk kulit hitam umum:
Rekomendasi Sedang - kelas B, untuk pasien hitam dengan diabetes:
Rekomendasi lemah - kelas C)
8. Pada penduduk usia ≥ 18 tahun dengan penyakit ginjal kronis,
pengobatan awal atau tambahan antihipertensi harus mencakup ACE
inhibitor atau ARB untuk meningkatkan outcome ginjal. (Rekomendasi
sedang - kelas B)
9. Jika target tekanan darah tidak tercapai dalam waktu satu bulan
pengobatan, tingkatkan dosis obat awal atau menambahkan obat kedua
dari salah satu kelas dalam Rekomendasi 6. Jika target tekanan darah
tidak dapat dicapai dengan dua obat, tambahkan dan titrasi obat ketiga
dari daftar yang tersedia. Jangan gunakan ACE-I dan ARB bersama-sama
pada pasien yang sama. Jika target tekanan darah tidak dapat dicapai
hanya dengan menggunakan obat-obatan dalam Rekomendasi 6 karena
kontraindikasi atau kebutuhan untuk menggunakan lebih dari 3 obat
untuk mencapai target tekanan darah, maka obat antihipertensi dari
kelas lain dapat digunakan. (Opini Ahli - kelas E)
3. Sistem Karotis
Aliran darah ke otak yang melalui arteri vertebralis berserta cabang-
cabangnya disebut sistem vertebrobasiler, dan yang melalui arteri karotis
interna beserta cabang-cabangnya disebut sistem karotis. Sistem karotis terdiri
dari tiga arteri mayor, yaitu arteri karotis komunis, karotis interna dan karotis
eksterna.3,4