FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2017 / 2018
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada
kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Dasar Keperawatan yang berjudul
Metabolisme Lipid dan Protein tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan. Kami berharap pembaca dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang metabolisme lipid dan protein.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing Ibu Rismadefi Woferst yang
telah membimbing kami selama proses pembelajaran dan perkuliahan. Terima kasih juga kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami juga menyadari tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi,
maupun segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II : PEMBAHASAN
A. Metabolisme Lipid
a. Definisi Metabolisme Lipid
b. Proses Biosintesis Lipid
c. Proses Pencernaan Lipid
d. Proses Oksidasi Asam Lemak
e. Proses Metabolisme Lipid
B. Metabolisme Protein
a. Definisi Metabolisme Protein
b. Degradasi Protein menjadi Asam Amino
c. Oksidasi Asam Amino
d. Biosintesis Asam Amino
e. Biosintesis Protein
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang
terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia
organik,
- Katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan
energi.
- Anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu,
untuk diserap oleh sel tubuh.
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup.
Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan
dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut
promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi
dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat,
yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang
terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang
ilmu biologi yang disebut metabolomika.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud metabolisme, metabolisme lipid, dan metabolisme protein?
2. Bagaimana proses biosintesis lipid?
3. Bagaimana proses pencernaan lipid?
4. Bagaimana proses oksidasi asam lemak?
5. Bagaimana proses metabolisme lipid?
6. Bagaimana skema metabolisme lipid?
7. Bagaimana degradasi protein menjadi asam amino?
8. Bagaimana oksidasi asam amino?
9. Bagaimana biosintesis protein dan biosintesis asam amino?
10. Bagaimana skema metabolisme protein?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu metabolisme, metabolisme lipid, dan metabolisme protein
2. Mengetahui proses biosintesis lipid
3. Mengetahui proses pencernaan lipid
4. Mengetahui proses oksidasi asam lemak
5. Mengetahui proses metabolisme lipid
6. Mengetahui skema metabolisme lipid
7. Mengetahui degradasi protein menjadi asam amino
4
8. Mengetahui oksidasi asam amino
9. Mengetahui biosintesis protein dan biosintesis asam amino
10. Mengetahui skema metabolisme protein
D. Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. METABOLISME LIPID
Lemak
Lemak merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari makanan yang
dikonsumsi. Zat gizi ini menyumbangkan 60% dari total energi yang dibutuhkandalam jumlah
besar pada saat berolahraga. Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka akan
terjadi penyimpanan dalam tubuh. Selain itu jika terdapat kelebihan konsumsi protein dan
karbohidrat. Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai
sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan
di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. (Tika,2011)
Metabolisme lemak
Metabolisme Lemak :
Di mulut, lemak mulai mengalami tahapan pencernaan, terjadi penyesuaian suhu tertentu
pada saat lemak dikunyah di mulut. Selanjutnya lemak akan memasuki hati,empedu, dan
memasuki usus halus. Dari kantung empedu lemak akan bergabung dengan bile yang merupakan
senyawa penting untuk proses percernaan pada usus halus. Selanjutnya hasil pemecahan tersebut
akan diubah oleh enzim lipase pankreas menjadi asam lemak dan gliserol. Kelebihan lemak
kemudian disimpan dalam tubuh, dan sebagian akan bergabung dengan senyawa lain seperti fiber
yang akan dikeluarkan melalui usus besar .
6
b) Proses Biosintesis Lipid
Asam sitrat dan karbondioksida merupakan senyawa yang penting pada biosintesis asam
lemak, kemungkinan besar keduanya aenyawa di atas bertindak sebagai katalisator. Enzim yang
mengkatalis biosintesis asam lemak merupakanenzim kompleks yang terdiri dari tujuh protein.
Tahapan reaksi biosintesis asam lemak diteliti dalam laboraturium F.Lynen,S. wakil dan P.R.
Vagelos yang kemudian disusun ke dalam sebuah siklus. Berikut ini adalah tahapan dari sintesis
asam lemak :
Reaksi kondensasi
Setelah kedua gugus yang akan bereaksi yaitu asetil dan malonil berada pada kompleks
enzim maka terjadilah reaksi kondensasi
Dehidrasi
Senyawa yang terbentuk pada reaksi reduksi di atas didehidrasi pada tahap ini. Senyawa yang
terbentuk tidak jenuh pada atom C dan , ikatan gandanya adalah trans dan dinamakan asil-S-
ACP tak jenuh.
Pada biosintesis asam palmitat maka siklus yang dilalui ada sebanyak 7 kali. Hasil sintesis
yang terakhir adalah palmitoil-S-ACP yang dibebaskan dari ACPnya melalui reaksi hidrolisis
dengan bantuan enzim tioesterase. Gugus palmitoil yang terikat pada ACP bias langsung
dipindahkan pada HS-KoA menjadi palmitoil KoA dan apabila bereaksi dengan asam fosfatidat
akan membentuk fosfolipida. Pada umumnya jasad hidup mensitesis asam lemak hanya sampai
C16 saja.
Sintesis asam lemak sebagian berlangsung melalui jalur metabolik lain, walaupun ada
sebagian keci asam lemak yang dihasilkan melalui kebalikan dari reaksi penguraian asam lemak
dan mitokondria.
2. Biosintesis Triasilgliserol
8
Pada hewan dan tanaman senyawa dasar yang digunakan untuk membentuk triasilgliserol
adalah L-gliserol 3-P dan asam lemak asil-KoA. Senyawa yang pertama berasal dari 2 sumber
yaitu dihidrokai aseton-P dan gliserol yang telah diaktifkan oleh ATP.
Reaksi pertama adalah asilasi gliserol 3-P menjadi asam foafatidat. Pada hewan tingkat tinggi
dan tanaman, asilasi itu dilakukan oleh asil-KoA sedangkan pada bakteri oleh asil ACP.
Pembentukan asam lisofosfatidat dari asil-KoA dengan gliserol 3-P dikatalisis oleh gliserol-
fosfat asiltransferase. Tahap reaksi berikutnya ialah terjadinya asilasi yang menghasilkan asam
fosfatidat yang setelah proses defosfatasi terbentuk diasilgliserol. Enzim yang bertanggungjawab
menghilangkan gugus fosfat adalah fosfatidat fosfatase. Diagliserol yang terbentuk ini
selanjutnya dapat diubah menjadi triasil gliserol.
Dalam mukosa intestinal hewan tingkat tinggi, (jaringan yang aktif mensintesis triagliserol)
biosintesis triasilgliserol diawali oleh moniasil gliserol yang terbentuk pada pencernaan
intestinal. Senyawa tersebut mengalami asilasi secara langsung oleh asilgliserol
palmotoiltransferase sehingga terbentuk diasilgliserol tanpa melalui asam foafatidat.
3. Sintesis Fosfogliserida
Fosfogliserida dihasilkan dari asam fosfaidat. Perubahannya melalui dua jalur yang berbeda
antara hewan tingkat tinggi, tanaman dan bakteri. Persamaan antara kedua golongan jasad
tersebut terletak pada senyawa pengangkut gugus fosfatidil atau basa N. Peranan pengangkut
yang berupa nukleotida ini untuk pertama kalinya ditemukan oleh E.P. Kennedy dan kawan-
kawannya. Namun pada kedua hal tersebut, nuleotida sitidin dipakai sebagai senyawa
pengangkutnya. Jalur biosintesis fosfatidiletanolamin, fosfatidilkolin, fosfatidilserin,
fosfatidilnositol, dan kardiolipin di dalam jaringan hewan adalah sebagai berikut :
Pada akhir tahap biosintesis fosfatidiletanolamin, bagian sitidin monofosfat (CMP) dari
CDP-ethanolamine dilepaskan, sedangkan bagian fosfoetanolaminnya dipindahkan ke molekul
diasilgliserol. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim fosfoetanolamin transferase yang terdapat di
dalam membrane reticulum endoplasma.
Pembentukan fosfatidilkolin di dalam jaringan hewan dapat berlangsung dengan dua macam:
9
Proses metilasi gugus amino dari fosfatidiletanolamin dengan S-adenosil metionin
sebagai donor gugus metal yang dikatalisis oleh enim fosfatidiletanolamin
metiltransferase.
Dimulai denga kolin sebagai senyawa pemulanya dan jalur reaksi pembentukan
fosfatidilkolin berlangsung seperti untuk biosintesis fosfatidiletanolamin. Dalam hal ini
dilibatkan tiga macam enim, berturut-turut: kolin kinase, untuk pembentukan fosfokolin
dari kolin dan ATP ; fosfokolin sitidiltransferase, untuk pembentukan CDP-kolin dari
fosfokolin dan CTP ;dan fosfokolin transferase, untuk pembentukn fosfatidilkolin dari
CDP-kolin dan diasilgliserol
Dalam jaringan hewan, CDP-diasilgliserol (yang terbentuk dari asam fosfatidat) berperan
sebagai senyawa sumber untuk biosintesis fosfatidilinositol dan fosfatidilgliserol.
Fosfatidilinositol terbentuk dari reaksi antara CDP-diasilgliserol dan inositol, yang dikatalisis
oleh enzim CDP-diasilgliserol inositol transferase. Di dalam jaringan otak fosfatidilinositol
dapat difosforilasi oleh ATP menghasilkan fosfatidilinositol-monofosfat, -difosfat dan seterusnya
mengahsilkan senyawa polifosfoinositida, yang peranannya di dalam otak belum jelas.
Makanan-makanan yang mengandung lemak dicerna oleh tubuh melalui serangkaian tahapan
panjang, baik secara mekanis maupun kimiawi.
1. RonggaMulut
Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga mulut. Gigi melakukan fungsinya dalam
meremahkan dan menghaluskan lemak secara mekanis, sedangkan kelenjar air ludah yang
terdapat di bagian bawah lidah menghasilkan enzim lipase lingual yang berfungsi untuk
meminimalkan ukuran lemak agar lebih halus secara kimiawi.
11
Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak akan ditelan dan melewati esophagus
secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak sama sekali mengalami proses apapun. Ia hanya
lewat untuk kemudian masuk kedalam lambung.
Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain untuk kemudian
digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan secara kimiawi melalui
penambahan asam lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding lambung.
3. UsusHalus
Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus. Menyadari bahwa suatu zat
hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air, sedangkan lemak atau minyak tidak bisa bercampur
dengan air, maka untuk dapat mencerna bahan satu ini proses emulsifikasi lemak mutlak
diperlukan.
Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke usus dua belas jari. Masuknya lemak
ke organ ini, secara biologis akan membuat kantung empedu menghasilkan cairannya. Cairan
yang disekresikan hepatosit hati ini adalah zat yang mampu mengemulsikan lemak dan merubah
ukurannya menjadi 300 kali lebih kecil dari ukuran semula. Dengan bantuan enzim lipase dari
pankreas, emulsi lemak kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Keduanya akan
bereaksi dengan garam empedu untuk kemudian menghasilkan butir-butir lemak (micel) yang
siap diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan (ileum). Secara difusipasif,
butir-butir lemak akan diserap oleh membrane mukosa di dinding usus kosong dan usus
penyerapan.
12
Butir-butir lemak ini kemudian dibawa dan disalurkan melalui aliran darah keseluruh tubuh.
4. UsusBesardan Anus
Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap lemak maksimal 95% dari keseluruhan
makanan yang dikonsumsinya. Adapun 5% lemak yang tidak diserap akan mengalir menuju usus
besar untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feses.
13
Tahap reaksi kedua, palmitoilkoenzim A diangkut dari sitoplasma kedalam mitokondria
dengan bantuan molekul pembawa yaitu karnitin yang terdapat dalam membrane
mitokondria.
Reaksi tahap ketiga adalah proses dehidrogenasi palmitoil koenzim A yang telah berada
didalam mitokondria dengan enzim asil koenzim A dehidrogenase yang menghasilkan
senyawa enoil koenzim A. Pada reaksi ini FAD (flavin adenindinukleotida) yang bertindak
sebagai koenzim direduksi menjadi FADH2. Dengan mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi
melalui rantai pernafasan suatu molekul FADH2 dapat menghasilkan dua molekul ATP.
Pada tahap reaksi keempat, ikatan rangkap pada enoil koenzim A dihidratasi menjadi 3-
hidroksi palmitoil koenzim A hidratase.
Reaksi tahap terakhir adalah mekanisme beta -oksidasi adalah pemecahan molekul dengan
enzim asetil koenzim A asetil transferase atau disebut juga tiolase. Pada reaksi ini satu
molekul koenzim A (CoA) bebas berinteraksi dengan 3-ketopal mitoil koenzim A
menghasilkan satu molekul asetilkoenzim A dan sisa rantai asam lemak dalam bentuk
koenzim A-nya, yang mempunyai rantai dua atom karbon lebih pendek dari palmitoil
koenzim A semula.
Proses degradasi asam lemak selanjutnya adalah pengulangan mekanisme -oksidasi secara
kontinu sampai rantai panjang asam lemak tersebut habis dipecah menjadi molekul asetil
koenzim A. Dengan demikian satu molekul asam palmitat (C16) menghasilkan 8 molekul
asetil koenzim A (C2) dengan melalui tujuh kali -oksidasi.
14
Setelah semua reaksi -oksidasi berakhir maka dilanjutkan dengan masuk dalam siklus Krebs.
Untuk proses lipogenesis (sintesis lipid) pada jaringan adiposa, triasilgliserol disuplai
dari hati dan usus dalam bentuk lipoprotein, VLDL dan kilomikron. Asam lemak dari
lipoprotein dilepaskan oleh lipoprotein lipase yang berlokasi pada permukaan sel-sel
endotelial pembuluh kapiler darah. Asam lemak kemudian diubah mejadi triasilgliserol.
Proses lipolisis (degradasi lipid) pada jaringan adiposa dikatalisis oleh Hormonesensitive
lipase, yang dikontrol oleh hormon, dengan mobilisasi sebagai berikut
15
Gambar 3.2 Mobilisasi triasilgliserol yang disimpan dalam jaringan adiposa .
1. jika Jika glukosa dalam darah rendah, akan memicu pelepasan epinefrin atau glukagon.
Kedua hormon meninggalkan aliran darah dan mengikat molekul reseptor yang ditemui
di dalam membran adipocyte atau sel lemak
2. Hal ini menyebabkan adenilat siklase melalui protein G mengubah ATP menjadi cAMP.
3. cAMP kemudian mengaktifkan protein kinase. Protein kinase aktif mengaktifkan
triasilgliserol lipase (Hormone-sensitive lipase) melalui forforilasi.
4. Protein kinase aktif juga mengkatalisis fosforilasi molekul perilipin pada permukaan
butiran lemak (lipid droplet) sehingga triasilgliserol lipase dapat mengakses permukaan
butiran lemak.
5. Selanjutnya triasilgliserol diuraikan menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh
triasilgliserol lipase.
6. Molekul asam lemak yang dihasilkan dilepaskan dari adipocyte dan diikat oleh protein
serum albumin dalam darah untuk diangkut melalui pembuluh darah menuju myocyte (sel
otot) jika dibutuhkan. Jumlah asam lemak yang dilepaskan oleh jaringan adiposa ini
tergantung pada aktivitas triasilgliserol lipase.
7. Hanya asam lemak rantai pendek yang
dapat larut dalam air, sedangkan asam lemak rantai panjang tidak. Oleh karena itu untuk
16
pengangkutannya asam lemak rantai panjang diikatkan pada serum albumin.
8. Asam lemak tersebut dilepaskan dari albumin dan masuk ke myocyte melalui transport
khusus.
9. Di myocyte asam lemak mengalami -oksidasi yang menghasilkan CO2 dan energi ATP.
B. METABOLISME PROTEIN
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan
virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem imun sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein
ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Metabolisme protein adalah deskripsi dari proses fisik dan kimia yang menyebabkan baik
pembentukan atau sintesis, asam amino menjadi protein dan pemecahan, atau katabolisme,
protein menjadi asam amino. Asam amino yang beredar melalui darah dan masuk ke
jaringan tubuh, di mana mereka disintesis kembali menjadi protein.
17
2. Degradasi Protein menjadi Asam amino
Degradasi protein dari makanan
PH rendah antisptic dan protein mengalami degradasi mudah di pecahkan oleh enzim-
enzim
18
pepsin mengihidrolisiss ikatan peptide pada N terminal dekat tyr, Phe and Trp masuknya asam
amino : stimunulate sekresi hormone cholecystokinin sekresi beberapa enzim :
trypsinogen,procarboxypeptidase kondisi PH menjadi zymogen menjadi aktif : Tripsinogen
chymotrypsin, chyboxypeptidase secret aminoprptidase menjadi ASAM AMINO bebas
kondisi asam di sekresikan hormone sekretin sekresi bikarbonat menetralisir PH +- 7.
asam amino bebas ditransport melewati sel epithelial usu halus. dan masuk melalui kapiler
daerah yang terdapat di pili dan di transpor kehati.
19
Proses transaminasi : proses yang mana suatu gugus amino dipindahkan, biasanya dari
Glu suatu keto acid dan reaksi ini menghasilkan asam amino yg terkait plus
ketoglutarat
Karena mempunyai gugus hidroksil (-OH) pada atom C maka asam amino ini dapat
langsung di ubah menjadi ammonia
Reaksi dikatalisis serin dehidratase dan threonin dehidratase.
Memerlukan PLP sebagai cofactor
Serin pyruvat + NH4+
Threonin ketobutyrate + NH4+
21
Jalur metabolic utama dari asam-asam amino terdiriatas :
a. Produksiasam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis
asam amino di hati.
c. Katabolisme asam amino menjadi energy melalui siklus asam sertasiklus urea sebagai proses
pengolahanhasilsampinganpemecahanasam amino.
Semua asam amino berasal dari senyawa intermediet Glikolisis, siklus asam sitrat, dan
pentose phosphat pathway
5. Biosintesis Protein
Pengertian biosintesis protein adalah sebuah siklus yang bertujuan dalam menciptakan
protein yang terjadi di dalam sel yaitu ribosom yang diawali dari berubahnya semua DNA yang
tersedia dan selanjutnya ke RNA, dan pada akhirnya akan berbentuk menjadi protein.
Biosintesis protein sendiri sering disebut dengan pembentukan protein.
22
proses pembentukan protein atau biosintesis protein molekul DNA berfungsi untuk
menciptakan RNA, yang selanjutnya RNA mengatur urutan-urutan asam amino dalam biosintesis
molekul protein yang terjadi di dalam ribosom. Maka dapat disimpulkan bahwa alur informasi
genetika pada suatu sel dapat digambarkan sebagai berikut:
DNA RNA Protein Dalam proses biosintesis protein atau pembentukan protein terdapat
dua tahap. Tahap pertama yaitu Transkripsi dan tahap kedua yaitu Translasi.
Transkripsi
Pada tahap pertama ini yaitu pada tahap transkripsi ini terjadi pembentukan molekul RNA
(berperan sebagai perantara dalam biosintesis protein) yang diberikan sinyal oleh DNA
melalu informasi yang disampaikannya berupa kode-kode genetik.
23
o Contoh transkripsi DNA pada rantai:
o 5-T-A-C.A-G-T.T-G-A.G-G-G.T-T-T.T-C-C.G-T-A.A-C-T-3
o 3-A-T-G.T-C-A.A-C-.C-C-C.A-A-A.A-G-G.C-A.T-G-A-5
Note:*yang digunakan adalah yang rantai sense atau rantai 3-5, maka data yang dipakai
adalah kode berikut :
3-A-T-G.T-C-A.C-C-C.A-A-A.A-G-G.C-A-T.T-G-A.A-C-T-5 = sense.
Setelah proses pada tahap transkripsi selesai hasil yang diperoleh kodon akan seperti
berikut ini:
5-U-A-C.A-G-U.G-G-G.U-U-U.U-C-C.G-U-A.A-C-U.U-G-A-3 = Mrna
Translasi.
Setelah proses pada tahap transkripsi di atas, maka terjadi proses translasi. Pada tahap translasi
ini protein yang tersusun atas asam amino. Berikut asam amino dengan menggunakan tabel
triplet kodon yang menggunakan koda mRNA:
U-A-C.A-G-U.G-G-G.U-U-U.U-C-C.G-U-A.A-C-U.U-G-A
tirosinseringlisinfenilalaninserinvalin-threoninstop
Pada saat diterjemahkan, stop(UGA) secara otomatis akan menghentikan proses translasi
sekaligus proses biosintesis protein atau mengentikan pembentukan protein.
24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang
terjadi di tingkat selular.
3. Lipid merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari makanan yang
dikonsumsi.
4. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
5. Metabolisme protein adalah deskripsi dari proses fisik dan kimia yang menyebabkan baik
pembentukan atau sintesis, asam amino menjadi protein dan pemecahan, atau katabolisme,
protein menjadi asam amino. Asam amino yang beredar melalui darah dan masuk ke jaringan
tubuh, di mana mereka disintesis kembali menjadi protein.
6. Biosintesis protein adalah sebuah siklus yang bertujuan dalam menciptakan protein yang
terjadi di dalam sel yaitu ribosom yang diawali dari berubahnya semua DNA yang tersedia
dan selanjutnya ke RNA, dan pada akhirnya akan berbentuk menjadi protein.
25
DAFTAR PUSTAKA
Murray, Robert. Dkk. 2009. Harpers illustrated biochemistry, 27th ed. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran
http://www.ebiologi.com/2015/10/proses-pencernaan-lemak-dalam-tubuh.html
yang ditulis oleh Prof. Dr. Ir. WahyuWidodo, Ms. (Fakultas Peternakan-perikanan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) dari Buku Ajar Berjudul "PENGANTAR ILMU NUTRISI
TERNAK" tahun 2006.
http://www.biologi-sel.com/2012/06/katabolisme-karbohidrat-protein-
lemak.html
http://www.pengertian-definisi.com/2017/05/proses-pengertian-biosintesis-
protein.html
26