Anda di halaman 1dari 26

Makalah Ilmu Dasar Keperawatan

Metabolisme Lipid dan Protein

DOSEN PEMBIMBING : Rismadefi Woferst, M. Biomed


DISUSUN OLEH :
AnisaFitadaris ( 1711121604 )
Ayu Anita ( 1711113576 )
Dessy Magdalena ( 1711195290 )
Dila Amelia ( 1711113770 )
Dwi Amalia R. ( 1711113673 )
Fakhrana Hanniyati ( 1711114901 )
Fauziah Irwan ( 1711113748 )
Fitri Handayani ( 1711114861 )
Ilham Muarif ( 1711113741 )
Maidenni Fortuna ( 1711113732 )
Nanik Saryati H. ( 1711113669 )
Netty Ami Ruhama ( 1711114102 )
Nhelmy Nursepta S. ( 1711114095 )
Novitasari Wijayanti ( 1711113771 )
Rezky Rizalti ( 1711113660 )
Shindy Yurisca ( 1711122220 )
Vivi Dwiyani ( 1711121838 )
Wulan Dari ( 1711113724 )
Yos Bayu A. ( 1711114569 )

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2017 / 2018
1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada
kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Dasar Keperawatan yang berjudul
Metabolisme Lipid dan Protein tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan. Kami berharap pembaca dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang metabolisme lipid dan protein.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing Ibu Rismadefi Woferst yang
telah membimbing kami selama proses pembelajaran dan perkuliahan. Terima kasih juga kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami juga menyadari tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi,
maupun segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Pekanbaru, Oktober 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN
A. Metabolisme Lipid
a. Definisi Metabolisme Lipid
b. Proses Biosintesis Lipid
c. Proses Pencernaan Lipid
d. Proses Oksidasi Asam Lemak
e. Proses Metabolisme Lipid
B. Metabolisme Protein
a. Definisi Metabolisme Protein
b. Degradasi Protein menjadi Asam Amino
c. Oksidasi Asam Amino
d. Biosintesis Asam Amino
e. Biosintesis Protein

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
3
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang
terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia
organik,
- Katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan
energi.
- Anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu,
untuk diserap oleh sel tubuh.

Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup.
Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan
dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut
promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi
dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat,
yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang
terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang
ilmu biologi yang disebut metabolomika.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud metabolisme, metabolisme lipid, dan metabolisme protein?
2. Bagaimana proses biosintesis lipid?
3. Bagaimana proses pencernaan lipid?
4. Bagaimana proses oksidasi asam lemak?
5. Bagaimana proses metabolisme lipid?
6. Bagaimana skema metabolisme lipid?
7. Bagaimana degradasi protein menjadi asam amino?
8. Bagaimana oksidasi asam amino?
9. Bagaimana biosintesis protein dan biosintesis asam amino?
10. Bagaimana skema metabolisme protein?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu metabolisme, metabolisme lipid, dan metabolisme protein
2. Mengetahui proses biosintesis lipid
3. Mengetahui proses pencernaan lipid
4. Mengetahui proses oksidasi asam lemak
5. Mengetahui proses metabolisme lipid
6. Mengetahui skema metabolisme lipid
7. Mengetahui degradasi protein menjadi asam amino
4
8. Mengetahui oksidasi asam amino
9. Mengetahui biosintesis protein dan biosintesis asam amino
10. Mengetahui skema metabolisme protein

D. Manfaat

1. Dapat mengetahui definisi metabolisme lipid dan protein.


2. Dapat mengetahui proses metabolisme lipid.
3. Dapat mengetahui proses biosintesis.
4. Dapat mengetahui proses pencernaan lipid.
5. Dapat mengetahui proses oksidasi asam lemak.
6. Dapat mengetahui degradasi protein menjadi asam amino.
7. Dapat mengetahui Oksidasi asam amino
8. Dapat mengetahui biosintesis asam amino

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. METABOLISME LIPID

a) Definisi Metabolisme Lipid

Lemak

Lemak merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari makanan yang
dikonsumsi. Zat gizi ini menyumbangkan 60% dari total energi yang dibutuhkandalam jumlah
besar pada saat berolahraga. Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka akan
terjadi penyimpanan dalam tubuh. Selain itu jika terdapat kelebihan konsumsi protein dan
karbohidrat. Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai
sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan
di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. (Tika,2011)

Metabolisme lemak

Metabolisme lemak ada 3 fase :

Oksidasi : proses merubah asam lemak menjadi asetil Co-A


Siklus Krebs : proses merubah aseril Co-A menjadi H
Fosforilasi Oksidatif : proses mereaksikan H + O H2O + ATP

Metabolisme Lemak :

Di mulut, lemak mulai mengalami tahapan pencernaan, terjadi penyesuaian suhu tertentu
pada saat lemak dikunyah di mulut. Selanjutnya lemak akan memasuki hati,empedu, dan
memasuki usus halus. Dari kantung empedu lemak akan bergabung dengan bile yang merupakan
senyawa penting untuk proses percernaan pada usus halus. Selanjutnya hasil pemecahan tersebut
akan diubah oleh enzim lipase pankreas menjadi asam lemak dan gliserol. Kelebihan lemak
kemudian disimpan dalam tubuh, dan sebagian akan bergabung dengan senyawa lain seperti fiber
yang akan dikeluarkan melalui usus besar .

6
b) Proses Biosintesis Lipid

1. Sistesis Asam Lemak


Pada hakikatnya sintesis asam lemak berasal dari asetil koA. Jalan yang tampak untuk
mesintesis asam lemak berbeda sekali dari jalan oksidasinya. Senyawa yang digunakan untuk
menambah panjang rantai asam lemak adalah malonil-KoA, yang disintesis dari asetil-KoA.
Pada hewan tingkat tinggi sintesis asam lemak terutama terjadi dalam hati, jaringan adipos dan
dalam kelenjer susu. Ditingkat sel pembentukan asam lemak berlangsung dalam sitosol,
sebaliknya pada oksidaai asam lemak terjadi pada mitokondria.

Asam sitrat dan karbondioksida merupakan senyawa yang penting pada biosintesis asam
lemak, kemungkinan besar keduanya aenyawa di atas bertindak sebagai katalisator. Enzim yang
mengkatalis biosintesis asam lemak merupakanenzim kompleks yang terdiri dari tujuh protein.
Tahapan reaksi biosintesis asam lemak diteliti dalam laboraturium F.Lynen,S. wakil dan P.R.
Vagelos yang kemudian disusun ke dalam sebuah siklus. Berikut ini adalah tahapan dari sintesis
asam lemak :

Pengangkutan asetil-KoA ke dalam sitoplasma


Asetil-KoAyang terdapat dalm mitochondria berasal dari tiga sumber yaitu: 1) dekarboksilasi
asam piruvat, 2) degradasi asam amino dan 3) -oksidasi asam lemak. Senyawa beratom C dua
buah diatas tidak dapat keluar menembus dinding mitochondria untuk menuju ke Sitosol tempat
berlangsungnya sintesis asam lemak . asetil-KoA itu dapat keluar mitochondria dengan Jalan
mengubah senyawa tersebut menjadi asam sitrar atau diangkut oleh karnitin. Baik asil-karnitin
maupun asam sitrat dapat menembus dinding mitochondria dan kemudian terurai lagi menjadi
bagian-bagian.

Pengubahan asetil-KoA menjadi malonil-KoA


Satuan yang memperpanjang rantai pada biosentesis asam lemak adalah malonil-KoA.
Pembentukan senyawa ini dikatalisis oleh enzim asetil-KoA karboksilase yang membutuhkan
biotin, CO2 dan ATP.

Transfer gugus asil ke kompeks enzim


Senyawa yang bertindak sebagai pemula rantai asam lemak adalah asetil-KoA. Senyawa aktif
yang beratom C sebanyak dua buah ini di kait oleh ACP yang selanjutnya di tempelkan ke enzim
-ketoasil-ACP ssintas.

Gugus malonil terikat pada ACP


7
Malonil-KoA, yang dibentuk melalui reaksi karboksilasi asetil-KoA, selanjutnya di kait
oleh ACP. Malonil-S-KoA +HS-ACP malonil-S-ACP+KoA-SH dengan bantuan ACP-malonil
transferase

Reaksi kondensasi
Setelah kedua gugus yang akan bereaksi yaitu asetil dan malonil berada pada kompleks
enzim maka terjadilah reaksi kondensasi

Reaksi reduksi pertama


Asetoasetil yang masih terikat erat pada kait 4-fosfopantetein direduksi menjadi -
hidroksibutiril S-ACP oleh enzim -ketoasil reduktase.

Dehidrasi
Senyawa yang terbentuk pada reaksi reduksi di atas didehidrasi pada tahap ini. Senyawa yang
terbentuk tidak jenuh pada atom C dan , ikatan gandanya adalah trans dan dinamakan asil-S-
ACP tak jenuh.

Reaksi reduksi kedua


Enzim enoil-ACP reduktase (NADPH) mereduksi krotonil-S-ACP menjadi butiril-S-ACP.
Senyawa yang masih tetap terkait pada kompleks melalui kait 4 fosfopantenin kemudian
dipindahkan ke enzim sintase. Oleh karena itu maka ACP menjadi bebas dan dapat mengkait
malonil-KoA berikutnya. Senyawa ini kemudian direaksikan dengan butiril-S-sintase dan
berlangsunglah siklus sintesis yang kedua melalui urutan dan mekanisme reaksi yang sama,
terjadilah siklus-siklus biosintesis berikut, sehingga tercapai panjang asam lemak tertentu.

Pada biosintesis asam palmitat maka siklus yang dilalui ada sebanyak 7 kali. Hasil sintesis
yang terakhir adalah palmitoil-S-ACP yang dibebaskan dari ACPnya melalui reaksi hidrolisis
dengan bantuan enzim tioesterase. Gugus palmitoil yang terikat pada ACP bias langsung
dipindahkan pada HS-KoA menjadi palmitoil KoA dan apabila bereaksi dengan asam fosfatidat
akan membentuk fosfolipida. Pada umumnya jasad hidup mensitesis asam lemak hanya sampai
C16 saja.

Sintesis asam lemak sebagian berlangsung melalui jalur metabolik lain, walaupun ada
sebagian keci asam lemak yang dihasilkan melalui kebalikan dari reaksi penguraian asam lemak
dan mitokondria.

2. Biosintesis Triasilgliserol
8
Pada hewan dan tanaman senyawa dasar yang digunakan untuk membentuk triasilgliserol
adalah L-gliserol 3-P dan asam lemak asil-KoA. Senyawa yang pertama berasal dari 2 sumber
yaitu dihidrokai aseton-P dan gliserol yang telah diaktifkan oleh ATP.

Reaksi pertama adalah asilasi gliserol 3-P menjadi asam foafatidat. Pada hewan tingkat tinggi
dan tanaman, asilasi itu dilakukan oleh asil-KoA sedangkan pada bakteri oleh asil ACP.

Pembentukan asam lisofosfatidat dari asil-KoA dengan gliserol 3-P dikatalisis oleh gliserol-
fosfat asiltransferase. Tahap reaksi berikutnya ialah terjadinya asilasi yang menghasilkan asam
fosfatidat yang setelah proses defosfatasi terbentuk diasilgliserol. Enzim yang bertanggungjawab
menghilangkan gugus fosfat adalah fosfatidat fosfatase. Diagliserol yang terbentuk ini
selanjutnya dapat diubah menjadi triasil gliserol.

Dalam mukosa intestinal hewan tingkat tinggi, (jaringan yang aktif mensintesis triagliserol)
biosintesis triasilgliserol diawali oleh moniasil gliserol yang terbentuk pada pencernaan
intestinal. Senyawa tersebut mengalami asilasi secara langsung oleh asilgliserol
palmotoiltransferase sehingga terbentuk diasilgliserol tanpa melalui asam foafatidat.

3. Sintesis Fosfogliserida
Fosfogliserida dihasilkan dari asam fosfaidat. Perubahannya melalui dua jalur yang berbeda
antara hewan tingkat tinggi, tanaman dan bakteri. Persamaan antara kedua golongan jasad
tersebut terletak pada senyawa pengangkut gugus fosfatidil atau basa N. Peranan pengangkut
yang berupa nukleotida ini untuk pertama kalinya ditemukan oleh E.P. Kennedy dan kawan-
kawannya. Namun pada kedua hal tersebut, nuleotida sitidin dipakai sebagai senyawa
pengangkutnya. Jalur biosintesis fosfatidiletanolamin, fosfatidilkolin, fosfatidilserin,
fosfatidilnositol, dan kardiolipin di dalam jaringan hewan adalah sebagai berikut :

a) Jalur biosintesis fosfatidiletanolamin

Dimulai dengan proses fosforilasi etanolamin oleh ATP menghasilkan fosfoetanolamin.


Reaksi ini dikatalisis oleh enzim etanolamin kinase. Selanjutnya fosfoetanolamin bereaksi
dengan sitidin trifosfat (CTP) mengahsilkan sitidin difosfoetanolamin (cp-ethanolamin),
dikatalisis oleh enzim fosfoetanolamin sitidil transferase.

Pada akhir tahap biosintesis fosfatidiletanolamin, bagian sitidin monofosfat (CMP) dari
CDP-ethanolamine dilepaskan, sedangkan bagian fosfoetanolaminnya dipindahkan ke molekul
diasilgliserol. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim fosfoetanolamin transferase yang terdapat di
dalam membrane reticulum endoplasma.

b) Jalur biosintesis fosfatidilkolin

Pembentukan fosfatidilkolin di dalam jaringan hewan dapat berlangsung dengan dua macam:
9
Proses metilasi gugus amino dari fosfatidiletanolamin dengan S-adenosil metionin
sebagai donor gugus metal yang dikatalisis oleh enim fosfatidiletanolamin
metiltransferase.

Dimulai denga kolin sebagai senyawa pemulanya dan jalur reaksi pembentukan
fosfatidilkolin berlangsung seperti untuk biosintesis fosfatidiletanolamin. Dalam hal ini
dilibatkan tiga macam enim, berturut-turut: kolin kinase, untuk pembentukan fosfokolin
dari kolin dan ATP ; fosfokolin sitidiltransferase, untuk pembentukan CDP-kolin dari
fosfokolin dan CTP ;dan fosfokolin transferase, untuk pembentukn fosfatidilkolin dari
CDP-kolin dan diasilgliserol

c) Jalur biosintesis fosfatidilserin adalah sebagai berikut :

Dalam jaringan hewan, fosfatidilserin terbentuk dari reaksi antara fosfatidiletanolamin


dengan serin :

Fosfatidiletanolamin + serin fosfatidilserin + etanolamin


Sebaliknya, fosfatidiletanolamin dapat terbentuk dari fosfatidilserin dengan proses
dekarboksilasi :

Fosfatidilserin fosfatidiletanolami + CO2


Dalam sel bakteri, seperti bakteri Escheria coli, pembentukan fosfatidilserin berlangsung
dengan jalur reaksi yang berbeda pada jarringan hewan. Jalur reaksi dimulai dengan pengaktifan
asam fosfatidat oleh CTP menghasilkan sitidin difosfat diasilgliserol, dikatalisis oleh enzim
fosfatidatsitidintransferase. Pada tahap reaksi berikutnya, CDP-diasilgliserol bereaksi dengan
serin, dikatalisis oleh enzim CDP-diasilgliserol serin O-fosfatidiltransferase, menghasilkan
fosfatidilserin dan sitidin monofosfat (CMP).

d) Jalur biosintesis fosfatidilnositol adalah sebagai berikut:

Dalam jaringan hewan, CDP-diasilgliserol (yang terbentuk dari asam fosfatidat) berperan
sebagai senyawa sumber untuk biosintesis fosfatidilinositol dan fosfatidilgliserol.
Fosfatidilinositol terbentuk dari reaksi antara CDP-diasilgliserol dan inositol, yang dikatalisis
oleh enzim CDP-diasilgliserol inositol transferase. Di dalam jaringan otak fosfatidilinositol
dapat difosforilasi oleh ATP menghasilkan fosfatidilinositol-monofosfat, -difosfat dan seterusnya
mengahsilkan senyawa polifosfoinositida, yang peranannya di dalam otak belum jelas.

e) Jalur biosintesis kardiolipin adalah sebagai berikut:

Fosfatidilgliserol terbentuk dari CDP-diasilgliserol. Jalur reaksi dimulai dengan


pembentukan 3-fosfatidil-1gliserol-3-fosfat dari CDP-diasilgliserol dan gliserol-3-fosfat,
dikatalisis oleh enim gliserolfosfat fosfatidiltransferase. Fosfatidil gliserol yang terbentuk ini
10
merupakan pra zat untuk biosintesis difosfatidilgliserol, yang secara umum disebut kardiolipin.
Dua puluh persen lipida yang terdapat dalam membrane mitokondrion sel hewan merupakan
kardiolipin.

Di dalam sel bacteria pembentukan kardiolipin tidak menggunakan CDP-diasilgliserrol,


melainkan langsung tertjadi dari reaksi kondensasi dua molekul fosfatidilgliserol.

c) Proses Pencernaan Lipid

Makanan-makanan yang mengandung lemak dicerna oleh tubuh melalui serangkaian tahapan
panjang, baik secara mekanis maupun kimiawi.

1. RonggaMulut
Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga mulut. Gigi melakukan fungsinya dalam
meremahkan dan menghaluskan lemak secara mekanis, sedangkan kelenjar air ludah yang
terdapat di bagian bawah lidah menghasilkan enzim lipase lingual yang berfungsi untuk
meminimalkan ukuran lemak agar lebih halus secara kimiawi.

2. Esofagus dan Lambung

11
Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak akan ditelan dan melewati esophagus
secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak sama sekali mengalami proses apapun. Ia hanya
lewat untuk kemudian masuk kedalam lambung.

Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain untuk kemudian
digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan secara kimiawi melalui
penambahan asam lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding lambung.

3. UsusHalus

Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus. Menyadari bahwa suatu zat
hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air, sedangkan lemak atau minyak tidak bisa bercampur
dengan air, maka untuk dapat mencerna bahan satu ini proses emulsifikasi lemak mutlak
diperlukan.

Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke usus dua belas jari. Masuknya lemak
ke organ ini, secara biologis akan membuat kantung empedu menghasilkan cairannya. Cairan
yang disekresikan hepatosit hati ini adalah zat yang mampu mengemulsikan lemak dan merubah
ukurannya menjadi 300 kali lebih kecil dari ukuran semula. Dengan bantuan enzim lipase dari
pankreas, emulsi lemak kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Keduanya akan
bereaksi dengan garam empedu untuk kemudian menghasilkan butir-butir lemak (micel) yang
siap diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan (ileum). Secara difusipasif,
butir-butir lemak akan diserap oleh membrane mukosa di dinding usus kosong dan usus
penyerapan.

12
Butir-butir lemak ini kemudian dibawa dan disalurkan melalui aliran darah keseluruh tubuh.

4. UsusBesardan Anus
Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap lemak maksimal 95% dari keseluruhan
makanan yang dikonsumsinya. Adapun 5% lemak yang tidak diserap akan mengalir menuju usus
besar untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feses.

d) Proses Oksidasi Asam Lemak


Proses penguraian asam lemak dimulai dengan tahap -oksidasi. Proses oksidasi ini
berlangsung dalam mitokondria.
Tahap pertama adalah menggiatkan asam palmitat bebas dengan asetil koenzim A dalam
sitoplasma, oleh enzim asetil koenzim A sintetase menghasilkan palmitoil koenzim A. Pada
reaksi ini sebagai sumber energy digunakan satum olekul ATP untuk satu molekul palmitil
koenzim A yang terbentuk. Dalam hal ini terjadi dua reaksi pemecahan ikatan fosfat
berenergi tinggi, yaitu terhidrolisisnya ATP menjadi AMP + PPi dan terurainya PPi menjadi 2
Pi oleh enzim pirofosfattase. Dengan demikian untuk menggiatkan satu molekul asam lemak
dalam tahap reaksi ini, digunakan energi yang didapatkan dari pemecahan dua ikatan fosfat
berenergi tinggi dari satu molekul ATP.

13
Tahap reaksi kedua, palmitoilkoenzim A diangkut dari sitoplasma kedalam mitokondria
dengan bantuan molekul pembawa yaitu karnitin yang terdapat dalam membrane
mitokondria.

Reaksi tahap ketiga adalah proses dehidrogenasi palmitoil koenzim A yang telah berada
didalam mitokondria dengan enzim asil koenzim A dehidrogenase yang menghasilkan
senyawa enoil koenzim A. Pada reaksi ini FAD (flavin adenindinukleotida) yang bertindak
sebagai koenzim direduksi menjadi FADH2. Dengan mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi
melalui rantai pernafasan suatu molekul FADH2 dapat menghasilkan dua molekul ATP.

Pada tahap reaksi keempat, ikatan rangkap pada enoil koenzim A dihidratasi menjadi 3-
hidroksi palmitoil koenzim A hidratase.

Reaksi tahap kelima adalah dehidrogenase dengan enzim 3-hidroksianil koenzim A


dehidrogenase dan NAD+ sebagai koenzimnya. Pada reaksi ini 3-hidroksi palmitoil koenzim
A dioksidasi menjadi 3-ketopal mitoil koenzim A, sedangkan NADH yang terbentuk dari
NAD+ dapat dioksidasi kembali melalui mechanism fosforilasi bersifat oksidasi yang
dirangkaikan dengan rantai pernafasan menghasilkan tiga molekul ATP.

Reaksi tahap terakhir adalah mekanisme beta -oksidasi adalah pemecahan molekul dengan
enzim asetil koenzim A asetil transferase atau disebut juga tiolase. Pada reaksi ini satu
molekul koenzim A (CoA) bebas berinteraksi dengan 3-ketopal mitoil koenzim A
menghasilkan satu molekul asetilkoenzim A dan sisa rantai asam lemak dalam bentuk
koenzim A-nya, yang mempunyai rantai dua atom karbon lebih pendek dari palmitoil
koenzim A semula.

Proses degradasi asam lemak selanjutnya adalah pengulangan mekanisme -oksidasi secara
kontinu sampai rantai panjang asam lemak tersebut habis dipecah menjadi molekul asetil
koenzim A. Dengan demikian satu molekul asam palmitat (C16) menghasilkan 8 molekul
asetil koenzim A (C2) dengan melalui tujuh kali -oksidasi.

14
Setelah semua reaksi -oksidasi berakhir maka dilanjutkan dengan masuk dalam siklus Krebs.

e) Proses Metabolisme Lipid

Metabolisme lipid pada jaringan adiposa:

Untuk proses lipogenesis (sintesis lipid) pada jaringan adiposa, triasilgliserol disuplai
dari hati dan usus dalam bentuk lipoprotein, VLDL dan kilomikron. Asam lemak dari
lipoprotein dilepaskan oleh lipoprotein lipase yang berlokasi pada permukaan sel-sel
endotelial pembuluh kapiler darah. Asam lemak kemudian diubah mejadi triasilgliserol.
Proses lipolisis (degradasi lipid) pada jaringan adiposa dikatalisis oleh Hormonesensitive
lipase, yang dikontrol oleh hormon, dengan mobilisasi sebagai berikut

15
Gambar 3.2 Mobilisasi triasilgliserol yang disimpan dalam jaringan adiposa .
1. jika Jika glukosa dalam darah rendah, akan memicu pelepasan epinefrin atau glukagon.
Kedua hormon meninggalkan aliran darah dan mengikat molekul reseptor yang ditemui
di dalam membran adipocyte atau sel lemak
2. Hal ini menyebabkan adenilat siklase melalui protein G mengubah ATP menjadi cAMP.
3. cAMP kemudian mengaktifkan protein kinase. Protein kinase aktif mengaktifkan
triasilgliserol lipase (Hormone-sensitive lipase) melalui forforilasi.
4. Protein kinase aktif juga mengkatalisis fosforilasi molekul perilipin pada permukaan
butiran lemak (lipid droplet) sehingga triasilgliserol lipase dapat mengakses permukaan
butiran lemak.
5. Selanjutnya triasilgliserol diuraikan menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh
triasilgliserol lipase.
6. Molekul asam lemak yang dihasilkan dilepaskan dari adipocyte dan diikat oleh protein
serum albumin dalam darah untuk diangkut melalui pembuluh darah menuju myocyte (sel
otot) jika dibutuhkan. Jumlah asam lemak yang dilepaskan oleh jaringan adiposa ini
tergantung pada aktivitas triasilgliserol lipase.
7. Hanya asam lemak rantai pendek yang
dapat larut dalam air, sedangkan asam lemak rantai panjang tidak. Oleh karena itu untuk
16
pengangkutannya asam lemak rantai panjang diikatkan pada serum albumin.
8. Asam lemak tersebut dilepaskan dari albumin dan masuk ke myocyte melalui transport
khusus.
9. Di myocyte asam lemak mengalami -oksidasi yang menghasilkan CO2 dan energi ATP.

B. METABOLISME PROTEIN

1. Definisi Metabolisme Protein


Definisi Protein

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan
virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem imun sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein
ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

Definisi Metabolisme Protein

Metabolisme protein adalah deskripsi dari proses fisik dan kimia yang menyebabkan baik
pembentukan atau sintesis, asam amino menjadi protein dan pemecahan, atau katabolisme,
protein menjadi asam amino. Asam amino yang beredar melalui darah dan masuk ke
jaringan tubuh, di mana mereka disintesis kembali menjadi protein.

17
2. Degradasi Protein menjadi Asam amino
Degradasi protein dari makanan

saluran pencernaan (usus halus)

Degradasi protein dari makanan


asam amino : terjadi di saluran
pencernaan.
protein stimulate mukosa lambung hormone gastrin stimulate sekresi HCl oleh sel
perital dan pepsinogen oleh chihief cell.

PH rendah antisptic dan protein mengalami degradasi mudah di pecahkan oleh enzim-
enzim

pepsinogen pepsin oleh aktifitas pepsin sendiri di putuskan 42 aa pada N terminal

18
pepsin mengihidrolisiss ikatan peptide pada N terminal dekat tyr, Phe and Trp masuknya asam
amino : stimunulate sekresi hormone cholecystokinin sekresi beberapa enzim :
trypsinogen,procarboxypeptidase kondisi PH menjadi zymogen menjadi aktif : Tripsinogen
chymotrypsin, chyboxypeptidase secret aminoprptidase menjadi ASAM AMINO bebas
kondisi asam di sekresikan hormone sekretin sekresi bikarbonat menetralisir PH +- 7.

asam amino bebas ditransport melewati sel epithelial usu halus. dan masuk melalui kapiler
daerah yang terdapat di pili dan di transpor kehati.

metabolisme asam amino


1. protein dalam makanan
2. proses synthesa asam amino nonessential (transminasi tehadap metabolisme)
3. degradasi protein tubuh
kegunaan asam amino
1. membentuk protein yang dinutuhkan
2. mwembentuk glukosa
3. membentuk badan-badan keton,dll
4. mengahasilkan energy
5. membentuk molekul npnprotein (derivat asam amino)

3. Oksidasi Asam Amino


Pada umumnya, degradasi asam amino dimulai dengan pelepasan gugus amino
menghasilkan kerangka C diubah menjadisenyawa antara metabolisme utama tubuh
Metabolisme asam amino pada umumnya terjadi di hati
Kelebihan di luar liver dibawa ke hati diekskresikan
Ammonia digunakan kembali utk proses biosintesis diekskresi scr langsung atau
diubah terlebih dahulu mjd asam urat / urea
Vertebrata terestrial urea ureotelic
Burung & reptilasam urat uricotelic
Binatang di air ammoniammonotelic

19
Proses transaminasi : proses yang mana suatu gugus amino dipindahkan, biasanya dari
Glu suatu keto acid dan reaksi ini menghasilkan asam amino yg terkait plus
ketoglutarat

o Reaksi transaminasi dikatalis oleh enzim transaminase (aminotransferase)

o Reaksi transaminasi membutuhkan koenzim piridoxal phosphat (PLP) yang


berasal dari vitamin B6
o minotranferase mengkatalisis
Glutamate KG
20
Aspartate OAA Melibatkan KG Glu
Alanine pyruvate
Degradasi asam amino berlanjut dengan pelepasan gugus amino diekskresi
o Di dalam mitokondria reaksi deaminasi oxidative dikatalisis oleh L-
glutamate dehydrogenase (enzim terdapat dlm matrik mitokondria)
o Reaksi kombinasi dari aminotransferase dan glutamate DH trandeaminasi
o Glu DH enzim allosterik komplek.
Positive modulator ADP
Negative modulator GTP TCA

Serin dan Threonin dapat langsung dideaminasi !

Karena mempunyai gugus hidroksil (-OH) pada atom C maka asam amino ini dapat
langsung di ubah menjadi ammonia
Reaksi dikatalisis serin dehidratase dan threonin dehidratase.
Memerlukan PLP sebagai cofactor
Serin pyruvat + NH4+
Threonin ketobutyrate + NH4+

Transport ammonia ke hati


Ammonia bersifat toksik bagi jaringan hewan.
Pengubahan ammonia menjadi urea terjadi di dalam hati
Ammonia menjadi glutamin transport ke hati
Glutamin tidak toksik, bersifat netral dan dapat lewat melalui sel membran secara
langsung.
merupakan bentuk utama untuk transpor ammonia
sehingga terdapat di dalam darah lebih tinggi dari Asam Amino yang lain
juga berfungsi untuk sumber gugus amino pada berbagai reaksi biosintesis

4. Biosintesis Asam Amino

21
Jalur metabolic utama dari asam-asam amino terdiriatas :

a. Produksiasam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis
asam amino di hati.

b. Pengambilan nitrogen dari asam amino.

c. Katabolisme asam amino menjadi energy melalui siklus asam sertasiklus urea sebagai proses
pengolahanhasilsampinganpemecahanasam amino.

d. Sintesis protein dariasam-asam amino.

Semua asam amino berasal dari senyawa intermediet Glikolisis, siklus asam sitrat, dan
pentose phosphat pathway

5. Biosintesis Protein

Pengertian biosintesis protein adalah sebuah siklus yang bertujuan dalam menciptakan
protein yang terjadi di dalam sel yaitu ribosom yang diawali dari berubahnya semua DNA yang
tersedia dan selanjutnya ke RNA, dan pada akhirnya akan berbentuk menjadi protein.
Biosintesis protein sendiri sering disebut dengan pembentukan protein.

proses dan tahap-tahap biosintesis protein atau pembentukan protein?

22
proses pembentukan protein atau biosintesis protein molekul DNA berfungsi untuk
menciptakan RNA, yang selanjutnya RNA mengatur urutan-urutan asam amino dalam biosintesis
molekul protein yang terjadi di dalam ribosom. Maka dapat disimpulkan bahwa alur informasi
genetika pada suatu sel dapat digambarkan sebagai berikut:
DNA RNA Protein Dalam proses biosintesis protein atau pembentukan protein terdapat
dua tahap. Tahap pertama yaitu Transkripsi dan tahap kedua yaitu Translasi.

Transkripsi

Pada tahap pertama ini yaitu pada tahap transkripsi ini terjadi pembentukan molekul RNA
(berperan sebagai perantara dalam biosintesis protein) yang diberikan sinyal oleh DNA
melalu informasi yang disampaikannya berupa kode-kode genetik.

23
o Contoh transkripsi DNA pada rantai:

o 5-T-A-C.A-G-T.T-G-A.G-G-G.T-T-T.T-C-C.G-T-A.A-C-T-3

o 3-A-T-G.T-C-A.A-C-.C-C-C.A-A-A.A-G-G.C-A.T-G-A-5

Note:*yang digunakan adalah yang rantai sense atau rantai 3-5, maka data yang dipakai
adalah kode berikut :
3-A-T-G.T-C-A.C-C-C.A-A-A.A-G-G.C-A-T.T-G-A.A-C-T-5 = sense.
Setelah proses pada tahap transkripsi selesai hasil yang diperoleh kodon akan seperti
berikut ini:
5-U-A-C.A-G-U.G-G-G.U-U-U.U-C-C.G-U-A.A-C-U.U-G-A-3 = Mrna

Translasi.

Setelah proses pada tahap transkripsi di atas, maka terjadi proses translasi. Pada tahap translasi
ini protein yang tersusun atas asam amino. Berikut asam amino dengan menggunakan tabel
triplet kodon yang menggunakan koda mRNA:
U-A-C.A-G-U.G-G-G.U-U-U.U-C-C.G-U-A.A-C-U.U-G-A
tirosinseringlisinfenilalaninserinvalin-threoninstop

Pada saat diterjemahkan, stop(UGA) secara otomatis akan menghentikan proses translasi
sekaligus proses biosintesis protein atau mengentikan pembentukan protein.

24
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :

2. Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang
terjadi di tingkat selular.

3. Lipid merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari makanan yang
dikonsumsi.

4. Metabolisme lemak ada 3 fase :

Oksidasi : proses merubah asam lemak menjadi asetil Co-A


Siklus Krebs : proses merubah aseril Co-A menjadi H
Fosforilasi Oksidatif : proses mereaksikan H + O H2O + ATP

4. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.

5. Metabolisme protein adalah deskripsi dari proses fisik dan kimia yang menyebabkan baik
pembentukan atau sintesis, asam amino menjadi protein dan pemecahan, atau katabolisme,
protein menjadi asam amino. Asam amino yang beredar melalui darah dan masuk ke jaringan
tubuh, di mana mereka disintesis kembali menjadi protein.

6. Biosintesis protein adalah sebuah siklus yang bertujuan dalam menciptakan protein yang
terjadi di dalam sel yaitu ribosom yang diawali dari berubahnya semua DNA yang tersedia
dan selanjutnya ke RNA, dan pada akhirnya akan berbentuk menjadi protein.

25
DAFTAR PUSTAKA

Murray, Robert. Dkk. 2009. Harpers illustrated biochemistry, 27th ed. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran

Tika.2011.Makalah Metabolisme Lemak.Universitas Andalas:Padang

Martoharsono soeharsono.2006.Biokimia Jilid II.Yogyakarta:Gajah Mada


University Press

http://www.ebiologi.com/2015/10/proses-pencernaan-lemak-dalam-tubuh.html

yang ditulis oleh Prof. Dr. Ir. WahyuWidodo, Ms. (Fakultas Peternakan-perikanan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) dari Buku Ajar Berjudul "PENGANTAR ILMU NUTRISI
TERNAK" tahun 2006.

http://www.biologi-sel.com/2012/06/katabolisme-karbohidrat-protein-
lemak.html

http://www.pengertian-definisi.com/2017/05/proses-pengertian-biosintesis-
protein.html

26

Anda mungkin juga menyukai