Anda di halaman 1dari 32

Tugas : Keperawatan medikal bedah II

Dosen : Sri Wahyuni S.Kep.,Ns

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. NELYANAWATI (NH0116108)
2. NURLIN (NH0117110)
3. RAHAYU BADAR (NH0117117)
4. RION (NH0117126)
5. TRISINARTI (NH0117148)
6. SITI SAKINAH (NH0117141)
7. YUMAITER AMAHUAT (NH0117155)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN A

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kahadirat allah swt, karena atas rahmat da hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Salam serta salawat tak lupa pula kita panjatkan nabi muhammad SAW,seorang
nabiyang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang benderang
seperti sekarang iniucapan terima kasih juga kami lantumkan kepada ibu dosen yang telah
ikut serta dalam pembuatan makalah kami yang menjelaskan mengenai “ANATOMI
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN” makalah ini kami buat untuk memperdalam ilmu kita
tentang biologi
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyakkesalah dan kekurangan, hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun
demikianbanyak pula pihak yang telah membantu kamindengan menyediakan sumber
informasi, memberikan masukan pemikiran, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah inidiwaktu yang akan datang, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan banyak orang supaya mengetahui apa-apa yang
ada dlam pelajaran biologi

Makassar,29 oktober 2018

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cairyang terbentang
mulai dari mulut (oris) sampai anus. Dari saluran pencernaan akan terbentuk sistem
pencernaan yang terdiri dari organ-organ pencernaan yang tergabung membentuk saluran
pencernaan. saluran pencernaan tersebut terdiri dari Oris (mulut), Faring (tekak),
Esofagus (kerongkongan) Ventrikulus (lambung), usus halus,usus besar, rektum, anus.
Selain itu alat penghasil getah cerna terdiri dari Kelenjar ludah, kelenjar getah lambung,
kelenjar hati, kelenjar pankreas, kelenjar getah usus.
Selama dalam pankreas, pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang
sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan
sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung di dalam berbagai
cairan pencernaan.
Setiap jenis zat mempunyai tugas khusus bekerja atas satu jenis makanan dan tidak
mempunyai pengaruh terhadap jenis lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sistem pencernaan
2. Apa saja bagian-bagian dalam sistem pencernaan
3. Bagaimana proses biokimiawi pada masing-masing organ di sistem pencernaan
4. Apa fungsi sistem pencernaan
5. Bagaimana gambaran besar saluran pencernaan
6. Apa saja gangguan-gangguan yang bisa terjadi pada sistem pencernaan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa itu sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui bagian-bagian dalam sistem pencernaan
3. Untuk mengetahui proses biokimiawi pada masing-masing organ di sistem
pencernaan
4. Untuk mengetahui fungsi sistem pencernaan
5. Untuk mengetahui gambaran besar saluran pencernaan
6. Untuk mengetahui gangguan-gangguan yang bisa terjadi pada sistem pencernaan
BAB 11

PEMBAHASAN

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

A. PENGERTIAN SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai


anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran
darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa
proses tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan
(faring), kerongkongan, lambung,usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem
pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak di luar saluran pencernaan yaitu
pankreas, hati dan kandung empedu. (Haryono, 2012)
Saluran pencernaan merupakan suatu saluran yang mirip tabung dengan
panjang sekitar 9 m (30 kaki), yang memanjang dari mulut sampai anus.jaringan
tersusun atas empat lapisan dari dalam ke luar, yaitu mukosa,sub mukosa,otot,dan
serosa. Saluran pencernaan dikendalikan oleh saraf simpagtis melalui susunan saraf
otonom dan parasimpatis. Saraf simpatis bersifatmenghambat (inhibisi) dan saraf para
simpatis bersifat merangsang (eksitasi). Contoh peristaltic usus meningkat karena
rangsang para simpatis seperti kondisi cemas,takut,dan sebagai nya, sedang nyeri
akan menyebabkan penurunan peristaltik, karena nyeri melibatkan saraf simpatis
(kondisi bahaya ).
Namun demikian, kerja saluran pencernaan juga di pengaruhi oleh saraf
intrinsic (enteric nervous). Saraf ini sering di sebut dengan gut brain yang tersusun
atas sekitar 108 neuron. Fungsi utama gut brain ini adalah mengendalikan produksi
secret pada saluran pencernaan. sistem gastrointestinal diperdarahi sekitar 25% - 30%
dari COP. Saluran pencernaan bagian atas (esofagus – lambung ) diperdarahi oleh
a.splanica. usus halus diperdarahi oleh a. mesenterica superior, dan usus besar
diperdarahi oleh a. mesenterica superior dan inferior. Yang unik dari system sirkulasi
saluran cerna adalah bahwa hamper semua darah balik atau vena bermuara pada vena
hepatica yang menjadi sumber perfusi dari hati melalui vena portae (system portae).
Akibatnya, setiap terjadi gangguan peredaran darah pada saluran cerna akan
mengganggu system portae, begitu sebalik nya gangguan pada hati akan mengganggu
system portae dan organ yang lain. (Diyono, 2013)
Secara umum,struktur organ system pencernaan di bedakan menjadi dua
kategori, yaitu:
1. Alimentari canal (organ utama), terdiri atas mulut, esofagus,lambung,dan usus.
2. Ascesoris organ , merupakan organ di luarsaluran pencernaan tetapi mempunyai
peran yang penting dalam system pencernaan makanan. Ascesoris organ terdiri
atas hati,pancreas,dan kandung empedu.
B. SISTEM PENCERNAAN BAGIAN ATAS
1. Mulut (Oris)
Mulut memiliki bagian: bibir, gigi, lidah dan kelenjar ludah.
Rongga mulut dilapisi oleh tunica mucosa yang mengandung epitel berlapis
menanduk dan mengelupas. Dibawah lapisan epitel terdapat lamina propria, yang
membentuk banyak lekuk atau papila seperti halnya pada kulit. Mulut merupakan
jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam oleh mulut dilapisi oleh
selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat
dipermukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin,
dan pahit. (Nixson Manurung, 2018)
Saliva (air liur), sekresi yang berkaitan dengan mulut yang diproduksi oleh
3 kelenjar saliva utama yaitu parotis, submandibula, sublingual yang terletak di
rongga mulut yang dikeluarkan melalui duktus didalam mulut. Saliva terdiri atas
99,5% air serta 0,5% protein dan elektrolit. Protein saliva yang terpenting adalah
amilase, mukus dan lisozim.
Fungsi dari saliva dapat disimpulkan sebagai berikut: (Nixson Manurung,
2018)
a. Air liur memulai proses pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase
liur, suatu enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.
b. Air liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel
makanan, sehingga mereka slaing menyatu serta menghasilkanpelumasan
karena adanya mulkus yang kental dan licin.
c. Air liur memiliki efek antibakteri melalui efek ganda, pertama oleh lisozim
suatu enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu kedua
dengan membilas bahan makanan yang mungkin digunakan oleh bakteri.
d. Air liur berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang
papil pengecap, sehingga kita dapat merasakan rasa makanan.
e. Air liur membantu kita dalam berbicara dengan membasahi lidah dengan bibir
f. Air liur berperan penting dalam hygiene mulut dengan membantu kebersihan
mulut dan gigi. Karena air liur terus menerus membilas sisa makanan yang
tersisa di mulut.
g. Air liur memiliki senyawa penyangga bikarbonat yang mentralkan asam di
makanan dan asam yang dihasilkan oleh flora normal yang ada di mulut, untuk
mencegah karies gigi.
Walaupun memliki banyak fungsi namun enzim amilase saliva tidaklah ese
nsial karena walau tidak adanya enzim tersebut enzim amilase pankreas dapat
menyelesaikan pencernaannya, serta waktu kontak antara substrat dengan enzim
amilase saliva tidaklah optimum dikarenakan banyaknya waktu mengunyah dan
menelan makanan. (Nixson Manurung, 2018)

a. Bibir
Terdiri dari dua daerah, bagian luar dan bagian dalam
1) Bagian luar sama seperti kulit di daerah lain wajah. Epidermis terdiri atas
jaringan epitel berlapis banyak, menanduk dan mengelupas, ditumbuhi
bulu dan berkelenjar peluh. Di bagian dermis terdapat akar bulu, kelenjar
dan kelenjar minyak bulu. (Dermawan, 2010)
2) Bagian dalam mengandung tunica mucosa yang mengandung jaringan
epitel berlapis dan mengelupas, tetapi tidak menanduk. Pada lamila proria
terdapat banyak kelenjar lendir yang salurannya bermuara ke rongga
mulut. Di bawah lapisan lendir terdapat lapisan otot. Tepat pada batas
kulit luar dengan lendir bibir bagian dalam terdapat daerah merah, karena
banyak mengandung pembulyh kapiler. (Dermawan, 2010)

Histologi rongga mulut sama seperti bibir bagian dalam. Lapisan dekat
permukaan terdiri dari tunica mucosa, di bawahnya tunica submucosa. Pada
lapisan submucosa terdapat kelenjar lendir. Sekitar kelenjar itu terdapat lamina
propria tunica mucosa oleh jaringan rapat serat elastis. Di daerah langit-langit
tak ada tunica submucosa. Di daerah langit-langit lunak, di bawah tunica
mucosa terdapat lapisan otot lurik dan jaringan ikat fibrosa. Di daerah langit-
langit lunak dekat rongga hidung, jaringan epitel tunica mucosa terdiri dari sel
batang berlais semu, yang lapisan luarnya bersila, menumpu pada lamaina
basalis yang tebal. (Dermawan, 2010)

b. Palatum
Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu:
1) Palatum durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum
dan sebelah depan tulang maksilaris dan lebih kebelakang terdiri dari dua
tulang palatum.
2) Palatum male (palatum lunak) terletak di belakangyang merupakan
lipatan menggantung yang dapat menggantung yang dapat bergerak,
terdapat atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.
c. Gigi
Gigi baru tumbuh sesudah bayi berusia 6 bulan, gigi pertama disebut
gigi susu atau gigi sementara. (Dermawan, 2010)
Susunan gigi sementara pada anak-anak,berjumlah 20 buah, yaitu:
1) Gigi seri berjumlah 8 buah gunanya untuk memotong makanan.
2) Gigi taring sebanyak 4 buah di gunakan mencabik-cabik makanan.
3) Gerahan kecil 8 buah untuk mengunyah makanan .

Orang dewasa mempunyai gigi sebanyak 32 buah yaitu:

1) Atas 8 buah gigi seri


2) 4 gigi taring
3) 8 buah geraham muka.
4) Serta 12 buah geraham belakang

Separu dari gigi tersebut berada di rahang bawah dan lainnya di rahang
atas. Pada beberapa orang jumlah gigi kurang dari 32 buah hal ini biasanya
disebabkan geraham bungsu tidak tumbuh, setelah berumur antara 18-45
tahun. (Nixson Manurung, 2018)

Setiap gigi tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut;

1) Puncak gigi atau mahkota gigi yaitubagian yang tampak dari luar
2) Leher gigi, yaitu bagian gigi ynng terlindung di dalam gusi dan
merupakan batas anatra mahkota dan akar gigi.
3) Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Lapisan-
lapisan gigi terdiri dari email, tulang gigi, semen gigi, dan rongga gigi.
4) Email merupakan lapisan yang keras pada puncak gigi. Email berfungsi
melindungi tulang gigi. Jika email rusak, maka gigi akan rusak pula.
5) Di lapisan berikutnya terdapat tulang gigi yang terbuat dari dentin.
Dentin berupa jaringan berwarna kekuningan.
6) Di lapisan luar akar gigi terdapat semen gigi atau sementum.
7) Di bagian dalam gigi terdapat rongga gigi atau pulpa. Rongga gigi berisi
saraf dan pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai
rongga gigi dan mengenal saraf sehingga menimbulkan nyeri.
d. Lidah
Terdiri atas otot lurik yang letaknya menurut tiga arah dan tegak lurus
sesama. Lapisan otot diselaputi oleh tunica mucosa. Di bagian atas lidah tidak
terdapat tunica submucosa, hanya dibagian bawah. Permukaan lidah bagian
atas memiliki tonjolan yang disebut papillae. (Nixson Manurung, 2018)
Ada 4 macam papillae, yaitu:
1) Filifrom (terdapat di daerah belakang lidah).
2) Fungifrom (tersebar di antara filifrom dan ternayak berada di ujung lidah)
3) Circumvallate (jumlahnya sedikit, terdapat dalam satu barisan melintang
pada pangkal lida)
4) Foliate (terdapat di daerah pinggiran pangkalida ). Pada umunya papilla
mengandung kuncup rasa (taste bud ).

Tiap kuncup rasa mengandunng dua macam sel yang utam , yaitu sel
penyokong dan sel epitel saraf. Kedua macam sel memiliki mikrovili yang
umumnya bergabung mengacu ke arah lobang rasayang pada priode pra ME (
mikroskop elektron ) di sebut bulu rasa . cabang saraf vagus masuk lidah dan
bercabang halus mencapai setiap kuncup rasa. Tonsil liah kecil-kecil dan
banyak, terletak di dasar lidah dan di selaputi oleh epitel berlapis yang
menelupas. Tiap tonsil memiliki ceruk, dan sepanjang pinggir ceruk itu
tertanam nodul-nodul limfa. Lidah berfungsi membantu mengatur penempatan
makanan hingga dapat digilas oleh geraham, dalam hal ini dapat dikatakan
makanan mengalami pencernaan secara mekanik. (Nixson Manurung, 2018)

Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan didalam mulut


mendorong makanan masuk ke kerongkongan . selain itu lidah juga berfungsi
untuk mengecap atau merasakan makanan. Pada lidah terdapat daerah-daerah
yang lebih peka terhadap rasa-rasa ttertentu, seperti asin, asam, manis, dan
pahi. Lida terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir , kerja
otot lidah ini dapat digerakan ke seluru arah. (Dermawan, 2010)
Lidah di bagi atas 3 bagian :

1) Radiks lingua : pangkal didah


2) Dorsum lingua : punggung lidah
3) Apeks lingua : ujung lidah

Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi


untuk menutup jalang nafas pada waktu kita menelan makanan supaya
makanan tidak masuk ke jalan nafas (Nixson Manurung, 2018)

1) Punggung lidah (dorsum linguai) terdapat puting-puting mengecap atau


ujung saraf pengecp.
2) Frenulum lingua merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian
bawah kira-kira di tengah-tengah jika lidah digerakan ke atas nampak
selamput lendir.
3) Filika sublingua terdapat di sebelah kiri dan kanan ferenulum lingua
disini terdapat pula lipatan selaput lendir.
4) Pada pertengahan filika sublingua ini terdapat saluran dari glandula
parotis sub maksilaris dan glandula sub lingualis.
5) Fungsi lidah yaitu mengandung makanan membentuk suara sebagai alat
pengecap dan menelan serta merasakan makanan.
e. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah berguna untuk memudahkan menelan dan mencerna.
Ada dua macam ludah yang dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar yaitu,
kelenjar parotis, kelenjar ludah bawah rahang (glandula submaksilaris) dan
kelenjar bawah lidah (glandula sublingualis). Glandula parotis menghasilkan
ludah berbentuk air infeksi pada parotis disebut parotitis (penyakit gondok).
Glandula sub maxilaris dan glandula lingualis keduanya menghasilkan getah
yang mengandung air dan lendir selain itu berguna sebagai pelindung selaput
mulut terhadap panas, dingin,asam dan basa. Kelenjar ludah merupakan
kelenjar yang mempunyai duktus yaitu duktus wartoni dan duktus stensoni.
(Nixson Manurung, 2018)
Kelenjar ludah ada 2 yaitu :
1) Kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris) yang terdapat di
bawah tulang rahang atas pada bagian tengah.
2) Kelenjar ludah bawah lidah (kelenjar sublingualis) yang dapat disebelah
depan bawah lidah.
f. Otot Lidah
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah (M. Mandibularis,
os hioid dan prsesus stiloid ) menyebar kedalam lidah membentuk nyaman
bergabung dengan otot intrinsik yang terdapat pada lidah M. Genioglossus
merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian
dalam yang menyebar sampai radiks lingua. (Nixson Manurung, 2018)
2. Faring (Tekak)
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kelongkongan (osofags). Didalam lengkung faring terdapat tosil (amandel) yaitu
kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi. (Wahyu, 2015)
Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung dengan perantaraan
lubang bernama koana. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang di sebut ismus fausium. Bagian superior disebut
nasofaring. Pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan
ruang gendang telinga. (Wahyu, 2015)
Bagian media disebut orofaring. Bagian ini berbatas ke depan sampai diakar
lidah bagian inferior
a. Nasal cavity
b. Palate
c. Lipis
d. Oral cavity
e. Tongue
f. Pharynx
g. Epiglottis
h. Larynx opening into pharynx
i. Larynx
j. Eshphagus
3. Kerongkongan (Oesophagus)

Kerongkongan disebut juga oesophagus dari kata oisob : bawa danphagelon


: makanan merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan.
Berasal dari bahsa yunani yaitu pharynk. Didalam lngkung faring derdapat tonsil
(amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan
merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan
nnafas dan jalan makanan letaknya di belakan rongga mulut dan rongga hidung di
depan ruas tulang belakang. (Diyono, 2013)
Keatas bagian depan berhubugan dengan rongga hidung dengan perantaraan
lubang bernama koana keadaan tekak berhubungan denga rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium tekak terdiri dari bagian superior:
bagian yang sangat tinggi dengan hidung bagian media adalah bagian yang sama
tinggi dengan mulut dan bagian inferior adalah bagian yang sama tinggi dengan
laring. (Nixson Manurung, 2018)
Bagian superior disebut nasofaring pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga bagian media disebut
orofaring bagian ini berbatas kedepan sampai diakar idah bagian inferior disebut
laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan faring menghubungkan
mulut dengan lambng terdiri dari 4 lapisan. (Nixson Manurung, 2018)
a. Tunica mucosa
Terdiri atas jaringan epitel, yang terdiri sel-sel berlapis banyak dan
mengelupas tetapi tidak menanduk di bawah lamina propria ada lapisan
tambahan disebut tunika muscularis muckosa terdiri atas serat-serat otot
polos yang letak-letaknya memanjang dan melingkar lamina propria
membentuk tonjolan-tonjolan rendah sehingga tuniac ini jadi bergelombang.
Jika makanan lewat gelombang itu hilang dan lumen membuka besar.
(Dermawan, 2010)
b. Tunica sub mucosa
Terdiri dari jaringan ikat dan serat kolagen dan elastis dengan banyak
pembuluh darah serta urat saraf
c. Tunica muscularis
Terdiri dari dua lapisan otot polos. Bagian luar berupa serat otot
memanjang. Bagian dalam berupa serat otot melingkar kedua lapisan otot ini
pada beberapa tempat tidak kentara bedanya serat itu 1/3 bagian dari anterior
(pangkal) kerongkongan sebagian besar terdiri atas otot lurik di bagian tengah
gabungan otot lurik dan otot polos dan 1/3 bagian psterior (ujung) derdiri
semata-mata dari otot polos. (Diyono, 2013)
d. Tunica serosa
Terdiri dari jaringan ikat renggangyang mengandung banyak jaringan
lemak pembuluh darah dan urat saraf lapisan ini relatif tebal jika
dibandingkan dengan saluran pencernaan yang di posteriornya. (Nixson
Manurung, 2018)
Sekresi esofagus selurunya berkarakter mukus dan terutama memberi
fungsi pelumasan untu menelan bagian utama dari esofagus dikelilingi oleh
beberapa kelenjar mukus sederhana pada bagian ujung lambung dan dalam
jumlah kecilpada bagian awal esofagus, terdapat juga beberapa kelenjar
mukus campuran mukus yang di sekresi oleh kelenjar campuran pada
esofagus bagian atas akan mencegah ekskoriasi mukosa akibat makanan yang
baru saja masuk sedangkan kelenjar campuran yang berada di dekat
sambungan esofagogatric akan melindungi dinding esofagus dari pencernaan
oleh asam getah lambung yang sering mengalami refluks dari lambung
kembali lagi kebagian bawah esofagus. (Nixson Manurung, 2018)
C. SISTEM PENCERNAAN BAGIAN BAWAH

1. Lambung (Uentrikulus)
Lambung (uentrikulus) merupakan kantung besar di bawah rusuk
terkhir terdiri atas tiga bagian, baiagn atas yang berdekat dengan hati
disebut kardiak. Di tengah membulat disebut fundus dan bagian bawah dekat
usus disebut filorus seluru bagian dalam lambung menghasilkan asam chloride
akibat gerak pristaltik makanana di ubah seperti bubur getah lambung di
namakan chym. Lingkungan asam dengan lambung dapat membunuh kuman
kuman yang turut masuk kedalam, sehinga mengiatkan kerja getah lambung
.getah lambung mengandug pepsil nogen yang blum aktif bekerja ole asam
chloride pepsinogent tersebut diaktifkan menjadi pektif pestif merupakan
enzim yang dapat dirubah protein menjadi moekul molekul yang lebih kecil
disebut peptor. (Diyono, 2013)
Selain itu berfugsi mengatur pengeluaran makan dari lambung masuk
kedalam usus. Pengaturan dimungkinkan oleh kedua bagian otot pilerus. Otot
pilerus bagian lambung akan mengendur apabila kena rangsangan asam,
berarti protein telah dicernakan.otot pilerus bagian usus dubelas jari akan
mengerut bila kena asam sebaliknya mengundur apabila kena rangsang basah.
Dengan demikian makan dapat masuk keusus duabelas jari sedikit demi
sedikit (Nixson Manurung, 2018)
Pengisian lambung jika kosong lambung memeliki volume 50 ml tetapi
organ ini dapat ini mengemban sampai dengan 1000ml ketika maka ada dua
faktor yang menjaga motilitas lambung yaitu plasitisitas yang mengatur pada
kemampuan oto polos dalam mempertahankan keteganagan nya yang konstan
dalam rental waktu yang lebar. Selanjutnya relaksasi reseptis yakni proses
relaksasi otot polos untuk meningkatkan kemampuan lambung dalam
mengakomodasi volume makanan. (Dermawan, 2010)
Lambung mempunyai dua otot lingkaran yaitu otot lingkaran prdia dan
otot lingkar pilorus otot lingkar dia kardia terletak dibagian atas dan
berbatasan dengan bagian bawah kerongkongan fungsinya adalah untuk
mencegah mkanan dari lambung (Wahyu, 2015)
Didalam lambung makanan dicerna secara kimiawi dinding lambung
berkontraksi menyebabkan grakan pristalitik gerak plastistik dinding lambun
mengakibatkan makanan didalam teraduk-aduk dibagian dinding lambung
sebelah dalam terdapa kelenjar yang menhasilkan getah lambung getah
lambumg mengandung asam lambung serta enzim-enzim lain.asam lambumg
berfungis sebagai pembunuh mikroorganisme dan menaktifkan enzim
pepsinogen menjadi pepsin.pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah
protein menjadi molekul yang lebih kecil. Makanan masuk kedalam lambung
dari kerongkongan melalui otot berbentuk otot berbentuk cincin [sfinter] yang
bias membuka dan menutup dalam keadaan normal sfinter menhalangi
masuknya kembali isi lambung kedalam kerongkongan. (Haryono, 2012)
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan yang berkontraksi secara
retmik untuk mencampur makanan,dengan enzim-enzim sel-sel yang melapis
lambung menhasilkan 3 zat penting (Diyono, 2013)
a. Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam
lambung setiap kelainan pada lapisan lender ini bias menyebabkan
kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung. (Diyono,
2013)
b. Asam klorida [HCL]
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam yang diperlukan
oleh pepsin guna memecah protein.keasaman lambung yang tinggi juga
berperang sebagai penhalang terhadap unfeksi dengan cara membunuh
berbagai bakteri (Diyono, 2013)
c. Prekursor pepsin [enzimyang mencegah protein]
Selain sel-sel penyekresi muncu yang mengililingih seluruh
permukaan lambung mukosa lambung mempunyai dua tipe kelenjar tubula
yang penting kelenjar oksintik [kelenjar gastik] dan kelenjar pilorik
kelenjar oksintik menyekresi muncu untuk melindungi mukosa pylorus
dari sama lambung kelenjar tersebut juga menyekrekasi hormon gastrin.
2. Usus Halus [Intestinum Tenues]

Panjangnya kira-kira 8,5 meter terdieri dari tiga bagian usus dua belas
jari [duodenum]panjangnya 25 cm yeyenum [intestinum yoyenum]pangkai
usus halus panjangnya 7 m dan ileim [interstium ileum] atau ujung usus halus
panjangnya 1 m. makana masuk kedalam usus melalui pilorus dengan demi
kian HCI ikut masuk dalam merangsang kelenjar di dinding sel usus untuk
menhasilkan sekretin yang merupakan salah satu hormone yang merangsang
pankrea untuk mengeluarkan getah didalam dindind usus yang terdapat muara
dari dua saluran yaitu saluran yang dari kandung empedu dan saluran yang
berasal dari pankrea. (Nixson Manurung, 2018)
Selanjutnya HCI merangsang pula dinding usus halus untuk
mengeluarkan hormone kolesistokinin agar kandung empedu mengeluarkan
empedu yang berguna mengemulsikan lemak.empedu mengandung enzim
tetapi mengandung zat warna empedu [bilirubin] dan gram empedu tidak
mengandung enzim tetaoi nengandung merah kemudian mengakami oksidasi
sehinga warnanya berubah menjadi hijau pancreas menhasilkan cairan [getah]
pancreas yang mengandung enzim lipase ameliase dan tripisonegen yang
belum aktif enzim anemia yang berguna untuk mengubah amelium menjadi
gula [maltose] lipase mengubah lemak menjadi sama lemAK DAN tripsinogen
merupakan enzim yang belum aktif dibantu oleh entroksinase menjadi gula
[maltose]lipase mengubah protein dan pepton menjadi asam amino dan
paptida enzim-enzim tersebut diatas memounyai peranan yang penting untuk
mengubah zat makan sehingga menjadi bentuk yang dapat serap oleh usus
(Nixson Manurung, 2018)
Di dalam usus halus terjadi pelumatan dan penyerapan sari makana
didinging usus ini berlipat lipat dan berjonjot sari makanan menembus dinding
jonjot sampai ke pembuluh darah. Penyerapan sari makanan oleh sel-sel
dinding usus halus dinamakanabsorfasi sari makanan diedarkan melalui
pembuluh pembuluh darah dan pembuluh-pembuluh lainnya.asam lemak dan
gliserpl diedarkan melalui pembuluh limpayang ujung-ujungnya terbuka air
limpamengangkut zat tersebut ke pembuluh darah untuk diedarahkan asam
pembuluh amino larutan gula vitamin dan mineral serta air.diedarkan
keseluruh tubuh melalu pembuluh darah.didalam dinding usus halus terdapat
jonjot-jonjot usus [villi] yang berguna untuk memperhalus permukaan bidang
menyerap dan didalam jonjot terdapatpembuluh chyl[kil] berisi cairan limpa.
Pembuluh-pembuluh limpa pada akhirnya bermuara dipembuluh darah.
(Nixson Manurung, 2018)
a. Usus dua belas jari atau duodeneum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lamung dan menhubungkannya ke usus kosong [jejunum]
bagian susus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus
dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir diligamentum.treitz usus dua
belas jeri merupakan organ reptritonel yang tidak terbungkus selurhnya
oleh selaput peritoneum pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada
derajat Sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu
dari pankreas dan kandung empedu nama deudenuim berasal dari bahas
latin duodenium digitorum yang berarti dua belas jari [duodenium] yang
merupakan baguan pertama dari usuus halus makakan masuk kedakam
duodenum melalui sfikter pilorus dalam jumlah yang bias dicernah oleh
susu halus jika penuh duodenum akan mengirim sinyal kepada lambung
untuk berhenti mengalir makanan. (Nixson Manurung, 2018)
b. Usus kosong atau jejunum [terkadang sering ditulis yeyunum]adalah
bagian kedua dari usus halus diantar dua belas jari [duodenum] dan usus
menyerap [ileum] pada manusia dewasa panjang seluruh usus halus ntara
2-8 meter 1-2 meter adalah bagian usus kosong dan usus penyerapan
digantung dalam tubuh dengan mesentrium permukaan dalam usus kosong
berupa membrane mucus dan terdapat jonjot usus [uilli] yang memperluas
permukaan dari usus secara histologis dapat dibedakan dangan usus dua
belas jari yakni berkurngnya kelenjar brunner secara hitelogis pila dapat
dibedakan dengan usus menyerapan yakni sedikitnya sel goblet
menyerapan secara makroskopsi jejunum ditrunkan dari kata sifat jajune
yang berarti lapar dalam bahasa inggris modern.arti asli berasal dari
bahasa laton jajunus yang berarti kosong” (Nixson Manurung, 2018)
c. Usus menyerap atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus pada
sistem pencernaan manusia ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak
mamiliki PH antara 7 dan 8 [netral atau sedikit basa] dan fungsi menyerap
vitamin B12 dengan gram gram empedu. (Nixson Manurung, 2018)
3. Usus Besar [Intestium Crissum]
Di dalam usus tebal [kolon] sisa-sisa nakanan yang tidak dapat dicerna
bersama dengan lender dan sisa-sisa sel mati dari dinding usus dibusukan
menjadi fases perjalana makanan dari mulut ke usus halus berlangsung kira-
kira 4-5 jam. Tetapi disimpan didalam kolon kira-kira 24 jam, selama itu
bakteri-bakteri pengurai akan membusukannya. Awal usus tebal, pendek dan
disebut usus buntu (coecum) mempunyai bagian yang berlebih seperti cacing
dinamakan appendix atau umbai cacing. Suatu radang pada appendix
dinamakan appendistis. (Diyono, 2013)
Pada operasi usus buntu, yang di potong adalah bagian appendix,
bukan usus buntunya. Setelah dari usus buntu, makanan sampai ke usus
besar, yaitu usus besar naik, usus besar lintang, usus besar turun dan usus
besar kait kerangkai. Fungsi usus tebal terutama adalah untuk mengatur kadar
air dari sisa makanan. Bila kadar air dari sisa makanan berlebihan, air akan
diserap oleh usus besar, jika kadar air kurang, maka air diberikan kembali
kepada sisa makanan. Sebelum sisa makanan dikeluarkan melalui pelepasan,
ia akan melalui bagian terakhir dari usus besar yang disebut dengan rectum
(poros usus), sedangkan muara dari rectum disebut anus. (Diyono, 2013)
Usus besar terdiri dari :
a. Kolon asendens (kanan)
b. Kolon transversum
c. Kolon desendens (kiri)
d. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rectum)
4. Rektum Dan Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara fese. Biasanya rektum ini kososng karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi,
sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air
akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama,
konstipasi dan pengerasan fese akan terjadi. Orang dewasa dan anak yang
lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda
mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda
BAB. (Haryono, 2012)
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter. Fese dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar-
BAB), yang merupakan fungsi utama anus. (Haryono, 2012)
D. HEPAR (HATI)

Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau lebih
25% berat badan organ dewasa dan merupakan pusat metabolism tubuh dengan fungsi
sangat kompleks yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen. Batas
atas hati berada sejajar dengan ruangan intercostal V kanan dan batas bawah
menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior hati
berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 5 cm dari system porta
hepatis. Omentum minor terdapat mulai dari system porta yang mengandung arteri
hepatica, vena porta dan duktus koledokus. System porta terletak didepan vena kava
dan dibalik kandung empedu. (Dermawan, 2010)
Permukaan anterior yang cembung dibagi menjadi 2 lobus oleh adanya
perlekatan ligamentum falsiform yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang berukuran
kira-kira 2 kali lobus kiri. Hati terbagi 8 segmen dengan fungsi yang berbeda. Pada
dasarnya, garis cantlie yang terdapat mulai dari vena cava sampai kandung empedu
telah membagi hati menjadi 2 lobus fungsional, dan dengan adanya daerah dengan
vaskularisasi relative sedikit, kadang-kadang dijadikan batas reseksi. Secara
miskroskopis didalam hati manusia terdapat 50.000-100.000 lobuli, setiap lobulus
berbentuk heksagonal yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial
mengelilingi vena sentralis. (Dermawan, 2010)
E. PANKREAS

Pankreas adalah mengatur metabolism glukosa dan hormon-hormon. Kelenjer


pancreas dalam mengatur metabolisme glukosa dalam tubuh berupa hormon-hormon
yang disekresikan oleh sel-sel dipulau Langerhans. Hormon-hormon ini dapat
diklasifikasikan sebagai hormone yang merendahkan kadar glukosa darah yaitu
insulin dan hormon yang dapat meningkatkan glukosa darah yaitu glucagon. (Nixson
Manurung, 2018)
Pankreas adalah organ pada system pencernaan yang memiliki 2 fungsi
uatama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormone penting seperti
insulin. Pancreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan
duodenum (usus dua belas jari). Pancreas terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu : (Nixson
Manurung, 2018)
a. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
b. Pulau pancreas, menghasilkan hormone

Pancreas melepaskan enzim pencernaan kedalam duodenum dan melepaskan


hormone kedalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pancreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolotik memecah protein kedalam bentuk
yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini
hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pancreas juga melepaskan
sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan
cara menetralkan asam lambung. (Nixson Manurung, 2018)

Enzim-enzim pencernaan Pankreas

Sekresi pancreas mengandung banyak enzim untuk mencerna 3 jenis makanan


utama: protein, karbohidrat dan lemak. Enzim-enzim pancreas yang paling penting
untuk mencerna protein adalah tripsin, kimotripsin, dan karboksipolipeptidase.
Tripsin dan kimotripsin memisahkan seluruh dan sebagian protein yang dicerna
menjadi peptide berbagai ukuran tetapi tidak menyebabkan pelepasan asam-asam
amino bentuk tunggal. Namun karboksipolipetidase ternyata memecah beberapa
peptide menjadi asam-asam amino bentuk tunggal, sehingga menyelesaikan
pencernaan beberapa protein menjadi bentuk asam amino. (Haryono, 2012)

Enzim pancreas untuk mencerna karbohidrat adalah amylase pancreas yang


akan menghidrolisi pati, glikogen dan sebagian besar karbohidrat lain (kecuali
selulosa) untuk membentuk sebagian besar disakarida dan trisakarida. (Haryono,
2012)

Enzim pancreas untuk mencerna lemak adalah:

a. Lipase pancreas, yang mampu menghidrolisis lemak netral menjadi asam


lemak dan monogliserida
b. Kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester kolesterol
c. Fosfolipase, yang memecah asam lemak dari fosfolipid
F. EMPEDU
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk
menyimpan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan
oleh hati). Kandung empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10
cm dan merupakan membrane berotot. Terletak didalam fossa dari permukaan
visceral hati. (Wahyu, 2015)
Kandung empedu terbagi kedalam sebuah fundus, badan dan leher.
1. Fundus vesikafelea
Merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus vesikafelea.
(Wahyu, 2015)
2. Korpus vesikafelea
Bagian dari kandung empedu yan di dalamanya berisi getah empedu. Getah
empedu adalah suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan
setiap hari 500-1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi
meningkat sewaktu mencerna lemak. (Wahyu, 2015)
3. Leher kandung kemih
Merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yan pertama masuknya getah
empedu ke badan kandung empedu lalu menjad pekat berkumpul dalam kandung
empedu. (Wahyu, 2015)
4. Duktus sistikus
Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. Berjalan dari leher kandung empedu dan
bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
(Wahyu, 2015)
5. Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
6. Duktus koledokus, saluran yang membawa empedu ke duodenun.

Fungsi kandung empedu

1. Tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu yang ada di
dalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah
cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati. Untuk membuang limbah tubuh
tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan
kolesterol) serta membantu pencernaa dan penyerapan lemak. (Wahyu, 2015)
2. Garam empedu menyebabkan meningkatnya karutan kolesterol, lemak dan
vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapanya dari usus.
Hemoglobin yang berasal dari penghancur sel darah merah dirubah menjadi
bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu. Berbagai
protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi
dalam empedu. (Wahyu, 2015)
G. PROSES BIOKIMIAWI PADA MASING-MASING ORGAN DI SISTEM
PENCERNAAN
1. Pencernaan karbohidrat
a. Pencernaan karbohidrat didalam mulut dan lambung
Ketika makanan di kunyah, makanan bercampur dengan saliva, yang
terdiri atas enzim pencernaan ptialinyag terutama disekresikan oleh kelenjar
parotis. Enzim ini menhgidrolisis tepung menjadi diskarida maltosa dan
polimer glukosa kecil lainnya yang mengandung 3-9 molekul glukosa. Namun
makanan berada dalam mulut hanya untuk waktu yang singkat, mungkin tidak
lebih dari 5% dari semua tepung telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan.
Tetapi pencernaan tepung kadang berlanjut didalam korpus dan fundus
lambung selama satu jam sebelum makan bercampur dengan sekresi lambung.
Kemudian aktivitas amilase saliva dihambat oleh asam yang berasal dari
sekresi lambung, karena amilase pada dasarnya tidak aktif sebagai suatu enzim
bila pH medium turun dibawah sekitar 4,0. Meskipun demikian, rata-rata ,
sebelum makanan dan saliva yang ada bersamanya menjadi seluruhnya
tercampur dengan sekresi lambung, sebanyak 30-40% tepung telah dihidrolisis
terutama membentuk maltosa. (Nixson Manurung, 2018)
b. Pencernaan karbohidrat didalam usus halus
1) Pencernaan oleh amilase pankreas
Sekresi pankreas, seperti saliva, mengandung sejumlah besar ptialin
yang fungsinya hampir mirip dengan ptialin saliva tetapi beberapa kali
lebih kuat. Oleh karena itu, didalam waktu 15-30 menit setelah kimus di
kosongkan dari lambung kedalam duodenum dan bercampur dengan getah
pankreas, sebenarnya semua karbohidrat telah dicernakan. Pada umumnya,
hampir semua karbohidrat diubah menjadi maltose dan polimer-polimer
glukosa yang sangat kecil lainnya sebelum keduanya melewati duodenum
atau jejenum bagian atas. (Nixson Manurung, 2018)
c. Pencernaan protein dalam lambung
Pepsin, enzim peptic lambung yang penting, paling aktif pada pH 2-3 dan
tidak aktif pada pH kira-kira diatas 5. Akibatnya, agar enzim ini dapat
melakukan kerja pencernaan terhadap protein, getah lambung harus bersifat
asam. Asam hidroklorida ini disekresi oleh sel-sel paritel (oksintik) di dalam
kelenjar pada pH 0,8 tetapi pada saat asam hidroksida bercampur dengan isi
lambung bersama dengan sekresi dari sel-sel kelenjar non-oksintik lambung, pH
lalu berkisar antara 2-3 suatu batas asiditas yang cukup tinggi untuk aktifitas
pepsin. Salah satu gambaran penting pencernaan pepsin adalah kemampuannya
untuk mencerna protein kolagen, suatu jenis protein albuminoid yang sangat
sedikit dipengaruhi oleh enzim-enzim pencernaan lainnya. (Nixson Manurung,
2018)
Kolagen merupakan unsur dasar utama dari jaringan ikat antar sel daging.
Oleh karena itu, agar enzim saluran pencernaan dapat menembus daging dan
mencerna protein daging lain, hal yang terpenting adalah mencernakan serabut-
serabut kolagen terlebih dulu. Akibatnya, orang yang kehilangan pepsin di dalam
getah lambung, daging yang dicerna kurang dapat ditembus oleh enzim-enzim
pencernaan lain. Oleh karena itu proses pencernaannya buruk. (Nixson
Manurung, 2018)
d. Pencernaan protein dalam sekresi pankreas
Kebanyakan pencernaan protein terjadi di dalam usus halus bagian atas, di
dalam duodenum dan jejenum, dibawah pengaruh enzim-enzim proteolitik dari
sekresi pankreas. Segera setelah masuk dari la,bung ke usus halus, produk yang
sebagian sdah dipecahkan dari makan berprotein diserang oleh enzim-enzim
proteolitik utama pankreas. Tripsin, kimotripsin, karboksifolipeptiase dan
proelastase.
Keduanya, baik tripsin dan kimotripsin memecah molekuk-molekul protein
menjadi polipeptida-polipeptida kecil. Karboksifolipeptidase kemudian
memecah asam amini-asam amino tinggal dari ujung karboksil polipeptida.
Proelastase, kemudian diubah menjadi elastase, yang kemudian mencernakan
serabut-serabut elastin yang sebagian menahan daging. (Nixson Manurung,
2018)
e. Pencernaan peptida oleh peptidase di dalam enterosit yang melapisi vili usus
halus
Tahap terakhir pencernaan protein di dalam lumen usus dicapai oleh
eritrosit yang melapisi vili usus halus, terutama didalam duodenum dan jejenum.
Dua jenis enzim peptidase yang sangat penting adalah aminopolipeptidase dad
beberapa dipeptidase. Enzim-enzim tersebut bertugas memecah sisa polipeptida-
polipeptida yang besar menjadi bentuk tripeptida da dipeptida serta beberapa
menjadi asam-asam amino. Baik asam amino ditambah dipeptida dan tripeptida
dengan ludah ditranspor melalui membran mikrovili kebagian dalam enterosit.
Dalam beberapa menit, semua dipeptida dan tripeptida yang masih tertinggal
akan dicerna sapai tahap akhir untuk membentuk asam amino tunggal dan
kemudian dihantarkan kesisi lain dari eritrosit dan dari tempat iti ke dalam darah.
(Nixson Manurung, 2018)
2. Pencernaan lemak

a. Pencernaan lemak di dalam usus


Sejumlah kecil trigliserida dicerna didalam lambung oleh lipase lingual
yang disekresikan oleh kelenjar lingual didakam mulut dan ditelan bersama
dengan saliva. (Dermawan, 2010)
b. Emulsivikasi lemak oleh asam empedu dan lesitin
Tahap pertama dalam pencernaan lemak adalah secara fisik
memecahkan gumpalan lemak menjadi ukuran yang sangat kecil, sehingga
enzim pencernaan yang larut-air dapat bekerja pada permukaan gumpalan
lemak. Proses ini disebut emulsifikasi lemak, dan dimulai dari pergolakan
didalam lambung. Lalu kebanyakan proses emulsifikasi tersebut terjadi di
dalam duodenum dibawah pengaruh empedu, sekresi dari hati yang tidak
mengandung enzim pencernaan apapun. Akan tetapi empedu mengandung
sejumlah besar garam empedu juga fosfolipid lesitin. Keduanya tetapi
terutama lesitin, sangat penting untuk mengemulsi lemak. (Dermawan, 2010)
c. Pencernaan trigliserida oleh lipase pankreas
Sejauh ini enzim yang paling penting untuk pencernaan trigleserida
adalah lipase pankreas, terdapat dalam jumlah sangat banyak didalam getah
pankreas cukup untuk mencernakan dalam satu menit semua trigliserida yag
dicapainya. (Dermawan, 2010)
d. Produk akhir pencernaan lemak
Sebagai besar trigliserida dalam makanan dipecah oleh getah pankreas
menjadi asam bebas lemak dan 2-monogliserida. (Dermawan, 2010)
H. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN
Fungsi utama dari sistem ini adalah menyediakan makanan, air, eritrosit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung
secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut: (Haryono, 2012)
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut
2. pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian tecampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan).
3. peristalsis adalah gelombang kontaraksi otot polos involuntary yang
menggerakkan makanan yang ditelan melalui saluran pencernaan.
4. higesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpii dapat berlangsung.
5. absorpsi adalah gerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernan
kedalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digukanaka oleh tubuh.
6. egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernan.
I. GAMBARAN BESAR SALURAN PENCER
1. Dinding saluran tersusun atas 4 lapisan jaringan besar lumen (rongga sentral)
kearah luar. Kompomem lapisan pada setiap ragia berpariasi sesuai gerakan
ragia. (Haryono, 2012)
a. Mukosa membren (membrane mukosa) tersusun dari 3 lapisan
1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk melindungi, sekresi, dan
absopsi. Dibagian ujung oral dan onal saluran, lapisannya tersusun dari
epithelium skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi untuk prlindungan.
Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple dengan sel goblet
diarea tersebut yang dkhususkan untuk sekresi dan absorpsi. (Haryono,
2012)
2) Lamina propria adalah jaringan ikat orelar yang menopang epithelium.
Lamina ini mengandung pembulu darah, limfatik, nodular limfa, dan
beberapa jenis kelenjar. (Haryono, 2012)
3) Moskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkuler dalam dan tipis dan
lapisan otot polos longitudinal luar. (Haryono, 2012)
b. Supmukosa terdiri dari jaringan ikat oreolar yang mengandung pembulu
darah, pembulu infatik, beberapa kelenjar submukosal pleksus serabut saraf
serta sel-sel ganglion yang disebut plaksus meissner (pleksus submukosal).
Submukosal mengikat mukosa kemuskularis eksternal. (Haryono, 2012)
c. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan serkuler dalam
dan lapisan longitudinal luar. Konstrasi lapisan sirkuler mengkontriksi lumen
saluran dan kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar
lumen saluran. Kontarksi ini mengakibatkan gelombang paristalsis yang
menggerakkan isi saluran kearah depan. (Haryono, 2012)
1) Muskular eksterna terdiri dari otot rangka dimulut, faring, dan esophagus
attas, serta otot polos pada saluran selanjutnya. (Haryono, 2012)
2) Pleksus euerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan
ganglion parasimpatis, terletak diantara lapisan otot sirkular dalam
longitudinal luar (Haryono, 2012)
3) Serosa (adventesia), lapisa keempat dan paling luar yang disebut juga
peritoneum visceral. Lapisan ini terdiri dari membrane serosa
jaringan ikatan renggang yang dilapisi epithelium skumosa simple.
Dibawa area diafgma didalam lokasi tempat epithelium dan menghilang
dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat disekitarnya area tersebut
disebut inventensia. (Haryono, 2012)
2. Peritoneum, mesenterium dan omentum abdominopelvis adalah membrane erose
terlebar dalam tubuh.
a. Peritoneum parietal melapisi rongga apdominopelvis.
b. Peritoneum viterial membungkus organ dan terhubungkan keperitoneum.
Parietal oleh berbagai lipatan.
c. Rongga paritenial adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum
parietal
d. Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringa peritoneal berlapis ganda
yang merefleks balik dari peritoneum victeral. Lipatan ini berfungsi untuk
mengikat organ-organ abdominal satu sama lain dan melabuhkannya
kedinding abdominal belakang. Pembulu darah limfatik, saraf terdapat dalam
lipatan peritoneal. (Diyono, 2013)
1) Omentum besar adalah lipatan gambar yang berukuran besar yang
melekat pada doedenum, lambung dan usus besar lipatan ini tergantung
seperti celemek diatas usus.
2) Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah
dari hati.
3) Mosokolon melekatntya kolon didinding obdominal belakang
4) Ligament falsimoris melekatkan hati kedinding abdomal depan dan
difragma.
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetepi hanya tertutup olehnya
retroperitoneal (dibelakang peritoneum). yang termasuk retroperitoneal antara
lain : pankreas, duodenum, ginjal, rektum, kandung kemih, dam beberapa
organ produksi perempuan. (Diyono, 2013)
J. LEGULATOR SARAF

Dua jenis saraf membantu mengendalikan tindakan dari sistem pencernaan:


1. Ekstrinsik, atau diluar saraf, saraf datang keorgan pencernaan dari otak atau sum-
sum tulang belakang. Mereka merilis dua bahan kimia, asetilkolin. Asetilkolon
menyebabkan lapisan otot organ pencernaan untuk memeras lebih benyak
kekuatan dan meningkatkan “push” makanan dan jus melalui saluran
pencernaan. Hal ini juga menyebabkan perut dan pankreas untuk menghasilkan
jus lebih pencernaan. Adrenalin memiliki efek sebaliknya ini melemaskan otot
lambung dan usus dan mengurangi aliran darah ke organ-organ ini memperlambat
atau menghentikan pencernaan. (Diyono, 2013)
2. Intrinsik, atau di dalam, saraf membentu jaringan yang sangat padat tertanam di
dinding kerongkongan, lambung, usus kecil dan usus besar. Saraf intrinsik dipicu
untuk bertindak ketika dinding organ berongga yang membentang oleh makanan.
Mereka melepaskan berbagai zat berbeda yang mempercepat atau menunda
pergerkan makanan dan produksi jus oleh organ pencernaan. (Diyono, 2013)
Bersama-sama, saraf, hormon, darah dan organ-organ sistem pencernaan
melakukan tugas-tugas kompleks mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan
dan cairan yang anda komsumsi setiap hari. (Diyono, 2013)
K. GANGGUAN-GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN
Gangguan-gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh
pola makanan yang salah, terinfeksi bakteri, dan kelainan pencernaan, diantaranya
sebagai berikut: (Nixson Manurung, 2018)
1. Parotitis
Penyakit gondong yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang
menyerang kelenjar air ludah dibagian bawah telinga, akibatnya kelenjar ludah
menjadi bengkak atau membesar (Nixson Manurung, 2018)
2. Xerostomia
Xerostomia adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai
dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat
makanan kurang tercerna dengan baik. (Nixson Manurung, 2018)
3. Tukak lambung
Tukak lambung terjadi karena adanya luka pada dinding lambung bagian
dalam. Maka secara teratur sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko timbulnya
tukak lambung (Nixson Manurung, 2018)
4. Appendiksitis
Appendiksitis atau infeksi usus buntu, dapat merembet ke usus besar dan
menyebabkan radang selaput rongga perut. (Nixson Manurung, 2018)
5. Diare
Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun
protozoa pada usus besar, karena infeksi tersebut, proses penyerapan air di usus
besar terganggu, akibatnya peses menjadi encer. (Nixson Manurung, 2018)
6. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit terjadi akibat penyerapan air yang berlebihan pada
sisa makanan di dalam usus besar. Akibatnya, feses menjadi sangat padat dan
keras sehingga sulit dikeluarkan. untuk mencegah sembelit di anjurkan untuk
buang air besar teratur tiap hari dan banyak makan sayuran atau buah-buahan.
(Nixson Manurung, 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, D. (2010). Keperawatan Medikal Bedah (Sistem Pencernaan). Yogyakarta:


Gosyen Publishing.

Diyono. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Haryono, R. (2012). Keperawatan Medikal Bedah Kelainan Bawaan Sistem Pencernaan.


Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Nixson Manurung, S. (2018). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta Timur: CV. Trans Info
Media.

Wahyu, A. (2015). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Jakarta: Salemba


Medika.

Anda mungkin juga menyukai