TABEL 1
JUMLAH KASUS DIARE YANG
BEROBAT, DIRAWAT/DIRUJUK DAN MENINGGAL
KECAMATAN JUMANTON, KAB.KARANGANYAR
JUNI-JULI 1986
TABEL 2
2
TABEL 3
JUMLAH KASUS DIARE YANG
3
TABEL 4
JUMLAH KASUS DIARE YANG
BEROBAT, DIRAWAT/DIRUJUK DAN MENINGGAL
4
TABEL 5
JUMLAH KASUS DIARE YANG
BEROBAT, DIRAWAT/DIRUJUK DAN MENINGGAL
KECAMATAN TAWANGMANG, KAB.KARANGANYAR
5
JUNI-JULI 1986
TABEL 6
JUMLAH KASUS DIARE YANG
BEROBAT, DIRAWAT/DIRUJUK DAN MENINGGAL
KECAMATAN MATESIH, KAB.KARANGANYAR
JUNI-JULI 1986
6
TABEL 7
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN DIARE
MENURUT GOL. UMUR DAN JENIS KELAMIN DAN
DI 6 KECAMATAN, KAB KARANGANYAR, JULI-JULI 1986
AL
L P JML L P JML
0 4 TH 49 40 89 _ 41 20 61 _
5 9 TH 14 12 26 2 5 2 7 _
10 14 TH 13 6 19 _ _ 1 1 _
15 24 TH 3 8 11 _ _ 1 1 _
25 44 TH 16 14 30 1 2 10 12 _
45 + TH 16 4 20 _ 3 4 7 _
0 4 TH 12 4 16 2 15 16 31 _
5 9 TH 6 2 8 1 18 17 35 2
10 14 TH _ 4 4 _ 30 24 54 _
15 24 TH 3 2 5 1 12 14 26 _
25 44 TH 4 3 7 _ 8 13 21 _
45 + TH 4 2 6 _ 8 5 13 1
JUMLAH 29 17 46 4 91 89 180 3
L P JML L P JML
0 4 TH 27 19 46 3 53 52 105 2
5 9 TH 9 7 16 _ 29 19 48 2
10 14 TH 6 2 8 _ 15 11 26 1
8
15 24 TH 4 3 7 _ 15 14 29 1
25 44 TH 5 5 10 _ 11 16 27 _
45 + TH 4 2 6 _ 9 6 15 _
TABEL 8
JUMLAH PENDUDUK MENURUT DESA
DI 6 KECAMATAN, KAB. KARANGANYAR, 1986
TABEL 9
DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT GOLONGAN UMUR
DI 6 KECAMATAN, KAB. KARANGANYAR, 1986
10
TABEL 10
PAPARAN TERHADAP ES POTONG
PADA 42 PASANG KASUS-KONTROL
11
TERPAPAR TERPAPAR
PASANGAN KASUS KONTROL PASANGAN KASUS KONTROL
1 + - 22 + -
2 + - 23 - -
3 - - 24 - -
4 - - 25 - -
5 + + 26 + -
6 + - 27 - +
7 + - 28 - -
8 + - 29 - -
9 - - 30 + +
10 + - 31 - -
11 + - 32 + -
12 + - 33 + -
13 - - 34 + -
14 - - 35 + -
15 - - 36 - -
16 + - 37 - -
17 - - 38 - -
18 - - 39 + -
19 - - 40 - -
20 + + 41 + -
21 - - 42 - -
Tujuan Umum : Memahami cara melaksanakan investigasi pada kejadian penyakit menular
12
Bagian 1
Pada tanggal 18 juli 1986 , Ditjen PPM & PLP di Jakarta menerima laporan dari Kanwil
Depkes Jawa Tengah. Laporan tersebut menyatakan bahwa telah terjadi peningkatan kasus diare
yang menyerang 6 (enam) kecamatan di Kabupaten Karanganyar, pada tanggal 21 juni 1986,
dengan jumlah kasus sebanyak 40 orang dan kematian 3 (tiga) orang.
Dua hari kemudian sebuah tim dikirim oleh Ditjen PPM & PLP untuk menyelidiki
kejadian tersebut.
Pertanyaan 1
Bila anda menjadi anggota tim, langkah langkah apakah yang perlu direncanakan untuk
menyelidiki peningkatan kasus diare tersebut ?
Pertanyaan 2
Informasi apakah yang akan anda kumpulkan, dan dari sumber manakah informasi tersebut anda
peroleh ?
Bagian II
Penderita doare diobati dienam puskesmas yang terdapat di kecamatan kecamatan yang
terserang. Penderita yang dehidrasi dan dan perlu dirawat telah dirujuk ke R.S. Karanganyar,
kecuali penderita di puskesmas Karanganyar dan Jumapolo di rawat di pusat rehidrasi yang
disediakan.
Peningkatan kasus yang bersifat letusan mulai terjadi tanggal 21 juni di Kecamatan Matesih dan
Karangpandan, kemudian tanggal 24 25 juni menyusul pula di empat kecamatan lainnya.
Jumlah kasus diare yang berobat, (termasuk yang dirujuk ke R.S. atau dirawat di pusat rehidrasi
dan yang meninggal di tempat perawatan), dilaporkan seperti yang tertera pada table 1 6
13
Sebanyak 40 orang diantara kasus kasus yang dirawat akibat dehidrasi dilakukan pengambilan
spesimen usap dubur, kemudian spesimen diperiksa dilaboratorium Kesehatan Daerah Semarang.
Ternyata spesimen dari 31 kasus memberikan hasil positif dengan vibrio serotype Inaba dan 3
dengan serotipe Ogawa.
Table 1 s/d 6
Pertanyaan 3
Kesalahan penggolongan kasus yang bagaimanakah yang mungkin terjadi , dan bagaimanakah
cara mengatasinya ? ( catatan : langkah pertama dalam penyelidikan K.L.B. adalah memastikan
diagnose dan etiologinya, yaitu untuk menghindari kesalahan (misklasifikasi) kasus sejauh
mungkin. Diskusikanlah kesulitan yang mungkin dapat dihadapi dalam pemastian diagnosa dan
etiologinya).
Tim juga mengumpulkan data kesakitan diare yang di laporkan oleh puskesmas-puskesmas
yang bersangkutan pada bulan juni-juli 1985 serta januari- mei 1986. Ternyata diare adalah
penyakit endemic untuk daerah tersebut. Dengan angka kunjungan tiap-tiap puskesmas berkisar
antara 100-200 kasus perbulan . menurut keterangan kepala puskesmas yang bersangkutan ,
selama periode tersebut jarang terjadi kasus diare yang memerlukan perawatan akibat dehidrasi
dan juga tanpa kematian , tetapi catatan mengenai informasi tersebut tidak dapat di peroleh ,
sebaliknya , catatan perawatan di RS karanganyar menunjukan adanya kasus-kasus diare yang di
rawat akibat dehidrasi , dengan frekuensi 0-10 kasus tiap bulan .
Pertanyaan 4
Bagaimanakah anda memastikan bahwa peningkatan kasus ini adalah suatu K.L.B ?
Pernyataan 5 :
Buatlah kurva epidemic K.L.B diare ini untuk setiap kecamatan , dan secara keseluruhan pada 6
(enam ) kecamatan . apakah yang dapat di simpulkan dari kurva epidemic tersebut ?
Table 7 dan 8
Peta
Pertanyaan 6 :
Hitunglah angka serangan ( attack rate ) untuk tiap desa dan pada peta wilayah
warnailah tiap-tiap desa menurut stratifikasi angka serangannya . ( warna dan jumlah kelas
penggolongan terserah kepada anda ) . apakah yang dapat di simpulkan dari distribusi kasus
menurut tempat tinggal ini ?
Berdasarkan peta tersebut, penyebaran penyakit diare terjadi pada jalan jalan desa,dikarenakan
jalan jalan tersebut dilalui oleh penjual es potong atau es mambo yang berpusat di kec. Matesih .
14
menurut hasil penelitian, diare tersebut ditularkan melalui es potong, diperkirakan air yang
digunakan tidak bersih, atau cara pembuatannya yang kotor
Untuk menghitung angka serangan pada tiap golongan umur dan jenis kelamin diperlukan
penyebut ( denominator ) jumlah penduduk menurut karakteristik , tersebut . data statistic vital
yang dapat di kumpulkan dari masing-masing kantor kecamatan terlihat seperti pada table 9 .
Pertanyaan 7
Hitunglah proporsi balita di tiap kecamatan yang bersangkutan ( catatan : angka balita di
Indonesia 12-14%). Kesimpulan , apakah yang dapat di tarik dari data demografi ini ?
bagaimanakah anda akan memperbaiki data demografi itu , sehingga diperoleh denominator
yang di butuhkan ?
Pertanyaan 8
Hitunglah attack rate (A-R) dan case fatality rate ( CFR ) untuk setiap golongan umur . sajikan
data tersebut dalam bentuk bar diagram . kesimpulan , apakah yang dapat di tarik dari distribusi
kasus menurut golongn umur dan jenis kelamin tersebut ?
Berdasarkan hasil diagram bar diatas, pada umur 0 4 tahun kec. Matesih memiliki kasus yang
paling tinggi dibandingkan kecamatan kecamatan yang lainnya. Dan, kalau dilihat secara
keseluruhan menurut gol. Umurnya, kec. Matesih selalu memiliki angka yang tertinggi. Hal ini
disebabkan oleh pusat pembuatan es potong yang berada di kec. Matesih tersebut.
Pertanyaan 9
Dari kesimpulan- kesimpulan yang dapat ditarik pada pertanyaan 5 , 6 dan 8 . hipotesa apakah
yang dapat anda buat mengenai sumber infeksi dan cara penularannya ? Langkah - langkah
apakah yang akan di lakukan untuk menguji hipotesa tersebut ?
BAGIAN III
kepada es potong/es mambo yang di jual oleh penjaja yang berkeliling dengan sepeda atau
berjalan kaki , di buat dalam industry rumah tangga oleh 3 ( tiga ) keluarga yang ada di matesih .
Contoh air sumur yang di gunakan untuk membuat es diambil untuk pemeriksaan
mikrobiologi , tetapi memberikan hasil negative karena terhadap semua sumur di daerah tersebut
telah dilakukan informasi ( pemberian kaporit ) pada tanggal 23 juni 1986 .
Di samping pelacakan sumber infeksi yang di curigai , tim juga melaksanakan penelitian
kasus control untuk mengidentifikasi factor-faktor resiko yang mungkin berhubungan dengan
kejadian diare. Sebagai kasus di ambil dari mereka yang mengalami dehidrasi dan di rawat pada
waktu K.L.B berlangsung . sedangkan control diambil dari tetangga kasus yang berumur dan
jenis kelamin yang sama.
Terhadap kasus dan control diwawancarai mengenai beberapa factor resiko yang di curigai
berhubungan dengan diare , yaitu makan es mambo/ potong , makan makanan lain . pergi ke
pasar , mengunjungi penderita diare lain , dan sumber air minumnya .
Berhubung keterbatasan waktu dari tenaga . tim hanya berhasil melacak 42 pasang kasus
dan control . data paparan antara kasus dan control dari berbagai factor.
Beban : 2 sks
Pratikum I
Morbiditas dan mortalitas demam berdarah di kecamatan pasar minggu dan kecamatan
bayoran wilayah Jakarta selatan.
A. Tujuan pratikum
B . Petunjuk
Kepala seksi P2M suku dinas Jakarta selatan ingin mengetahui keadaan penyakit demam
berdarah di wilayahnya.
Data mengenai jumlah penderita dan kematian penyakit demam berdarah di kecamatan bayoran
dan kecamatan pasar minggu selama tahun 1983 s/d 1985 dapat di lihat pada table 1 dan 2.
TABEL 1
1.PEJATEN 6 16 10 9 4 2
2. PS MINGGU 1 20 6 20 5 14
17
3. TANJ.BARAT 2 6 3 3 2 3
4. JATI PADANG 0 2 0 2 1 3
5. RAGUNAN 2 3 3 2 3 5
6. CILANDAK 5 9 1 4 3 3
7. JAGAKARSA 0 1 0 0 0 1
8. LENTENG AGUNG 2 7 4 8 2 3
9. SRENGSENG SAWAH 4 2 2 4 0 1
10. CIGANJUR 0 1 1 1 1 0
JUMLAH 22 67 30 53 21 34
TABEL 2
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DI KEC. PS. MINGGU
MENURUT BULAN TAHUN 1983 1985
TAHUN
BULAN 1983 1984 1985
P H P H P H
JANUARI 3 - 6 2 - -
FEBRUARI 2 - 8 1 - -
MARET 5 1 4 - - -
APRIL 2 - 3 - 1 -
MAI 10 - 3 - 3 -
JUNI 4 - 7 - 2 -
JULI 12 - 2 - 7 -
AGUSTUS 6 - 2 - 3 2
SEPTEMBER 6 - 4 - 8 1
OKTOBER 6 - 8 - 3 1
NOVEMBER 3 - 4 - 4 1
DESEMBER 8 - 2 - 3 -
JUMLAH 67 1 53 3 34 5
Pertanyaan
1. Hitunglah insidens demam berdarah untuk tiap kelurahan di kecamatan pasar minggu
pada tahun 1984
18
3. Kepala puskesmas pasar minggu sudah membuat table distribusi kasus demam berdarah
menurut golongan umur ( lihat table 3 ). Apa interpretasi saudara ?
4. Hitunglah case fatality rate ( C.F.R ) demam berdarah di tiap kelurahan di kecamatan
pasar minggu pada tahun 1985.
TABEL 3
JUMLAH PENDERITA
DEMAM BERDARAH MENURUT UMUR
DI KEC. PASAR MINGGU TAHUN 1983
15 29
6 12 23
13 15 6
16 – 44 9
Jumlah 67
Distribusi dan jumlah penduduk di kecamatan pasar minggu tahun 1985 dapat di lihat pada
table 4.
Tentukan kelurahan dengan insidens rate tertinggi pada tahun 1985 di kecamatan pasar minggu
Bandingkan dengan jawaban pertanyaan no. 2 apa kesimpulan saudara .
TABEL 4
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELURAHAN
DI KECAMATAN PASAR MINGGU, TAHUN 1984
JUMLAH
PENDUDUK
KELURAHAN
1.PEJATEN 44.647
2. PS MINGGU 26.326
3. TANJ.BARAT 21.120
19
5. RAGUNAN 20.633
6. CILANDAK 16.830
7. JAGAKARSA 13.955
JUMLAH 204.728
Dapatkah data insidens demam berdarah bulanan di kecamatan pasar minggu di gunakan untuk
memperkirakan adanya letusan / KLB demam berdarah di kecamatan tersebut ? jelaskan jawaban
saudara .
Faktor-faktor apa yang harus di perhatikan untuk memperkirakan letusan / KLB . demam
berdarah
Bandingkan kedua grafik tersebut apa pendapat saudara . faktor-faktor apa yang mungkin
mempengaruhi timbulnya perbedaan tersebut .
Tabel 5
Jumlah Penderita (P) Dan Kematian (N) Penyakit DBD Menurut Bulan
P M P M P M
Januari 4 0 5 0 3 0
Februari 8 0 8 1 6 0
Maret 13 0 11 1 9 1
April 6 0 11 0 5 0
20
Mei 4 0 4 0 2 0
Juni 4 0 2 0 1 0
Juli 5 0 4 0 2 0
Agustus 4 0 3 0 2 0
September 5 0 2 0 3 0
Oktober 12 1 11 0 8 0
November 6 0 5 0 7 0
Desember 4 0 4 0 3 0
Jumlah 75 1 70 2 51 1