Pria 32 tahun mengeluh sesak napas semakin meningkat 3 hari sebelum masuk
rumah sakit mengalami demam tinggi sejak 1 Minggu sebelum
masuk rumah sakit. Saat Pengkajian didapatkan data TD 95/60
mmHg, HR 112 x/menit, RR 28 kali/ menit, suhu axila 37,8 °C, kulit terasa hangat,
kering dan pucat. Batuk sejak 2 bulan yang lalu dahak yang sedikit menurut pasien
dan tidak ada batuk berdarah. Nafsu makan menurun sejak 2 bulan yang lau, nyeri
menelan sejak 2 minggu yang lalu badan terasa sangat lemah sejak 1 bulan ini. BB
klien turun dari 60 kg menjadi 40 kg. Pasien diare lebih dari 3x sejak 1 minggu
yang lalu konsistensi encer. Edema pada ekstremitas bawah. Tampak candidiasis
pada lidah, mukosa mulut kering. Terdapat luka infeksi pada limfa di leher leher
(limfadenitis), terdapas pus (+) dijaringan.
Pada pengkajian keluarga Pasien sudah bercerai dengan istrinya pada tahun 2015
dan tidak mempunyai anak. Pasien mempunyai riwayat pernah berhubungan sejenis
pada waktu masih kuliah. Pasien mengakui melakukan hubungan sejenis sampai 6x
dengan pasangan yang berbeda-beda. Baru pertama kali dirawat di RS.
Diagnosa Medis : SIDA dengan TB paru + kandidiasis oral + MRSA
Kasus 3.
dengan keluhan terdapat sariawan sejak ±1 minggu yang lalu, demam naik turun, dan penurunan berat badan.
Pasien juga sering mengalami diare dan demam hilang timbul sejak 2 bulan lalu. Sekitar 6 tahun yang lalu,
suami pasien meninggal akibat HIV/AIDS. Pasien juga pernah melakukan pemeriksaan HIV/AIDS, namun tidak
melakukan pengobatan atau kontrol rutin. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan konjungtiva anemis +/+ dan
candidiasis oral pada seluruh rongga mulut. Pada kasus ini, pemeriksaan penunjang yang disarankan adalah
110/80 mmHg, nadi 76 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan suhu 37,7 o C. Hasil
pemeriksaan laboratorium:
Kasus 4
test HIV, HbsAg, anti HCV, CD4, BTA I, II, III, gene