Anda di halaman 1dari 6

Hipertiroid

1. Definisi
Hipertiroidisme merupakan salah satu penyakit gangguan kelenjar
endokrin yang disebabkan karena peningkatan produksi hormone
tiroid secara berlebihan oleh kelenjar tiroid. Penyakit ini ditemukan
pada 2% wanita dan 0,2% pria di seluruh populasi dengan insiden
munculnya kasus pertahun sebanyak dua puluh orang penderita tiap
satu juta populasi (Fumarola et al, 2010).

DAPUS:

Fumarola, A., A. Di Fiore, M. Dainelli, G. Grani., dan A. Calvanese, 2010,


Medical Treatment of Hyperthyroidism: State of the Art, Exp Clin
Endocrinol Diabetes

Hipotiroid

1. Etiologi
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid,
hipofisis, atau hipotalamus. Apabila disebabkan oleh malfungsi
kelenjar tiroid, maka kadar HT yang rendah akan disertai oleh
peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak adanya umpan balik
negative oleh HT pada hipofisis anterior dan hipotalamus.
 Pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik yodium radioaktif
maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme
 Gondok endemik adalah hipotiroidisme akibat defisiensi iodium
dalam makanan. Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid. Pada
defisiensi iodiurn terjadi gondok karena sel-sel tiroid menjadi aktif
berlebihan dan hipertrofik dalarn usaha untuk menyerap sernua
iodium yang tersisa dalam. darah. Kadar HT yang rendah akan
disertai kadar TSH dan TRH yang tinggi karena minimnya umpan
balik.Kekurangan yodium jangka panjang dalam makanan,
menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif
(hipotiroidisme goitrosa) (Faizi, Muhammad, Netty EP. 2012)

2. Manifestasi
Riwayat dan gejala pada neonatus dan bayi :
 Fontanella mayor yang lebar dan fontanella posterior yang
terbuka.
 Berat badan lahir > 3500 gram; masa kehamilan > 40 minggu.

Gejala pada anak besar :


 Miksedema.
 Tekanan darah rendah, metabolisme rendah.
 Intoleransi terhadap dingin. (Wiesman SM,et all , 2011)

3. Komplikasi
Komplikasi yang serius dari hipotiroidisme adalah koma
miksedema dan kematian, efusi pericardial dan pleura, megakolon
dengan paralitik ileus dan kejang. Koma miksedema adalah situasi
yang mengancam nyawa yang di tandai oleh eksaserbasi
(perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermia tanpa
menggigil, hipotensi, hipoglikemia, hipoventilasi dan penurunan
kesadaran hingga koma. (Wiesman SM,et all , 2011)

DAPUS:

Faizi, Muhammad, Netty EP. 2012. Hipotiroid. Surabaya: Staf Pengajar


IlmuKesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga,
Surabaya.

Wiseman SM, Jones SJ, Johner A, Griffith OL, Walker B, Wood L, et al.
2011. Detection and management of hypothyroidism following thyroid
lobectomy evaluation of a clinical algorithm. Ann Surg Oncol. 18(9):2548-
54.
Nodular Goiter

1. Definisi
Penyakit gondok adalah pembengkakan atau benjolan besar
pada leher sebelah depan (pada tenggorokan) dan terjadi akibat
pertumbuhan kelenjar gondok yang tidak normal. Kebanyakan
penyakit gondok disebebakan oeh kekurangan yodium dalam
makanan. Selain itu penyakit gondok dapat didefinisikan sebagai
kondisi yang menyebabkan pembesaran kelenjar gondok (kelenjar
tiroid) yang diakibatkan oleh meningkatnya aktivitas kelenjar
tersebut dalam upaya meningkatkan produksi hormon tiroksin
maupun triiodotironin. Secara morfologi penyakit ini dapat dikenali
dari adnaya benjolan di leher bagian depan awah (Maxwell et all,
2011).
2. Tatalaksana medis
Perawatan yang diberikan akan tergantung pada penyebab
gondok seperti yang sudah disebutkan di etiologi :

1. Defisiensi Yodium
Gondok disebabkan kekurangan yodium dalam makanan maka
akan diberikan suplementasi yodium melalui mulut. Hal ini akan
menyebabkan penurunan ukuran gondok, tapi sering gondok
tidak akan benar-benar menyelesaikan.
2. Hashimoto Tiroiditis
Jika gondok disebabkan Hashimoto tiroiditis dan hipotiroid,
maka akan diberikan suplemen hormon tiroid sebagai pil setiap
hari. Perawatan ini akan mengembalikan tingkat hormon tiroid
normal, tetapi biasanya tidak membuat gondok benar-benar
hilang. Walaupun gondok juga bisa lebih kecil, kadang-kadang
ada terlalu banyak bekas luka di kelenjar yang memungkinkan
untuk mendapatkan gondok yang jauh lebih kecil. Namun,
pengobatan hormon tiroid biasanya akan mencegah bertambah
besar.
3. Hipertiroidisme
Jika gondok karena hipertiroidisme, perawatan akan tergantung
pada penyebab hipertiroidisme. Untuk beberapa penyebab
hipertiroidisme, perawatan dapat menyebabkan hilangnya
gondok. Misalnya, pengobatan penyakit Graves dengan yodium
radioaktif biasanya menyebabkan penurunan atau hilangnya
gondok.
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi
hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi
(obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif,
tiroidektomi subtotal).
1. Obat antitiroid
Indikasi :
a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan
remisi yang menetap, pada pasien muda dengan struma
ringan sampai sedang dan tirotoksikosis.
b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum
pengobatan, atau sesudah pengobatan pada pasien yang
mendapat yodium aktif.
c. Persiapan tiroidektomi
d. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
e. Pasien dengan krisis tiroid
Obat antitiroid yang sering digunakan :
Karbimazol 30-60 5-20
Metimazol 30-60 5-20
300-
Propiltourasil 5-200
600
2. Pengobatan dengan yodium radioaktif
Indikasi :
a. Pasien umur 35 tahun atau lebih
b. Hipertiroidisme yang kambuh
c. Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid
d. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik
3. Operasi
Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroidisme.
Indikasi :
a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak
berespons terhadap obat antitiroid.
b. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat
antitiroid dosis besar
c. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima
yodium radioaktif
d. Adenoma toksik atau struma multinodular toksik
e. Pada penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau
lebih nodul
f. Multinodular
Banyak gondok, seperti gondok multinodular, terkait
dengan tingkat normal hormon tiroid dalam darah. Gondok
ini biasanya tidak memerlukan perawatan khusus setelah
dibuat diagnosa yang tepat.
(Suzzan and Smeltzer. 2002)
Pemeriksaan Diagnostik

•Foto rontgen dapat memperjelas adanya deviasi trakea atau


pembesaran struma retrosternal yang pada umumnya secara klinis
pun sudah bisa diduga. Foto rontgen leher posisi AP dan lateral
biasanya menjadi pilihan.

•USG tiroid yang bermanfaat untuk menentukan jumlah nodul,


membedakan antara lesi kistik maupun padat, mendeteksi adanya
jaringan kanker yang tidak menangkap iodium dan bisa dilihat
dengan scanning tiroid.
•Scanning tiroid dasarnya adalah presentasi uptake dari 1 131 yang
didistribusikan tiroid. Dari uptake dapat ditentukan teraan ukuran ,
bentuk lokasi dan yang utama ialah fungsi bagian -bagian tiroid
(distribusi dalam kelenjar). Uptake normal 15 – 40% dalam 24 jam.
(Hafni B,2009)

DAPUS:

Maxwell et al 2010. Where there is No doctor . Alih Terjemahan Bahasa


Indonesia. Yogyakata .ANDI

Hafni Bachtiar. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret - September 2009,


Vol. 03, No. 2

Suzzan and Smeltzer. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah .


Jakarta : ECG

Anda mungkin juga menyukai