Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN

PELATIHAN PETUGAS GAWAT DARURAT


DI UPTD PUSKESMAS SERANGAS

NOMOR DOKUMEN :
KEBIJAKAN :
TANGGAL TERBITAN : 30/10/2018
NOMOR REVISI : 00

UPTD PUSKESMAS SERANGAS


KECAMATAN KETUNGAU HILIR
KABUPATEN SINTANG
KALIMANTAN BARAT
KERANGKA ACUAN
PELATIHAN PETUGAS UNIT GAWAT DARURAT
PUSKESMAS SERANGAS

A. Pendahuluan
Untuk meningkatkan pelayanan kegawatdaruratan dan untuk memperbaiki
kualitas pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat di puskesmas. Pelatihan
penanggulangan penderita gawat darurat merupakan pelatihan yang menyangkut
pengetahuan dan keterampilan untuk penanganan pertama dalam menghadapi
kegawatdaruratan serta ditujukan bagi tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat
untuk menangani dan menghadapi kasus gawat darurat. Untuk mencapai tujuan tersebut
diselenggarakan berbagai kegiatan diantaranya adalah mengikuti pelatihan
kegawatdaruratan bagi tenaga medis dan paramedis.

B. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari keterampilan dalam melakukan tindakan
pertolongan pertama diperlukan untuk mengantisipasi keadaan-keadaan darurat akibat
kecelakaan atau penyakit-penyakit akut (mendadak). Sistem Pelayanan Gawat Darurat
solusi terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang dengan kriteria “gawat darurat”.
Suatu sistem yang baik akan tercermin dari waktu tanggap sesaat setelah cidera terjadi.
Keberhasilan pertolongan terhadap penderita gawat darurat itu tergantung pada
kecepatan ditemukannya penderita, kecepatan meminta bantuan pertolongan dan
kecepatan serta ketepatan bantuan yang diberikan.
Dari faktor di atas memberikan pemahaman bahwa pertolongan pertama di
tempat kejadian sebaiknya dilakukan oleh penolong yang memahami prinsip resusitasi,
stabilisasi, dan evakuasi serta cara transportasi penderita dengan benar.
Di dalam pelatihan pertolongan pertama, peserta akan mendapatkan pengetahuan
dan keterampilan tentang tindakan-tindakan pertama melalui metode ceramah, peragaan
serta simulasi sehingga jika dihadapkan dalam situasi gawat darurat yang sesungguhnya
peserta dapat mengambil tindakan pertolongan pertama pada korban.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan keterampilan pada petugas UGD agar dapat
memberikan pertolongan pertama pada pasien secara profesional di UPTD
Puskesmas Serangas dan mengaplikasikan langsung tindakan sigap pada pasien yang
akan ditolong.
b. Tujuan Khusus
1. Mampu mempraktekkan bantuan hidup dasar dan menangani masalah A-B-C
(Airway, Breathing, Circulation).
2. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar pasien tersedak (chocking).
3. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar pasien yang memerlukan posisi
pemulihan.
4. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien luka dan
perdarahan.
5. Mampu mempraktekkan triase di UGD.
6. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien keseleo dan cidera
otot.
7. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien dislokasi sendi
dan fraktur.
8. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien luka bakar.
9. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien keracunan.
10. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien trauma/injury.
11. Mampu mempraktekkan keterampilan evakuasi dan transportasi pasien dengan
benar.
12. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien syok

D. Sasaran
Sasaran Pelatihan ini adalah petugas kesehatan yang bertugas di Unit Gawat
Darurat UPTD Puskesmas Serangas.

E. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pelatihan Basic Surgical Skill Pengenalan instrumen bedah
Handling instrumen
Jenis-jenis simpul
Dressing
Praktek
2 Pelatihan Triase Algoritma triase
Simulasi triase
3 Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Pre-test
Life Support
Materi Basic Trauma Life Support
Simulasi Kasus
Materi Basic Cardiac Life Support
Simulasi Kasus
Post-test
Pembahasan soal pretest dan posttest
4 Pelatihan Syok Jenis-jenis syok dan penatalaksanaannya
Bahan materi pelatihan dibagikan sebelum pelaksanaan berupa modul pelatihan.

F. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan pelatihan diselenggarakan oleh tim yang terdiri dari:
1. Dokter yang bersertifikat pelatihan EKG (Elektrokardiografi), ACLS (Advanced
Cardiac Life Support), USG (Ultrasonografi), ATLS (Advanced Trauma Life
Support)
2. Perawat yang bersertifikat BTCLS (Basic Trauma & Cardiac Life Support)

G. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan 2018
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Pelatihan x
Basic
Surgical
Skill
2 Pelatihan x
Triase
3 Pelatihan x
Basic
Trauma
&
Cardiac
Life
Support
4 Pelatihan x
Syok

Pelatihan Basic Surgical Skill dilaksanakan pada hari/tanggalSenin/9 April 2018


Pelatihan Triase dilaksanakan pada hari/tanggal Rabu/8 Agustus 2018
Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Support dilaksanakan pada hari/tanggal Rabu/28
November 2018
Pelatihan Syok dilaksanakan pada hari/tanggal Rabu/28 November 2018

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap tahun sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada tahun tersebut.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Evaluasi penyelenggaraan pelatihan meliputi:
- Evaluasi tertulis bagi peserta pre test dan post test
- Ujian praktek
Tindak lanjut bagi peserta pelatihan adalah pembinaan berkelanjutan bagi alumni
pelatihan.
Kepala Puskesmas Serangas

Satimin
Lampiran 1. Pelatihan Basic Surgical Skill
Lampiran 2. Pelatihan Triase
ALGORITMA TRIASE “START” DAN “JUMPSTART”
Triase “start” pada dewasa

MAMPU YA
SURVEI
BERJALAN MINOR
SEKUNDER

TIDAK

NAPAS
BERNAPAS TIDAK
BEBASKAN SPONTAN
SPONTAN JALAN NAPAS MERAH

TIADAK BERNAFAS
SPONTAN
YA
HITAM

laju >30 x
pernapasan MERAH

<30

NADI RADIALIS TIDAK TERABA


KONDISI
PERFUSI MERAH
ATAU WAKTU ISI KAPILER >2 DETIK

NADI RADIALIS TERABA WAKTU ISI


KAPILER <2 DETIK

TIDAK DAPAT MENGIKUTI PERINTAH


STATUS MERAH
MENTAL

DAPAT MENGIKUTI PERINTAH

KUNING
Triase “Jump Start” pada Anak

MAMPU YA
BERJALAN SURVEI
HIJAU SEKUNDER

TIDAK

NAPAS
BERNAPAS TIDAK SPONTAN
BEBASKAN
SPONTAN MERAH
JALAN NAPAS

TIDAK BERNAFAS
SPONTAN

TERABA
HITAM
NADI

YA TIDAK
YA BERNAFAS
SPONTAN
BANTUAN
HITAM
NAFAS 5x

NAFAS SPONTAN

MERAH

LAJU
MERAH
PERNAPASA
N

15-45 x

NADI MERAH
TERABA

TIDAK ADA RESPONS (U) ATAU


NADI TERABA MERAH
RESPONS NYERI TIDAK SESUAI

NILAI AVPU

BILA KORBAN SADAR ATAU KUNING


RESPONS TERHADAP SUARA/NYERI
Lampiran 3. Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Support
Pre-test & Post-Test Pelatihan Petugas UGD Puskesmas Serangas

Nama:
Jawablah pertanyaan berikut dengan melingkari (O) huruf pada jawaban yang paling benar!
1. Pada AHA 2015 guideline untuk RJP tahapan yang direkomendasikan pada Basic Life
Support adalah:
a. Airway, Breathing, Check Pulse
b. Compressions, Airway, Breathing
c. Airway, Breathing, Compressions
d. Airway, Check Pulse, Breathing
2. Manakah berikut ini yang merupakan karakteristik dari RJP berkualitas tinggi?
a. Mulai kompresi dada dalam 10 detik setelah mengetahui henti jantung
b. Recoil dada yang sempurna setelah kompresi
c. Interupsi minimal dari RJP
d. Semua di atas benar
3. Rasio kompresi dan ventilasi dari RJP dengan penolong tunggal pada seseorang dengan
semua umur adalah:
a. 30:1
b. 30:2
c. 15:1
d. 15:2
4. Pada pembuluh darah manakah sebaiknya kita mengecek nadi pada pasien dewasa?
a. Arteri brakialis
b. Arteri karotis
c. Arteri poplitea
d. Arteri temporalis
5. Pada anak-anak dan bayi, rasio kompresi dan ventilasi untuk dua orang penolong RJP
adalah:
a. 15:1
b. 15:2
c. 30:1
d. 30:2
6. Seorang laki-laki 65 tahun naik ke tangga untuk mengganti sebuah lampu kemudian tiba-
tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri. Apa yang dilakukan berikutnya?
a. Telepon 911/aktifkan sistem emergensi
b. Mulai RJP
c. Mulai pernafasan mulut ke mulut
d. Cek nadi
7. Metode apakah yang seharusnya digunakan untuk membuka jalan nafas pada kasus di
atas?
a. Chin-lift
b. Jaw thrust
c. Head-tilt/chin-tilt
d. Head-tilt
8. RJP dilakukan dan nadi pasien kembali, tetapi tidak bernafas. Berapa ventilasi yang
digunakan?
a. 6-8 nafas per menit
b. 10-12 nafas per menit
c. 18-20 nafas per menit
d. Tergantung pada warna kulitnya
9. Seorang laki-laki berumur 21 tahun tiba-tiba menjadi biru dan kolaps setelah makan
bakso. Apakah penyebab yang paling mungkin?
a. Henti jantung
b. Intoksikasi alkohol
c. Tersedak
d. Intoksikasi obat
10. Metode apakah yang paling tepat digunakan untuk membersihkan sumbatan jalan nafas
pada pasien no.9?
a. Chest thrust
b. Abdominal thrust
c. Back blow
d. Blind finger sweep
11. Seorang anak 7 tahun dibawa ke UGD Puskesmas Serangas oleh orangtuanya beberapa
menit setelah terjatuh dari jendela. Perdarahan banyak keluar dari luka selebar 6 cm pada
medial paha kanan. Manajemen awal dari luka seharusnya berupa:
a. Penggunaan tornikuet
b. Bebat tekan pada luka
c. Menutup luka dengan kasa
d. Penekanan langsung pada arteri femoralis
e. Debridemen jaringan yang mati
12. Penilaian terbaik keberhasilan resusitasi cairan pada pasien luka bakar adalah
a. Output urin yang adekuat
b. Asidosis sistemik kembali menjadi normal
c. Normalisasi dari denyut jantung
d. Tekanan vena sentral yang normal
e. 4cc/kgBB/persen luka bakar dalam 24 jam
13. Seorang laki-laki 25 tahun dibawa ke UGD Puskesmas Serangas setelah mengalami
kecelakaan sepeda motor. Pada pemeriksaan, pupil mata pasien bereaksi dengan
rangsang cahaya dan matanya terbuka dengan rangsang nyeri. Dia tidak dapat mengikuti
perintah, tetapi dapat mengerang dengan suara yang tidak dapat dimengerti. Lengan
kanannya mengalami deformitas dan tidak dapat berespon dengan rangsang nyeri; akan
tetapi, lengan kirinya dapat melokalisir nyeri. Skor GCS-nya adalah
a. 2
b. 4
c. 6
d. 9
e. 12
14. Manakah di bawah ini pada pasien dewasa yang membutuhkan manajemen segera pada
primary survey
a. Distensi abdomen
b. Skor GCS 11
c. Suhu 36,5ºC
d. Deformitas pada paha kanan
e. RR 40 x/menit
15. Seorang laki-laki 56 tahun mengendarai truk sawit mengalami kecelakaan menabrak truk
lainnya dari arah berlawanan. Dalam perjalanan menuju UGD Puskesmas Serangas yang
akan mengikuti akreditasi dari kementerian kesehatan supaya dapat melanjutkan
kerjasama dengan BPJS, pasien mengeluh mengalami nyeri dada. Tekanan darahnya saat
ini 60/40 mmHg dan RR-nya 40 x/menit. Manakah berikut ini yang paling dapat
digunakan untuk membedakan tamponade kordis dengan tension pneumothorax sebegai
penyebab dari hipotensi
a. Takikardia
b. Volume nadi
c. Suara nafas
d. Tekanan nadi
e. Tekanan vena jugularis
16. Seorang laki-laki 18 tahun warga Indung Spring dibawa ke UGD Puskesmas Serangas
setelah dihajar dengan menggunakan besi panjang pada bagian wajah saat gawai. Dia
tidak sadarkan diri dan teraba krepitasi pada bagian tengkorak. Pernafasannya
menimbulkan suara seperti orang berkumur dan muntah pada wajah dan bajunya. Setelah
diberikan oksigen melalui nasal kanul dan dilakukan jaw thrust, langkah selanjutnya
yang paling tepat adalah
a. Meminta pemeriksaan USG
b. Pasang NGT
c. Melakukan suction
d. Pasang kateter urin
e. Melakukan ventilasi dengan menggunakan BVM/Ambubag™
17. Seorang laki-laki mengalami kecelakaan sepeda motor dibawa ke UGD dengan tekanan
darah 84/60 mmHg, nadi 123 x/menit, GCS 10. Pasien tersebut menjerit kesakitan saat
dilakukan palpasi pada daerah pelvis. Setelah resusitasi cairan dilakukan, langkah
selanjutnya yang benar adalah
a. Pemasangan pelvic binder
b. Rujuk ke RSUD Ade M. Djoen
c. USG abdomen
d. Pasang kateter urin
e. Pemeriksaan fisik ulang pada daerah pelvis
18. Apakah nama simpul pada jahitan luka berikut
a. Matras vertikal
b. Matras horizontal
c. Jelujur
d. Subkutikuler
e. Simpul tunggal (Simple
interrupted)

19. Berikut ini pilihan terbaik dalam menjahit luka bagian kulit telapak kaki adalah
a. Jarum segitiga (cutting)& benang plain cat gut
b. Jarum bulat (rounded)& benang chromic cat gut
c. Jarum segitiga terbalik (reverse cutting)& benang plain cat gut
d. Jarum bulat (rounded)& benang silk
e. Jarum segitiga (cutting) & benang silk
20. Berikut ini cara memegang (handling) instrumen bedah yang benar adalah

Anda mungkin juga menyukai