Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BALONG
Jl. Pemuda No. 4A, Balong Telp.( 0352 ) 371793

KERANGKA ACUAN
PEMBINAAN KADER POSYANDU

I. PENDAHULUAN
Posyandu tetap merupakan sarana penting di lingkungan masyarakat untuk
mencapai keluarga sadar gizi. Hal ini terlihat dari hasil Riskesdas tahun 2010
sebanyak 80,6% masyarakat menggunakan posyandu sebagai sarana pelayanan
pemantauan pertumbuhan. Selain kegiatan pemantauan pertumbuhan, kegiatan
posyandu terintegrasi dengan pelayanan lainnya seperti gizi, imunisasi, pelayanan
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, penanggulangan diare serta
penyuluhan dan konseling.
Dalam pelaksanaannya posyandu dimotori oleh kader terpilih yang terlatih
dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di posyandu maupun diluar hari
buka posyandu. Namun demikian dilapangan menunjukkan adanya kendala dalam
pelaksanaan posyandu seperti terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan kader,
jumlah kader, dan adanya pergantian kader / drop out kader serta dukungan aparat
terkait yang berakibat belum optimalnya cakupan program gizi.
Berdasarkan Riskesdas tahun 2010 cakupan peran serta masyarakat (D/S)
60,5%, angka ini masih dibawah target sasaran Rencana Kerja Pembinaan Gizi
Masyarakat tahun 2010-2014 yaitu 85% demikian pula cakupan Vitamin A 69,8%
masih dibawah target yaitu 80%. Untuk mencapai target perlu dilakukan upaya
terobosan yang memiliki daya ungkit dalam meningkatkan cakupan program gizi.
Berdasarkan Intruksi Presiden No.3 tahun 2010 tentang program
Pembangunan yang berkeadilan diantaranya mengamanatkan dalam perbaikan gizi
masyarakat perlu diukur presentasi balita ditimbang berat badannya (D/S) dan
rencana strategis Kementrian Kesehatan 2010-2014 telah menetapkan 2. indikator
keluaran pembinaan gizi yang harus dicapai yaitu : 1. 85% balita ditimbang (D/S), 2.
100% balita gizi buruk mendapat perawatan. Peraturan tersebut diatas menjadi
dasar dalam upaya meningkatkan daya guna posyandu melalui pembinaan kepada
kader secara berkesinambungan.
Untuk itu perlu dilakukan pembinaan terhadap kader posyandu secara
berkesinambungan sehingga dihasilkan kualitas kader posyandu yang terlatih dan
terampil dan mampu melaksanakan kegiatan posyandu secara menyeluruh.

II. TUJUAN
- Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan kader posyandu.
- Tujuan Khusus :
1. Kader mampu dalam melaksanakan kegiatan posyandu secara menyeluruh
2. Kader mampu melakukan deteksi dini masalah gizi
3. Kader mampu mengerjakan administrasi posyandu secara tertib dan benar.
4. Kader mampu mengevaluasi hasil kegiatan posyandu

III. RENCANA KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
- Refreshing kader posyandu
Rincian Kegiatan :
- Refreshing kader posyandu
2. Cara Pelaksanaan
- Melakukan pertemuan dengan kader posyandu
3. Pengorganisasian/ Pelaksana Kegiatan
- Penangggung jawab Program Gizi puskesmas
4. Sasaran
- Kader Posyandu
5. Jadwal Pelaksanaan
- Waktu Pelaksanaan : Satu tahun satu kali
- Tempat : Puskesmas Balong
6. Pembiayaan
- BOK
7. Output (hasil yang diharapkan)
1. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader
2. Kader mampu mengatasi masalah gizi di wilayah posyandunya

IV. PENUTUP
1. Pencatatan, Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
- Undangan pertemuan kader
- Daftar hadir peserta
- Yang mengevaluasi adalah penanggugungjawab program gizi puskemas
kemudian dimonitoring oleh Koordinator UKM
- Evaluasi dilakukan setelah kegiatan selesai

2. Rencana Tindak Lanjut


- Melakukan refreshing kader posyandu rutin setiap tahun.

Ponorogo, Januari 2016


Mengetahui Penanggungjawab Program Gizi
Kepala Puskesmas Balong
Dr.Hermansyah, MM Milka Ratna Dewi, SKM
NIP. 19681004 200212 1 004 NIP . 19701120 200003 2 004

Anda mungkin juga menyukai