Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH VERTIGO

(Disusun untuk memenuhi tugas keperawatan medikal bedah III)


Dosen Pembimbing: Ns.Hafna Ilmy Muhalla.S.Kep.,M.Kep.Sp.Kep.M.B.2018

Nama Kelompok :

1. Diky Bayu W (201601043)


2. Gesti Kartanti (201601046)
3. Happy Kurniasari (201601052)
4. Siti Mardianti.P. (201601056)
5. Ogis Yoga.E. (201601063)
6. Alifa Assa.D. (201601067)
7. Riska Cahyanti (201601071)

PROGAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO

2017/2018
KATA PENGANTAR

Makalah ini dipersiapkan untuk memenuhi sebagai persyaratan Tugas Keperawatan Medikal
Bedah III 2. Dalam penulisan makalah ini, penulis dapat mendapat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Maka sudah sewajarnya pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
rasa terima kasih dan puji syukur kami limpahkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kesehatan, ketabahan, dan kelapangan hati kepada penulis dalam menyelesaikan
makalah Keperawatan Medikal Bedah III ini..
1. Drs. Sajidin, S.Kp.M.Kes, selaku Ketua STIKES BINA SEHAT PPNI, Mojokerto
2. Ns.Hafna Ilmy Muhalla.S.Kep.,M.Kep.Sp.Kep.M.B.2018,Selaku Dosen pembimbing
mata kuliah keperawatan Medikal Bedah III
3. Orang Tua, Saudara-saudara dan Rekan-rekan kami.
Yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga mendapat imbalan yang
berlipat ganda dari Allah SWT
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan bagi kami pada khususnya. Dan kami juga menyadari masih ada kekurangan dalam
makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun akan kami terima
dengan senang hati

Mojokerto, 05 Novemver 2018

Penulis

Page | ii
LEMBAR PENGESEHAN

Page | iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
LEMBAR PENGESEHAN .................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................ 1
1.3 TUJUAN ................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS ............................................................................. 3
2.2 INTERVENSI KEPERAWATAN .......................................................................................... 4
2.3 EVALUASI............................................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 7
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 8

Page | iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Vertigo sesuai dengan akar katanya, dari bahasa Yunani ‘vetere’, yang berarti
berputar. Vertigo mengacu pada adanya sensasi di mana penderitanya merasa bergerak atau
berputar, puyeng, atau merasa seolah-olah benda-benda di sekitar penderita bergerak atau
berputar (Fransisca 2013).
Vertigo adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Latin, vertere, yang berarti
memutar.1 Secara umum, vertigo dikenal sebagai ilusi bergerak atau halusinasi gerakan.
Vertigo ditemukan dalam bentuk keluhan berupa rasa berputar – putar atau rasa bergerak dari
lingkungan sekitar (vertigo sirkuler) namun kadang – kadang ditemukan juga keluhan berupa
rasa didorong atau ditarik menjauhi bidang vertikal (vertikal linier).
Vertigo merupakan gejala kunci yang menandakan adanya gangguan sistem
vestibuler dan kadang merupakan gejala kelainan labirin. Namun, tidak jarang vertigo
merupakan gejala dari gangguan sistemik lain (misalnya; obat, hipotensi, penyakit endokrin,
dan sebagainya) (Wahyudi 2012).
Vertigo adalah keluhan yang sering dijumpai dalam praktek yang sering
digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness, unsteadiness) atau rasa
pusing (dizziness). Deskripsi keluhan tersebut penting diketahui agar tidak dikacaukan
dengan nyeri kepala atau sefalgia, terutama karena di kalangan awam. Kedua istilah tersebut
(pusing dan nyeri kepala) sering digunakan secara bergantian (Wreksoatmodjo 2004).
Vertigo adalah sindrom yang terjadi karena gangguan pada sistem keseimbangan. Pada
vertigo ditemukan keluhan berputar atau mendorong menjauh dari bidang vertikal. Seseorang
yang mengalami vertigo akan menghadirkan gerakan abnormal atau suatu ilusi yang berputar.
Vertigo bisa dalam satu menit atau beberapa jam. Jika ada ketidaknormalan di jalur informasi
keseimbangan sensoris yang dikirim ke sistem saraf pusat, atau kelainan di pusat
keseimbangan, maka proses adaptasi yang normal itu tidak akan terjadi tetapi akan
menyebabkan reaksi pin. Diagnosis vertigo dapat dilakukan dengan pemeriksaan neurologis,
oto-neurologi dan fungsi vestibular. (Melly Setiawati, 2016).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja diagnosa keperawatan prioritas dari vertigo ?
2. Bagaimana intervensi keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan?
3. Apa saja evaluasi keperawatan yang harus dicapai sesuai dengan diagnosa
keperawatan prioritas ?

Page | 1
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan umum
1. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan prioritas vertigo,intervensi
keperawatan,dan evaluasi keperawatan
1.3.2 tujuan kkusus
1. untuk menyebutkan diagnosa prioritas vertigo
2. menjelaskan intervensi keperawatan vertigo
3. menjelaskan evaluasi perawatan vertigo
2. MANFAAT
Menambah pengetahuan dan informasi tentang diagnosa keperawatan vertigo,
inttervensi keperawatan vertigo,dan evaluasi keperawatan vertigo

Page | 2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS

1. Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan stress dan ketegangan, iritasi/ tekanan syaraf,
vasospressor, peningkatan intrakranial ditandai dengan menyatakan nyeri yang
dipengaruhi oleh faktor misal, perubahan posisi, perubahan pola tidur, gelisah
2. Risiko terhadap cidera yang berhubungan dengan perubahan mobilitas karena gangguan
cara berjalan dan vertigo
3. Gangguan pola tidur dan istirahat berhubungan dengan tertekanya otot pada leher
4. Kurang perawatan diri : makan , mandi / hygine , berpakaian / berdandan , toileting yang
berhubungan dengan disfungsi labirin dan episode vertigo
5. Ansietas yang berhubungan dengan ancaman terhadap atau perubahanpada , status
kesehatan dan efek ketidakmampuan dari vertigo(C.Hackley, 2000)

Page | 3
2.2 INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWAT HASIL
AN
1. Risiko terhadap Tujuan : setelah dilakukan 1.
cidera yang tindakan keperawatan
berhubungan Kriteria Hasil :
dengan 1. Klien terbebas dari
perubahan cidera
mobilitas 2. Klien mampu
karena menjelaskan cara
gangguan cara untuk mencegah
berjalan dan injury atau cidera
vertigo 3. Klien mampu
menjelaskan faktor
resiko dari
lingkungan /
perilaku personal
2 Nyeri Rasa nyeri hilang setelah 1. Kaji keluhan 1. Mengkaji
(akut/kronis) dilakukan tindakan nyeri karateristik nyeri
berhubungan keperawatan selama 2x24 (intensitas/skala untuk
dengan stress jam ,lokasi,dan menentukan
dan ketegangan, Kriteria hasil : waktu/lamanya) terapi yang cocok
iritasi/ tekanan 1. Klien menyatakan 2. Pantau tanda serta keefektifan
syaraf, nyeri berkurang tanda vital dari terapii
vasospressor, 2. Tanda tanda vital 3. Catat 2. Mementau tanda
peningkatan dalam batas normal kemungkinan tanda vital untuk
intrakranial 3. Klien tampak rileks patofisiologis memeudahkan
ditandai dengan yang khas tindakan
menyatakan misal: keperawatan
nyeri yang inveksi,trauma 3. Pemahaman
dipengaruhi servikal terhadap penyakit
oleh faktor 4. Berikan untuk membantu
misal, kompres dingin dan memilih
perubahan pada kepala tindakan yang
posisi, 5. Atur posisi klien sesuai
perubahan pola senyaman 4. Memberikan
tidur, gelisah mungkin kompres dingin
6. Kolaborasi pada kepala untuk
dengan meningkatkan
pemberian rasa nyaman
analgesik dengan
menurunkan
vasodilatasi
5. Posisi yang tepat
untuk mengurangi
nyeri serta
penekanan dan
mencegah

Page | 4
ketegangan otot
6. Kolaborasi
pemberian
analgesik untuk
mengurangi rasa
nyeri dan
meningkatkan
kennyamanan
klien.
3. Gangguan pola Tujuan : 1. Observasi 1. Memberikan
tidur dan Setelah dilakukan tindakan masalah informasi dasar
istirahat keperawatan selama 3x24 gangguan tidur dalam
berhubungan jam pasien dapat tidur 6-8 yang dialami menentukan
dengan jam setiap malam , secara pasien , rencana
tertekanya otot verbal mengatakan dapat karakteristik keperawatan
pada leher lebih rileks dan lebih segar dan penyebab 2. Mandi air hangat
Kriteria Hasil : kurang tidur dapat
Pasien tidak sering 2. Anjurkan mandi meningkatkan
terbangun , pasien tampak air hangat tidur pasien
segar wajahnya saat sebelum tidur 3. Pemberian asupan
bangun tidur 3. Anjurkan makan dapat
makan yang meningkatkan
cukup satu jam tidur pasien
sebelum tidur 4. Memberikan rasa
4. Anjurkan pasien nyaman dan
tidur ditempat meningkatkan
tidur yang tidur pasien
nyaman , bersih, 5. Mengurangi bila
dan bantal yang pasien mengalami
nyaman gangguan tidur
5. Kolaborasi
untuk
pemberian
pengobatan
seperti analgetik
dan sedatife
setengah jam
sebelum tidur
4.
5. Ansietas yang Rasa cemas menurun 1 Lakukan 1. Melakukan
berhubungan setelah dilakukan tindakan pengkajian pengajian
dengan keperawatan selama 2x24 kembali kembali faktor
ancaman jam mengenai penyebab cemas.
terhadap atau Kriteria hasil : riwayat pasien 2. Mengobservasi
perubahanpada , 1. Klien mengatakan masuk rumah ketika cemas
status kesehatan rasa semas menurun sakit. meningkat, pasien
dan efek 2. Ekpresi wajah klien 2 Observasi kurang kooperatif
ketidakmampua tidak tampak hubungan dan ada
n dari vertigo gelisah perilaku cemas, kemungkinan
aktifitas, dan terjadi perubahan

Page | 5
kejadian setiap rencana
2 jam. keperawatan.
3 Berikan 3. Memberikan
ketenangan ketenangan
dengan dengan
memberikan lingkungan yang
lingkungan nyaman
yang nyaman. membantu
4 Lakukan memfokuskan
hubungan yang pikiran dan
lebih akrab aktifitas.
dengan pasien 4. Melakukan
sebelum tidur. hubungan yang
5 Lakukan teknik lebih akrab
relaksasi, teknik dengan pasien
nafas dalam dan sebelum tidur
membaca. agar
menimbulkan
kepercayaan dan
pasien merasa
nyaman.
5. Melakukan teknik
relaksasi
menurunkan
kecemasan.

2.3 EVALUASI
Menurut (Kusuma, 2015)
1. Nyeri berkurang
2. Tidak terjadi resiko cidera
3. Keseimbangan volume cairan yang edekuat
4. Dapat merawat diri secara mandiri
5. Dapat mengontrol ansietas

Page | 6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vertigo sesuai dengan akar katanya, dari bahasa Yunani ‘vetere’, yang berarti
berputar. Vertigo mengacu pada adanya sensasi di mana penderitanya merasa bergerak
atau berputar, puyeng, atau merasa seolah-olah benda-benda di sekitar penderita bergerak
atau berputar.
Vertigo adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Latin, vertere, yang berarti
memutar.1 Secara umum, vertigo dikenal sebagai ilusi bergerak atau halusinasi gerakan.
Vertigo ditemukan dalam bentuk keluhan berupa rasa berputar – putar atau rasa bergerak
dari lingkungan sekitar (vertigo sirkuler) namun kadang – kadang ditemukan juga
keluhan berupa rasa didorong atau ditarik menjauhi bidang vertikal.
Pada vertigo ditemukan keluhan berputar atau mendorong menjauh dari bidang
vertikal. Seseorang yang mengalami vertigo akan menghadirkan gerakan abnormal atau
suatu ilusi yang berputar. Vertigo bisa dalam satu menit atau beberapa jam. Jika ada
ketidaknormalan di jalur informasi keseimbangan sensoris yang dikirim ke sistem saraf
pusat, atau kelainan di pusat keseimbangan, maka proses adaptasi yang normal itu tidak
akan terjadi tetapi akan menyebabkan reaksi pin. Diagnosis vertigo dapat dilakukan
dengan pemeriksaan neurologis, oto-neurologi dan fungsi vestibular.

B. Saran

Dan akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua kalangan. Pada Karya Tulis Ilmiah ini memang masih banyak terdapat kekurangan
sehingga diharapkan supaya dilanjutkan dengan penelitian-penelitian yang serupa .

Page | 7
DAFTAR PUSTAKA

C.Hackley, D. C. (2000). Keperawatan Medikal Bedah : buku saku untuk Brunner dan Suddarth.
Jakarta: EGC.

Kusuma, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-
NOC. Jogjakarta: Mediaction Jogja.

Melly Setiawati, S. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Vertigo . MAJORITY , 91-95.

Page | 8

Anda mungkin juga menyukai