Anda di halaman 1dari 7

RS ISLAM “IBNU SINA”

Jalan Melati No. 60 Telp 0761-24242 Pekanbaru


1/2
Nama Pasien : ………………………
No RM : ………………………
Rencana Tindakan Keperawatan Tanggal Lahir : ………………………
Tonsilitis Jenis Kelamin : ………………………
Ruang Inap/Kelas : ………………………
(Mohon Lengkapi/tempelkan label pasien)
Tgl /Jam : Ruangan :
Paraf &
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi nama
Jelas
NYERI AKUT (00132) Tujuan: Manajemen nyeri (1400) :
Setelah dilakukan  Lakukan pengkajian nyeri secara
Faktor yang berhubungan : tindakan keperawatan komprehensif meliputi lokasi,
 Agen cedera biologi (mis: selama ....X 24 jam karakteristik, awitan dan durasi,
infeksi, iskemia, nyeri yang dirasakan frekuensi, kualitas, intensitas atau
neoplasma) klien berkurang. keparahan nyeri dan factor
 Agen cedera fisik (mis: presipitasinya
abses, luka bakar, Kriteria Hasil :  Observasi isyarat nonverbal
terpotong, mengangkat Pain Control ketidaknyamanan, khususnya
berat, prosedur bedah, pada mereka yang tidak mampu
 Klien melaporkan nyeri
trauma, olahraga berkomunikasi efektif
berkurang
berlebihan)  Berikan informasi tentang nyeri,
 Klien dapat mengenal
 Agen cedera kimiawi (mis: seperti penyebab nyeri, berapa
lamanya (onset) nyeri
luka bakar, kapsaisin, lama akan berlangsung, dan
 Klien dapat
metilen klorida, agen antisipasi ketidaknyamanan
menggambarkan faktor
mustard) akibat prosedur
penyebab
 Gunakan tindakan pengendalian
Definisi :  Klien dapat
nyeri sebelum nyeri menjadi
Pengalaman Sensorik dan menggunakan teknik non
lebih berat
emosional yang tidak farmakologis
 Tentukan akibat dari pengalaman
menyenangkan dengan  Klien menggunakan
nyeri terhadap kualitas hidup
kerusakan jaringan aktual analgesic sesuai instruksi
pasien (misalnya, tidur, nafsu
atau potensial atau makan, pengertian, perasaan,
digambarkan dalam hal Pain level : performa kerja)
sedemikian rupa ; awitan  Klien melaporkan nyeri  Ajarkan penggunaan teknik
yang tiba-tiba atau lambat berkurang nonfarmakologi (relaksasi,
dari intensitas ringan hingga  Klien tidak tampak distraksi, terapi)
berat, terjadi konstan atau mengeluh dan menangis  Pastikan pemberian analgesik
berulang tanpa akhir yang  Ekspresi wajah klien atau strategi nonfarmakologi
dapat diantisipasi atau tidak menunjukkan nyeri sebelum dilakukan prosedur yang
diprediksi dan berlangsung <  Klien tidak gelisah menimbulkan nyeri
6 bulan  Kendalikan faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi respon
Data Subyektif : pasien terhadap ketidaknyamanan
 Mengungkapkan secara (misal: suhu ruangan,
verbal atau melaporkan pencahayaan, suara bising)
nyeri dengan isyarat  Dukung istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu
 …………………………… penurunan nyeri
 Tentukan kebutuhan frekuensi
 …………………………… untuk melakukan pengkajian
ketidaknyamanan pasien dan
 …………………………… mengimplementasikan rencana,
monitor
Data Obyektif  Laporkan kepada dokter jika
 Posisi untuk menghindari tindakan tidak berhasil atau jika
nyeri keluhan saat ini merupakan
 Perubahan tonus otot perubahan yang bermakna dari
dengan rentang lemas pengalaman nyeri pasien dimasa
sampai tidak bertenaga lalu
RS ISLAM “IBNU SINA”
Jalan Melati No. 60 Telp 0761-24242 Pekanbaru
2/2
 Respon autonomic  Berikan informasi yang akurat
misalnya diaphoresis, untuk meningkatkan
perubahan tekanan darah, pengetahuan dan respon
pernapasan atau nadi, keluarga terhadap pengalaman
dilatasi pupil nyeri.
 Perubaan selera makan
 Keluhan tentang intensitas Terapi Rileksasi(NON
menggunakan standar skala FARMAKOLOGI) (6040) :
nyeri (mis: skala wong
 Gambarkan rasionalisasi dan
baker face, Numeric, skala
analog visual) manfaat rileksasi serta jenis
 Perilaku ekspresif missal; rileksasi yang tersedia (musik,
gelisah, merintih, meditasi, bernafas dengan
menangis, kewaspadaan ritme)
berlebihan, peka terhadap  Ciptakan lingkungan yang
rangsang, dan menghela tenang dan tanpa distraksi
napas panjang dengan lampu yang redup dan
 Wajah topeng; nyeri suhu lingkungan yang nyaman
 Perilaku menjaga atau jika memungkinkan
sikap melindungi  Dorong klien untuk
 Fokus menyempit, missal; mengambil posisi yang
gangguan persepsi waktu, nyaman dengan pakaian yang
gangguan proses piker, longgar dan mata tertutup
interaksi menurun.
 Dapatkan perilaku yang
 Bukti nyeri yang dapat
diamati
menunjukkan terjadinya
 Berfokus pada diri sendiri relaksasi misalnya bernafas
 Gangguan tidur, misal; dalam, menguap, pernafasan
mata terlihat layu, gerakan perut atau bayangan yang
tidak teratur atau tidak menenangkan
menentu dan tidak  Minta klien untuk rileks dan
menyeringai merasakan sensasi yang terjadi
 Tunjukkan dan praktikkan
tekhnik rileksasi pada klien
 Dorong pengulangan teknik
praktik-praktik rileksasi secara
berkala

Pemberian analgesik (2210) :


 Cek perintah pengobatan meliputi
obat, dosis dan frekuensi obat
analgesik yang diresepkan
 Cek adanya riwayat alergi obat
 Monitor tanda vital sebelum dan
setelah memberikan analgesic
narkotik pada pemberian dosis
pertama kali atau jika ditemukan
tanda-tanda yang tidak biasanya
 Berikan analgesik sesuai waktu
paruhnya, terutama pada nyeri
yang berat
 Evaluasi keefektifan analgesik
dengan interval yang teratur pada
setiap setelah pemberian
khususnya setelah pemberian
pertama kali, juga observasi
adanya tanda dan gejala efek
samping (misalnya, depresi
pernafasan, mual dan muntah,
mulut kering dan konstipasi)
HERTERMI (00007) Perawatan Demam (3740)
Tujuan:
b.d : Setelah dilakukan tindakan  Pantau suhu dan tanda-tanda vital
RS ISLAM “IBNU SINA”
Jalan Melati No. 60 Telp 0761-24242 Pekanbaru
3/2
 Peningkatan metabolisme keperawatan selama ....X lainnya
 Penyakit /trauma 24 jam suhu tubuh pasien  Monitor warna kulit dan suhu
 Iskemia normal  Monitor asupan dan keluaran,
 Sepsis sadari perubahan kehilangan
 Aktivitas yang berlebih Kriteria Hasil : cairan yang tak dirasakan
 Pengaruh medikasi/anastesi  Suhu tubuh dalam  Beri obat atau cairan IV
 Ketidakmampuan/penuruna rentang normal (misalnya, antipiretik, agen
n kemampuan untuk  Nadi dan RR dalam antibakteri, dan agen anti
berkeringat rentang normal menggigil)
 Terpapar dilingkungan  Tidak ada perubahan  Jangan beri aspirin untuk anak-
panas warna kulit dan tidak ada anak
 Dehidrasi pusing, merasa nyaman  Tutup pasien dengan selimut atau
 Pakaian yang tidak tepat  Gangguan neurologis pakaian ringan, tergantung pada
tidak terjadi fase bergejolak/flush
 Reaksi alergi
 Reaksi alergi berkurang  Dorong konsumsi cairan
 Reaksi transfusi
 Hidrasi adekuat (turgor  Fasilitasi istirahat, terapkan
 Respon pengobatan
kulit normal, membrane pembatasan aktivitas jika
 Proses Implamasi
mukosa lembab, intake diperlukan
output seimbang)  Berikan oksigen yang sesuai
Definisi : peningkatan suhu  Tidak ada tanda-tanda  Mandikan pasien dengan spons
inti tubuh melebihi batas dehidrasi hangat dengan hati-hati (berikan
normal yang diakibatkan oleh
 ……………………….. untuk pasien dengan suhu yang
gagalnya pusat termoregulasi
sangat tinggi, tidak
di otak
memberikannya selama fase
dingin dan hindari agar pasien
Data Subyektif :
tidak menggigil)
 Pasien mengeluh demam
 Tingkatkan sirkulasi udara
 Pasien mengeluh sakit
 Pantau komplikasi-komplikasi
kepala dan pusing
yang berhubungan dengan
 ………………………… demam serta tanda dan gejala
kondisi penyebab demam (misal
 ………………………… kejang, penurunan tingkat
kesadaran, status elektrolit
 ………………………… abnormal, ketidakseimbangan
asam basa,aritmia jantung)]
Data Obyektif  Pastikan tanda lain dari infeksi
 Suhu tubuh lebih dari yang terpantau pada orang tua,
37,40C karena hanya menunjukkan
 Badan teraba hangat demam ringan atau tidak demam
 Nadi meningkat samasekali selama proses infeksi
 Frekuensi nafas meningkat  Lembabkan bibir dan mukosa
 Bayi tidak dapat hidung yang kering
mempertahankan menyusu
 Apnea
 Gelisah Pengaturan Suhu :
 Letargi  Monitor suhu sesering mungkin
 Hipotensi  Anjurkan asupan cairan oral,
 Nafsu makan kurang sedikitnya 2 liter sehari dengan
 Kejang tambahan cairan selama
 Kesadaran menurun aktivitas berlebihan atau
 Kulit tampak kering aktivitas dalam cuaca panas
 Kulit teraba hangat  Monitor warna dan suhu kulit
 Kulit kemerahan  Monitor tekanan darah, nadi dan
RR
 Monitor penurunan tingkat
kesadaran
 Monitor intake dan output
 Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
 Lakukan tapid sponge
 Berikan cairan intravena
 Kompres pasien pada lipat paha
RS ISLAM “IBNU SINA”
Jalan Melati No. 60 Telp 0761-24242 Pekanbaru
4/2
dan aksila
 Tingkatkan sirkulasi udara
 Pantau aktivitas kejang
 Pantau hidrasi (turgor kulit,
kelembaban membrane mukosa)
 Kaji ketepatan jenis pakaian yang
digunakan sesuai dengan suhu
lingkungan
 Pantau warna kulit dan suhu
 Pastikan langkah keamanan
pasien yang gelisah atau
megalami delirium
 Ajarkan pasien dan keluarga
dalam mengukur suhu untuk
mencegah dan mengenali secara
dini hipertermi

 *Manajemen Cairan (4120)


(intervensi lihat di rencana
keperawatan kekurangan volume
cairan)

 *Kontrol dan Perlindungan


Infeksi (6540)
(intervensi lihat di rencana
tindakan keperawatan resiko
infeksi)

Management Nutrisi
Ketidakseimbangan Nutrisi  Kaji kebutuhan nutrisi pasien
Tujuan:
kurang dari kebutuhan tubuh Setelah dilakukan tindakan  Jelaskan pada klien tentang
keperawatan selama ....X pentingnya nutrisi tubuh
Definisi: 24 jam dapat memenuhi  Anjurkan makan sedikit tapi
RS ISLAM “IBNU SINA”
Jalan Melati No. 60 Telp 0761-24242 Pekanbaru
5/2
keadaan dimana individu nutrisi sering
mengalami intake nutrisi Kriteria Hasil :  Anjurkan makan selagi
yang kurang dari kebutuhan  BB dalam rentang normal hangat
tubuh untuk memenuhi  Nadi dan RR dalam  Anjurkan hygiene mulut
kebutuhan metabolic rentang normal  Kolaborasi dengan ahli gizi
 Tidak ada perubahan  Kolaborasi dengan ahli gizi
Faktor yang berhubungan : warna kulit dan tidak ada
 Ketidakmampuan menelan
untuk menentukan jumlah
pusing, merasa nyaman
 Ketidakmampuan kalori dan nutrisi yang
 Gangguan neurologis
mencerna makanan tidak terjadi
dibutuhkan pasien.
 Penyakit kronik  Anjurkan pasien untuk
 Hidrasi adekuat (turgor
 Intoleransi makanan kulit normal, membrane meningkatkan intake Fe
 Kesulitan mengunyah mukosa lembab, intake  Anjurkan pasien untuk
 Mual output seimbang) meningkatkan protein dan
 Muntah  Tidak ada tanda-tanda vitamin C
 Hilang nafsu makan dehidrasi  Berikan substansi gula
 Faktor Psikologis  Diit yang disajikan habis  Yakinkan diet yang dimakan
1 porsi mengandung tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
Data Subyektif :  Berikan makanan yang
 Cepat kenyang setelah terpilih (sudah
makan dikonsultasikan dengan ahli
 Sariawan rongga mulut gizi)
 …………………………  Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
 ………………………… harian.
 Monitor jumlah nutrisi dan
Data Obyektif
kandungan kalori
 Berat badan 20% atau lebih
dibawah berat badan ideal  Berikan informasi tentang
 Bising usus hiperaktif kebutuhan nutrisi
 Diare  Kaji kemampuan pasien
 Gangguan sensasi rasa untuk mendapatkan nutrisi
 Kehilangan rambut yang dibutuhkan
berlebihan
 Kelemahan otot pengunyah MonitoringNutrisi
 Kelemahan otot untuk  BB pasien dalam batas
menelan normal
 Kerapuhan kapiler  Monitor adanya penurunan
 Kesalahan informasi berat badan
 Kesalahan persepsi  Monitor tipe dan jumlah
 Ketidakmampuan aktivitas yang biasa dilakukan
memakan makanan  Monitor interaksi anak atau
 Nyeri abdomen orangtua selama makan
 Kurang minat pada  Monitor lingkungan selama
makanan makan
 Tonus otot menurun  Jadwalkan pengobatan dan
 Adanya mual dan muntah tindakan tidak selama jam
yang berlebihan makan
 Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
 Monitor turgor kulit
 Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
 Monitor mual dan muntah
 Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
 Monitor makanan kesukaan
 Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
RS ISLAM “IBNU SINA”
Jalan Melati No. 60 Telp 0761-24242 Pekanbaru
6/2
 Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
 Monitor kalori dan intake
nuntrisi
 Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
 Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

TEACHING : Pengetahuan Proses


Kurang Pengetahuan : Penyakit
Proses Pengobatan Tujuan:  Berikan penilaian tentang tingkat
Setelah dilakukan tindakan pengetahuan
Factor yang berhubungan : keperawatan selama ....X  Pasien tentang proses penyakit
 Kurang paparan 24 jam pasien mengetahui yang spesifik
tentang proses penyakit  Jelaskan patofisiologi dari
RS ISLAM “IBNU SINA”
Jalan Melati No. 60 Telp 0761-24242 Pekanbaru
7/2
 Mudah lupa penyakit dan bagaimana hal ini
 Misinterpretasi informasi Kriteria Hasil : berhubungan dengan anatomi dan
 Keterbatasan kognitif  Familiar dengan nama fisiologi
 Kurang keinginan untuk penyakit  Gambarkan tanda dan gejala yang
mencari informasi  Mendeskripsikan proses biasa muncul pada penyakit
 Tidak mengenal sumber penyakit  Gambarkan proses penyakit
informasi  Mendeskripsikan faktor  Identifikasi kemungkinan
penyebab penyebab dengan cara yang tepat
Definisi : tidak adanya atau  Mendeskripsikan faktor  Sediakan informasi tentang
kurangnya informasi kognitif resiko kondisi pasien
tentang hal yang spesifik  Mendeskripsikan efek  Sediakan bagi keluarga dan
penyakit pasien informasi tentang
Data Subyektif :  Mendeskripsikan tanda kemajuan pasien
 Mengungkapkan masalah dan gejala  Sediakan pengukuran diagnosis
 Mendeskripsikan yang tersedia
 ………………………… perjalanan penyakit  Diskusikan perubahan gaya hidup
 Mendeskripsikan yang mungkin diperlukan untuk
 ………………………… komplikasi mencegah komplikasi dimasa
 Mendeskripsikan tanda yang akan datang dan atau proses
dan gejala komplikasi pengontrolan penyakit
Data Obyektif :  Diskusikan pilihan terapi
 Gambarkan rasional rekomendasi
 Tidak tepat mengikuti manajemen terapi
perintah  Dukung pasien untuk
 Tingkah laku yang mengeksplorasi atau
berlebihan (histeris, apatis, mendapatkan second opinion
sikap bermusuhan, agitasi)  Eksplorasi kemungkinan sumber
dukungan
 Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai