Anda di halaman 1dari 3

RS.

ISLAM IBNU SINA


SPO PELAKSANAAN CODE BIRU

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


/PA/02-01/01 01 1/2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Hj. Novrielly,Mars
Direktur
Code blue adalah kode informasi atau pertanda untuk
melihat stabilisasi kondisi darurat medis yang terjadi di
dalam area rumah sakit .kondisi darurat medis ini
membutuhkan perhatian segera .sebuah code blue
PENGERTIAN hartus segera dimulai setiap kali seseorang ditemukan
dalam kondisi cardiac arrest atau respiratori arrest
(tidak responsif nadi tidak teraba atau tidak bernafas)
misalnya pasien yang membutuhkan resusitasi
kardiopulmonal (CPR)
Untuk menjamin terlaksananya protap-protap
tentang penatalaksanaan bantu an hidup dasar dan
TUJUAN bantuan hidup lanjut sesuai dengan standar, baik dari
segi personil (SDM) maupun peralatan.

KEBIJAKAN 1. Code Blue akan dikumandangkan ketika


terdapat masalah henti jantung dan napas
yang mungkin menimpa pasien, pengunjung,
maupun staf.
2. Terdapat pengecualian bagi pasien yang telah
dinyatakan DNR (do not resuscitate)
3. Bila terjadi false alarm pasien tidak
mengalami henti jantung dan napas,
tatalaksana disesuaikan dengan keluhan
pasien.
4. Di tiap sektor RSI IBNU SINA harus
ditentukan s a t u Tim Code Blue sebagai Tim
reaksi cepat (dengan response time maksimal
3 menit) untuk memberikan Bantuan Hidup
Dasar secara lengkap apabila terdapat kasus
RS. ISLAM IBNU SINA
SPO PELAKSANAAN CODE BIRU

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


/PA/02-01/01 01 2/2
henti jantung dan napas di sektor tersebut.
5. Apabila Code Blue berhasil dan diperlukan
bantuan hidup lanjut, maka Tim Bantuan
Hidup Lanjut yang berkedudukan di ICU RSI
IB NU SINA bisa segera diaktifkan melalui
telpon ext: 180

PROSEDUR 1. Ketua Tim Code Blue adalah seorang dokter


jaga yang bertugas pada hari itu sebagai Leader
Code Blue dalam melakukan tindakan
penatalaksanaan.
2. Petugas yang pertama kali menemukan
melakukan tahapan BHD sampai tim code blue
yang ditentukan datang
3. Tim code biru adalah sebagai berikut
1) Dokter jaga bangsal selaku leader
2) Perawat 1 adalah K o o r d i n a t o r d a r i
unit rawat yang sudah
ditentukan ,sesuai dengan
t e m p a t k e j a d i a n : ( mahir BTCLS)
3) Perawat 2 adalah koordinator ruangan
yang sudah ditentukan
4) Petugas tempat kejadian
4. Setelah mendapat informasi code blue dari
operatar code blue, maka semua tim code blue
langsung pergi ketempat kejadian dan perawat
1 membawa perlengkapan emergensi kit dan AED
(Autometic elektrik defibrillator) yang sebelum
sudah dilakukan pengecekan
5. Melaporkan kegiatan penatalaksanaan tim code
blue kepada instalasi pelayanan di tempatnya
RS. ISLAM IBNU SINA
SPO PELAKSANAAN CODE BIRU

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


/PA/02-01/01 01 3/2
bekerja.
6. Perawat 2 adalah perawat yang bertugas pada
hari itu dengan kualifikasi mahir BTCLS atau
sejenisnya, yang akan membantu dokter
melakukan kompresi jantung dan pernafasan
buatan pada kegiatan penatalaksanaan code blue
secara bergantian.
7. Perawat / petugas 3 Melaporkan kepada
r u a n g a n k e j a d i a n jika membutuhkan upaya
penyediaan obat/ alat yang tidak ada atau sudah
terpakai. Serta menghubungi pendaftaran jika
memerlukan perawatan lanjut di ruang ICU.

8. Petugas Satpam dan Cleaning service


berkewajiban untuk membantu mengamankan
jalur evakuasi membuka akses jalan,

UNIT TERKAIT Semua ruangan rawat inap, rawat jalan ,ICCU,IGD

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai