Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakangg

Dewasa ini, dunia


duni
niaa kedokteran dan kesehat
atan
an banyak membahas tentang
kesehatan

radikal bebas ((fr


(free radical)) dan
freee radical n antioksidan. Hal ini terjadii karena
karena sebagian besar

diawali oleh
penyakit diawali oleeh adanya
adan
ad anya rea
aks
ksii ok
reaksi oksi
s da
dasi
si yyang
oksidasi ang
an g berlebihan
b rl
be rleb
e ihan dalam
m tubuh. Reaksi

oksiidasi terjadi
oksidasi di ssetiap
e iap saat. Reak
et aksi
si iini
Reaksi ni mence
encetu
tusk
skan terbentuknya
mencetuskan terbe
b ntukny
nyaa radikal bebas
be yang

sangat aaktif,
sangat ktif
kt if, ya
yyang
ng ddapat
apat merusak struktur serta fungsi sel
el (Winarsi,
(Winaars
rsi,
i, 2007).
200
0 7).

B rbag
Be agai kemungkinan dapat terjadi sebagai akibat ke
Berbagai kerja ra
radi
dika
kal bebas.
radikal beba
bas.

Misaal,
Mi l gangguan
Misal, gan
angguan fungsi sel, kerusakan struktur sel, molekul termodifikasi
term
mod
dif
ifik
kas
asii yangg

tida
ti dak da
tidak apat dikenali oleh sistem imun, dan bahkan mutasi (Winarsi, 200
dapat 007). Me
2007). Men
nuru
ut
Menurut

Sadikiin (2001), dampak reaktivitas senyawa radikal bebas bermacam-macam,


Sadikin bermaccam-maca
cam
m,

mu dari kerusakan sel atau jaringan, timbulnya penyakit degeneratif,


mulai degenerattif, pe
penyak
akit
it
penyakit

hinggga kanker.
autoimun, hingga kan
anke
kerr.

Radikal bebas adalah suatu atom, gugus, atau molekul yang memili
liki
ki satu
memiliki sat
atu

atau llebih
atau ebih
ebih elektron
ellekt
ktron ya
yang
ng ttidak
idak
idak berpasangan
ber
erpa
pasangan
an ppada
adaa or
ad orbi
bitt pa
orbit ppaling
ling
li g luar,
luar,, ttermasuk
erma
ermasu
sukk at
atom

hidr
hidrog
ogen
en,, lo
hidrogen, loga
gam-
m-lo
logam
m tr
logam-logam transisi
isi,, dan molekul
transisi, moleku
ul oksigen
oksige
igen
n (Halliwell
(Hal
(Halli
liwe
well
ll dan
dan G uteerridge,
ut
Guterridge,

berrpasangan
2000). Adanya elektron tidak berpasangann ini, menyebabkan radikal bebas secara

(Haalliwell dan
kimiawi menjadi sangat aktif (Halliwell n Guterridge, 2000). Para ahli biokimia

menyebutkan bahwa radikal bebass merupa


pakan salah satu bentuk senyawa oksigen
merupakan

reaktif, yang secara umum diketahui sebagai


seb
bagai senyawa yang memiliki elektron yang

tidak berpasangan. Senyawa ini terbentuk di dalam tubuh, dipicu oleh bermacam-

macam faktor. Radikal bebas bisa terbentuk, misalnya ketika komponen makanan

diubah menjadi bentuk energi melalui proses metabolisme dan senyawa lain yang

1
2

sebenarnya bukan radikal bebas, tetapi mudah berubah menjadi radikal bebas

(Winarsi, 2007).

Menurut Rohmatusso
oli
liha
hatt (2009), sumber
Rohmatussolihat suumb
mber radikal bebas dapat dibedakan

end
ndogen dan eksogen. Radikal bebas
menjadi dua, yaitu endogen beba
bass endogen dapat terbentuk

melalui auto
ooksidasi, oksidasii enz
autooksidasi, n im
imat
atik
ik,, fago
enzimatik, g sitosis dalam re
fagositosis rrespirasi,
spirasi, transfor

on di mitokond
elektron ndri
r a dan
mitokondria da oksidasi ion-ion logam
loga
lo gam
m tr
transisi. Sedangkan
Sedang
ngkan radikal

beebas ekso
bebas oge
genn be
eksogen berasal da
dari luar sistem tubuh, misalnya
misaaln
lnya
y sinar
sin
nar UV.
UV.
V Radikal
Radik
kal
a bebas

eksoge
genn da
eksogen dapat be
berasal dari aktivitas lingkungan. Menurut Supari
Sup
uparii (1996),
(1
199
996)
6),, akti
ivi
v tas
aktivitas

ling
ngkkungan
lingkungann yang dapat memunculkan radikal bebas antara lain radi
d asi, polusi,
radiasi, pol
olu
usi, asap
asaap

roko
rokok, m
rokok, akanan, minuman, ozon, dan pestisida.
makanan,

Antioksidan adalah zat yang dapat melawan pengaruh bahayaa dari radik
kal
a
radikal

bebas yang terbentuk sebagai hasil metabolime oksidatif, yaitu hasil dari re
eaksii-
reaksi-

reak
ksi kkimia
reaksi imia dan pproses
ro
ose
sess me
meta
tabo
bolik yang terja
metabolik jadi
di ddii da
terjadi dala
lam
m tubuh (Rohma
dalam mattussolih
hat,,
(Rohmatussolihat,

2 09). Antioksidan memiiki fungsii untuk


20
2009). untu
tuk
k menghentikan atau memutuskan reaksi
rea
eaks
ksi

berant
be ntai
a dari radikal bebas yang terdapat di dalam tubuh, sehingga
berantai sehi
hing
ngga
ga dapat
dap
apat

meny
menyelamatk
tkan sel-
menyelamatkan l-se
sell tu
sel-sel tub
buh dari
tubuh dari kkerusakan
erus
erusak
akaan akibat
akiiba
batt ra
radi
dikkall bbebas
radikal eb
bas (Her
erna
nani
ni dan
(Hernani

Rahaard
rdjo
jo,, 20
Rahardjo, 05).
5).
2005).

Berdasarkan sumbernya, antioksidan


n dibagi menjadi dua, yaitu antioksidan

alami dan antioksidan sintetik


k (buatan
n). Penggunaan antioksidan sintetik
(buatan).

ek sam
dikhawatirkan dapat memberi efek amping yang berbahaya bagi kesehatan
samping

manusia karena bersifat karsinogenik


karsinogenik. Menurut Andarwulan dkk (1996)
(1996), berbagai

studi mengenai BHA (Butylated Hydroxyanisole) dan BHT (Butylated

Hydroxytoluene) menunjukkan bahwa komponen ini dapat menimbulkan efek


3

samping, seperti pembengkakan organ hati dan aktivitas enzim di dalam hati,

menyebabkan perubahan dalam tiroid tikus, dan menyebabkan pendarahan yang

fatal pada rongga pleural dan pe


peri
ritoneal.
peritoneal.

an akan adanya kemungkinan efek


Kekhawatiran k sa
samping dari antioksidan

men
nyebabkan antioksidan
sintetik menyebabkan antioksid
idan
n alami
alaami menjadi
men
nja
j di alternatif. Antioksidan alami
Antioksidan

mamp
pu melindungi tubuh
mampu tub
ubuh
uh terhadap kerusakan yang
yang disebabkan
dis
isebabkan senyawa
seny
yaw
a a oksigen

reeak
aktif, menghambat
reaktif, men
engh
gham
ambat terjadinya
terj
terjadinya
d penyakit degeneratif
degeneraati
tiff sertaa ma
mamp
mpu meng
mampu ghambat
menghambat

peroks
ksid
idas
asii lipid
peroksidasi lipiid pada makanan (Sunarni, 2005). Antioksidan
Antioksi
sida
d n dari
dari bbahan
ahan alami
ah ala
l mi

peerl
rlu di
perlu dikemb
mbangkan untuk mendapatkan antioksidan yang aman uuntuk
dikembangkan ntuk
k ddikonsumsi
ikonsumssi
ik

dala
dalam
m jangka
dalam jaangka panjang.

Indonesia memiliki ribuan jenis tumbuhan, yang harus diles


starika
k n da
dilestarikan dan
n

dimannfaatkan dengan baik. Sebagian besar tumbuhan tersebut dapatt digun


dimanfaatkan nakan
n
digunakan

sebaga
gaii tanaman obat
sebagai at. Ta
obat. Tana
nama
man obat yaitu tanaman
Tanaman tan
anam
aman
an yang
yang berupa daun,
dau
aun, batang,
batan
ang,
g,

b ah, bunga dan akarnya yang memil


bu
buah, ilik
iki khasiat
memiliki kh sebagai obat dan digunakan seb
ebag
agaai
sebagai

baha
bahann mentah dalam pembuatan obat modern maupun obat-obatan
bahan n tr
trad
adiisio
ion
nal
tradisional

(Am
(Amzu dan
(Amzu d nH
da aryanto
to, 19
Haryanto, 1990
90 ; Poel
eloe
oeng
ngan
an ddkk.,
Poeloengan kk., 200
kk 06)
6).
2006).

S mbun
Sa ungg nyawa
Sambung nyawa (Gynura procumbens)
procumbbens) adalah ang
ggo
gota
t dari ge
anggota genu
nus Gynura,
genus

famili Asteraceae. Herba ini digunakan


dig
gunakan sebagai
seb
bagai obat tradisional untuk melawan

berbagai macam penyakit padaa manusiaa (Perry, 1980). Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa daun atau ekstra


rak da
ekstrak aun sambung nyawa memiliki kemampuan
daun

sebagai anti-herpes simplex


simplex, anti
tihiperglikemik
antihiperglikemik, antihiperlipidemik
antihiperlipidemik, anti-

inflammatori, dan antikarsinogenik. Selain itu, adanya kemampuan menurunkan

tekanan darah tinggi, antioksidatif, dan antiukerogenik (Rahman dan Asad, 2013).
4

Kemampuan yang dimiliki sambung nyawa dalam melawan berbagai

penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh umur panen tanaman. Umur panen

tanaman merupakan faktor yyang


ang
an g punya kai
ita
tan
kaitann erat dengan kandungan metabolit

sekunder (Katno, 22008).


008). Penelitian Aryanti dkk. (2007),
00 (2
200
007), menyatakan bahwa

tanaman samb
mbung nyawa umurr panen
sambung pan
anen
en 4 bbulan
ulan
ul a ssudah
udah dapat men
nun
u jukkan aktivitas
menunjukkan

antibakt
kteri yang dipen
antibakteri enga
garu
uhi adanya flavonoid
dipengaruhi d je
eni
niss flavon
jenis flav
fl avon dan flavono
nol.
flavonol.

Uppay
ayaa pe
Upaya ppencarian
ncaria
iann bahan alami untuk an
nti
tioksidaan di
antioksidan diim
imbangi dengan
diimbangi

penemu
muan
an bbahan
penemuan ahan
an metabolit sekunder. Metabolit sekunder m erupaaka
kan
merupakan n ko
kompo
onen
komponen

ak
kti
tiff yangg menyebabkan tanaman herbal mempunyai efek menyembuhkan.
aktif men
nye
yemb
m uhkan
n.

Penc
Pencariaan komponen aktif baru tersebut menyebabkan ban
Pencarian nyak
k ppeneliti
banyak enelitii
en

mengid
dentifikasi ekstrak tanaman herbal untuk medeteksi metabo
mengidentifikasi oli
l t sekunder
metabolit sekund
derr

n aktivitas biologi (Newman dan Cragg, 2007).


dengan

Salah satu car


araa un
cara untu
tukk me
untuk m misahkan m
memisahkan etab
etabol
olit
it sekunder
metabolit sek
ekunder dari sua
uatu
tu tanam
suatu man
tanaman

a alah ekstraksi. Menurut Voigt (1


ad
adalah (199
9944), proses ekstraksi merupakan pr
(1994), pros
osees
proses

pena
penari
rika
k n zat pokok yang diinginkan dari bahan mentah obat dengan me
penarikan meng
nggu
guna
nak
kan
menggunakan

pela
pelaru
r t yang ddipilih
pelarut ipil
ilih
ih dengan
den
engan za
at ya
zat yang
ng diinginkan
dii
iinnginkan larut.
laru
larut.
t. Ada
Ad beberapa
beb
berapa
pa metode
metode

ekstraaks
ksi yaitu
ekstraksi y itu menggunakan
ya me caraa dingin dan
dan cara panas ((Departemen
Depa
Dep rtem
men K esehatan
Kesehatan

RI, 2000). Maserasi dan sokletas


si merupaka
sokletasi an salah satu contoh metode ekstraksi
merupakan

menggunakan cara dingin dan ca


ara panas. Kedua metode ini merupakan metode
cara

dal
alam suatu penelitian, karena mudah untuk
yang paling umum digunakan dalam

dilakukan dan diduga efektif dalam pena


n rikan senyawa aktif
penarikan aktif.

Pada penelitian ini, akan dilihat apakah umur panen 2, 3 dan 4 bulan dapat

menunjukkan aktivitas antioksidan sehingga kemudian hari masyarakat dapat


5

menentukan umur panen sambung nyawa yang tepat yang dapat dimanfaatkan

sebagai antioksidan. Sementara metode uji antioksidan yang digunakan adalah

metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).


(1,1-difenil-2-pi
pikr
krilhidrazil)). Metode
M tode ini merupakan metode yang
Me

umum digunakan unt


ntuk pengujian aktivitas antioksidan.
untuk

B. Keaslian
Keaaslian Penelitian
Ke Penelit
itia
ian
n

Menurut
Meenu
nuru Akowuah
rutt Akowuuah dkk. (2008), uji aktivitass antioksidan
ant
n ioksidan pada
idan a a ekstrak
pad eksttra
rak daun

sambung
sambungg nyawa
bun ny a (Gynura sebelumnya
(Gynura procumbens) telah dilakukan sebelum ya dengan
lumn den
enga n melihat
gan meli
l hat

perbedaan
peerbedaan
d suhu ekstraksi pada total fenol dan aktivitas antioksidan
su antioksidan. Hasil
n. Hasi ppenelitian
sill pe nelitian
an

menunjukkan
menu
me ukkan ekstrak daun sambung nyawa menggunakan pelarut met
n njuk metanol
tan
anol
ol 80%

suhu 40oC dan 50oC memberikan retensi yang lebih besar ddari
pada su ari senyawa
wa

p lifennol dan ekspresi yang lebih besar dari aktivitas penangkal radikall bebas
po
polifenol s.
bebas.

Penelitian lainn dilakukan


dila
dilaku
kuka
kan
n oleh Rahman
n da
dan
n As
Asad
ad ((2013),
2013), yaitu uuntuk
ntu
nt uk melih
ihat
at
melihat

a tivitas kimia dan biologi darii daun


ak
aktivitas dau
aun
n sambung nyawa yang meliput
utii uj
meliputi uji

anti
antimi
mikr
k obia dan uji antioksidan dengan perbedaan larutan penyari. Larutan
antimikrobia Larrut
utan
an penyari
pen
enyyari

yang digun
yang akan
k ada
digunakan dala
lahh n-hexane,
adalah ne, dicloromethane,
n-hexan dic
iclo
loro
rommethane, m eth
et l ddan
hanol,
methanol, an ethyl
ethy
hyll acetate.
aceetate.
ac

Hasiil penelitian
Hasil pe an aaktivitas
ktivitas antim
mik
ikrobia m
antimikrobia enunjukkan ek
menunjukkan ekst
stra
r ksi da
ekstraksi daun
un sambung

nyawa dengan larutan penyari dic an dan ethyl acetate dapat menghambat
clorometha
dicloromethan

hampir semua bakteri dan fungii (kecualii Escherichia coli dan Staphylococcus
S

aureus). Hasil penelitian aktivitas


aktivitaas an
ntioksidan menunjukkan ekstraksi daun
antioksidan

sambung nyawa dengan larutan penyari


ri metanol menunjukkan aktivitas antioksidan

yang lebih tinggi dibandingkan larutan penyari lainnya.


6

Aryanti dkk. (2007), melakukan penelitian isolasi dan uji antibakteri batang

sambung nyawa umur panen 1, 4, dan 7 bulan. Hasil penelitian membuktikan

tanaman sambung nyawa akti


if se
aktif seb
bagai antiba
sebagai bakt
kter
e i pada umur panen 4 bulan.
antibakteri

dkk
kk. (2013), melakukan penelitian pengaruh
Mokoginta dkk. pen
e garuh metode ekstraksi

terhadap akt
tiv
ivitas penangkal radikal
aktivitas rad
adik
kal bebas
beb
ebas
as eekstrak
ksstr
t ak metanol kul
ulit
i biji pinang yaki
kulit

(
(Areca Giseeke
ke).
) H
a vestiaria Giseke). asil penelitian memb
Hasil mbuk
ukti
tika
kan
membuktikan n bahwa meto
tode
d ekstraksi
metode

sookletasi memiliki
sokletasi memi
memili
likki aktivitas
akttiv
ivit
itas penangkal radikal bebas
beb
ebas
as yang
g tinggi
ting
ti nggi
g dibandingkan
diban
ndi
d ngkan

denggan m
dengan etode ek
et
metode ekstraksi maserasi dan perkolasi.

Pene
nelitian mengenai aktivitas antioksidan ekstrak daun sambung
Penelitian sambu
bung
ng nyawa
nyaw
wa

deng
dengan melihat perbedaan metode ekstraksi dan umur panen bbelum
dengan elum
um dditeliti
itelitii
it

sebelum
mnya. Pada penelitian ini dipilih metode ekstraksi maserasi dan sokletasi
sebelumnya. sokletasi dan
dan

panen 2, 3 serta 4 bulan. Umur panen ini dipilih untuk mengetahui


umur panen mengetaahui apakah
ap h

daunn sambung
sam
a bung nyawa
wa jjuga
ugaa ak
ug akti
tiff sebagai antioksidan
aktif antiiok
oksi
sida
dan
n pada
pad umur panen
paneen 22,, 3 da
an 4
dan

b lan.
bu
bulan.

C. Ru
R musan Masalah
Rumusan Masa
sala
lah
h

Me
1. Metode eks
kstr
traksi manakah yyang
ekstraksi ang baik
k dalam mengh
has
asil
ilka
k n ekst
menghasilkan stra
rak
ekstrakk sambung

memperlihatk
kan aktivitas
nyawa dalam memperlihatkan aktivitaas antioksidan paling tinggi?

2. Berapa umur panen daun sambungg nyawa yang menunjukkan aktivitas

antioksidan paling tinggi dan su


ssudah
daah dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan

alami?
7

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui metode ekstraksi yang paling baik dalam menghasilkan ekstrak

daun sambung nyawa uuntuk


ntuk memperlihatkan
nt memperl
rlih
ihat
a kan aktivitas antioksidan paling

tinggi.

Menget
etaahui umur panen da
2. Mengetahui ddaun
un ssambung
am
mbu
bung
n nnyawa
yawa yang menu
nunjukkan aktivitas
menunjukkan

an
antioksidan pali
ling
ng tinggi
paling tin
inggi dan sudah dapat dimanfaatkan
dima
dimanf
nfaaatkan sebagai
ai antioksidan

alam
mi.
alami.

E.. Manfaat
Manfaa
aat Penelitian

Pe
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yangg berguna
berg
rgun
unaa bagi

masyarrakat. Secara aplikatif, penelitian ini diharapkan dapat me


masyarakat. m mb
berik
kan
memberikan

p ngettahuan mengenai umur panen sambung nyawa yang tepat yangg berpotensi
pe
pengetahuan berpo
rpottenssi

mencceg
egah penyakit akibat
mencegah akib
akibat
at radikal
rad
adik
ikal bebas, sep
per
erti
ti kkanker.
seperti anke
anker.
r.

Anda mungkin juga menyukai