KATALASE
PADA HATI DAN JANTUNG AYAM
SMA 1 KUDUS
Jl. Pramuka No. 41 Kudus Telp (0291) 431368 Fax (0291) 431368 Kudus 59319
A. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap kinerja enzim katalase.
B. Dasar Teori
Metabolisme adalah reaksi kimia yang memiliki biokatalisator. Biokatalisator itu
disebut enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri
atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim
diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok. Enzim merupakan zat yang membantu
semua kegiatan yang dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu
mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-
beda dalam waktu yang sama.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang
memiliki sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk
melalui proses pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa hidrogen
peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya ditandai dengan timbulnya gelembung.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam
tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami
denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim
katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (± 30oC) dan suasana netral. Pada suasana
asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama
sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak
menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.
Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang
tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut
disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Untuk mengetahui
enzim katalase berada dilakukan percobaan menggunakan ekstrak hati dan jantung ayam
sebagai contoh (sampel).
C. Alat Dan Bahan
Alat
• Rak dan tabung reaksi 10 buah • Penjepit tabung reaksi
• Pipet tetes • Lidi
• Gelas Beker 2 buah • Pembakar Bunsen
• Penyaring • Pemantik api
Bahan
• Ekstrak hati segar (dihaluskan) • NaOH
• Ekstrak jantung segar (dihaluskan) • H2O2
• Air panas • HCl
• Es batu
D. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Beri label netral, asam, basa, panas, dan dingin pada masing-masing tabung reaksi
ekstrak hati dan ekstrak jantung.
3. Masukkan ekstrak hati dan jantung pada masing-masing tabung reaksi yang telah
dilabeli (masing-masing sebanyak 1 cm tabung reaksi).
4. Tambahkan HCl sebanyak 10 tetes pada tabung reaksi yang bertuliskan asam, dan
NaOH sebanyak 10 tetes pada tabung reaksi yang bertuliskan basa.
5. Rebus tabung reaksi yang bertuliskan panas, dan rendam tabung reaksi bertuliskan
dingin pada air dingin dan es.
6. Diamkan selama 5 menit.
7. Ambil satu tabung reaksi dan tambahkan larutan H2O2 sebanyak 5 tetes dan langsung
ditutup dengan tangan selama 5 detik, amati gelembung gas yang terbentuk.
8. Buka tabung reaksi yang ditutup tangan dengan cepat dan langsung arahkan bara api
lidi ke dalam tabung reaksi.
9. Lanjutkan pada tabung reaksi yang lain.
10. Catat hasil pengamatan dalam tabel.
E. Hasil Pengamatan
F. Analisis Data
• Pada Hati + H2O2
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung gas yang sangat banyak.
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam
mengubah H2O2 menjadi H2O (air). Gelembung yang sangat banyak karena di
dalam hati mengandung banyak enzim katalase yang berguna untuk menetralkan
racun.
Saat dimasukkan lidi membara, timbul nyala bara api kecil.
Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi O2 (oksigen) dan
membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim katalase.
G. Pertanyaan
1. Dari percobaan yang Anda lakukan, tentukan:
a. variabel manipulasi (bebas)
b. variabel respon (terikat), dan
c. variabel kontrol.
2. Bandingkan hasil reaksi tabung A, B, C, D, dan E. Manakah yang menghasilkan
gelembung gas paling banyak? Jelaskan alasannya.
3. Bandingkan hasil reaksi tabung A, B, C, D, dan E. Manakah yang menunjukkan
nyala bara api yang paling besar? Jelaskan alasannya.
4. Gas apakah yang dihasilkan dari hasil reaksi tersebut?
5. Bandingkan ukuran rata-rata gelembung gas yang dihasilkan dari tabung A, B, C,
dan E. Apakah perbedaan ukuran gelembung gas menunjukkan perbedaan
kandungan jumlah oksigennya?
6. Apakah fungsi enzim katalase yang terdapat pada hati?
7. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
8. Di dalam sel hidup, dihasilkan hidrogen peroksida (H2O2). Hasil dari bioproses
apakah zat tersebut? Apa akibatnya jika di dalam tubuh terdapat banyak H2O2 ?
9. Selain di dala sel hati, di manakah enzim katalase dapat ditemukan?
10. Selain enzim katalase, ebutkan contoh enzim lainnya yang terlibat dalam
metabolisme dan jelaskan fungsinya masing-masing.
11. Bagaimanakah cara kerja enzim pada umumnya?
12. Jelaskan sifat-sifat enzim.
13. Jelaskan komponen penyusun enzim.
2. (A). Karena enzim katalase bekerja optimum pada pH netral serta suhu normal, gas
oksigen sebagai hasil reaksi akan dihasilkan dalam jumlah paling banyak dibanding
tabung lain. Gelembung udara sebagai indikasi adanya oksigen yang dihasilkan
juga akan berjumlah paling banyak.
3. (A). Besarnya nyala bara api dipengaruhi oleh banyak gas oksigen yang dihasilkan.
Tabung A memiliki ukuran gelembung udara terbesar atau jumlah paling banyak,
hal ini berarti gas oksigen yang dihasilkan juga paling banyak sehingga nyala bara
api merupakan yang paling besar.
4. Gas oksigen
5. Ya, ukuran gelembung udara yang besar menandakan kandungan oksigen yang
tinggi. Sementara itu, ukuran gelembung udara yang kecil menandakan kandungan
oksigen yang lebih rendah.
8. H2O2 dalam tubuh terbentuk dari proses sisa metabolisme aerob yang merupakan
produk sampingan yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi tubuh. Contohnya
H2O2 dapat terbentuk dari pemecahan asam amino dan asam lemak.
H2O2 terbentuk dari oksigen yang mengalami reduksi dua elektron. Pada sistem
biologi, hidrogen peroksida terbentuk dari superoksida. Dua molekul superoksida
dapat bereaksi membentuk hidrogen peroksida dan oksigen 2O2- + 2H+ = H2O2 +
O2
Enzim hidrase.
Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa
menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase,
akonitase.
Enzim dehidrogenase.
Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang
lain. Enzim transphosforilase. Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan
H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.
Enzim karboksilase.
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolak-balik.
Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase
piruvat.
Enzim desmolase.
Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan
ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi
gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
Enzim peroksida.
Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan
oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.
11. Cara kerja enzim sebagai biokatalisator dilakukan melalui percepatan reaksi
dengan cara menurunkan energi yang diperlukan untuk berlangsungnya reaksi
kimia di dalam sel hidup. Zat yang akan dikatalis oleh enzim disebut substrat.
Substrat akan berikatan dengan enzim pada daerah yang disebut sisi aktif. Sisi aktif
pada enzim hanya dapat berikatan dengan substrat tertentu. Oleh karena itu, enzim
bekerja sebagai spesifik dan 1 jenis enzim hanya akan terlibat dalam satu jenis
reaksi saja.
H. Kesimpulan
Suhu dan pH memengaruhi kinerja enzim katalase pada hati dan jantung ayam.
I. Lampiran