dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
i
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD JATI PADANG TENTANG PEMBERLAKUAN
PANDUAN EARLY WARNING SYSTEM DAN PEDIATRIC EARLY WARNING
SYSTEM (EWS/PEWS)
ii
iii
DAFTAR ISI
LEMBARPENGESAHAN………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
A. Latarbelakang……………………………………………………….1
B. Definisi………………………………………………………………..
C. Tujuan ……………………………………………………………….
BAB II RUANGLINGKUP……………………………………………………….. 5
A. Sasaran ….………………………………………………………………
B. Syarat EWS …………………………………………………………..5
C. Komponen EWS………………………………………………………
D. Manfaat EWS…………………………………………………………
E. Instrumen EWS……………………………………………………..
A. SistematikaPenulisan…………………………………………………8
B. PengkajianKeperawatan…………………………………………… 8
C. Diagnosa Keperawatan ……………………………………………...9
D. PerencanaanKeperawatan ………………………………………... 10
E. ImplementasiKeperawatan………………………………………… 11
F. Evaluasi Keperawatan………………………………………………15
G. CatatanAsuhanKeperawatan……………………………………….16
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………...17
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Staf yang tidak bekerja di daerah pelayanan kritis/ intensif
mungkin tidak mempunyai pengetahuan dan pelatihan yang cukup
untuk melakukan asesmen serta mengetahui pasien yang akan
masuk dalam kondisi kritis. Padahal, banyak pasien di luar daerah
pelayanan kritis mengalami keadaan kritis selama dirawat inap.
Sering kali pasien memperlihatkan tanda bahaya dini (contoh,
tanda-tanda vital yang memburuk dan perubahan kecil status
neurologisnya) sebelum mengalami penurunan kondisi klinis yang
meluas sehingga mengalami kejadian yang tidak diharapkan.
6
B. Pengertian
1. Early Warning Scoring System adalah sebuah sistem skoring
fisiologis yang umumnya digunakan di unit medikal bedah
sebelum pasien mengalami kondisi kegawatan. Skoring EWSS
disertai dengan algoritme tindakan berdasarkan hasil skoring
dari pengkajian pasien. (Duncan & McMullan, 2012).
2. Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini
yang dapat diartikan sebagai rangkaian sistem komunikasi
informasi yang dimulai dari deteksi awal, dan pengambilan
keputusan selanjutnya. Deteksi dini merupakan gambaran dan
isyarat terjadinya gangguan fungsi tubuh yang buruk atau
ketidakstabilitas fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan
atau mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan
dampaknya, penilaian untuk mengukur peringatan dini ini
menggunakan Early Warning Score.
3. Early Warning Score (EWS) adalah sebuah pendekatan
sistematis yang menggunakan skoring untuk mengidentifikasi
perubahan kondisi seseorang sekaligus menentukan langkah
selanjutnya yang harus dikerjakan. Penilaian ini dilakukan pada
orang dewasa (berusia lebih dari 16 tahun), tidak untuk anak-
anak dan ibu hamil. Sistem ini dikembangkan oleh Royal College
of Physicians, the Royal College of Nursing, the National Outreach
Forum and NHS Training for Innovatio, London tahun 2012.
7
4. Sistem skoring EWS menggunakan pengkajian yang
menggunakan 7 (tujuh) parameter fisiologis yaitu:
1) Frekuensi pernapasan/respiratory rate
2) saturasi oksigen,
3) kebutuhan alat bantu O2
4) tekanan darah sistolik,
5) frekuensi nadi,
6) suhu tubuh, dan
7) tingkat kesadaran
untuk mendeteksi terjadinya perburukan/ kegawatan kondisi
pasien yang tujuannya adalah mencegah hilangya nyawa
seseorang dan mengurangi dampak yang lebih parah dari
sebelumnya.
8
C. Tujuan
1. Menurunkan angka kejadian henti nafas dan henti
jantung serta menurunkan tingkat mortilitas.
2. RSUD Jati Padang menerapkan pelaksanaan early
warning system (EWS).
3. EWS dapat dipakai sebagai kriteria untuk
meningkatkan frekuensi monitoring, penanganan
maupun dalam hal meminta pertolongan pertama
4. Perawat dapat mengembangkan dan menerapkan metoda
pendokumentasian kriteria tanda awal perburukan
kondisi pasien dan kapan harus mencari bantuan lanjut
5. Berdasarkan kriteria yg telah dibuat oleh Rumah Sakit,
perawat harus melakukan tindakan tertentu sesuai
kondisi pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Sasaran
1. Direktur bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
mekanisme/protokol yang dijelaskan dalam panduan ini dan
dokumen yang terkait tersedia untuk implementasi, monitoring
dan revisi kebijakan ini secara keseluruhan serta dapat diakses
dan dimengerti oleh semua staf terkait.
9
2. Direktur dalam ruang lingkup panduan ini bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa semua Kepala Unit/Instalasi,
a. Menyebarkan panduan ini di wilayah yang menjadi tanggung
jawab mereka.
a. Mengimplementasikan panduan ini di dalam wilayah yang
menjadi tanggung jawab mereka.
b. Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber daya yang
tepat untuk terpenuhinya panduan ini.
c. Memastikan bahwa semua staf dibawah pengawasan mereka
mengetahui panduan ini dan mengikuti pelatihan untuk
kebijakan ini.
3. Semua Kepala Unit/Instalasi juga bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa audit internal dilaksanakan.
4. Kepala Unit/Instalasi yang terlibat dalam ruang lingkup ini
bertanggung jawab untuk implementasi panduan ini di bagian
yang mereka kelola dan harus memastikan bahwa:
a. Semua staf lama dan baru mempunyai akses dan tahu
mengenai panduan ini serta kebijakan, SPO dan formulir
lain yang terkait.
b. Adanya SPO tertulis yang mendukung dan patuh pada
panduan ini dan dipantau untuk kepatuhannya.
5. Semua staf yang terlibat dalam ruang lingkup panduan ini
bertanggung jawab untuk mengimplementasikan panduan ini
dan harus memastikan bahwa:
a. Mereka mengerti dan mematuhi panduan ini.
b. Akan menggunakan panduan ini dalam hubungannya
dengan semua kebijakan dan SPO lainnya.
c. Ketidak patuhan pada panduan ini dapat mengakibatkan
tindakan indisiplin.
10
d. Setiap anggota staf dapat mengisi laporan kejadian bila
ditemukan ketidak patuhan.
B. Syarat EWS
EWS sistem menggunakan pendekatan sederhana berdasarkan
dua persyaratan utama yaitu:
C. Komponen EWS
1. Deteksi dini
2. Ketepatan waktu respon
3. Kompetensi
D. Manfaat EWS
1. Standarisasi teknik deteksi perburukan kondisi pasien
2. Standarisasi tingkat perburukan kondisi pasien
3. Membantu pengambilan keputusan klinis dengan cepat dan
tepat
E. Instrumen EWS
1. MEWS (Modified Early Warning System)
11
2. NEWS (National Early Warning Score)
3. PEWS (Pediatric Early Warning Signs)
4. MEOS (Modified Early Obstetric Score)
F. Kapan EWS dilakukan?
EWS dilakukan terhadap semua pasien pada asesmen awal dengan
kondisi penyakit akut dan pemantauan secara berkala pada semua
pasien yang mempunyai risiko tinggi berkembang menjadi sakit
kritis selama berada di rumah sakit. Pasien-pasien tersebut
adalah:
12
BAB III
TATALAKSANA
Seluruh Staf klinis Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang dilatih
menggunakan early warning system (EWS). Sehingga dengan
kemampuannya untuk melaksanakan early warning system (EWS),
maka membuat staf mampu mengidentifikasi keadaan pasien
memburuk sedini-dininya dan bila perlu mencari bantuan staf yang
kompeten. Dengan demikian, hasil asuhan akan lebih baik.
13
2. NEWS dapat digunakan untuk untuk mengasesmen penyakit
akut, mendeteksi penurunan klinis, dan menginisiasi respon
klinis yang tepat waktu dan sesuai.
3. NEWS tidak digunakan pada:
a. Pasien berusia kurang dari 16 tahun
b. Pasien hamil
c. Pasien dengan PPOK
4. NEWS juga dapat diimplementasikan untuk asesmen
prehospital pada kondisi akut oleh first responder seperti
pelayanan ambulans, pelayanan kesehatan primer, Puskesmas
untuk mengoptimalkan komunikasi kondisi pasien sebelum
diterima rumah sakit tujuan.
14
2. Setelah itu jumlahkan semua skor kemudian tentukan
kategori EWS. Berikut adalah kategori EWS.
Parameter 3 2 1 0 1 2 3 Nilai
21-
Pernapasan ≤8 9-11 12-20 ≥ 25
24
92- 94-
Saturasi O2 ≤ 91 96
93 95
15
Penggunaan
Ya Tidak
alat bantu O2
V, P,
Tingkat
A atau
kesadaran
U
Total
Keterangan:
1 – 4 : rendah
5 – 6 : sedang
˃7 : tinggi
16
Skor NEWS Frek Respon Klinis
Monitoring
- Lanjutkan pemantauan
NEWS rutin dengan setiap
rangkaian pengamatan
0 Min 12 jam
- Pasien dalam kondisi
stabil pantau TTV per shift
dan lakukan edukasi
‒ Informasi siapa perawat
terlatih yang harus
menilai pasien.
‒ Perawat terlatih akan
memutuskan apakah
dilakukan peningkatan
frekuensi pemantauan
dan / atau diperlukan
eskalasi perawatan klinis
17
Pastikan kondisi pasien
tercatat di catatan
perkembangan pasien.
‒ Perawat terlatih segera
meng-informasikan tim
medis untuk merawat
pasien.
‒ Penilaian cepat oleh klinisi
dengan kompetensi inti
untuk menilai pasien
akut.
‒ Perawatan klinis di
lingkungan dengan
Total:
fasilitas pemantauan.
5-6 Frekuensi ‒ Pengkajian ulang harus
meningkat dilakukan oleh Perawat
Atau minimal 1 jam Primer/ PJ Shift dan
3 dalam 1 parameter diketahui oleh dokter
jaga residen. Dokter jaga
residen harus
melaporkan ke DPJP dan
memberikan instruksi
tatalaksana pada pasien
tersebut. Perawat
pelaksana harus
memonitor tanda vital
setiap jam.
18
‒ Perawat terlatih segera
menginfor-masikan tim
medis untuk merawat
pasien ini setidaknya
harus di tingkat spesialis
yang terlatih.
‒ Penilaian darurat oleh tim
klinis dengan kompetensi
perawatan kritis, yang
juga mencakup seorang
praktisi dengan
Pemantauan
keterampilan jalan napas
terus menerus
yang canggih.
tanda vital
Total: ‒ Pertimbangkan
(TTV).
pengalihan perawa-tan
7 atau lebih
Bedside klinis ke fasilitas
monitor perawatan tingkat 2 atau
terpasang. 3, yaitu ketergantu-ngan
yang lebih tinggi atau HCU
‒ Aktifkan code blue,
TMRC melakukan
tatalaksana kegawatan
pada pasien, dokter jaga
dan DPJP diharuskan
hadir disamping pasien
dan berkolaborasi untuk
menentukan rencana
perawatan pasien
selanjutnya. Perawat
19
pelaksana harus
memonitor tanda vital
setiap jam (setiap15
menit-30 menit-60
menit)
20
Kelompok Umur Tekanan Darah Sistolik (mmHg)
0 – 30 hari ≤ 60
≥ 10 tahun < 90
21
Parameter 3 2 1 0 1 2 3 Nilai
12-16
tahun
Pucat /
Warna kulit pink
berbintik
Suhu
Tekanan darah
≤ 80 80-89 90-119 120-129 130-139 ˃ 140
sistolik
Tingkat
A V P/U
kesadaran
Total
Keterangan :
22
0-2 : skor normal (hijau), penilaian setiap 4 jam.
23
3. Lakukan tatalaksana pasien sesuai Algoritme PEWS
24
Nila
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
i
21-
Pernapasan ˂12 12-20 ˃ 25
25
≤ 92-
Saturasi O2 ˃ 95
92 95
Penggunaan
alat bantu Ya Tidak
O2
37.5
˂ 36.1-
Suhu - ˃ 37.7
36 37.2
37.7
Tekanan 141
˂ 90- 151-
darah - ˃ 160
90 140 160
sistolik 150
101
Denyut ˂ 50- 61- 111-
- ˃ 120
jantung 50 60 100 120
110
Norma Abnorma
Nyeri
l l
25
Pengeluaran Norma Abnorma
/ Lochia l l
Protein urin + ≥ ++
Tingkat V,P,atau
A
kesadaran U
Total
Keterangan :
0-1 : Normal
2-4 : Rendah
5-6 : Sedang
>7 : Tinggi
Monitoring
Skor Petugas Tindakan
frekuensi
26
Dokter Jika perlu menghubungi
jaga dokter jaga
Meningkatkan frekuensi
monitoring
27
7+ berlanjutan Panggilan Menghubungi dokter Sp.OG
darurat
Menghubungi Tim
emergency (code blue)
Mempertimbangan
pemindahan ke ruang HCU
atau dirujuk.
28
29
30
31
BAB IV
DOKUMENTASI
32
DAFTAR PUSTAKA
Bian, Y., Xu, F., Lv, R. J., Wang, J. L., Cao, L. J., Xue, L., . . . Chen, Y. G. (2015).
An early warning scoring system for the prevention of acute heart failure.
Int J Cardiol, 183, 111-116. doi: 10.1016/j.ijcard.2015.01.076
Brown, H. (2012). Graded Response Observation Chart (Leeds Teaching
Hospitals Trust )
Deakin, C.D; Nolan, J.P; Soar, J; Sunde, K; Koster, R.W;…& Perkins, G.D (2010)
European resuscitation council guidelines for resuscitation 2010. Section
4. Adult advanced life support. www.elsevier.com/locate/resuscitation
Depkes (2013) Riset kesehatan dasar www.depkes.go.id
1
the assessment of acute-illness severity in the NHS. London: Royal College
of Physicians. ISBN 978-1-86016-471-2.
National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE). (2007). Acutely ill
patients in hospital recognition of and respond to acute illness in adults in
hospital. NICE clinical guideline No. 50. London
Nolan, J. P., Soar, J., Ziderman, D. A., et al. (2010). European Resuscitation
Council Guidelines for Resuscitation. Resuscitation; 81: 1219-1276.
Odell, M., Victor, C., & Oliver, D. (2009). Nurses’ role in detecting deterioration
in ward patients: systematic literature review. J Adv Nurs 2009; 65: 1992-
2006.
Patterson, C; Maclean, F; Bell, C ; Mukherjee, E; Bryan, L;… Bell, D (2011) Early
warning systems in the UK: variation in content and implementation
strategy has implications for a NHS early warning system. Clinical Medicine
2011, Vol 11, No 5: 424–7
Polly, H (2013) Early warning scores in cardiac arrest patients. British Journal of
Cardiac Nursing Sep2013, Vol. 8 Issue 9, p432-437. 6p. 1 Diagram, 3
Charts.