Anda di halaman 1dari 7

NILUH MONIKA ARGIANTI

1719059

1. Jelaskan tahapan-tahapan dalam proses pembuatan obat


2. Jelaskan masalah-masalah yang ditemui dalam proses produksi pembuatan tablet
Dan Jelaskan penyelesaian masalah dalam proses pembuatan tablet

Jawaban:

1. tahapan proses pembuatan obat:

a. Pengadaan Bahan Awal

Pengadaan bahan awal hendaklah hanya dari pemasok yang telah disetujui dan
memenuhi spesifikasi yang relevan. Semua penerimaan, pengeluaran dan jumlah
bahan tersisa hendaklah dicatat yang berisi keterangan mengenai pasokan, nomor
bets/lot, tanggal penerimaan, tanggal pelulusan, dan tanggal daluarsa (BPOM,
2006).

b. Pencegahan Pencemaran Silang

Tiap tahap proses, produk dan bahan hendaklah dilindungi terhadap pencemaran
mikroba dan pencemaran lain. Resiko pencemaran silang ini dapat timbul akibat
tidak terkendalinya debu, uap, percikan atau organisme dari bahan atau produk
yang sedang diproses, dari sisa yang tertinggal pada alat dan pakaian kerja operator.
Pencemaran silang hendaklah dihindari dengan tindakan teknis atau pengaturan
yang tepat (BPOM, 2006).

c. Penimbangan dan Penyerahan

Penimbangan dan penyerahan bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan
produk ruahan dianggap sebagai bagian dari siklus produksi dan memerlukan
dokumentasi yang lengkap. Hanya bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan
produk ruahan yang telah diluluskan oleh pengawasan mutu dan masih belum
daluarsa yang boleh diserahkan (BPOM, 2006).

d. Pengembalian
Semua bahan awal dan bahan pengemas yang dikembalikan ke gudang
penyimpanan hendaklah didokumentasikan dengan benar (BPOM, 2006).

e. Pengolahan

Semua bahan yang dipakai didalam pengolahan hendaklah diperiksa sebelum


dipakai. Semua peralatan yang dipakai dalam pengolahan hendaklah diperiksa dan
dinyatakan bersih secara tertulis sebelum digunakan. Semua kegiatan pengolahan
hendaklah dilaksanakan mengikusi prosedur yang tertulis, tiap penyimpangan
hendaklah dilaporkan, dan semua produk antara hendaklah diberi label yang benar
dan dikarantina sampai diluluskan oleh bagian pengawasan mutu (BPOM, 2006).

pemeriksaan alat

f. Kegiatan Pengemasan

Kegiatan pengemasan berfungsi mengemas produk ruahan menjadi produk jadi.


Pengemasan hendaklah dilaksanakan di bawah pengendalian yang ketat untuk
menjaga identitas, keutuhan dan mutu produk akhir yang dikemas serta
dilaksanakan sesuai dengan instruksi yang diberikan dan menggunakan bahan
pengemas yang tercantum dalam prosedur pengemasan induk.
pengemasan

pengemasan
g. Pengawasan Selama Proses Produksi

Pengawasan selama proses hendaklah mencakup :

1. Semua parameter produk, volume atau jumlah isi produk diperiksa pada saat
awal dan selama proses pengolahan atau pengemasan.
2. Kemasan akhir diperiksa selama proses pengemasan dengan selang waktu yang
teratur untuk memastikan kesesuaiannya dengan spesifikasi dan memastikan
semua komponen sesuai dengan yang ditetapkan dalam prosedur pengemasan
induk.

Pengawasan

h. Karantina Produk Jadi

Karantina produk jadi merupakan tahap akhir pengendalian sebelum penyerahan ke


gudang dan siap untuk didistribusikan. Sebelum diluluskan untuk diserahkan ke
gudang, pengawasan yang ketat hendaklah dilaksanakan untuk memastikan produk
dan catatan pengolahan bets memenuhi semua spesifikasi yang ditentukan.

2. masalah dalam pemuatan tablet serta penyelesaiannya :

1. Lengket pada Cetakan Manifestasinya :

Melekat pada die dan sulit untuk dikeluarkan Bunyi keras pada mesin Tablet
kopak, jelek, sisi tablet kasar, kadang-kadang hitam

Penyebab : Antiadheren kurang Lubrikan kurang atau tidak tepat Kandungan air
(aspek kadar air) tinggi akan menyebabkan penempelan pada die, sedangkan kadar
air rendah dapat menyebabkan laminating atau capping. Kemungkinan karena
interaksi kimia atau fisika, contoh interaksi fisika etoksi benzamin dengan kafein,
gliseril guaiakolat dengan prometazin HCl, yaitu terjadinya pelelehan sehingga
adhesivitas tinggi dan akhirnya menjadi lengket. Bahan baku dengan titik leleh
sangat rendah, sehingga kesulitan dalam masalah pencetakan, contoh :Ibuprofen,
Gliseril guaiakolat, Siprofloksasin (Antibiotik turunan Imidazol).

Penyelesaian Masalah : Meningkatkan antiadheren dan lubrikan Penggantian


lubrikan yang cocok Memperbaiki distribusi lubrikan dengan pengayakan melalui
ayakan mesh 30 dan mencampurnya dengan granul Mengurangi jumlah air tapi
jangan sampai berada di bawah optimum, karena tablet menjadi kurang baik. Jika
sudah diketahui jumlah pembasah yang paling baik maka agar pembasahnya pas,
dilakukan dengan menambahkan pembasah ke dalam larutan pengikat, yaitu bahan
pembantu yang tidak menguap tapi basah, contoh Propilen glikol atau gliserin. Jika
terjadi lengket mungkin karena punch dan die yang rusak, sebab kalau cacat pada
punch, maka akan melekat sehingga ratakan punch dan die. Kalau mungkin
pencetakan pada suhu rendah dan humiditas rendah karena khusus untuk bahan
aktif dengan titik leleh rendah atau terjadi campuran eutektik maka zat campuran
eutektik semakin mudah menyerap air. Contoh : Kombinasi ampisilin dengan asam
klavulanat, dimana asam klavulanat mudah hancur dengan kelembaban dan
temperatur yang tinggi. Oleh karena itu, pembuatannya dilakukan dalam suhu dan
RH yang rendah. Perubahan bahan pengisi, bahan pengisi dengan titik leleh tinggi
dan dapat mengadsorbsi, seperti SiO2 dan aerosil (adsorben). Penambahan aercsil
pada tablet akan menyebabkan penampilan tablet yang bagus, jernih dan mengkilat,
namun waktu hancur semakin panjang.

2. Lengket pada punch (sticking, picking & filming)

Sticking Terjadi karena pengeringan/ lubrikan yang tidak sesuai, akibatnya


permukaan tablet melekat pada bagian muka punch sehingga muka tablet nampak
goresan Picking Adalah lekatan lekatan di mana sebagian kecil granul lengket pada
muka punch dan terus bertambah pada setiap revolusi pengempaan, menimbulkan
lekukan-lekukan pada muka tablet Filming Adalah pembentukan lambat dari
picking dan pada sebagian besar dikarenakan kandungan lembab granul berlebihan,
kelembaban dan suhu ruang yang tinggi atau muka punch aus (hilang pelumasan).

Penanggulangannya : Menurunkan ukuran granul Mengganti/ mengurangi lubrikan


Tambah adsorben (silika, avicel, Al(OH)3) Memoles muka punch sehingga
adhesivitas tablet dan pons sangat kecil Membersihkan dan menyalut muka punch
dengan minyak mineral

3. Capping/Laminating Capping : bagian atas tablet terpisah dari bagian utamanya


Laminating : tablet memisah dan menjadi 2 bagian saat proses pengeluaran dari die
Penyebab : Terjebaknya udara dalam granul sehingga tertekan dalam die selama
pengempaan dan kemudian mengembang pada saat gaya kempa dilepaskan (Jeratan
udara disebabkan jumlah fine dalam granul) Kadar air granul terlalu tinggi Terlalu
banyak/ terlalu sedikit lubrikan Punch dan die masih baru sehingga menyatu sangat
rapat pada saat pengempaan (gaya tekan terlalu besar) Zat pengikat yang kurang
tepat.

Penanggulangannya : Pembuatan granul diulang jika penyebabnya adalah kelebihan


atau kekurangan pengikat atau tidak cocok. Tambahkan pengikat kering seperti gom
arab, sorbitol, PVP, sakarin, NHPC, LHPC 21, Metilselulosa dengan konsistensi
tinggi, sehingga meningkatkan kekompakan tablet. Mengganti prosedur granulasi
Mengganti atau meningkatkan/ menurunkan jumlah lubrikan Mengurangi diameter
punch sampai 0,0005 – 0,002 inchi (bergantung ukurannya)

4. Chipping/ Retakan (Cracking) Chipping : tablet rusak di bagian tepi Penyebab:


Mesin/ pengaturan stasion tidak tepat Masalah mirip dengan capping, laminating
Retak biasanya pada bagian tengah atas tablet karena pengembangan tablet saat
gaya kompresi dilepaskan Terjadi jika menggunakan deep concave punch

Penyelesaian : Punch dan die supaya di poles Untuk ukuran granul yang besar,
kurangi partikel granul. Diganti punch dan die Tambahkan pengikat kering Kurangi
jumlah fine

5. Mesin berderit-derit selama proses pencetakan Dapat disebabkan karena kurang


lubrikan/ tingginya gesekan antara masa cetak dengan dinding die.

6. Totol-totol Totol pada permukaan tablet terjadi karena terjadi migrasi warna yang
tidak homogen/ hasil reaksi antar komponen dalam formula/ ukuran granul tidak
sesuai dengan bobot tablet.

7. Keseragaman bobot (FI III) tidak memenuhi syarat

Penyebab pertama : Aliran kurang baik Distribusi ukuran granul yang tidak tepat,
sebab dengan demikian mungkin saja timbul porositas tinggi, yang tidak dapat
menjamin keseragaman bobot karena adanya distribusi baru pada saat pencetakan.
Sistem pencampuran yang tidak benar, sehingga mesin harus terkunci baik terutama
punch bawah karena dapat berubah-ubah sehingga bobot berbeda-beda.

Penyelesaian masalah : Perbaiki atau ulangi proses pembuatan granul, perbaikan


distribusi ukuran granul, pengikat, granulasi, perbaikan pencampuran massa cetak.
Perbaikan mesin tablet yaitu validasi mesin tablet.

Aliran yang tidak baik dapat menyebabkan bobot tablet yang berbeda-beda.
Penyebab aliran kurang baik: kandungan air tinggi sehingga adesivitas tinggi dan
aliran menjadi kurang ; porositas tinggi, udara terjebak banyak karena fines dan
pengikat yang tidak cocok atau kurang. Jumlah fines meningkat, porositas
meningkat, aliran tidak baik. Penyebab kedua : distribusi granul tidak baik.

Penyelesaian Masalah : Kurangi kadar air Pembuatan granul baru sehingga


menyebabkan porositas kecil, distribusi granul optimal sehingga aliran bagus.

8. Keseragaman Kandungan (Suplemen FI IV) Dilakukan bila : Kadar bahan aktif


dibawah 25 mg Bila perbandingan kadar bahan aktif dengan bobot tablet lebih kecil
dari pada 25% Penyebab jeleknya keseragaman kandungan : Karena aliran jelek
Pencampuran pregranulasi tidak benar maka tentukan dulu homogenitas zat aktif
dalam granul (di pabrik) Karena kadar fines tinggi maka porositas tinggi (bobot
berbeda-beda) Kandungan air yang tinggi sehingga aliran kurang baik Kondisi mesin
tidak benar.

Penyelesaian masalah:

Perbaikan ukuran granul meliputi pencampuran, perubahan pengikat, granulasi.


Kalibrasi mesin.

Anda mungkin juga menyukai