3.1 Sasaran
Balowerti
3.2 Metode
Pembagian Leaflet
Ceramah
Tanya Jawab
Tanya jawab dilakukan dalam waktu kurang lebih 20 menit tentang materi
tersebut
Gastritis atau Dyspepsia atau istilah yang sering dikenal oleh masyarakat
sebagai maag atau penyakit lambung adalah peradangan pada lambung akibat
peningkatan asam lambung dimana terdapat kumpulan gejala yang dirasakan sebagai
nyeri ulu hati, orang yang terserang penyakit ini biasanya sering mual, muntah, rasa
5
penuh, dan rasa tidak nyaman. Gastritis dapat terjadi tiba tiba (gastritis akut) atau secara
3.3.2 Klasifikasi
a. Gastritis akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
b. Gastritis kronik
Klasifikasi gastritis terbagi menjadi 2, yakni gastritis akut dan gastritis kronis
a. Gastritis Akut
- Obat-obatan
- Infeksi jamur
6
b. Gastritis Kronik
- Gastritis Infeksi :
o H. pylori
o Infeksi parasit
o Infeksi virus
- Gastritis non-infeksi :
o Kondisi imunologi
o Gastropati
merupakan beberapa keluhan yang sering muncul. Penderita gastritis juga sering
mengeluhkan nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas, nafsu makan menurun
secara drastis, sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar dan terkadang disertai
sakit kepala. Dapat ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan
melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan (Martin et al,
3.3.5 Penatalaksanaan
menginstruksikan pasien untuk menghindari alkohol dan makanan dan minuman yang
bersifat iritatif sampai gejala berkurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet
mengandung gizi dianjurkan. Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara
prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis
7
diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam, pengobatan terdiri dari
antacid umum dan bila korosi luas atau berat dihindari karena bahaya perforasi.
reseptor H2. Pemberian obat yang berlanjut memerlukan tindakan bedah (Mawey et al,
2014).
Selain itu, makanan yang disajikan perlu diatur pada penderita gastritis,
terutama mengingat bahwa penyakit ini berhunbungan dengan alat pencernaan. Berikut
hal-hal yang perlu dilakukan dalam pengaturan makananan (Meining, 2014 ; Corwin,
2011) :
a. Keadaan akut, lambung diistirahatkan tanpa makanan selama 24-48 jam, hanya
diberi minuman agak dingin. Hindarkan minuman dingin atau minuman panas.
c. Berikan makanan yang mudah dicerna, misalnya bubur beras, kentang pure, roti
bakar, tepung yang dibuat pudding, sementara untuk lauk pauk, misalnya daging
- Sayuran dan buah-buahan berserat dan mengandung gas, seperti sawi, kol,
8
- Makanan yang dimasak dengan santan kental atau digoreng.