Meskipun dalam makalah kami memiliki kekurangan dan kesalahan Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sehingga makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata dari kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua
KELOMPOK I
DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................ v
BAB 1 ....................................
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan pembahasan
BAB 2.............................................
Pengertian remaja
Pertumbuhan Fisik Pada Masa Remaja
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
BAB 3 ..................................................
Kesimpulan
Saran
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan remaja itu?
2. Bagaimana pertumbuhan fisik pada masa remaja?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik pada remaja?
4. Bagaimana dampak pertumbuhan fisik remaja?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan penulisan makalah yang berjudul Pertumbuhan Fisik Pada Remaja
antara lain:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan remaja itu.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pertumbuhan fisik pada masa remaja.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik pada
remaja.
4. Untuk mengetahui dampak pertumbuhan fisik remaja terhadap psikologis remaja,
baik yang positif maupun negatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa
individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang ditandai dengan perubahan
fisik karena pubertas serta perubahan kognitif dan sosial. Menurut Seifert dan
Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa
pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun.
Sedangkan Undang-undang Kesejahteraan Anak (UU No.4/1979) misalnya,
menganggap semua orang dibawah usia 21 tahun dan belum menikah sebagai anak-
anak lain karenanya berhak mendapat perlakuan dan kemudahan-kemudahan yang
diperuntukkan bagi anak (misalnya pendidikan, perlindungan dari orang tua dll).
Ada dua pandangan teoritis tentang remaja. Menurut pandangan teoritis pertama
– yang dicetuskan oleh psikolog G.Stanley Hall - adolescence is a time of “storm and
stress “. Artinya, remaja adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”,
yaitu masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional
pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang
bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya (Seifert & Hoffnung,
1987).Dalam hal ini, Sigmund Freud dan Erik Erikson meyakini bahwa perkembangan
di masa remaja penuh dengan konflik. Keyakinan ini tercermin dari teori mereka
tentang perkembangan manusia.
Menurut pandangan teoritis kedua, masa remaja bukanlah masa yang penuh
dengan konflik seperti yang digambarkan oleh pandangan yang pertama. Banyak
remaja yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang terjadi pada
dirinya, serta mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan kebutuhan dan
harapan dari orang tua dan masyarakatnya.
Bila dikaji, kedua pandangan tersebut ada benarnya, namun sangat sedikit
remaja yang mengalami kondisi yang benar-benar ekstrim seperti kedua pandangan
tersebut (selalu penuh konflik atau selalu dapat beradaptasi dengan baik). Kebanyakan
remaja mengalami kedua situasi tersebut (penuh konflik atau dapat beradaptasi
dengan mulus) secara bergantian (fluktuatif).
1. Pengaruh Hormon
Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang
menjadi aktif bekerja dalam sistem endokrin. Kelenjar pituitari yang terletak di dasar
otak mengeluarkan dua macam hormon yang diduga erat ada hubungannya dengan
perubahan pada masa remaja. Kedua hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang
menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan hormon gonadotropik atau
sering disebut hormon yang merangsang gonat yaitu merangsang gonat supaya aktif
bekerja. Seluruh proses ini di kendalikan oleh rangsangan yang dilakukan kelenjar
hypothalamus, yaitu kelenjar yang di kenal sebagai kelenjar untuk merangsang
pertumbuhan pada masa remaja dan terletak di otak.
2. Pengaruh Keluarga
Pengaruh faktor keluarga disini meliputi faktor keturunan maupun lingkungan.
Faktor keturunan menyebabkan anak mewarisi sifat genetik orang tua. Faktor
lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi
keturunan yang di bawa anak tersebut.
3. Pengaruh Gizi
Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan sedikit lebih cepat
mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi.
4. Gangguan Emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan
terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari. Bila terjadi
hal demikian, pertumbuhan awal remajanya terhambat.
5. Jenis Kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan.
Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit
lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya perbadaan berat dan
tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda
dari anak perempuan.
7. Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang
lebh berat daripada anak yang sering sakit.
B. Saran
Dalam upaya pertumbuhan fisik pada remaja secara maksimal, diharapkan
dukungan dari berbagai pihak. Diantaranya pihak sekolah yait guru, keluarga
utamanya orang tua dan lingkungan. Dengan demikian pertumbuhan fisik pada remaja
akan berlangsung secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2012. Mengenal Perubahan Fisik pada Remaja. (online), (http://info-
kesehatan.net/mengenal-perubahan-fisik-pada-remaja/), diakses 10 September 2012.
Alatas, Alwi. 2005. (Untuk) 13+, Remaja Juga Bisa Bahagia, Sukses, Mandiri. Jakarta: Pena.
Che_3z. 2008. Perkembangan Fisik Pada Remaja. (online), (http://de-
kill.blogspot.com/2008/03/perkembangan-fisik-pada-remaja.html), diakses 10
September 2012.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Sarwono, S.W. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sulaeman, D. 1995. Psikologi Remaja : Dimensi-Dimensi Perkembangan. Bandung: CV
Mandar Maju.