Anda di halaman 1dari 35

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE SPHYGMOMANOMETER AIR RAKSA

1. Buka tutup kotak sphygmomanometer


2. Buka penutup air raksa
3. Posisikan air raksa pada posisi nol
4. Pasang manset pada posisi yang benar
5. Pasang stetoskop
6. Tutup katup pada balon
7. Pompa manset dengan cara menekan balon
8. Buka katup perlahan-lahan
9. Lakukan pembacaan pada meter air raksa sesuai dengan protap pelayanan
10. Tutup penutup air raksa
11. Kemas manset dan balon pada posisi yang benar
12. Tutup kotak sphygmomanometer
13. Kembalikan alat ketempat penyimpanan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE CARDIOTOCOGRAPH (CTG)

1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan


2. Siapkan jelly
3. Lepaskan penutup debu
4. Hubungkan probe pada alat
5. Cek kertas perekam, ganti bila perlu
6. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
7. Hubungkan alat dengan catu daya
8. Hidupkan alat dengan menekan/menekan tombol ON/OFF atau ke posisi ON
9. Lakukan pemanasan secukupnya
10. Lakukan tes recording dan perhatikan tampilan layar monitor
11. Lakukan tes kecepatan kertas printer
12. Masukkan data/identitas pasien
13. Jelaskan fungsi alat bantu deteksi gerakan janin kepada pasien dan jelaskan cara
penggunaanya
14. Oleskan jelly secukupnya pada permukaan objek
15. Tempatkan probe pada permukaan objek
16. Atur regulator sound level sesuai keperluan
17. Lakukan tindakan pemeriksaan
18. Lakukan perekaman dan keluarkan kertas hasil rekaman
19. Kembalikan ke posisi regulator sound level ke posisi minimum/NOL
20. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
21. Lepaskan probe dari alat
22. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
23. Bersihkan probe dan letakkan pada tempatnya
24. Pasang penutup debu
25. Simpan alat pada tempatnya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE ELECTRO SURGERY UNIT (ESU)

1. Hubungkan kabel power ke stop kontak, apabila stop kontak tidak ada ground,
hubungkan ESU dengan ground tambahan
2. Pastikan bahwa semua aksesoris dalam kondisi baik dan telah terpasang dengan baik.
3. Hidupkan ESU dengan menekan saklar power.
4. Atur dosis/daya yang diinginkan dengan menekan tombol up/down, baik untuk
cutting maupun coagulation. Lakukan juga pemilihan efek yang diinginkan untuk
cutting dan mode yang diinginkan untuk coagulating, bila memang dibutuhkan.
5. Alat siap untuk digunakan, setelah netral elektroda terpasang ke pasien dengan baik.
6. Rapikan kembali alat beserta semua aksesoris

Pemeliharaan
1. Setelah selesai tindakan besihkan esu dengan kain basah
2. Lepaskan semua acsesories
3. Rapikan acsesories dan simpan pada tempatnya kembali
4. Lepaskan hubungan Kabel power dengan stop kontak
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE INFANT WARMER

1. Siapkan dan pasangan aksesori (filter bakteri, acces cup/iris cup, skin probe temperature)
2. Periksa pengatur posisi matras, sungkup pengontrol, volume air, gas oksigen, flow meter)
3. Hubungkan alat dengan catu daya
4. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke poisisi ON
5. Lakukan pemanasan secukupnya
6. Atur dan periksa temperatur control, humidity/electric fan untuk mengetahui kesiapan alat
7. Hubungkan alat dengan konektor gas oksigen
8. Periksa sistem alarm
9. Atur temperatur control sesuai keperluan
10. Atur aliran oksigen sesuai keperluan
11. Perhatikan indikator/monitor temperatur dan kelembapan dalam chamber, pastikan alat
berfungsi dengan baik
12. Masukkan bayi kedalam infant warmer yang telah stabil temperatur dan kelembapannya
dan pantau fungsi alat
13. Pastikan acces cup/iris cup dan sungkup tertutup dengan baik
14. Setelah selesai, keluarkan bayi dari infant warmer. Kembalikan posisi temperatur regulator
ke posisi minimum
15. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke poisisi OFF
16. Lepaskan aksesori alat
17. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya dan lepaskan hubungan alat dengan tabung gas
oksigen
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE INFUSION PUMP

1. Tempatkan alat pada ruang tindakan


2. Lepaskan penutup debu
3. Pasang cairan infus dan hubungkan ke alat
4. Pasang Infusion set
5. Hubungkan alat dengan datu daya
6. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
7. Cek fungsi alarm
8. Lakukan pemanasan secukupnya
9. Perhatikan prosedur pelayanan
10. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
11. Alirkan cairan infus ke infusion set sampai tak ada gelembung udara
12. Tentukan jumlah tetesan permenit
13. Set alarm pada posisi ON
14. Lakukan tindakan
15. Setelah tindakan selesai, matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi OFF
16. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
17. Lepaskan infusion bag dan lepaskan slang-slang infus. Pastikan bahwa infusion pump
dalam kondisi baik dan dapat ddifungsikan pada pemakaian berikut
18. Pasang penutup debu
19. Simpan infusion pump di tempatnya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE LAPARASCOPE

1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan


2. Siapkan aksesoris alat, meliputi light source, fiberscope, laparoscopy set, laparatomy set dalam
keadaan steril
3. Siapakan oksigen set termasuk regulatornya
4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
5. Hubungkan light source dengan catu daya
6. Hidupkan light source dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
7. Atur intensitas cahaya/light source
8. Lakukan pemanasan secukupnya
9. Pasang fibreoptic pada light source
10. Pasang trough cut pada pasien
11. Masukkan laparascope pada trough cut
12. Pasang fibreoptic pada laparascope
13. Lakukan tindakan
14. Lepaskan fibreoptic dari laparascope

15. Keluarkan laparascope dari trough cut


16. Lepaskan trough cut dari pasien
17. Lepaskan fibreoptic dari light source
18. Kembalikan pengaturan intensitas cahaya light source pada posisi minimum
19. Matikan light source dengan menekan/memutar tombol ON/OFF pada posisi OFF
20. Lepaskan hubungan light source dari catu daya
21. Bersihkan seluruh aksesoris alat dengan antiseptic yang tidak korosif
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE ULTRA VIOLET STERALIZER

1. Tempat alat pada ruangan tindakan/kamar operasi


2. Lepaskan penutup alat
3. Hubungkan alat dengan catu daya
4. Tutup pintu dan jendela ruangan yang akan disterilkan
5. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON diluar ruangan
6. Lakukan proses steralisasi ruangan
7. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
8. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
9. Bersihkan alat
10. Pasang penutup debu
11. Kembalikan alat ketempat penyimpanan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE ULTRA SONOGRAPHY (USG)

1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan/tindakan


2. Lepaskan penutup debu
3. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai keperluan
4. Siapkan bahan operasional (jelly, film polaroid atau kertas grafik)
5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
6. Hubungkan alat dengan catu daya
7. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
8. Aktifkan tombol – tombol lain yang diperlukan
9. Lakukan pemanasan secukupnya
10. Perhatikan protap pelayanan
11. Masukkan data pasien
12. Temtukan dan fungsikan moda sesuai jenis pemeriksaan
13. Oleskan jelly secukupnya pada permukaan objek
14. Lakukan tindakan pemeriksaan
15. Setelah ditemukan objek yang diinginkan kemudian tekan tombol FREEZE
16. Lakukan pengukuran objek dengan menekan tombol TRACK BALL/CLIPPER
17. Lakuan pemotretan/recording apabila diperlukan
18. Kembalikan tombol – tombol ke posisi OFF dan atau minimum/nol
19. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
20. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
21. Lepaskan probe dari alat dan bersihkan dengan kain halus atau tissue
22.Lepaskan dan simpan aksesoris pada tempatnya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE VACUM EXTRATOR

1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan/tindakan


2. Lepaskan penutup debu
3. Siapkan aksesoris
4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
5. Hubungkan alat dengan catu daya
6. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
7. Cek daya hisap dengan menempelkan ibu jari pada ujung slang, kemudian atur regulator dari
posisi minimum ke maksimum sampai diyakini alat berfungsi baik.
8. Pasang slang dan kap penghisap sesuai keperluan.
9. Atur regulator daya hisap sesuai keperluan.
10. Lakukan tindakan.
11. Kembalikan regulator ke posisi minimum/NOL
12. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
13. Kembalikan alat pada tempatnya Lepaskn hubungan alat dari catu daya.
14. Lepaskan kap penghisap dan bersihkan .
15. Kembalikan aksesoris pada tempatnya.
16. Pasang penutup debu.
17. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE FOETAL DOOPLER

1. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan


2. Lepaskan penutup debu
3. Siapkan bahan operasional (jelli dan tissue)
4. Hubungkan alat ke catu daya (bila menggunakan tegangan AC)
5. Hidupkan alat dengan menekan atau memutar tombol ON atau OFF
6. Periksa kondisi indicator baterai. Bila low batt, lakukan pengisian baterai.
7. Periksa kondisi probe
8. Periksa volume suara dengan merubah sound level legulator
9. Perhatikan prosedur pelayanan
10. Beritahukan kepada pasien, mengenai tindakan yang akan di lakukan
11. Oleskan jally pada permukaan kulit (obyek)
12. Tempatkan probe pada posisi obyek
13. Atur sound level regulator, sesuai keperluan
14. Lakukan pemeriksaan

15. Setelah pengoperasian selesai, matikan alat dengan menekan tombol ON atau OFF
keposisi OFF
16. Kembalikan posisi sound level regulator ke posisis minimum atau nol
17. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
18. Bersihkan probe dan alat. Pastikan alat foetal Doppler dalam kondisi baik dan siap di
fungsikan pada pemakaian berikutnya.
19. Pasang penutup debu
20. Simpan alat dan aksesoris ketempat semula
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE INKUBATOR PERAWATAN

1. Tempatkan alat pada ruang tindakan.


2. Lepaskan penutup debu. Kunci roda penggerak.
3. Siapkan dan pasang aksesoris (filter bakteri, acces cup,atau iris cup, skin probe
temperetur).
4. Periksa pengatur posisi matras, sungkup pengontrol, volume air, gas oksigen, flow
meter).
5. Hubungkan alat dengan catu daya.
6. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
7. Lakukan pemanasan secukupnya
8. Atur dan periksa temperature control, humidity atau electric fan
9. Periksa sistim alarm
10. Perhatikan protap pelayanan
11. Atur temperetur kontrol, sesuai keperluan
12. Pasang skin sensor temperature, bila ada.
13. perhatikan indicator atau monitor temperature dan kelembapan dalam chamber
pastikan alat berfungsi dengan baik
14. masukkan bayi ke dalam incubator perawatan yang telah stabil temperetur dan
kelembapannya dan pantau fungsi alat. Pastikan acces cup dan sungkup tertutup
dengan baik.
15. Setelah selesai, keluarkan bayi dari inkubator perawatan. Kembalikan posisi
temperature ke posisi minimum
16. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
17. Lepaskan aksesoris dari alat
18. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
19. Bersihkan alat. Pastikan alat inkubator perawatan dalam keadaan baik dan siap di
fungsikan pada pemakaian berikutnya
20. Pasang penutup debu
21. Simpan alat dan aksesoris ketempat semula
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE BEDSIDE MONITOR

1. Lepaskan penutup debu


2. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
3. Hubungkan alat ke catu daya
4. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF
5. Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm
6. Perhatikan protap pelayanan
7. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
8. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan pastikan sudah terhubung
dengan baik
9. Lakukan monitoring
10. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG wave form, pulse, temperatur,
saturasi oksigen (SpO2), NiBP, tekanan hemodinamik
11. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF
12. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
13. Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan
14. Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap difungsikan lagi
15. Pasang penutup debu
16. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE OPERATING LAMP

1.Lepaskan penutup debu

2. Hubungkan alat ke catu daya (melalui hand switch atau saklar)

3. Hidupkan alat dengan menekan atau memutar tombol ON/OFF ke posisi ON

4. Periksa regulator intensitas cahaya, dari posisi minimum ke posisi maksimum.

5. Periksa pengatur focus penyinaran.

6. Periksa kestabilan posisi lampu

7. Perhatikan protap pelayanan

8. Atur posisi lampu sesuai yang di kehendaki

9. Atur intensitas cahaya, sesuai keperluan

10. Atur focus penyinaran

11. Alat siap di operasikan, lakukan tindakan

12.Setelah selesai, kembalikan pengatur intensitas penyinaran ke posisi minimunm


13.Matikan lampu operasi dangan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
14.Lepaskan hubungan alat dengan catu daya.
15.Kembalikan posisi operating lamp ke posisi parkir. Pastikan operating lamp dalam
kondisi baik dan siap di fungsikan pada pemakaian berikutnya.
16.Pasang penutup debu
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE ELECTROCARDIOGRAPH

1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan


2. Lepaskan penutup debu
3. Siapkan patient cable, strap electrode, chest electrode, kertas perekam dan jelli/pasta
4. Pasang patient cable, kertas rekam pada alat
5. Hubungkan alat ke terminal pembumian
6. Hubungkan alat dengan catu daya
7. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
8. Lakukan pemanasan secukupnya
9. Atur selector pada posisi STD, lakukan kalibrasi dengan menekan tombol kalibrasi
berulang-ulang dan atur switch RUN paper speed pada posisi RUN, kemudian amati
bentuk pulsa pada kertas rekam(bentuk pulsa segi empat/square wave)
10. Perhatikan protap pelayanan
11. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akn dilakukan
12. Oleskan jelly pada pasien secukupnya
13. Pasang strap electroda, chest electroda pada patient cable
14. Pasang strap electroda, chest electroda pada pasien
15. Masukkan data pasien
16. Pilih program (auto / manual) dan Lakukan pemeriksaan
17. Setelah pengoperasian selesai, matikan alat dengan menekan tombolON/OFF
18. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
19. Lepaskan hubungan alat terminal pembumian
20. Lepaskan strap electroda, chest electroda pada patient cable
21. Bersihkan stap dan chest electroda serta patient cable
22. Pastikan ECG dalam kondisi baik dan siap difungsikan kembali
23. Pasang penutup debu
24. Kembalikan alat dan aksesoris ke tempat semula
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PATIENT MONITOR
1. Lepaskan penutup debu
2. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
3. Hubungkan alat ke catu daya
4. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON pada sakelar
5. Atur rentang nilai untuk temperature, pulse, dan alarm
6. Perhatikan protap pelayanan
7. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
8. Hubungkan patient cable, stap, chest electrode ke pasien. Pastikan sudah terhubung
dan terpasang dengan baik.
9. Lakukan monitoring dan diagnosa
10. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG Wave Form, pulse,
temperature, saturasi oksigen (SpO2), NIBP, tekanan hemodinamik
11. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol OFF pada
sakelar.
12. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
13. Lepaskan hubungan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan
14. Pasang penutup debu
15. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula.

Pemeliharaan:

1. Bersihkan permukaan alat dengan kain basah atau dengan sedikit alkohol sekali
sebulan.
2. Jangan menggunakan sprtau, thiner atau Ethanol
3. Jangan merendam mesin atau probe kedalam cairan atau detergent, hindari cairan.
4. Gulung atau gantung kable - kabel acessories dengan baik setelah pemakaian.
5. Untuk kabel sensor bersihkan dengan kain basah dengan cara menarik dari atas ke
bawah perlahan - lahan.
6. Untuk pengisian ulang battery, jangan melebihi 8 jam.
7. Sebelum mematikan alat lebih dulu menekan tombol FREEZE.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR CPAP
Preparation:
1. Siapkan unit dan posisikan pada tempat yang horizontal (rata air).
2. Isi chamber humidifier dengan air aquades sampai ¾ dari chamber.
3. Isi chamber Bubbles procedur vital kit (chamber penghasil gelembung) dengan air
aquades sampai batas level air dan stik sesuai dengan nilai peep yang akan diberikan
kepada pasien.
4. Pasang circuit relief valve pada chamber humidifier.
5. Rangkai nasal CPAP kit.
6. Pasang probe water level sensor pada humidifier.
7. Pasang probe temperature sensor pada humidifier dan hubungkan sensor pada
nasal kit.
8. Pasang konektor oksigen dan compres air pada central gas/compresor unit.

Started:

1. Hubungkan Power Cord (kabel power) pada instalasi listrik rumah sakit.
2. Tekan saklar pada humidifier ke posisi (I) sehingga unit akan bekerja (ON) dengan
dimulainya Runing Test beberapa saat (bunyi alarm dan lampu indicator menyala).
3. Atur level temperatur humidifier sesuai dengan kebutuhan(0-10).
4. Putar dengan perlahan nilai O2% di Blender sesuai dengan kebutuhan.
5. Test adanya kebocoran pada circuit CPAP KIT dengan cara menutup lubang nasal
kanul.
6. Putar dengan perlahan Regulator settingan/Regulator Oksigen sampai terlihat
buble/ gelembung pada chamber PEEP.
7. Bila ada buble dichamber PEEP maka tidak ada kebocoran dan nol kan kembali
regulator settingan/Regulatror Oksigen.
8. Sehingga Nasal Kit bisa dipasang ke pasien dan unit siap diaktifkan dengan mengatur
regulator settingan/regulator oksigen sesuai dengan kebutuhan.

Ended:

1. Putar dengan perlahan Regulator settingan / regulator oksigen sehingga besar LPM
yang ditampilkan adalah 0 LPM.
2. Tekan saklar pada humidifier ke posisi (0) sehingga unit tidak berfungsi (OFF).
3. Lepaskan Power Cord (kabel power) dari instalasi rumah sakit dan rapikan serta
tempatkan unit pada tempat yang aman dan baik.
4. Setelah pemakaian buang air pada chamber-chamber dan bersihkan dengan cairan
disinfektan.

Maintanance:

1. Bersihkan chamber humidity dengan cairan disinfektan hingga bersih.


2. Bersihkan chamber PEEP/buble dengan cairan disinfektan non alkohol hingga bersih.
3. Bersihkan dengan kain sensor watter level (level air) dengan alkohol pada bagian
yang stainless stieel.
Catatan: batas dosis pemberian oksigen menggunakan alat CPAP yaitu FiO2 ( 25% - 60% ),
bila dosis FiO2 sudah maximal 60% dan SPO2 dibawah 85% maka dianjurkan untuk
pemasangan VENTILATOR. Dan bila SPO2 naik antara 90% - 100% maka dosis FiO2 dapat
diturunkan perlahan kemudian bisa dilepas.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ELECTROSURGERY UNIT
1. Hubungkan kabel power dengan jala-jala PLN
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol power
3. Setelah lampu indikatorESU menyala, berarti ESU siap dioperasikan.
4. Setting ESU yang akan digunakan
5. Pasang electrode pasif/ground dan aktifnya
6. Lakukan operasi dengan menekan hand swich/ foot swich
7. Setelah penggunaan selesai, sterilkan cutternya dan semua badan alat.
8. Rapikan alat ke tempatnya semula.
PERAWATAN ALAT
a. Bersihkan alat dengan kain basah
b. Cek elektroda aktif maupun pasif
c. Kalibrasi alat 1minimal 1 tahun sekali oleh badan kalibrasi
d. Setting and adjustement .
TROUBLE SHOOTING DAN PERBAIKAN
1. Alat tidak menyala
- cek kabel power pastikan sudah terhubung dengan jala-jala PLN
- cek fuse , jika putus ganti yang baru.
2. Elektroda tidak mengeluarkan HF
- cek elektrodanya, jika rusak ganti yang baru
- cek modul pembangkit HF, jika rusak ganti modul tersebut.
3. Arus bocor pada elektroda
- cek elektroda pada alat jika sudah tidak layak pakai segera diganti
- pastikkan elektroda pasif/ground terpasang
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BABY INCUBATOR

1. Isi tempat penampungan air dengan aquabidest steril sampai batas pengisian yang berada di
samping incubator
2. Hubungkan alat ke catu daya
3. Tekan tombol panel yang ada di depan incubator
4. Atur suhu sesuai instruksi dengan cara tekan tombol panel gambar kunci ,lalu atur angka
suhu dengan menggunakan tombol panah naik dan turun untuk menyesuaikan suhu dan
setelah selesai tekan sekali tombol kunci untuk mengunci dan diamkan hingga hangat lebih
kurang 10-15 menit
5. Alas tempat tidur dengan pernel dan tinggikan bagian kepala
6. Masukan bayi setelah di diamkan lebih kurang 10-15 menit
7. Observasi air selama penggunaan incubator dan bila telah sedikit isi kembali dengan
aquasteril sampai batas pengisian
8. Bila ada bayi yang mau fototerapi tinggal tekan tombol panel yang berada diatas sebelah
kanan incubator tapi dengan sebelumnya bayi sudah dipersiapkan terlebih dahulu dengan
tutup di bagian mata dan kelaminnya
9. Setelah selesai bersihkan incubator
10. Matikan incubator bila sudah tidak digunakan lagi

PEMELIHARAAN

1. Bersihkan incubator dengan desinfektan


2. Lakukan pengecekan terhadap seluruh bagian komponen alat
3. Cek system catu daya
4. Cek fungsi timer
5. Kosingkan air reservoir yang dapat mengakibatkan tumbuhnya bakteri yang berbahaya
dalam air dan menyerang bayi
6. Cek kondidi incubator sebelum pemakaian
Cara pengoperasian patient monitor

1. Lepaskan penutup debu


2. Siapkan aksesories dan pasang sesuai kebutuhan
3. Hubungkan alat keterminal pembumian
4. Hubungkan alat ke catu daya
5. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF
6. Set rentang nilai (range) untuk temperature,pulse dan alarm
7. Perhatikan protap pelayanan
8. Beritahukan kepada patient mengenai tindakan yang akan dilakukan
9. Hubungkan patient cable,stap dan chest electrode ke pasien dan pastikan sudah terhubung
dengan baik
10. Lakukan monitoring
11. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate,ECG wafe form,pulse,temperature,saturasi
oksigen(SpO2)NIBP,tekanan hemodinamik
12. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF
13. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
14. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
15. Lepaskan patient cable,strap,chest electrode dan bersihkan
16. Pastikan bahwa bedside monitor dalam kondisi baik dan siap difungsikan lagi
17. Pasang penutup debu
18. Simpan alat dan aksesoris ketempat semula
Standard Operasional Procedure (SOP) Sphygmomanometer (Tensimeter)
Aneroid

1. Kenakan manset pada pergelangan tangan kiri.


2. Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
3. Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke
dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah
lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
4. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
5. Tempatkan lengan kiri membentang di dada dan luruskan manset dekat
dengan jantung.
6. Pasien duduk pada kursi dengan badan tegak.
7. Pasien Mengambil 5 sampai 6 napas dalam kemudian relaks.
8. Mulailah pengukuran. Tahan siku kiri anda dengan tangan kanan untuk
menjaga posisi lengan.
9. Jaga posisi dan jangan berbicara selama pengukuran.
10. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus
diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi
denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat
terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum
penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
11. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar
lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk
tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.
Standard Operasional Procedure Sphygmomanometer Digital

1. Atur posisi patient


2. Letakan lengan pasien yg hendak diukur terlentang
3. Buka lengan baju
4. Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas,sekitar 3 cm diatas fossa cubiti(Siku
lengan bagian dalam).Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar
5. Tekan tombol START/STOP
6. Tunggu alat memompa secara otomatis
7. Lihat angka yang tertera pada monitor tensimeter(tekanan darah,nadi/heart rate)
8. Catat hasilnya
Standar operasional Electrosurgery unit

1. Hubungkan alat dengan catu daya


2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Lakukan pemanasan secukupnya
4. Cek fungsi-fungsi selector pemilih cutting,coagulating,bipolar
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Pasang electrode(loop electrode,knife electrode,ball electrode,bipolar electrode)
sesuai keperluan pelayanan
7. Atur selector pemilih (cutting,coagulating,bipolar) sesuai keperluan
8. Atur intensitas output sesuai keperluan
9. Lakukan tindakan
10. Setelah selesai atur kembali selector ke posisi minimum
11. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Standar operasional procedure Electrocardiograph

1. Hubungkan alat dengan catu daya


2. Cek baterai untuk alat yang menggunakan catu daya DC
3. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
4. Lakukan pemanasan secukupnya
5. Atur selector pada posisi STD,lakukan kalibrasi dengan menekan tombol kalibrasi
berulang ulang dan atur switch RUN paper speed pada posisi RUN,kemudian amati
bentuk pulsa pada kertas rekam (bentuk pulsa segi empat II/square wafe)
6. Perhatikan protap pelyanan
7. Oleskan jelly pada pasien secukupnya
8. Pasang strap electrode,chest electrode pada patient cable dan pada pasien
9. Masukan data pasien
10. Pilih program(auto atau manual)
11. Lakukan pemeriksaan
12. Atur kembali selector ke posisi STD
13. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Standar Operasional Prosedure Baby Scale

1. Lepaskan penutup debu


2. Pasang alas bayi
3. Cek jarum penunjuk pada angka 0(nol)
4. Lakukan tindakan penimbangan
5. Bersihkan dan rapikan alat Pasang penutup debu
6. Simpan alat pada tempatnya
Standar Operasional Prosedure Centrifuge
1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Cek system pengereman
4. Perhatikan protap pelayanan
5. Buka tutup centrifuge dan masukan pipet/Tabung preparat dalam keadaaan seimbang
6. Tutup centrifuge sampai terkunci dengan baik
7. Atur kecepatan putaran dan pewaktu(timer)
8. Setelah waktu pemutaran tercapai dan centrifuge berhenti berputar,buka tutupnya dan
keluarkan preparat
9. Kembalikan posisi speed regulator ke posisi minimum
10. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Standar Operasional Prosedure Defibrilator

1. Hubungkan alat dengan catu daya


2. Hidupkan alat dengan menekan Tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Cek sistim pengisian energy(charge) dan pembuangan energy (discharge)
4. Perhatikan protap pelayanan
5. Set energy sesuai yang dibutuhkan
6. Lakukan pengisian energy dengan menekan tombol pengisian (charge) perhatikan
indicator
7. Lakukan tindakan
8. Lakukan pembuangan energy dengan menekan tombol
pembuangan(discharge),perhatikan indicator
9. Kembalikan tombol ke posisi minimum/Nol
10. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Standar Operasional Prosedure Hemodialisa Unit

1. Hubungkan alat dengan catu daya


2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON perhatikan bahwa
tombol pengukuran atau setting pada posisi minimum
3. Set temperature dan alarm sesuai dengan kebutuhan
4. Alirkan dialisat melalui tubing sampai tidak ada gelembung udara
5. Pastikan perbandingan air dan dialisat sesuai dengan ketentuan
6. Perhatikan protap pelayanan
7. Pasang hallow fibre (dyalisis)
8. Hubungkan patient sircuit dengan pasien
9. Pilih moda sesuai dengan kebutuhan
10. Lakukan tindakan
11. Periksa kestabilan perbandingan air dan dialisat
12. Kembalikan tombol ke posisi minimum/Nol
13. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Standar Operasional Prosedure Microscope

1. Hubungkan alat dengan catu daya


2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Cek pergerakan stage
4. Lakukan pengecekan fungsi iluminasi,pembesaran
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Letakan bahan yang akan diperiksa
7. Atur cahaya pada preparat
8. Lakukan tindakan
9. Kembalikan tombol ke posisi minimum/Nol
10. Matikan alat dengan menekan tombol ON /OFF ke posisi OFF
Standar Operasional Prosedure Blue light terapy

1. Hubungkan alat dengan catu daya


2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Lakukan tindakan
4. Setelah selesai Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
PENGOPERASIAN TABUNG GAS DAN REGULATOR

No. Dokumen No.Revisi Hal

154 MFK 8 EP 1 00 1/1

Ditetapkan oleh direktur


Standar
Prosedur Tanggal Terbit

Operasional

13 Mai 2017

Dr. E. Basyaruddin, MARS

Adalah pengoperasian tabung gas dan regulator


Pengertian

Sebagai pedoman petugas di dalam pemberian oksigen kepada pasien


Tujuan
yang membutuhkan bantuan tambahan oksigen karena
penyakitnya,sehingga pernafasannya menjadi lancar

SK Direktur No. 138/RSIA-SH/AKR/V/2017 tentang Peralatan medis


Kebijakan
dikelola sesuai dengan rencana

1. Tempatkan tabung oksigen jauh dari sumber panas atau sumber


Prosedur
listrik
2. Pastikan bahwa tekanan ataupun isi oksigen sebelum digunakan
1500 psi
3. Pastikan regulator telah terpasang sampai benar-benar kencang
4. Pastikan bahwa humidifier dari regulator telah terisi air bersih
yang cukup untuk pendingin
5. Pastikan posisi regulator dalam posisi normal(0)
6. Untuk mengecek isi dari tabung oksigen dan ingin
menggunakannya ,putar penutup tabung oksigen ke arah kiri
(berlawanan dengan arah jarum jam)Setelah selesai putar
kembali kearah kanan (sesuai dengan arah jarum jam) apabila
selesai mengecek isi tabung oxygen ataupun selesai
menggunakan
7. Atur jumlah pemberian oksigen yang akan diberikan sesuai
dengan kebutuhan
8. Pastikan pada saaat akan memberikan oksigen,jalan nafas pasien
tidak ada sumbatan yang akan mengganggu pemberian oksigen

Unit terkait Staf medis, Staf keperawatan,IPSRS


1. Hubungkan kabel pada sumber listrik.
2. Atur Saklar pada posisi “ ON “
3. Atur kekuatan hisapan dengan memutar tombol pengatur ke kiri atau kekanan.
4. Perhatikan cairan dalam botol / tabung suction agar tidak melewati batas
maksimunnya.
5. Setelah selesai digunakan, atur saklar keposisi “ OFF “ dan lepaskan kabel listriknya.
6. Buang cairan dalam botol dan cuci botol/ tabung suction dengan cairan khusus.
7. Rapikan alat dan letakan kembali pada posisi semula/
8. Siapkan klien dengan posisi senyaman mungkin
9. Buka bagian baju yang menutupi dada klien
10. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa Gunakan diafragma untuk dewasa dan bell
untuk anak-anak
11. Letakkan stetoskop diatas kulit pada area intercostal (otot antar tulang rusuk)
12. Instruksikan pada pasien untuk bernafas perlahan dengan mulut sedikit tertutup
13. Dengarkan inspirasi dan ekspirasi
14. Bersihkan tangan anda sebelum menggunakan nebulizer
15. Isi nebulizer cup dengan obat yang telah diresepkan oleh dokter
16. Hubungkan corong atau masker ke nebulizer cup
17. Hubungkan selang dari kompresor ke nebulizer cup
18. Letakkan corong atau masker ke mulut, lalu bernapaslah dengan mulut (jika
menggunakan corong) hingga obat dalam nebulizer cup habis. Biasanya obat dalam
cup akan habis setelah 5-10 menit.
19. Setelah obat habis, bersihkan nebulizer cup dan corong atau masker dengan air, lalu
keringkan untuk digunakan pada pengobatan berikutnya.

CATATAN:

Sebelum menghirup obat, posisikan duduk dengan dengan tegak

di kursi yang cukup nyaman.

Bernapaslah dengan pelan dan dalam. Jika bisa, berikan jeda

(menahan napas) 2-3 detik sebelum menghembuskan napas.

Selama proses berlangsung, jika obat menempel pada sisi

nebulizer cup, anda bisa sedikit mengguncang pelan

(menggunakan jari) cup agar obat (cairan) mengalir turun.

Anak kecil biasanya akan lebih nyaman jika menggunakan

masker daripada corong. Menggunakan masker membuat pasien

dapat bernapas dengan normal melalui hidung ataupun mulut.


1. Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF
3. Atur sound level sesuai keperluan
4. Beri jelly pada doppler /lineac yang akan digunakan
5. Tempelkan doppler pada perut ibu hamil didaerah punggung janin.
6. Hitung detak jantung janin
7. Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal detak jantung janin 120-140 /
menit.
8. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin
9. Pasien dipersilahkan bangun

Anda mungkin juga menyukai