Anda di halaman 1dari 50

MODUL 1

Operating System Introduction


Achmad Taufik Rizki ATK
Aliyya Nur Ramdhania ALY
Anandika Nur Iman NAN
Annisa Ayu Wahdini AAW
Ardi Tri Yunansyah ATY
Damar Auriga ARG
Epifanio Juang Victorius VTP
Hakim Rizki Pratama KIM
Jaysyurahman SSH
Julian Dwi Nugraha JDN
Leidy Kurnia Hatika LDY
Miftah Fajar Asy'ari MFT
Mochamad Riski IKI
Mohammad Zakky Fauzan MZF
Muhammad Irfan Luthfi LUI
One Tika Suryati TKS
T.Maisha Shahrani SHA
I. Tujuan Praktikum
1.1 Praktikan mampu memahami teori umum tentang sistem operasi
1.2 Praktikan mampu memahami hirarki direktori dan perintah-perintah dasar yang ada
pada Linux
1.3 Praktikan dapat melakukan instalasi sistem operasi Debian 8.8.0
1.4 Praktikan mampu melakukan file management pada sistem operasi Debian
1.5 Praktikan mampu mengoperasikan Text Editor

II. Alat dan Bahan


2.1 PC/Laptop
2.2 ISO Debian 8.8.0
2.3 VMWare Workstation 12.5.x

III. Landasan Teori


3.1. Sistem Operasi
3.1.1 Pengertian
Sistem operasi berdasarkan American National Standard Institute
(ANSI) adalah software yang mengontrol pelaksana program-program
komputer, yaitu dengan mengatur waktu proses, pengecekan kesalahan,
mengontrol input dan output, melakukan perhitungan, komplikasi,
penyimpanan, pengolahan data serta berbagai bentuk layanan yang terkait.
Sistem operasi menyediakan sejumlah layanan untuk program aplikasi dan
juga user. Aplikasi mengakses layanan tersebut melalui API (Application
Programming Interfaces) atau disebut juga system calls. Sementara user dapat
berinteraksi dengan sistem operasi melalui 2 cara, yakni CLI (Command Line
Interface) atau GUI (Graphical User Interface).
Beberapa fungsi utama dari sistem operasi adalah mengelola sumber
daya yang terkait dengan pengendalian perangkat lunak sistem atau perangkat
lunak aplikasi yang sedang dijalankan, melakukan pengelolaan proses
mencakup persiapan, penjadwalan, dan pemantauan proses program yang
sedang dijalankan, dan melakukan penerjemahan sebagai perantara
komunikasi antara komputer dengan user. Sistem operasi secara umum terdiri
dari beberapa bagian:
1. Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memori.
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah sistem operasi.
3. Command Interpreter atau shell, yaitu bertugas membaca input dari
pengguna.
4. Library, yaitu menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang
dapat dipanggil oleh aplikasi lain.
5. Driver, yaitu untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus
untuk mengontrolnya.

1
Beberapa program seperti BIOS, bootloader, dan MBR (Master Boot
Record), dijalankan pertama kali sebelum masuk ke interface-nya. Sebuah
sistem operasi tentunya memiliki akses tak terbatas pada hardware karena
memiliki kernel, yang merupakan inti dari sistem operasi sekaligus menjadi
"jembatan penghubung" dengan hardware. Kernel memiliki beragam fungsi
terhadap hardware, seperti manajemen memori, penjadwalan proses,
penanganan kesalahan dan gangguan, manajemen berkas, serta pelayanan
tanggal dan jam sistem. Saat kita menjalankan suatu program, sistem operasi
akan otomatis menghandle proses tersebut dengan kernel.
Kernel kemudian "memesan" sejumlah memory dan resource lain,
mengatur prioritas dari proses tersebut (hanya pada sistem yang memiliki
kemampuan multi-tasking), memuat coding program ke dalam memori,
kemudian mengeksekusi program. Sebuah kernel harus mampu mengatur
semua memori sistem, baik yang sedang digunakan pada program-program
yang sedang berjalan, maupun yang sedang tidak terpakai. Hal ini diperlukan
untuk memastikan agar masing-masing program hanya memakai memori yang
telah dialokasikan kepadanya (tidak menggunakan memori lain, apalagi yang
telah dipakai oleh program lain).
Pengertian multi-tasking sendiri yaitu adalah kemampuan untuk
menjalankan beberapa program dalam komputer yang sama, sehingga terlihat
dapat menjalankan beragam proses dalam waktu yang sama. Sebuah kernel
memiliki kemampuan scheduler, yang dapat menentukan berapa lama sebuah
program dieksekusi, dan pada urutan berapa program tersebut dikendalikan.
Kernel kemudian memberikan kendali atas proses tersebut, sehingga program
dapat mengakses memori dan CPU. Nantinya, kendali tersebut dikembalikan
ke kernel lagi, jadi program lain bisa mengakses CPU juga. Proses diatas biasa
juga disebut sebagai context switch.

3.1.2 UNIX, Linux, dan Debian


a. UNIX
UNIX adalah sebuah sistem operasi komputer yang diawali dari
project multics (Multiplexed Information and Computing Service) pada
tahun 1965 yang dilakukan American Telephone and Telegraph (AT&T),
General Electric (GE), dan Institut Teknologi Massachusetts (MIT),
dengan biaya dari Departemen Pertahanan Amerika (Departement of
Defence Advanced Research Project, DARPA atau ARPA). UNIX
didesain sebagai Sistem operasi yang portabel, multi-tasking dan multi-
user. Sistem operasi UNIX digunakan secara luas baik sebagai server atau
workstation. Arsitektur UNIX dan model client-server merupakan elemen
yang paling penting dalam perkembangan internet dan mengubah proses
komputasi secara terpusat dalam jaringan dari pada proses tunggal di
komputer. Linux merupakan sistem operasi yang diadopsi dari UNIX dan
tersedia secara bebas dan mendapat popularitas sebagai alternatif dari
sistem operasi proprietary seperti Microsoft Windows.

2
Beberapa sistem operasi yang berbasis UNIX seperti Ubuntu, Debian,
Solaris, FreeBSD, Linux Mint, OpenSuse, Zenwalk Linux, Kali Linux,
GarudaOS, BlankOn, IGOS Nusantara, dan lain-lain.

Gambar 1. 1 Arsitektur Sistem Operasi

b. Linux
Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer
bertipe UNIX. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan
perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak
bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux
dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas
oleh siapa saja. Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang
diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan
sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang
diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah
dasar dari munculnya nama alternatif GNU atau Linux.
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan
didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel,
Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan
Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai
macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop dan
superkomputer.

c. Debian
Debian adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-
paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan
terbuka dengan lisensi mayoritas GNU(General Public License) dan
lisensi perangkat lunak bebas lainnya. Debian GNU/Linux memuat
perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux merupakan distribusi
Linux yang populer dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses
ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi
dan digunakan.
3
Debian terkenal dengan filosofi dari UNIX dan perangkat lunak
bebas. Debian dapat digunakan pada beragam perangkat keras, mulai dari
komputer jinjing (portabel) dan desktop hingga telepon dan server. Debian
fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak digunakan sebagai
basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.
Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak
yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan
kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem
operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu
distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan
memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu,
Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux
yang paling banyak digunakan di dunia.

3.1.3 User Interface


a. CLI (Command Line Interface)
CLI adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan
sistem operasi melalui text-terminal. Pengguna menjalankan perintah dan
program di sistem operasi tersebut dengan cara mengetikkan baris-baris
tertentu. Meskipun konsepnya sama, tiap-tiap sistem operasi memiliki
nama atau istilah yang berbeda untuk CLI-nya.
a) UNIX memberi nama CLI-nya sebagai bash, ash, ksh, dan lain
sebagainya.
b) Microsoft Disk Operating System (MS-DOS) memberi nama
command.com atau Command Prompt.
c) Windows Vista, Microsoft menamakannya PowerShell.
d) Linux mengenal CLI pada Linux sebagai terminal
e) Apple menggunakan commandshell.

Pada CLI kita dapat menjadi pengguna atau user khusus dimana
kita bisa melakukan segala macam administrasi pada sistem operasi
tersebut. Pada Windows biasa disebut Administrator dan pada UNIX dan
Linux disebut Root.

b. GUI (Graphical User Interface)


GUI adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk
berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik, ikon, menu,
dan menggunakan perangkat penunjuk (pointing device) seperti mouse atau
track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa diringkas dalam konsep
WIMP (window, icon, menu, pointing device).

4
3.2. ISO File
3.2.1. Pengertian
Istilah "file ISO" mengacu pada file tunggal yang di dalamnya
mengandung sistem file sesuai dengan standar internasional ISO 9660. Standar
ISO 9660 mendefinisikan struktur file yang akan digunakan untuk media CD-
ROM untuk menjamin semua drive CD-ROM yang sesuai dengan standar agar
dapat membaca data, apapun sistem operasi komputernya. ISO adalah sebuah
arsip dari isi CD atau DVD yang dapat disimpan dalam hard drive untuk
digunakan kemudian. ISO dapat dihasilkan dari burning perangkat lunak
sebagai distribusi atau arsip dari isi CD atau DVD.
File-file ISO juga dapat dipasang ke komputer dan bertindak sebagai
virtual drive untuk dibaca atau bahkan ditambahkan. Dalam hal ini,
penggunaan drive CD/DVD tidaklah diperlukan. Burning adalah istilah
khusus yang dalam hal ini berarti: menuliskan data ke CD atau DVD. File ISO
sering disebut sebagai gambar ISO, ISO, atau image saja. Istilah image juga
mencakup format file lain seperti MDF, CUE/BIN, IMG, DMG, atau NRG.
Semua format tersebut dirancang untuk melakukan fungsi yang sama dengan
ISO namun membutuhkan program aplikasi tertentu. File ISO biasanya
memiliki ekstensi file.iso, tapi beberapa sistem operasi seperti MacOS
menggunakan ekstensi file.cdr.

3.2.2 Tujuan
File ISO bertujuan untuk mempermudah pendistribusian ataupun
pengarsipan suatu data tanpa harus menggunakan CD atau DVD secara fisik.
File ISO ini juga digunakan untuk mempermudah pengguna menggunakan
data dengan CD atau DVD virtual tanpa harus menggunakan CD atau DVD
drive.

3.3. VMware Workstation 12


VMware Workstation merupakan sebuah aplikasi mesin virtual yang di mana
user dapat menjalankan satu atau lebih sistem operasi pada waktu yang bersamaan
tanpa mengganggu data yang ada pada sistem operasi utama. Dapat dikatakan juga
dengan istilah aplikasi yang dapat menjalankan “sistem operasi di dalam sistem
operasi”. Hal ini memberikan sebuah manfaat kepada user pada saat ingin melakukan
sebuah percobaan atau riset pada suatu aplikasi pada sistem operasi tertentu.

3.4. Terminal
Terminal adalah sebutan untuk CLI pada sistem operasi berbasis Linux
(UNIX). Fungsi dan bentuk dari terminal hampir serupa dengan command prompt
pada Windows. Pada praktikum kali ini akan sering sekali menggunakan terminal.
Kegunaan awal dari terminal adalah sebagai browser berkas dan kenyataan saat ini
masih digunakan sebagai browser berkas, saat lingkungan berbasis grafik tidak
tersedia. Kita dapat menggunakannya untuk melihat berkas dan membatalkan
perubahan yang telah dibuat.

5
3.5. File System
File System adalah sebuah struktur logika yang berguna untuk pengendalian
akses terhadap data yang berada pada disk atau tempat penyimpanan. Pada file sytem
tersedia aturan dan tata cara penyimpanan data dan program yang dimiliki oleh sebuah
sistem operasi serta seluruh user dari sistem komputer tersebut. Pada umumnya file
system terdiri dari dua bagian, yang pertama adalah sekumpulan file yang masing-
masing menyimpan data-data yang terintegrasi. Dan yang kedua adalah struktur
direktori yang melakukan pengorganisasian dan menyediakan informasi mengenai
seluruh file dalam sebuah sistem.
File System pada Debian disebut sebagai file system hirarki. Ini berarti bahwa
file system itu terdiri dari banyak direktori yang berisi file-file. Windows sebenarnya
juga menggunakan file system hirarki namun DebianOS mengacu pada file system
hingga hirarki tingkat bawah atau sering disebut sebagai root. Tetapi hal ini tidak ada
hubungannya dengan user root. Beberapa contoh file system adalah : FAT (FAT16
dan FAT32), NTFS adalah singkatan dari New Technology File System, ZFS, EXT2,
dan lain-lain.

3.6. Hirarki Direktori


System file di Linux dan UNIX diorganisasikan secara hirarki, seperti struktur
pohon. Level tertinggi dari file system adalah direktori root atau /. Semua file dan
direktori yang lain berada di bawah direktori root. Sebagai contoh
/home/sisjar/sisop.odt menunjukkan path lengkap ke file sisop.odt yang berada di
direktori sisjar, yang juga berada di bawah direktori home, dan semuanya berada di
bawah direktori root (/).
Di bawah direktori root (/) sejumlah direktori-direktori penting bersama-sama
membentuk distribusi Linux. Berikut ini adalah daftar direktori-direktori yang berada
langsung di bawah direktori (/) :

Tabel 1. 1 Fungsi Dari Cabang Pertama Root


Nama Direktori Kegunaan atau Fungsi
/bin Apliksai-aplikasi biner penting
/boot file-file konfigurasi boot, kernel, dan file lain yang dibutuhkan
ketika sistem booting
/dev berisi file-file device seperti /dev/tty, /dev/input/mice
/etc file konfigurasi, skrip startup, dll (etc)
/home direktori home bagi masing-masing user
/initrd digunakan untuk mengkustomisasi initrd yang berjalan saat
proses boot
/lib pustaka-pustaka yang diperlukan oleh sistem
/lost+found menyediakan sistem lost+found untuk file yang berada di
bawah direktori root (/)
/media partisi yang secara otomatis di-mount di harddisk dan
removable media seperti CD, kamera digital, dll.
/mnt Mounted file system secara manual di harddisk
6
/opt menyediakan lokasi untuk aplikasi-aplikasi opsional yang akan
di-install
/proc direktori dinamis khusus yang menangani informasi mengenai
kondisi sistem, termasuk proses-proses yang sedang berjalan
/root direktori home bagi user root, diucapkan 'slash-root'. bedakan
dengan (/)
/sbin biner-biner sistem yang penting, biasanya aplikasi-aplikasi
bagi admin
/sys berisikan file yang dapat diberikan ke sistem lain
/tmp berkas sistem (system)
/usr berkas sementara (temporary)
/var aplikasi dan berkas yang tersedia untuk digunakan untuk
pengguna (users)

3.7. File Management dan Perintah Dasar


File management adalah sebuah aktivitas dan proses dalam mengatur dan
menangani suatu dokumen. Pengaturan yang dilakukan dapat berupa informasi bahwa
suatu dokumen dapat ditulis, diatur, dibagikan, dihapus, dan disimpan. Tentu saja hal
ini dilakukan dengan tujuan melakukan efektivitas dan efisiensi pengelolaan dokumen
supaya tepat sasaran. Selain itu kita juga dapat mengaturnya sesuai kebutuhan, seperti
mengatur ijin (permission) bagi user lain yang ingin menggunakannya. Pada
DebianOS ada dua interface yang digunakan untuk melakukan file management, yaitu
dengan Graphical User Interface (GUI) dan Command-line User Interface (CLI).
Dalam DebianOS, menggunakan CLI atau command prompt atau shell untuk
melakukan file management lebih disarankan karena perintah yang ada lebih lengkap
dari pada menggunakan grafis. Ketika kita berbicara tentang command-line kita
diibaratkan berbicara langsung dengan Linux dan dengan menggunakan command-
line kita bisa menemukan fleksibilitas dalam berinteraksi dengan sistem operasi Linux
tersebut sehingga bisa dikatakan lebih efektif.
3.7.1 Substitute User
Substitute User atau biasa dikenal dengan su merupakan sebuah
perintah yang memungkinkan user untuk mengubah sesi login, tanpa harus
keluar dari Desktop tersebut. Perintah ini biasa digunakan untuk mengubah
sesi dari user biasa ke superuser atau root. Sedangkan root itu sendiri adalah
suatu mode user yang memiliki hak akses tertinggi pada sistem operasi. Ada
beberapa hal yang tidak bisa dilakukan oleh user biasa ($) namun dapat
dilakukan oleh root (#), seperti menginstall suatu aplikasi, mengubah suatu
konfigurasi tertentu, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak hal yang bisa
dilakukan oleh root. Cara mengubah user biasa menjadi root dapat
menggunakan perintah sebagai berikut :
sisjar@debian:~$ su

7
3.7.2 Perintah–perintah Dasar

Tabel 1. 2 Perintah-Perintah Dasar


Command Fungsi
man Menampilkan manual dan opsi yang ada pada
penggunaan suatu perintah
pwd Mengetahui dimana posisi direktori yang sedang user
tempati atau gunakan. Sangat berguna ketika sedang
menggunakan mode user biasa
cal Menampilkan kalender
date Menampilkan hari
ls Mengetahui (list) data yang terdapat pada suatu
direktori
cd Pindah Direktori (Change Directory)
mkdir Membuat direktori baru (Make Directory)
touch Membuat file
cat Membaca file
rm Menghapus file atau direktori (Remove)
cp Menyalin suatu file atau direktori (Copy)
mv Memindahkan suatu file atau direktori (Move)
chmod Mengubah atau memberikan hak akses suatu file atau
direktori (Change Mode)
apt Sebuah tools yang digunakan mengatur package
system dan software-software menggunkan
command line
whoami Melihat user diri sendiri
su Login sebagai user lain
exit Logout user / keluar dari terminal

Berikut ini adalah struktur perintah yang umum digunakan :


1. Melihat opsi pada suatu perintah
sisjar@debian:~$ man [perintah]

2. Mengetahui posisi direktori yang sedang digunakan


sisjar@debian:~$ pwd

3. Melihat kalender pada bulan dan tahun secara spesifik


sisjar@debian:~$ cal [bulan] [tahun]

4. Melihat hari dan tanggal saat ini


sisjar@debian:~$ date

8
5. Melihat seluruh isi suatu direktori
sisjar@debian:~$ ls [-opsi] [path_direktori_tujuan]

6. Pindah direktori
sisjar@debian:~$ cd [path_direktori_utama]

7. Membuat direktori
sisjar@debian:~$ mkdir [direktori_baru/path_direktori]

8. Membuat file
sisjar@debian:~$ touch [nama_file_baru/path_direktori]

9. Menghapus data
sisjar@debian:~$ rm [-opsi] [path_direktori/nama_file
atau nama_folder]

10. Menyalin data


sisjar@debian:~$ cp [-opsi] [path_source]
[path_destination]

11. Memindahkan data


sisjar@debian:~$ mv [-opsi] [path_source]
[path_destination]

12. Mengubah atau memberikan hak akses


Pada sistem operasi berbasis Linux, struktur permission dituliskan dalam
rangkaian seperti berikut :

Tabel 1. 3 Hak Akses pada Debian


d rwx rwx rwx
direktori/bukan owner group other

a. Owner
Permission yang digunakan kepada user file atau direktori.
b. Group
Permission yang digunakan kepada user dari grup pemilik file atau
direktori
c. Other
Permission yang digunakan kepada user yang bukan dari grup pemilik
file atau direktori

9
Penjelasan dari rwx adalah sebagai berikut :

Tabel 1. 4 Penjelasan rwx


Permission Notasi Fungsi
Read R user bisa membaca dan membuka file
tersebut.
Write W user bisa menulis dan mengubah file tersebut
Execute X user diberi izin untuk menjalankan file
tersebut.

Untuk memasukkan kedalam sebuah perintah kita menggunakan


angka sebagai pengganti dari notasi-notasi tersebut. Notasi “r” menjadi
angka 4, notasi “w” menjadi angka 2, dan notasi “x” menjadi angka 1.
Maka jika dituliskan akan mendapatkan hasil seperti gambar di bawah
ini :

Gambar 1. 2 Notasi rwx

Command :
sisjar@debian:~$chmod u+[r,w,x],g+[r,w,x],o+[r,w,x]
[pathtujuan]

Atau

sisjar@debian:~$chmod *** ex:$chmod 711

10
3.8. User Management
User Management adalah mekanisme atau langkah-langkah untuk mengatur
pengunaan user. Sebelum melakukan user management apapun, pada Debian harus
mengubah hak akses terlebih dahulu menjadi root dengan perintah “su” karena user
biasa tidak diizinkan untuk melakukan user management, Adapun yang akan dibahas
pada praktikum kali ini antara lain:
3.8.1. Menambahkan User
Menambah user dapat dilakukan dengan 2 cara, antara lain:
1. Useradd
sisjar@debian:~$ useradd [nama_user_baru]

Untuk perintah useradd, hanya akan membuat user yang tidak memiliki
direktori dan tidak dapat mengeksekusi entry data didalamnya, password
dimasukkan secara manual dengan perintah.

sisjar@debian:~$ passwd [nama_user_baru]

2. Adduser
sisjar@debian:~$ adduser [nama_user_baru]

Merupakan perintah yang memiliki direktori yang dapat menyimpan dan


dapat mengekseskusi entry data yang telah dimasukkan user. Entry data
yang dimaksud adalah setelah perintah ini dijalankan, sistem akan
langsung meminta password dengan otomatis dan informasi terkait user
lainnya seperti fullname, room number, work phone dan lainnya.

3.8.2. Menghapus User


Menghapus user dapat dilakukan dengan 2 cara, antara lain:
1. Userdel
sisjar@debian:~$ userdel [nama_user]

Dengan perintah ini menghapus user secara keseluruhan (file, home,


direktori, dll).

2. Deluser
sisjar@debian:~$ deluser [nama_user]

Dengan perintah ini menghapus user nya saja tetapi direktori home, mail,
dan file nya tidak ikut terhapus.

11
3.8.3. Mengubah Password
Mengubah password user yang kita pakai atau yang sedang tidak kita
pakai, dengan perintah:
sisjar@debian:~$ passwd

3.8.4. Melihat Daftar User yang Sudah Terdaftar


Sebagai System Admin perlu mengetahui list user yang hendak dikelola,
untuk melihat daftar user yang ada dengan melihat file konfigurasinya dengan
perintah :
sisjar@debian:~$ cat /etc/passwd

3.9. Text Editor


3.9.1. Pengertian
Text Editor merupakan program yang digunakan untuk mengedit file
yang berbasis teks. Pada umumnya text editor sudah terinstall secara default
pada setiap OS, text editor dapat digunakan untuk melakukan manipulasi pada
file konfigurasi, dokumentasi dan source code suatu script. Mengetahui cara
menggunakan text editor sangatlah penting, karena satu satunya cara untuk
memanipulasi isi dari file adalah dengan text editor, seperti mengganti
konfigurasi dari suatu aplikasi sebagai contohnya.

3.9.2. Varian
Ada banyak varian dari text editor di setiap sistem operasi UNIX, dan
tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan dari banyak
varian tersebut yang sering digunakan dan terinstall secara default di OS
UNIX adalah Vi Editor dan Nano Editor, dan ada beberapa text editor lainnya
yang dapat di install secara manual antara lain adalah Gedit dan Pico.

a. Vi Editor
Vi Editor atau visual editor merupakan Text editor yang bersifat
screen-oriented (Terminal Text Editor).

➢ Perintah & Cara Kerja Vi Editor


Pengoperasian Vi Editor terbagi menjadi 3 mode, antara lain
adalah Command Mode, Insert Mode, dan Command-Line mode.
Untuk melakukan perpindahan mode hanya bisa lewat Command
Mode saja, jadi tidak memungkinkan Insert Mode dapat berpindah ke
Command-Line mode tanpa berpindah ke Command Mode terlebih
dahulu, dan begitu juga sebaliknya. Berikut penjelasan tiap mode:
• Command Mode
Mode ini merupakan mode pertama saat mengakses Vi Text Editor,
fungsi mode ini melingkupi navigasi cursor pada file yang ditulis,
pengeditan skala baris dan kata, titik acuan perpindahan mode,
perintah pada mode ini dieksekusi tanpa menekan enter.

12
Lakukan pembuatan file dengan perintah di bawah :
sisjar@debian:~$ vi cobacoba.txt

Setelah perintah diatas di eksekusi akan menampilkan file baru


yaitu file test.txt pada Vi text editor, tampilan berikut merupakan
tampilan pada Command Mode.

Gambar 1. 3 Tampilan Vi Text Editor

Perintah-perintah yang dapat di jalankan pada mode ini adalah:

Tabel 1. 5 List Command pada Vi


Command Description
Search
n Ulangi pencarian sebelumnya pada cursor dan
setelahnya
N Ulangi pencarian sebelumnya pada cursor dan
sebelumnya
Delete
dd Hapus semua teks pada baris cursor
ndd Hapus semua teks sejumlah n pada baris cursor
D Hapus semua teks setelah cursor
dw Hapus kata pada cursor berada
ndw Hapus kata sejumlah n pada cursor dan
setelahnya
x Hapus karakter pada cursor
nx Hapus karakter sejumlah n pada cursor dan
setelahnya

13
X Hapus karakter sebelum cursor
cw Hapus kata pada cursor sekaligus berpindah ke
Insert Mode
Replace (→ kemudian ketikkan)
r→n Menggantikan karakter pada cursor dengan n
nr → x Menggantikan karakter pada cursor dan
setelahnya sejumlah n dengan karakter x
Append (→ kemudian ketikkan)
a→n Menambahkan n setelah cursor sekaligus
berpindah ke Insert Mode
Line
o Menambahkan baris baru setelah baris cursor
berada sekaligus berpindah ke Insert Mode
O Menambahkan baris baru sebelum baris cursor
berada sekaligus berpindah ke Insert Mode
Undo / Repeat
U Undo aktivitas pada baris cursor berada
. (tanda Lakukan perintah sebelumnya pada cursor
titik)
Copy / Paste
yy Salin baris pada baris dimana cursor berada
nyy Salin baris sejumlah n pada baris cursor berada
dan setelahnya
p Menambahkan isi dari clipboard pada cursor
berada dan setelahnya
Cursor
Key → Memindahkan cursor ke kanan
Key ← Memindahkan cursor ke kiri
Key ↑ Memindahkan cursor ke atas
Key ↓ Memindahkan cursor ke bawah
$ atau Memindahkan cursor ke akhir baris cursor
[end] berada
w Memindahkan cursor ke kalimat setelah posisi
cursor
b Memindahkan cursor ke kalimat sebelum posisi
cursor

*note : huruf kapital dan non-kapital pada perintah diatas adalah


case sensitive (sangat berpengaruh).

14
• Insert Mode
Insert Mode adalah mode merupakan mode dimana kita dapat
melakukan manipulasi atau memasukkan karakter yang diketik ke
dalam file yang sudah dibuat. Pada mode ini perintah yang ada di
Command Mode dan command-line mode tidak berfungsi.
Setelah membuat file dan masuk ke Command Mode, maka
kita dapat masuk ke Insert Mode dengan menekan huruf [i] pada
keyboard, lalu tuliskan kalimat pada file tersebut.

Gambar 1. 4 Tampilan pada Insert Mode

Untuk keluar dari mode ini, gunakan key [esc]. Navigasi


cursor pada Insert Mode menggunakan arrow key seperti pada
Command Mode.

• Command-Line Mode
Mode ini memiliki cakupan fungsi memanipulasi dan
pencarian file secara keseluruhan. Untuk masuk ke mode ini,
masukkan karakter pemicu “:” atau “/” atau “?” lalu perintah yang
akan digunakan. Untuk mengecek apakah benar sudah masuk ke
dalam mode ini adalah dengan melihat bahwa cursor sudah
berpindah ke baris terbawah layar beserta karakter pemicu yang
sudah diketikan.
Berbeda dengan Command Mode, mode ini akan
mengeksekusi perintah setelah menekan enter. Mode ini tidak bisa
mengeksekusi lebih dari 1 baris perintah sehingga disebut
Command Line Mode. Pada gambar diatas perintah yang
dimasukkan merupakan perintah untuk menyimpan file dan keluar
dari Vi Text Editor.

15
Gambar 1. 5 Tampilan Command-Line Mode

Perintah-perintah yang dapat dijalankan dalam mode ini


adalah sebagai berikut :

Tabel 1. 6 List Command pada Command-Line Mode


Command Description
W Simpan perubahan file
w! Simpan perubahan file dan abaikan error yang
muncul dalam prosesnya
Q Keluar dari Vi Editor
q! Keluar dari Vi Editor dan abaikan error yang
muncul dalam prosesnya
Wq Simpan perubahan file kemudian keluar dari Vi
Editor
/n Cari karakter kata n setelah cursor
?n Cari karakter /kata n sebelum cursor
/s/n/m Cari karakter / kata n setelah cursor, kemudian
gantikan dengan m

Ketika sudah berhasil menyimpan file. Untuk menampilkan file


yang sudah ditulis dengan perintah :
sisjar@debian:~$ cat cobacoba.txt

16
Gambar 1. 6 Command Untuk Menampilakan Isi File

File yang baru saja dibuat dan disimpan, akan ditampilkan pada
layar terminal. Untuk penjelasan lebih dalam lagi cara
menggunakan Vi Editor dapat diakses lewat terminal dengan
perintah :
sisjar@debian:~$ vimtutor

b. Nano Editor
Berbeda dengan Vi Editor, Nano Editor bertujuan untuk meniru
fungsionalitas dan mudah digunakan dari antarmuka Vi. Nano Editor
adalah keyboard oriented, dikontrol dengan tombol control. Misalnya,
Ctrl+O menyimpan file saat ini; Ctrl+W pergi ke menu pencarian; Ctrl+X
keluar dari editor. Nano meletakkan dua baris “shortcut bar” di bagian
bawah layar, banyak dari daftar perintah yang tersedia saat ini dalam
konteks.

➢ Perintah dan Cara Kerja Nano Editor


Berbeda dengan Vi Editor, Nano memiliki tampilan yang lebih
ramah. Dalam penggunaannya, Nano mudah digunakan, sehingga user
dapat langsung mengetik untuk memasukkan teks. Selain itu, Nano
memiliki banyak fitur tambahan, seperti pencarian dan penggantian
kata secara iteratif, masuk kedalam baris dan kolom yang diinginkan,
identifikasi otomatis, dan lain-lain. Pengoperasian Nano Editor, dapat
dilakukan dengan memasukkan command :
sisjar@debian:~$ nano test1.txt

17
Gambar 1. 7 Tampilan pada Nano Editor

18
IV. Praktikum
4.1. Instalasi Debian 8 Menggunakan VMware
1. Buka Aplikasi VMware Workstation Pro, lalu klik File → New Virtual Machine

Gambar 1. 8 Membuat VM Baru

2. Pilih Custom (Advanced) → Klik Next

Gambar 1. 9 Pilih Advanced

19
3. Pada Hardware Compatibility, pilih Workstation 12.x → Klik Next

Gambar 1. 10 Pilih Hardware Compatibility

4. Pilih "I will install operating system later." → Klik Next

Gambar 1. 11 Pilih I Will Install OS Later

20
5. Pada Guest Operating System, pilih Linux. Lalu pada Version, pilih Debian 8.x 64-
bit. (Untuk Laptop yang masih 32 bit, pilih Debian 8.x)

Gambar 1. 12 Pilih Version

6. Pada Virtual machine name, masukkan nama Virtual machine yang diinginkan.
Untuk praktikan, silahkan masukkan nama Virtual machine dengan format →
Debian_NIM. Pada Location, klik browse dan pilih folder untuk tempat instalasi
Virtual machine. Kemudian, klik Next

Gambar 1. 13 Masukkan Nama VM

21
7. Pada Processor Configuration, pilih "1" untuk seluruh kolom. Lalu, klik Next

Gambar 1. 14 Pilih Processor Configuration

8. Pada Memory for the Virtual machine, tentukan alokasi memori yang akan
digunakan oleh. Virtual machine. Lalu, klik Next. Minimal memory: 1GB dan
Recommended : 2GB

Gambar 1. 15 Pilih Memory VM

22
9. Pada Network Type, pilih "Use network address translation (NAT)" agar Virtual
machine mendapatkan koneksi internet dari PC/Laptop anda. Lalu, klik Next.

Gambar 1. 16 Pilih Network Type

10. Pada Select I/O Controller Types, pilih LSI Logic (Recommended). Lalu, klik Next

Gambar 1. 17 Pilih I/O Controller

23
11. Pada Select a disk Type, pilih SCSI (recommended). Lalu, klik Next.

Gambar 1. 18 Pilih Disk Type

12. Pada Select a disk, pilih Create a new virtual disk. Lalu, klik Next.

Gambar 1. 19 Pilih New Virtual Disk

24
13. Pada Specific Disk Capacity, masukkan jumlah disk (dalam GB) yang di-alokasikan
untuk Virtual machine. Disarankan menggunakan space yang direkomendasikan
oleh VMware, yaitu 20GB. Lalu pilih split virtual disk into multiple files, kemudian
klik Next.

Gambar 1. 20 Masukkan Specific Disk Capacity

14. Pada Specify Disk File, masukkan nama Virtual machine Disk (vmdk) sesuai dengan
nama Virtual machine. Lalu, klik Next.

Gambar 1. 21Masukkan Nama VMDK

25
15. Pada Ready to Create Virtual machine, klik Customize Hardware.

Gambar 1. 22 Pilih Customze Hardware

16. Lalu, klik New CD/DVD (SATA) dan pada Device status matikan centang Connect
at power on. Kemudian pada Connection, pilih Use ISO image file dan klik Browse.

Gambar 1. 23 Pilih Connection

26
17. Lalu, cari ISO debian-8.8.0-amd64-DVD-1 pada PC/Laptop dan klik Open.

Gambar 1. 24 Pilih ISO Debian 1

18. Klik, kemudian klik Finish.

Gambar 1. 25 Pilih Finish

27
4.2. Proses Instalasi Debian 8
1. Klik 2x pada VM yang telah dibuat

Gambar 1. 26 Nyalakan VM

2. Klik Power on this virtual machine.

Gambar 1. 27 Pilih Power on Untuk Menyalakan

28
3. Pilih Graphical Install untuk melakukan instalasi menggunakan tampilan GUI,
Jika ingin menggunakan tampilan CLI bisa memilih Install, namun kali ini kita
gunakan yang GUI.

Gambar 1. 28 Pilih Graphical Install

4. Pilih Bahasa untuk proses Instalasi Debian 8. Pilih Continue.

Gambar 1. 29 Pilih Bahasa

29
5. Pilih lokasi, untuk memudahkan saat melakukan Repository Update, untuk
memilih Indonesia, Pilih Other > Asia > Indonesia. Pilih Continue.

Gambar 1. 30 Pilih Lokasi Untuk Repository Update

6. Pilih US sebagai Locale nya. Pilih Continue.

Gambar 1. 31 Pilih Locale

30
7. Pilih US sebagai Keyboard yang akan digunakan, menyesuaikan dengan default
Keyboard pada PC/Laptop masing-masing. Pilih Continue.

Gambar 1. 32 Pilih Default Keyboard

8. Masukkan Hostname yang hendak digunakan, berikut akan menjadi Hostname


untuk Debian anda. Pilih Continue.

Gambar 1. 33 Masukkan Hostname

31
9. Masukkan Domain Name yang hendak digunakan. Pilih Continue.

Gambar 1. 34 Masukkan Domain Name

10. Masukkan Password Root yang hendak digunakan, Password ini akan digunakan
saat akan mengakses Super User (Root). Pilih Continue.

Gambar 1. 35 Masukkan Password Root

32
11. Masukkan User untuk Debian 8, User ini merupakan user biasa. Pilih Continue.

Gambar 1. 36 Masukkan User

12. Masukkan Username untuk User yang tadi dibuat. Pilih Continue.

Gambar 1. 37 Masukkan Username

33
13. Masukkan Password untuk User “sisjar” , Password ini akan digunakan saat ingin
mengakses User Sisjar. Pilih Continue.

Gambar 1. 38 Masukkan Password Untuk User Sisjar

14. Masukkan Lokasi TimeZone untuk Debian 8. Pilih Continue.

Gambar 1. 39 Masukkan Timezone

34
15. Pilih “Use Entire Disk” untuk memilih partisi nya. Pilih Continue.

Gambar 1. 40 Pilih Partisi

16. Pilih default disk yang sudah tersedia. Pilih Continue.

Gambar 1. 41 Pilih Default Disk

35
17. Lalu pilih “All File In One Partition” sehingga semua data ditulis pada 1 Partisi
saja. Pilih Continue.

Gambar 1. 42 Pilih All In One Partition

18. Setelah itu pilih Finish. Pilih Continue

Gambar 1. 43 Pilih Finish

36
19. Pilih Yes sehingga Konfigurasi Disk yang sebelumnya kita atur dapat diproses.
Pilih Continue.

Gambar 1. 44 Pilih Yes Untuk Memulai Proses

20. System akan mulai memproses Base System. Pilih Continue.

Gambar 1. 45 Proses Instalasi Base System

37
21. Pada tahap selanjutnya akan diminta untuk memasukkan CD/ DVD lainnya
apabila memiliki Part lain, sebelumnya sudah tersedia 3 DVD yang berbeda untuk
melakukan Instalasi Debian 8, kita pilih Yes karena memang ada Part 2 & 3,
sebelumnya kita Disconnect dulu Disk-1. Pilih Continue.

Gambar 1. 46 Memasukkan CD Debian Lainnya

22. Untuk Disconnect Disk-1 dengan memilih Opsi VM > Remove Devices >
CD/DVD (IDE) > Disconnect. Pilih Continue.

Gambar 1. 47 Pilih Disconnect

38
23. Akan keluar notifikasi sepeti berikut, Pilih Yes untuk melanjutkan proses
disconnect. Pilih Continue.

Gambar 1. 48 Pilih Yes Untuk Melanjutkan Proses Disconnect

24. Setelah berhasil disconnect Disk-1, sekarang melakukan connect terhadap Disk-2
dengan cara VM > Remove Devices > CD/DVD (IDE) > Settings.

Gambar 1. 49 Memasukkan CD Debian Lainnya

39
25. Setelah itu pilih Disk-2 Debian 8, setelah itu pilih Open.

Gambar 1. 50 Memilih Disk-2 Debian

26. Setelah memilih Disk-2 pilih OK.

Gambar 1. 51 Pilih Ok

40
27. Selanjutnya melakukan connect ke Disk-2 dengan cara VM > Remove Devices >
CD/DVD (IDE) > Connect.

Gambar 1. 52 Melakukan Connect ke Disk-2

28. Pilih Yes untuk melakukan scan pada Disk-2. Pilih Continue.

Gambar 1. 53 Pilih Yes untuk Melakukan Scan pada Disk-2

41
29. Setelah berhasil di proses akan mengeluarkan pemberitahuan seperti di bawah,
Disk-2 telah berhasil di instalasi. Pilih Continue.

Gambar 1. 54 Instalasi Disk-2 Berhasil

30. Setelah itu lakukan cara yang sama untuk melakukan instalasi terhadap Disk-3.
Pilih Continue.

Gambar 1. 55 Instalasi Disk-3

42
31. Jika Disk-3 telah berhasil di instalasi akan mengeluarkan pemberitahuan seperti
berikut, dikarenakan hanya tersedia 3 DVD untuk instalasi Debian 8 pilih opsi No
untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Pilih Continue.

Gambar 1. 56 Disk-3 Berhasil Diinstall

32. Pada tahap ini lakukan connect kembali ke Disk-1 karena Disk-1 merupakan DVD
utama untuk melakukan instalasi Debian 8. Pilih Continue. Pilih Continue.

Gambar 1. 57 Reconnect Pada Disk-1

43
33. Pilih opsi No lalu pilih Continue.

Gambar 1. 58 Pilih Opsi No

34. Pada tahap ini bisa memilih GUI apa yang hendak digunakan saat Debian sudah
behasil di instalasi, pada Praktikum ini aan menggunakan GNOME untuk GUI
dari Debian 8, Pilih opsi seperti gambar di bawah. Pilih Continue.

Gambar 1. 59 Memilih GNOME sebagai Environment

44
35. System akan mulai memproses Instalasi dari Debian beserta data yang sudah di
konfigurasi.

Gambar 1. 60 Proses Instalasi Debian Dimulai

36. Debian 8 telah berhasil di instalasi.

Gambar 1. 61 Proses Instalasi Debian Berhasil

45
4.3 Text Editor
4.3.1 Nano Editor

Taufik sedang mendapatkan tugas untuk menyanyikan sebuah lagu Maju Tak
Gentar. Oleh sebab itu, taufik membuat liriknya supaya selalu ingat lirik dari
Maju Tak Gentar.

a. File 1 : “ Maju tak gentar


Membela yang benar
Maju tak gentar
Hak kita diserang”

b. File 2 : “ Maju serentak


Mengusir penyerang
Maju serentak
Tentu kita menang”

c. File 3 : “ Bergerak, bergerak


Serentak, serentak
Menerkam, menerjang terkam

d. File 4 : “ Tak gentar, tak gentar


Menyerang, menyerang
Majulah, majulah menang”

Setelah membuat lirik lagu semuanya, Taufik menyatukan semua file yang
dibuatnya dengan nama file MajuTakGentar.txt.

46
V Daftar Pustaka
1. Laboratorium Sistem Operasi dan Jaringan Komputer. (2018). Modul Praktikum
Sistem Operasi 2016. Bandung, Laboratorium Sistem Operasi dan Jaringan Komputer.

47

Anda mungkin juga menyukai