Anda di halaman 1dari 2

MANFAAT BERPIKIR POSITIF PADA PASIEN HIPERTENSI

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Hipertensi juga merupakan
satu penyakit dengan angka kejadian
tertinggi di dunia. Satu dari empat orang di dunia
mengidap gangguan tekanan darah tinggi, dengan
total jumlah penderita lebih dari satu miliar.
(Yahya, 2010:23)

Prevalensi hipertensi di Indonesia pada


golongan umur 50 tahun masih 10%, tetapi di
atas 60 tahun angka tersebut terus meningkat
mencapai 20-30%. Dari berbagai penelitian
melaporkan bahwa 1,3-28,6% penduduk yang
berusia di atas 20 tahun adalah penderita
hipertensi. Prevalensi hipertensi pada usia kurang
dari 31 tahun 5%, usia antara 31-44 tahun 8-10%,
usia lebih dari 45 tahun sebesar 20%.
(Nurrahmani, 2012:26)

Hipertensi merupakan suatu gang-guan pada pembuluh darah yang meng-akibatkan suplai oksigen
dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan.

Selanjutnya, Setianto (2007) mengkla-sifikasikan tekanan darah tinggi menjadi empat tingkatan yaitu
normal (SBP = Sistole Blood Pressure < 120 mmHg dan Diastole Blood Pressure = DBP < 80 mmHg),
pra hipertensi (SBP 120-139 mmHg dan DBP 80-89 mmHg), hipertensi tahap satu (SBP 140-159
mmHg dan DBP 90-99 mmHg) dan hipertensi tahap dua (SBP ≥ 160 dan DBP ≥ 100 mmHg). Tekanan
darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih
tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah
ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga
berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling
rendah pada saat tidur malam hari. (Ruhyanudin,
2006:127)

Selama ini, untuk mengatasi hiper-tensi dapat dilakukan berbagai upaya yai-tu dapat dilakukan
pengendalian tekanan darah dengan cara mengubah gaya hidup (life style modification) dan
pemberian obat antihipertensi dengan terapi tunggal atau kombinasi . Pada penggunaan obat lebih
dari satu macam serta penggunaan obat jangka panjang akan meningkatkan risiko terjadinya Drug
Related Problems. Drug Related Problems adalah segala macam kea-daan yang tidak diinginkan yang
dialami oleh pasien yang terlibat dan disebabkan atau diduga melibatkan terapi pengobatan yang
diberikan kepada pasien, yang secara nyata maupun potensial dapat mempe-ngaruhi keadaan pasien
seperti ketidak-patuhan, interaksi obat, alergi terhadap obat yang diresepkan. Selain itu, pengo-batan
jangka panjang yang kemungkinan terjadi efek samping obat yang menye-babkan kerusakan organ
(Cipolle,1998).
Untuk mengobati hipertensi, dapat dilakukan
dengan menurunkan kecepatan denyut jantung,
volume sekuncup, atau TPR. Intervensi farmakologis
dan nonfarmakologis dapat membantu individu
mengurangi tekanan darahnya. Seperti penurunan
berat badan, olahraga, berhenti merokok, maupun
dengan teknik relaksasi. (Corwin, 2009:488)
Berpikir positif adalah sumber kekuatan dan
sumber kebebasan. Disebut sumber kekuatan karena ia
membantu memikirkan solusi sampai
mendapatkannya. Disebut sumber kebebasan karena
dengannya akan terbebas dari penderitaan dan
kungkungan pikiran negatif serta pengaruhnya
terhadap fisik. (Elfiky, 2009:68)

Anda mungkin juga menyukai