KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jurusan Teknik Sipil
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20115, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id email : polmed@polmed.ac.id, info@polmed.ac.id

PEMERIKSAAN PENETRASI ASPAL

A. Tujuan

Praktikum ini memberikan pengertian dan kemampuan dasar untuk dapat

menentukan nilai penetrasi aspal sebagai salah satu parameter karakteristik utama
aspal.

B. Referensi
- Drs. Kusumadi (2009)
- Internet

C. Dasar Teori

Aspal adalah material termoplastik yang secra bertahap mencair, sesuai

dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Namun
demikian perilaku/respon material aspal tersebut terhadap suhu pada prinsipnya
membentuk suatu spectrum/beragam, tergantung dari komposisi unsur-unsur
penyusunnya.
Ragam komposisi unsur penyusun aspal biasanya tidak ditinjau lebih lanjut,
untuk menggambarkan karakteristik ragam respon material aspal tersebut
diperkenalkan beberapa parameter, yang salah satunya adalah PEN (penetrasi). Nilai
ini menggambarkan kekerasan aspal pada suhu standar 25°C, yang diambil dari
pengukuran kedalaman penetrasi jarum standar, dengan beban standar (50 gr/100 gr)
dalam rentang waktu yang juga standar (5 detik).
British Standard (BSI) membagi nilai penetrasi tersebut menjadi 10 macam,
dengan rentang nilai PEN 15 s/d 450, sedangkan AASHTO mendefinisikan nilai PEN
40-50 sebagai nilai PEN untuk material aspal terkeras dan PEN 200-300 untuk
material aspal terlembek/terlembut.
 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jurusan Teknik Sipil
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20115, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id email : polmed@polmed.ac.id, info@polmed.ac.id

D. Peralatan
 Alat penetrasi
 Stopwatch
 Tinbox
 Water bath dengan suhu 25°C
 Kompor

E. Bahan
 Aspal cair

F. Prosedur Pelaksanaan
a. Persiapan benda uji
 Panaskan contoh perlahan-lahan serta aduklah hingga cukup cair untuk dapat
dituangkan. Pemnasan contoh untuk ter tidak lebih dari 60°C di atas titik
lembek, dan untuk bitumen tidak lebih dari 90°C di atas titik lembek. Waktu
pemnasan tidak boleh melebihi 30 menit. Aduklah perlahan-lahan agar udara
tidak masuk ke dalam contoh.

Gambar 1 (proses pemanasan aspal)

 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jurusan Teknik Sipil
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20115, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id email : polmed@polmed.ac.id, info@polmed.ac.id

 Setelah contoh cair merata, tuangkan kedalam tempat contoh dan diamkan
hingga dingin. Tinggi contoh dalam tempat tersebut tidak kurang dari angka
penetrasi ditambah 10 mm.

Gambar 2 (penuangan aspal)

 Tutuplah benda uji agar bebas dari debu dan diamkan pada suhu ruangan
selama 1-1,5 jam untuk benda uji kecil dan 1,5-2 jam untuk yang besar.

Gambar 3 (aspal didiamkan)

 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jurusan Teknik Sipil
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20115, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id email : polmed@polmed.ac.id, info@polmed.ac.id

b. Pengujian penetrasi
 Letakkan benda uji dalam tempat air yang kecil dan masukkan tempat air
tersebut ke dalam bak perendam yang telah berada pada suhu yang ditentukan.
Diamkan dalam bak tersebut selama 1-1,5 jam untuk benda uji yang kecil dan
1,5-2 untuk benda uji yang besar.

Gambar 4 (aspal direndam didalam wadah)

 Periksalah pemegang jarum agar jarum dapat dipasang dengan baik dan
bersihkan penetrasi dengn toluence atau pelarut, kemudian keringkan jarum
tersebut dengan lap bersih dan pasanglah jarum pada pemegang jarum.

Gambar 5 (pemeriksaan alat)

 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jurusan Teknik Sipil
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20115, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id email : polmed@polmed.ac.id, info@polmed.ac.id

 Letakkan pemberat 50 gram di atas jarum untuk memperoleh beban sebesar

(100±0,1) gram.
 Pindahkan tempat air dari bak perendam ke bawah alat penetrasi.

Gambar 6 (memindahkan sampel ke bawah alat)

 Turunkan jarum perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh

permukaan benda uji. Kemudian aturlah angka 0 di arloji penetrometer
sehingga penunjuk berimpit dengannya.

Gambar 7 (proses penurunan jarum)

 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jurusan Teknik Sipil
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20115, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id email : polmed@polmed.ac.id, info@polmed.ac.id

 Lepaskan pemegang jarum dan serentak jalankan stopwatch selama jangka

waktu (5±0,1) detik.

Gambar 8 (melepas pemegang jarum)

 Putarlah arloji penetrometer dan bacalah angka penetrasi yang berimpit dengan
jarum penunjuk. Bulatkan hingga angka 0,1 mm terdekat.

Gambar 9 (membaca angka penetrasi)