Anda di halaman 1dari 23

Sosialisasi Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Indonesia 2013: apa yang baru ?

Djoko Kartono
Pusat Teknol. Terapan Kes.& Epid. Klinik
Balitbangkes

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel, 25-30 November 2014


Latar belakang

• AKG pertama 1968 dlm Workshop on Food,


di review setiap 5 tahun dalam Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi (WNPG).

• AKG terkini : Permenkes nomor 75 tahun


2013 hasil WNPG X tahun 2012.

• Sejak 2005, penghitungan AKG sdh


mengikuti metode FNB-IOM yg baru &
FAO/WHO berbeda dg 1998

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
• Tujuan:

Penjelasan AKG Indonesia yang tertuang


dlm Permenkes nomor 75 tahun 2013

Penjelasan tentang zat gizi yang tercakup


dalam AKG 1998 dan 2013

Penjelasan metode penetapan AKG 1998


dan 2013

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
• Bahan
1. DepKes AKG 1998
2. Kemenkes AKG 2013
3.FNB-IOM DRI 1997-2010
4.WHO/FAO Vit. & minrl reqs in hman nutr. 2004
5.FNRI: RENI 2002

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
• Hasil

AKG 1998 mencakup energi, protein, 11


vitamin, 6 mineral (RDA)

AKG 2013 mencakup energi, gizi makro-


omega 3 & 6, serat & air,14 vitamin, 13
mineral & elektrolit (DRI)

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
IOM mencakup zat gizi makro, air, omega 3 &
6, asam lemak jenuh, kolesterol, asam
amino; 14 vitamin; 20 mneral & elektrolit

WHO/FAO 2004 mencakup 13 vitamin, 6


mineral

FNRI- RENI 2002 mencakup energi, protein,


11 vitamin, 9 mineral (DRI)

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
Manfaat dan tujuan RDA & DRI

• Mempertahankan kecukupan gizi


• Memelihara kesehatan
• Menurunkan risiko penyakit kronik
• Mencegah kekurangan
• Mencegah kelebihan
• Menilai asupan gizi masyrkat & individu
• Merencanakan diet
• Merencanakan pangan nasional

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
DRI tidak hanya angka tunggal

1. Estimated Average Requirement (EAR)


2. Recommended Dietary Allowances (RDA)
3. Adequate Intake (AI)
4. Tolerable Upper Intake Level (UL)

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
Estimated Average Requirement (EAR) :

Nilai median asupan sehari yg mencakup kebutuhan


50% orang sehat menurut umur & jenis kelamin
Digunakan untuk menghitung RDA. Juga untuk menilai
kecukupan asupan gizi, & untuk perencanaan asupan
gizi masyrkat

Recommended Dietary Allowances (RDA) :

Rata-rata asupan gizi sehari yg mencakup kebutuhan gizi


hampir seluruh (98%) orang sehat menurut umur & jenis
kelamin

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
Adequate Intake (AI) :

Anjuran rata-rata asupan gizi sehari berdasarkan


pengamatan atau perkiraan asupan gizi masyarakat yg
sehat yg diasumsikan mendapatkan asupan gizi cukup

AI diharapkan memenuhi atau melebihi kebutuhan


sebagian besar orang sesuai kelompok umur dan jenis
kelamin

AI dpt digunakan sbg standar asupan gizi jika RDA tdk


dpt ditetapkan namun AI tdk sama dg RDA.

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
Tolerable Upper Intake Level (UL) :

Rata-rata asupan gizi tertinggi yg tdk menghadapi risiko


kesehatan yg negatif untuk hampir semua orang sesuai
kelompok umur & jenis kelamin
Tdk merup anjuran, potensi risiko kesehatan yg negatif
meningkat jika asupan melebihi UL

Estimated Energy Requirement (EER) :

Rata-rata asupan energi untuk mempertahankan


keseimbangan energi pd orang sehat dg berat badan
normal menurut umur & jenis kelamin, & aktifitas fisik
normal. Pd anak & wanita hamil & ibu menyusui,
mencakup kebutuhan untuk pertumbuhan & sekresi ASI pd
orang sehat.
KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,
25-30 November 2014
Estimated Energy Requirement (EER) :
Rata-rata asupan energi untuk mempertahankan
keseimbangan energi pd orang sehat dg berat badan
normal menurut umur & jenis kelamin, & aktifitas fisik
normal. Pd anak & wanita hamil & ibu menyusui,
mencakup kebutuhan untuk pertumbuhan & sekresi ASI pd
orang sehat.

Acceptable Macronutrient Distribution Range (AMDR) :

Rentang asupan gizi sumber energi (protein, lemak, atau


karbo hidrat) sbg persentase dari total energi (kkal), untuk
mencegah risiko penyakit kronik tetapi tetap memberikan
asupan gizi esensial yg cukup

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
EAR=Estimated Average Requirement, RDA= Recommended Dietary
Allowances, UL=Tolerable Upper Intake Level
KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,
25-30 November 2014
AKG 1998 mengadopsi RDA adalah angka
rata-rata untuk energi tetapi safe level
(98% populasi) untuk protein & zat gizi
lainnya

AKG 2013 mengadopsi DRI tetapi masih


angka tunggal yaitu RDA atau AI, sedangkan
EAR dan UL blm digunakan

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
Kolaborasi regional dan harmonisasi RDA untuk
Regional Asia Tenggara pertama kali
dibicarakan 1997 di Singapura.
Tahun 1998 mengadopsi RDA dlm pendekatan,
konsep dan terminologi, penerapan &
penggunaan serta agenda riset.

Cambodia, Indonesia, LAOS, Malaysia, Myanmar,


Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
AKG 1998 rata-rata kecukupan energi &
protein nasional adalah 2200 kkal & 48 g per
orang per hari

AKG 2013 rata-rata kecukupan energi &


protein nasional adalah 2150 kkal & 57 g per
orang per hari, protein hewani 25%

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
Adakah zat gizi yg baru dlm AKG 2013

AKG 1998 disempurnakan dlm AKG 2005 yg


disempurnakan lagi tahun 2013.

Zat gizi yg baru dlm AKG 2013 adalah air, serat,


omega3 & 6, kromium, tembaga, asam
pantotenat, kolin dan biotin. Rujukan BB & TB
didasarkan hasil Riskesdas 2007.

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
Bgmn mencegah penyakit kronik:

1. dg memenuhi keseimbangan zat gizi makro


dikaitkan dg kontribusi energi, KH 45-65%,
protein 10-30%, lemak 20-35% energi
2. dg meningkatkan serat dan zat gizi anti-
oksidan yaitu vit.C, vit.E, selenium, β-
karoten

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
Penilaian konsumsi gizi masyarakat & individu

Hrs menggunakan ‘usual intake’


Menggunakan EAR
AI tdk digunakan untuk penilaian prevalensi
UL digunakan untuk menilai prevalensi risiko
negatif thd kesehatan
RDA atau rata-rata asupan gizi tdk digunakan
untuk menilai kecukupan gizi masyarakat

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
Dampak Penambahan Hari Pengamatan dlm
Variasi Asupan

“Pola asupan” pengamatan


Persentase individu

beberapa hari

EAR
1 hari pengamatan

KPIG, The
Asupan giziSahid Rich Jogja Hotel,
(jumlah/hari)
25-30 November 2014
Bgmn mencegah penyakit kronik:

1. dg memenuhi keseimbangan zat gizi makro


dikaitkan dg kontribusi energi, KH 45-65%,
protein 10-30%, lemak 20-35% energi
2. dg meningkatkan serat dan zat gizi anti-
oksidan yaitu vit.C, vit.E, selenium, β-
karoten

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
Penilaian asupan gizi individu & kelompok:

Individu
Menggunakan ‘usual intake’
Membandingkan rata-rata dg EAR atau AI & UL

Kelompok
Menggunakan ‘usual intake’
Membandingkan persentil dg EAR atau AI & UL

KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,


25-30 November 2014
KPIG, The Sahid Rich Jogja Hotel,
25-30 November 2014

Anda mungkin juga menyukai