Anda di halaman 1dari 29

KARYA TULIS KADER PKK

KARYA TULIS KADER PKK DESA PANJUNAN

KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO

Disusun oleh :

Dra. S. MUALLIFAH, M.Pd

TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Dalam rangka ikut menyukseskan program pemerintah di bidang pemberdayaan
dan kesejahteraan keluarga yakni mewujudkan keluarga yang sejahtera baik lahir
maupun batin sekaligus ikut mendukung Slogan Sidoarjo “Sidoarjo Permai Bersih
Hatinya”, maka setiap kader PKK mempunyai tugas yang sangat penting
Dengan demikian kader PKK dituntut untuk lebih aktif mengikuti berbagai
program dan kegiatan yang telah dicanangkan oleh pihak pemerintah dan sudah barang
tentu setiap kader PKK harus selalu berpandangan yang luas, kreatif, inovatif dan
berdikari dengan didasari ketulus-ikhlasan (berjuang dengan pengorbanan) dengan
semangat juang yang tinggi serta tidak berputus asa dalam menghadapi problematika
sekecil apapun.
Bertitik tolak dari latar belakang pemikiran tersebut maka segala aktifitas yang
dilakukan akan dapat dirasakan langsung sebagai tugas dan tanggungjawab murni dan
akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat khususnya bagi kader PKK itu sendiri dan
umumnya kepada seluruh masyarakat luas. Termasuk didalamnya adalah penerbitan
karya tulis ilmiyah ini adalah merupakan salah satu upaya untuk mengangkat nilai dan
prestasi kader PKK menuju langkah yang lebih kongkrit, terorganisir dan teranalisis.
1. DASAR
A. Hasil Rakernas V PKK Tahun 1998
B. Hasil Rakerda PKK Provinsi Jawa Timur Tahun 1999
C. Hasil Rakerda PKK Kabupaten Madiun Tahun 1999
D. Hasil Rakon PKK Provinsi Jawa Timur Tahun 1999, bidang umum, Pokja I
s/d Pokja IV
E. Hasil Rakon PKK Provinsi Jawa Timur Tahun 2002
2. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Mengetahui sejauh mana partisipasi kader PKK dalam menjalankan tugas-
tugasnya di desa masing-masing;

2. Mengetahui tingkat pengetahuan dan kemampuan Kader PKK dalam


mengaplikasikan 10 Program Pokok PKK ;

3. Meningkatkan kreasi dan inovasi kader PKK sejalan dengan perkembangan


zaman dan kemajuan teknologi ;
4. Mempererat jalinan komunikasi horizontal dan vertical yakni hubungan antar kader
dan Tim Penggerak PKK dari tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten.
BIODATA PENULIS

Nama lengkap : Siti Muallifah


Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 17 Agustus 1966
Agama : Islam
Alamat : Desa Panjunan RT-06/02

Riwayat pendidikan :
1. SD Negeri Sidoarjo tahun 1980
2. SMP YPM Panjunan Sukodono tahun 1983
3. SPG Negeri Sidoarjo jurusan SD tahun 1986
4. S1 di IKIP PGRI Surabaya jurusan Bahasa Inggris tahum 1991
5. S2 Universitas PGRI Adi Buana Surabaya tahun 2010

Riwayat pekerjaan :
1. Tahun 1986-1990 Guru MI Tarbiyatus Syarifah
2. Tahun 1989-1991 Guru MTs dan MA Yahari Sukodono Sidoarjo
3. Tahun 1987-2008 Guru di SMP 4 Bohar Taman
4. Tahun 1991-1995 Guru di SMP YPM Panjunan
5. Tahun 1991-2009 Guru di SMEA YPM Sepanjang
6. Tahun 1991-2008 Guru di SMA Panjunan
7. Tahun 2008- sekarang guru di SMP Negeri 3 Krian
BAB II
POKOK PEMBAHASAN

1. PENGALAMAN SEBAGAI KADER PKK


Saya adalah salah satu kader PKK desa Panjunan. Saya dilahirkan di Sidoarjo, 17
Agustus 1966. Sebagai anak pertama dari empat bersaudara
Sebagaimana umumnya naluriyah kaum wanita yang dituntut untuk ikut berperan
menjalankan berbagai aktifitas kehidupan sejalan dengan konsep kesetaraan gender,
maka pada tahun 1984 penulis mengikuti perkuliahan akademisi di Institut Agama
Islam Negeri “Sunan Ampel” Ponorogo yang sekarang disebut STAIN (Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri).
Pada tahun 1987 sewaktu penulis masih duduk dibangku kuliah IAIN semester
VI Allah Swt. menurunkan jodoh buat penulis yaitu seorang pria bernama H. Mahidin
Azhari (berasal dari Kabupaten Sampang-Madura), dan tepatnya pada tanggal 18
Agustus 1987 dilangsungkan pernikahan. Satu tahun kemudian penulis dikaruniai
seorang anak perempuan bernama Lu’lu’uz Zulfaniah.
Berhubung penulis sudah mempunyai seorang anak, maka orang tua
mengharapkan agar keluarga penulis pulang-pergi dari Desa (Banjarejo-Dagangan-
Madiun) ke tempat kuliah di Kabupaten Ponorogo sampbil menunggu pelaksanaan
KKN (kuliah Kerja Nyata) dan munaqosah Karya Tulis ILmiah “Skripsi”.
Keberadaan penulis di Desa Banjarejo itulah dimanfaatkan untuk mengikuti
berbagai aktifitas perempuan, diantaranya mengikuti kegiatan rutin muslimatan, arisan
PKK, Posyandu, Yasinan, pengajian Al-hidayah. Hal ini dilakukan dengan penuh
semangat karena secara kepbetulan pada saat itu penulis masih menjabat sebagai
Ketua Pengurus PMII Puteri Komesariat IAIN Sunan Ampel Ponorogo Periode 1986 –
1988.
Dengan memadukan pola kepemimpinan dalam Ormas Korp PMII Puteri
(KOPRI) di kampus dengan kegiatan PKK di desa, maka penulis dipercaya untuk
membantu kegiatan Pokja I (bidang Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan
Gotong-royong) yang ditekankan kepada bimbingan keagamaan sekaligus pembinaan
edukatif.
Tahun 1989 penulis dikaruniani seorang anak lelaki bernama Ghufron Ulul Albab
(anak kedua). Dan dengan hadirnya permata hati yang kedua tersebut sudah barang
tentu kesibukan dalam rumah tangga semakin bertambah. Namun demikian penulis
tidak pernah surut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan desa termasuk aktifitas kaum
wanita melalui program PKK. Bahkan ketika itu juga penulis mendapatkan
kesempatan mengajar di SMEA Wijaya Kusuma I Madiun yang sekarang disebut SMK
Wijaya Kusuma.
Dengan taqdir Allah Swt. Pada tahun 1991 penulis (bersama dua orang anak)
hijrah ke negeri Malaysia untuk memenuhi panggilan suami yang lebih dahulu
(setahun sebelumnya) mengemban tugas sebagai guru dan pentadbir di sebuah sekolah
agama tingkat SLTP dan SLTA. Ternyata kehadiran penulis di Provinsi Johor-Malaysia
itu langsung mendapatkan amanah untuk mengajar di sekolah yang sama yakni SMA
An-Nur Johor.
Dengan terjadinya perpindahan kerja (dari Indonesia ke Malaysia) tersebut secara
otomatis kegiatan PKK tertinggalkan, namun demikian di negeri rantaupun ternyata
penulis masih berkesempatan untuk mengikuti kegiatan kaum ibu yang serupa.
Bahkan pada tanggal 28 Desember 1993 penulis melanjutkan hijrah ke Negara
Brunei Darussalam yang juga mengikuti jejak suami yang telah mendapatkan tauliah
untuk menjabat sebagai Pegawai Kantor Pengembangan Kurikulum Kementerian
Pendidikan Negara Brunei Darussalam. Dan pada tahun berikutnya (1996) penulispun
lulus tes sebagai guru agama di Negara tersebut. Peristiwa hijrah tersebut berjalan
hingga tahun 2005.
Walupun selama kurang lebih 14 tahun penulis berada di luar negeri, berbagai
kegiatan kewanitaan tetap penulis jalankan seperti pengajian rutin arisan, eksebisi
aneka masakan, senam jasmani, olahraga dan lain-lain. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan baik karena selama di luar negeri penulis dituntut untuk bergabung dengan
“Forum Kerabat Nusantara” sub aktifitas Darma Wanita dibawah naungan Kedutaan
Besar RI di Bandar Seri Begawan Negara Brunei Darussalam.
Bahkan penulis tidak jemu-jemu untuk mengkolaborasikan langsung pengalaman
di luar negeri dengan pengurus PKK di tanah air, seperti melalui jaringan telephon,
feximiel dan lain-lain.
Tahun 2005 tepatnya bulan April kami mengakhiri kontrak dengan kerajaan
Brunei dan kembali kampung halaman (Desa Banjarejo Kecamatan Dagangan
Kabupaten Madiun) dan kembali aktif bersama TP-PKK Desa Banjarejo dan diserahi
tugas jabatan sebagai ketua Pokja I serta pengurus Desa Siaga “Kasih Bunda”.
Dengan ridha Allah Swt., pada tahun 2008 sang suami (Drs. H. Mahidin Azhari),
mendapat amanah untuk memimpin Desa Banjarejo (Kepala Desa), maka sudah barang
tentu penulis harus mendampinginya dalam berbagai kegiatan desa baik bidang
pemerintahan maupun kemasyarakatan, dan dalam hal ini sebagai Ketua Tim
Penggerak PKK Desa Banjarejo – Dagangan – Madiun hingga sekarang.
1. TUGAS-TUGAS YANG DIJALANKAN SELAMA MENJADI KADER
PKK
Menjalankan tugas-tugas sebagai kader PKK tentunya harus mengikuti petunjuk
pelaksanaan yang telah diatur dalam pedoman buku khusus disamping menggali dan
memasukkan pemikiran-pemikiran dan cara tertentu sesuai dengan keperluan semasa.
Adapun tugas-tugas yang penulis lakukan selama menjadi kader PKK hingga
berperan sebagai ibu Kepala Desa (Ketua TP-PKK) diantaranya :
1. Tugas Pokja I
– Pengajian;

– Jama’ah Yasinan dan tahlil;

– Penyuluhan hukum dan kemasyarakatan;

– Penanggulangan aid dan narkoba;

– Penerapan pola anak asuh menuju keluarga sakinah;

– Bimbingan pranikah (untuk calon pengantin).

1. Tugas sebagai Ketua TP PKK

– Membina Posyandu Balita;

– Membina Kader Posyandu Lansia;

– Membina Kopwan Sinar Putih;

– Membina Kelompok Wanita Tani;

– Membina kegiatan Desa SIAGA;

– Penyelenggara TK, RA dan PAUD, dan lain-lain.

Selaku Ketua TP-PKK Desa sekaligus sebagai kader PKK berusaha semaksimal mungkin
dalam menjalankan tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan, sehingga
pada perlombaan evaluasi administrasi dan kegiatan 10 Program Pokok PKK Desa
Sekecamatan Dagangan, desa kami mendapatkan juara I tingkat kecamatan, yang akhirnya
pada tahun 2009 Desa Banjarejo mewakili Kecamatan Dagangan masuk tingkat Kabupaten.
Walupun belum mencapai hasil yang maksimal namun setidak-tidaknya kami selaku kader
telah melakukan dan menampilkan yang terbaik sesuai dengan kemampuan yang ada.

Sebagaimana yang telah penulis sampaikan pada bab I bahwa para kader tidak boleh
berputus-asa dalam melakukan kegitan PKK yang berhadapan langsung dengan masyarakat
majemuk dan latar belakang pendidikan, pengalaman yang berbeda-beda. Itu semua harus
dilakukan secra professional dan didukung kesabaran. Semua itu selalu penulis sampaikan
dalam berbagai forum maupun aktifitas di lapangan.

1. HIKMAH MENJADI KADER PKK

Dapat penulis rasakan, bahwa manfaat sebagai kader PKK adalah sangat besar,
diantaranya :

1) Selalu mawas diri / introspeksi diri ;

2) Senantiasa ibda’ binafsi (memulai dari diri kita sendiri) ;

3) Menambah hubungan persaudaraan dan persahabatan ;

4) Dapat mempererat jalinan sillaturahim ;

5) Memiliki jiwa tenggang rasa ;

6) Suka berkorban dan tulus ikhlas ;

7) Rajin bekerja dan gotong-royong ;

8) Disiplin dan bertanggungjawab ;

9) Membina kerukunan bertetangga ;

10) Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan

Dari sekian banyak hikmah menjadi kader PKK tersebut secara langsung bisa dirasakan dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari lingkup yang terkecil (rumah tangga)
hingga ke lingkup kemasyarakatan dan pemerintahan.

BAB III

PERMASALAHAN

A. MASALAH YANG DIHADAPI


Dalam mengemban tugas sebagai kader PKK sudah berang tentu mengalami permasalahan
yang sifatnya sebagai tantangan untuk memperbaiki langkah dalam menjalankan berbagai
programnya.

Adapun masalah-masalah yang dihadapi kader PKK diantaranya :

1) Sulitnya mencari kader ataupun anggota karena banyaknya ibu rumah tangga dan
remaja puteri yang bekerja di luar negeri (TKI/TKW) ;

2) Menurunnya kesadaran masyarakat untuk mengorbankan waktu dan tenaganya


terhadap urusan dan kepentingan umum ;

3) Kurangnya kesadaran masyarakat bahwa menjadi kader PKK itu banyak hikmah dan
manfaatnya ;

4) Keadaan ekonomi yang kurang memadai dan tidak menentu sehingga masyarakat lebih
memfokuskan kepada urusan pribadi dan keluarga masing-masing ;

5) Masyarakat yang berkemampuan baik dalam segi ekonomi maupun pengetahuan masih
cenderung mementingkan urusannya sendiri ;

6) Kurangnya sumberdana untuk kegiatan dan insentif kader.

B. PEMECAHAN MASLAH

Untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh kader PKK tersebut, perlu dilakukan
langkah-langkah kongkrit, diantaranya :

1) Perlu dilakukan komunikasi dan kordinasi aktif antara pihak Pemerintahan desa,
Lembaga-lembaga desa, Organisasi agama dan kemasyarakatan, tokoh-tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh adat, tokoh wanita dan seluruh pengurus serta kader PKK setempat ;

2) Pengarahan dari instansi/dinas terkait ;

3) Kunjungan TP PKK tingkat Kecamatan dan tingkat Kabupaten, sehingga masyarakat


akan merasa diperhatikan dan dipedulikan, yang akhirnya bisa menggugah hati mereka
untuk bergabung dan lebih aktif dalam mengikuti kegitan PKK ;
4) Perlu adanya pelatihan atau kursus-kursus dibidang kreatifitas dan ketrampilan wanita ;

5) Perlu adanya suntikan dana sebagai modal usaha khususnya bagi remaja puteri dan
ibu-ibu rumah tangga ;

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian pembahasan dan permasalahan yang telah penulis uraikan diatas, dapat ditarik
kesimpulan :

1. Perjalanan penulis sebagai kader PKK pada dasarnya masih bersifat sederhana
karena seringnya berpindah tempat dan tuntutan profesi ;

1. Terbenturnya permasalahan rumah tangga terutama di bidang ekonomi


mengakibatkan kurang optimalnya pelaksanaan program PKK di desa ;

1. Untuk memecahkan problematika yang dihadapi oleh pengurus dan atau kader
PKK, perlu ditingkatkan hubungan komunikasi dan kordinasi aktif dari berbagai
pihak terkait.

B. SARAN-SARAN

Untuk melengkapi paparan dalam makalah ini, perlu penulis sampaikan saran dan harapan :

1. Kepada pihak pembaca, kiranya berkenan untuk mempererat jalinan komunikasi


ilmiyah melalui tukar-balik pengalaman antar kader ;

1. Kepada pihak Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Tim Penggerak PKK
Kabupaten, kiranya berkenan melakukan TURBA (Turun ke Bawah) secara rutin dan
terjadwal guna mengadakan bimbingan dan pembinaan kongkrit dalam upaya
peningkatan kwalitas kader PKK yang lebih baik.
1. Kepada pihak Pemerintahan Desa Banjarejo, kiranya berkenan menambah kan
anggaran khusus untuk kegiatan PKK melalui dana tertentu.

C. PENUTUP

Untaian kalimat syukur “Al-hamdulillah” harus penulis kemukakan, karena dengan


anugerah rahmat dan petunjukNya penulis dapat memaparkan karya tulis ini dari awal
hingga akhir walaupun penulis berkeyakinan bahwa tulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan.

Sangat menjadi harapan dari pihak penulis, semoga makalah kecil ini benar-benar
mendapatkan tanggapan yang baik dari pihak pembaca serta koreksi positif terhadap
peningkatan kwalitasnya.

Dan secara khusus, kepada Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Tim Penggerak PKK
Kabupaten penulis berharap untuk senantiasa memberikan petunjuk, bimbingan, dan
motivasi terhadap kader-kader PKK di desa penulis khusunya dan kepada semua pengurus
pada umumnya, sehingga seluruh program pokok PKK dapat direalisasikan dengan baik
dan memenuhi objektifitas yang sesungguhnya.

BIODATA

NAMA LENGKAP : Dra. Hj. NURUL HIDAYATI

TPT/TGL. LAHIR : Madiun, 2 Pebruai 1966

AGAMA : Islam

ALAMAT : Desa Banjarejo, RT. 03/01


Kawin / menikah

2 (dua) orang ;

STATUS
– Lu’lu’uz Zulfaniah

JUMLAH ANAK
: – Ghufron Ulul Albab

: – SD : Lulus tahun 1977

– MTsN : Lulus tahun 1981

PENDIDIKAN
– PGAN : Lulus tahun 1984

: – IAIN : Lulus tahun 1989

1. Guru SMEA Wijaya Kusuma I Madiun, Tahun


1989-1991

2. Guru SMA Malaysia, Tahun 1991-1993


PENGALAMAN KERJA
: 3. Guru Agama Kementerian Pendidikan Negara
Brunei Darussalam Tahun 1996 – 2005

1. Sekretaris OSIS di PGAN Madiun Tahun 1982 –


1983

2. Pengurus Senat Mahasiswa IAIN Sunan Ampel


PENGALAMAN :
Ponorogo Tahun 1986-1988

ORGANISASI
3. Ketua Korp PMII Puteri (Kopri) KSA Ponorogo
Tahun 1986-1988

4. Ketua Tim Penggerak PKK 2008-sekarang


PENGALAMAN KADER PKK DALAM MEMBINA KELUARGA
MELALUI 10 PROGRAM POKOK PKK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
serta izin-Nya jualah makalah ini dapat disusun sebagai bahan penilaian pada Evaluasi
Kader Berprestasi tingkat Kabupaten Sumedang serta dalam rangka Hari Kesatuan Gerak
PKK ke-41 Tahun 2012. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW, kepada para keluargnya, para sahabatnya dan sampai kepada kita
semua selaku umat-umatnya yang taat dan patuh terhadap ajaran-Nya. Amin.

Hakekat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan


pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, yang akan terwujud apabila kesejahteraan
keluarga dan masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik antara lain melalui Gerakan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Gerakan Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah Gerakan Nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk
masyarakat dengan perempuan sebagai motor penggeraknya menuju terwujudnya keluarga
bahagia, sejahtera, maju dan mandiri.

Berbagai upaya dilakukan melalui Gerakan PKK ini dengan berpedoman pada 10 Program
Pokok PKK yang diharapkan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sebagai
sasaran program PKK tersebut. Kami sebagai salah satu kader TP. PKK di Kecamatan
Cimanggung sangat menyadari upaya yang kami lakukan masih jauh dari kesempurnaan,
namun hal tersebut justru yang terus memotivasi kami untuk terus mengabdi dan berkarya
memberikan kontribusi positif bagi negeri dan wilayah yang kami cintai.

Makalah ini dibuat sebagai bahan acuan seluruh pihak khususnya Tim Penilai Evaluasi
Kader Berprestasi tingkat Kabupaten tahun 2012, yang selanjutnya diharapkan
mendapatkan masukan, arahan serta koreksi demi kemajuan yang lebih baik bagi kami
dalam mengimplementasikan 10 Program Pokok PKK di wilayah kami.

Selanjutnya kami haturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
pihak yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam malaksanakan tugas dan
tanggung jawab sebagai Kader PKK dan tak lupa kepada Ketua TP. PKK Kecamatan
Cimanggung yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menjadi perwakilan
di Kecamatan Cimanggung dalam Penilaian ini.

Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kegiatan pada masa yang akan
datang.

Sumedang, November 2012

Penyusun,

DICKI DIRMANIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan akan berhasil dengan efektif
apabila di satu pihak ada fasilitas, kemudahan-kemudahan dan sistem pelayanan yang
disediakan pemerintah dan di lain pihak ada partisipasi aktif seluruh masyarakat.

Suatu kenyataan bahwa pada pergantian abad 20 ke 21 terjadi perubahan di berbagai segi
kehidupan masyarakat, terutama di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan. Hal ini
diperparah lagi dengan adanya issue global warming yang berdampak pada kerusakan
lingkungan serta penurunan kualitas dan kwantitas sumber daya manusia.

Kondisi keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai arti yang besar dalam
proses pembangunan, karena kondisi keluarga dapat merupakan barometer bagi
kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Untuk dapat membina keluarga secara langsung
dan menjangkau sasaran sebanyak mungkin, dibentuk Gerakan Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga, yang mekanisme gerakannya dikelola dan dilaksanakan oleh Tim
Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).

Adanya Gerakan PKK dengan 10 program pokoknya yang menyentuh seluruh aspek
kehidupan, ternyata masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, walaupun perkembangannya
di daerah masih bervariasi.

Adanya kepentingan ’kelompok’ seringkali lebih dominan dan mempengaruhi dalam


penyusunan kebijakan. Dalam situasi inilah Gerakan PKK tetap melangkah maju, mencari
jalan terbaik secara dinamis dalam upaya mengatasi masalah-masalah yang berkaitan
dengan pelaksanaan programnya sesuai dengan kondisi dan situasi serta kemampuan
setempat.

Prinsip-prinsip dasar yang menjadi pegangan Gerakan PKK, antara lain:


1. Gerakan masyarakat yang tumbuh dari bawah dan menampung aspirasi masyarakat.
2. Adanya 10 Program Pokok PKK.

3. Pelaksanaan 10 Program Pokok PKK bersinergi dengan program sektoral.

4. Kenggotaan TP PKK dan Kader PKK bersifat relawan.

5. Kondisi wilayah setempat yang dapat dikelola sesuai kebutuhan seperti: lingkungan,
sumber daya alam, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kesempatan, adanya
sumber dana baik yang ada di daerah maupun yang didekonsentrasikan dari Pusat,
dan kemungkinan yang lain.

Dalam era globalisasi persaingan untuk maju sangat ketat. Gerakan PKK dituntut untuk
menumbuh kembangkan sikap dan perilaku, kemandirian pribadi, keluarga dan masyarakat,
agar tidak keliru dalam menerima globalisasi. Tantangan yang dihadapi antara lain
perkembangan sumberdaya manusia, pergeseran tata nilai, pemanfaatan sumberdaya alam,
ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan tatanan Internasional dan penanganan
manajemen pemerintahan dan pembangunan nasional yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor terkait. Untuk itu perlu adanya ketahanan keluarga dalam upaya mewujudkan
keluarga sejahtera.

Proyeksi kependudukan dimasa mendatang memperlihatkan meningkatnya jumlah


penduduk dan angkatan kerja usia muda serta meningkatnya prosentase penduduk usia
lanjut. Hal ini menjadi perhatian TP PKK karena faktor-faktor tersebut mempunyai dampak
yang sangat strategis yang perlu diperhitungkan dalam pengelolaan Gerakan PKK.

Gerakan PKK tetap memelihara hubungan konsultatif, koordinatif dengan tetap


memperhatikan hirarki di seluruh jenjang TP PKK. Sistem perencanaan dimulai dari bawah
(bottom-up planning system). Hal ini menjadi ikatan yang kuat antar semua jajaran
Gerakan PKK dari Pusat sampai kelompok-kelompok Dasawisma.

Peran aktif segenap lapisan masyarakat dalam pembangunan harus lebih ditingkatkan,
merata dan berkualitas dalam memikul beban dan tanggung jawab pembangunan, maupun
dalam menikmati hasil pembangunan itu sendiri

Untuk lebih meningkatnya pencapaian keberhasilan pelaksanaan kegiatan 10 program


pokok PKK, perlu dilaksanakannya monitoring, evaluasi, supervisi dan bimbingan, serta
memberikan tanggapan/umpan balik ke daerah dalam pelaksanaan program, dan melalui
hari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kes dan Posyandu inilah salah satu upaya yang dilakukan
untuk melihat perkembangan dan hasil dari pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh
para pengurus dan kader PKK di seluruh tingkatan.

B. RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup penyusunan makalah ini pada Implementasi 10 Program Pokok PKK di
Wilayah Kecamatan Cimanggung, antara lain :
1. Penghayatan Pengamalan Pancasila
2. Gotong Royong

3. Pangan

4. Sandang

5. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga

6. Kesehatan

7. Pendidikan dan Keterampilan

8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi


9. Pelestarian Lingkuhan Hidup

10. Perencanaan Sehat

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. MAKSUD

Makalah ini dibuat sebagai bahan acuan dan evaluasi hasil dalam pencapaian keberhasilan
10 program pokok PKK di wilayah kecamatan Cimanggung khususnya.

2. TUJUAN

a. Umum
Memberikan Informasi dan laporan kepada TP. PKK Kabupaten Sumedang dalam
pelaksanaan program kerja yang telah dilaksanakan melalui peningkatan kemandirian
Gerakan PKK dalam keluarga dan masyarakat di lingkungannya melalui pelaksanaan
kegiatan 10 Program Pokok PKK.

b. Khusus
1. Tersosialisasinya program-program PKK
2. Meningkatnya efektifitas, efisiensi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan 10
Program Pokok PKK secara merata di Kecamatan Cimanggung

3. Menyampaikan pengalaman Kader PKK dalam membina Keluarga melalui 10


Program Pokok PKK di Kecamatan Cimanggung.

4. Bahan pendukung pada pelaksanaan Lomba / Evaluasi Kader Berprestasi tingkat


Kabupaten Sumedang.

BAB II
PRINSIP DASAR, KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, ANCAMAN
A. PRINSIP DASAR

Dalam penyusunan makalah ini, beberapa prinsip dasar yang termuat adalah :
 Kekuatan, kekuatan yang mendukung (baik kekuatan internal maupun kekuatan
eksternal) yang berpengaruh terhadap upaya-upaya atau kegiatan yang akan
dilakukan;
 Kelemahan, permasalahan yang dihadapi dan yang secara nyata berpengaruh
terhadap proses kegiatan;

 Peluang, suatu kondisi yang memungkinkan atau dapat didayagunakan atau


dimanfaatkan untuk memperlancar tujuan yang akan dicapai.

 Ancaman, hal-hal yang diperkirakan dapat berpengaruh secara langsung terhadap


pencapaian tujuan kegiatan yang akan dilakukan.

B. KEKUATAN
1. Adanya kelembagaan PKK di semua lini, mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/
Kota, Kecamatan sampai dengan Desa bahkan sampai dengan kelompok
Dasawisma.
2. Adanya kader-kader PKK yang kreatif, berdedikasi dan inovatif.

3. Mempunyai 10 (sepuluh) Program Pokok PKK yang sudah melembaga dan diterima
masyarakat karena sesuai dengan tuntutan kehidupan dan penghidupan masyarakat.

4. Sistem pelaporan yang telah dibakukan mulai kelompok Dasawisma, Posyandu


secara berjenjang

5. Dukungan Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK yang baik.

6. Keberadaan PKK telah tercantum dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah yang tertuang dalam penjelasan pasal 211 (ayat 2),
Kepmendagri No.53 tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga.

C. KELEMAHAN
1. Belum meratanya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik yang menjadi
kelompok sasaran PKK maupun para pengelolanya.
2. Koordinasi dengan instansi terkait belum optimal

3. Fungsi dan program PKK belum dipahami secara merata.

4. Sistem Informasi Manajemen PKK dan sarana penunjangnya belum optimal.

D. PELUANG
1. Adanya payung hukum yang mendukung Gerakan PKK.
2. Adanya mekanisme hubungan kerja secara koordinatif dan konsultatif dengan tetap
memperhatikan hubungan hirarkis antara pusat dan daerah dalam kerangka NKRI.

3. Penerapan otonomi daerah yang memberikan peluang bagi setiap daerah untuk
mengembangkan program-programnya.

4. Adanya dukungan masyarakat dan pemerintah terhadap Gerakan PKK.

5. Adanya pengakuan dari masyarakat atas keberhasilan program-program Gerakan


PKK.

E. ANCAMAN
1. Pengaruh globalisasi dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
2. Pesatnya arus informasi yang terkadang tidak selalu sesuai dengan kepribadian
bangsa dan tata nilai yang berlaku di masyarakat.

3. Pendapatan keluarga relatif masih rendah, menyebabkan kurang terpenuhinya


kebutuhan dasar keluarga, sehingga produktivitas kerja rendah

4. Keadaan geografis dan jarak jangkau antar wilayah menyebabkan kurang lancarnya
komunikasi dan informasi yang diperlukan di segala aspek kehidupan.
BAB III
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM PKK

A. DASAR

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan


Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Tahun
1992 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3475);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang


Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;

6. Peraturan Pemerintah Nomor .72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik indonesia Tahun 2005 Nomor 158. Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 4587);

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor : 53 Tahun 2000
tanggal 22 Desember 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga.

8. Hasil Rakernas VII PKK Tahun 2012 di Jakarta.


B. PENERAPAN 10 PROGRAM POKOK PKK

1. PROGRAM POKJA I

Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong Royong.

a. Tugas
1. Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling menghormati
dan menghargai dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap
warga tentang Penghayatan dan Pengamalan Pancasila melalui Pembinaan
Kesadaran Bela Negara (PKBN)

3. Memantapan Pola Asuh Anak dan remaja dalam keluarga serta perlindungan anak
melalui Lokakarya dan Ujicoba.

4. Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti dan sopan santun
dalam keluarga dan lingkungan

5. Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkait dengan pencegahan


Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan perdagangan orang
(trafficking), peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life skill
dan parenting skill.

6. Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial,


keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan lain
lainnya.

7. Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi teladan


dalam keluarga dan lingkungannya.

b. Prioritas Program

1). Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan


bernegara, antara lain :

a). Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN):


 Memberikan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan bagi Remaja bekerjasama dengan
Danramil Kecamatan Cimanggung;
 Peningkatan Imtaq melalui kegiatan pengajian dan keagamaan lainnya;

 Penguatan kader PKK untuk menjadi Pemimpin Lokal (RW & Kades)

b). Kesadaran Hukum (KADARKUM)


 Penyuluhan bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Kenalakan Remaja lainnya;
 Membudayakan kesadaran hukum dan peningkatan pengetahuan keluarga tentang
peraturan perundang–undangan yang berlaku antara lain : HAM, KHA, PKDRT,
TPPO (trafficking), dan lain lain.

c). Pola Asuh Anak dan Remaja


 Pelatihan Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Balita (BKB);
 Pelatihan dan Penyuluhan PIK Remaja;

 Penyuluhan Pola Asuh anak.

d). Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill And Parenting Skill)
 Penyuluhan 8 Fungsi Keluarga
 Penyuluhan dan Pelatihan Life Skill

e). Pelatihan pengisian administrasi kependudukan di keluarga bagi kader.

2). Gotong Royong

Kegiatan gotong royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik antar
sesama : keluarga, warga dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan
kesatuan.
1. Melaksanakan upaya menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang
rasa dan kebersamaan serta saling menghormati antar umat beragama;
2. Penyuluhan BKL dan Mendorong lanjut usia dalam menjaga kesehatan, hobby dan
keterampilan sesuai dengan kemampuan fisik masing-masing secara baik;
3. Berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan bakti sosial, Jumsih, Bosih, dan
kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD);

4. Melaksanakan kegiatan Sosial seperti Khitanan Massal dan Donor Darah;

5. Fasilitasi Renovasi Rumah tidak layak huni & Korban Bencana Alam;

6. Kegiatan arisan antar Pengurus PKK serta di dalam lingkungan Warga.

2. PROGRAM POKJA II
Pendidikan dan Ketrampilan dan Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.

a. Tugas
1. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan mutu
kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma
melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.
2. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarga Balita (BKB).

3. Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A dan B dan C

4. Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang


pentingnya pendidikan anak sejak usia dini (0-6) tahun agar anak tumbuh dan berkembang
secara optimal sesuai dengan usianya.

5. Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka meningkatkan pendidikan


keluarga.

6. Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)


PKK.

7. Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan
ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK.

8. Identifikasi kebutuhan pelatihan.

9. Menyusun modul-modul pelatihan.

10. Berparitisipasi dalam Forum PAUD bekerjasama dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh
Kementerian Pendidikan Nasional.

11. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dasar untuk semua
sesuai dengan tujuan MGDs yaitu agar setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan
dan menyelesaikan pendidikan dasar.

b. Prioritas Program

1). Pendidikan dan Ketrampilan


Akselerasi Rintisan Wajar Dikdas 12 tahun;
1. Pendataan Usia Sekolah yang belum sekolah, Drop Out dan sedang sekolah dari keluarga
kurang mampu;
2. Fasilitasi Auspus untuk dapat melajutkan sekolahnya melalui PKBM;

3. Pembinaan dan Koordinasi dengan Guru/Kepala sekolah;

4. Mengadakan Pelatihan & Keterampilan (Lifeskills) bagi usia produktif (Batako, Design
Graphis, Komputer, Perbengkelan);

5. Pembentukan PAUD dan fasilitasi bantuan sarana prasarana PAUD;

6. Meningkatkan pengetahuan kader PKK melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan dalam
kegiatan PAUD terintegrasi posyandu;
7. Advokasi anak usia sekolah

8. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga mengenai tumbuh kembang anak


Balita secara optimal melalui pelatihan BKB;

9. Melaksanakan Pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF);

10. Pendirian TBM untuk menarik minat baca masyarakat;

11. Pentas seni & Budaya untuk menggali kreatifitas anak, Remaja dan Pemuda.

2). Pengembangan Kehidupan Berkoperasi


1. Meningkatkan pembinaan pengelolaan dan pengembangan UP2K PKK
2. Mengatasi cara pemecahan masalah mengenai kebutuhan permodalan untuk
mengembangkan UP2K PKK melalui Pemda, Lembaga Keuangan Mikro yang ada, baik
yang bersifat bank maupun lembaga non bank seperti koperasi, UPK, BMT dan lain-lain.

3. Memotivasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan penghasilan
keluarga.

4. Melakukan penyuluhan koperasi dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh
Tim Penggerak PKK.

5. Fasilitasi Bantuan Modal bagi Kelompok Usaha SPP dan mengarahkan pembentukan
sebuah Koperasi sebagai tindak lanjutnya

3. PROGRAM POKJA III


Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga.

a. Tugas :
1. Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1996
tentang Pangan.
2. Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi
keluarga menuju keluarga yang berkualitas.

3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang Beragam,


Bergizi, Berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya lokal.

4. Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air, minimal untuk pemenuhan
kebutuhan pangan keluarga.

5. Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat.

6. Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK).

7. Memanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban kerja
sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.

8. Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan “Aku Cinta Produksi Indonesia”
sehingga menumbuhkan rasa bangga.

9. Mensosialisasikan pola pangan 3B untuk keluarga khususnya bagi balita dan lansia.

10. Meningkatkan penggunaan bahan sandang dalam negeri serta mendorong peningkatan
kualitas dan kuantitas produksi dan pemasarannya.

11. Mengembangkan kreatifitas Usaha Kecil Mikro (UKM) dengan berbagai produk busana,
cinderamata khas daerah untuk menunjang pariwisata.

12. Mendorong terciptanya lapangan/kesempatan kerja di bidang jasa, sandang, pangan dan
perumahan.

13. Memasyarakatkan rumah sehat dan layak huni sebagai upaya terwujudnya kualitas hidup
keluarga.
14. Memantapkan pemahaman tentang fungsi rumah sebagai tempat tumbuh kembang
keluarga harmonis.

15. Meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait.

16. Melaksanakan PMT- AS terkoordinasi dan terpadu.

17. Sosialisasi program nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN)


dalam rangka mencerdaskan bangsa.

18. Melaksanakan Program Nasional Gerakan Perempuan, Tanam, Tebar dan Pelihara Pohon
untuk mengantisipasi akibat perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan
keluarga.

19. Menjaga kelestarian hutan.

b. Prioritas Program

1). Pangan
1. Mengadakan penyuluhan tentang Pola makan yang berbasis 3B (Beragam, bergizi dan
Berimbang)
2. PMT kepada balita yang bekerjasama dengan Donatur dan Fasilitasi program PMT-AS di
SD dan MI

3. Meningkatkan pemanfaatan halamaan dan tanah pekarangan dengan pemantapkan


Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK) melalui penanaman
toga, tanaman produktif, warung/apotek hidup

4. Fasilitasi Produk Unggulan berbasis makanan khas cimanggung

5. Fasilitasi pemberian raskin kepada warga yang memerlukan

6. Membudayakan Aku Cinta Makanan Indonesia

7. Propaganda makanan/jajanan anak yang beracun & Berbahaya

8. Penguatan Home Industry yang mengelola produk Pangan seperti Opak Cimanggung,
Kripik Singkong dan Tape (Peuyeum)

2). Sandang
1. Mengupayakan adanya hak paten untuk melindungi hak cipta desain;
2. Mengupayakan keikutsertaan dalam pameran dan lomba baik tingkat lokal, nasional dan
internasional;

3. Mengadakan kerja sama dengan para disainer, pengusaha, industri sandang dan
pariwisata;

4. Membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral budaya Indonesia dan


meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negeri (Aku Cinta Produksi
Indonesia).

3). Perumahan dan Tata Laksana Rumahtangga


1. Fasilitasi Program Rumah tidak Layak Huni;
2. Pemasyarakatan dan pemanfaatan TTG dalam rumah tangga, sarana dan prasarana
perumahan serta hemat energi dan mencegah pemborosan;

3. Penyuluhan dan kegiatan Lomba Rumah Sehat, Rumah Contoh dan Lingkungan Sehat;

4. Mengadakan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dalam Rumah
Tangga;

5. Fasilitasi Program Listrik Desa (Distamben);


6. Penyuluhan pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos dengan metode
‘takatura’ dan Sosialisasi lubang resapan air hujan dengan metode ‘biopori’.

4. PROGRAM POKJA IV

Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencnaan Sehat.

a. Tugas:

1). Meningkatkan pencapaian tujuan pembangunan millennium antara lain :


 Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan (indikator antara lain : menurunkan
prefalensi anak balita yang kurang gizi)
 Menurunkan angka kematian anak

 Meningkatkan kesehatan Ibu Hamil

 Memerangi penyebaran HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya

 Menjamin kelestarian lingkungan hidup

2). Meningkatkan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


3). Mengembangkan dan membina pelaksanaan kegiatan POSYANDU
4). Memonitor pelaksanaan Sistem Informasi Posyandu (SIP)
5). Melaksanakan pencatatan Ibu hamil, melahirkan, nifas, ibu meninggal, kelahiran dan kematian
bayi dan balita
6). Tanam dan pelihara pohon dalam rangka mewujudkan kelestarian lingkungan.
7). Mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera dengan melaksanakan program KB agar
tercapai generasi yang sehat, cerdas dan tangguh.
8). Meningkatkan pengetahuan tentang budaya hidup hemat, membudayakan kebiasaan
menabung dan melaksanakan tatalaksana keuangan keluarga dalam rangka mendukung
perencanaan sehat.

c. Prioritas Program :

1). Kesehatan
1. Penyuluhan & Penguatan Desa Siaga menjadi Desa Siaga Aktif melalui penerapan 8
Indikator serta pembentukan RW Siaga
2. Turut mensukseskan progam PIN

3. Sosialisasi Penyakit Menular

4. Mengikuti Rakoor Kesehatan di Kecamatan (Puskesmas, Muspika, PKK, Desa Siaga,


Lembaga Kemasyarakatan lainnya)

5. Advokasi Keluarga Miskin non Program

6. Revitalisasi Pos Yandu (Kader dan Strata)

7. Penguatan Posbindu Lansia

8. Penguatan Peran Bidan Desa (MOU dengan Paraji)

9. Fasilitasi Pembentukan UKS (SD)

10. Pembinaan BKL / BKB / BKR

11. Pendampingan PKL-PKMD Stikep PPNI Jawa Barat

12. Penyuluhan & Pembentukan PIK Remaja berbasis Desa dan Sekolah

2). Kelestarian Lingkungan Hidup :


1. Sosialisasi 5 Pilar STBM
2. Meningkatkan pengetahuan kesadaran keluarga tentang pentingnya budaya hidup bersih
dan sehat agar terhindar dari penyakit degeneratif atau penyakit menular seperti HIV/AIDS,
TBC, PARU, ISPA, DBD, Malaria, Filariasis, Frambosia, Cacingan, Typhus, Diare dan lain
lain.

3. Sosialisasi Pemanfaatan pekarangan halaman rumah melalui gerakan menanam Toga,


Apotek Hidup dan Tanaman Produktif

4. Gerakan Jumsih dan Bosih

5. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M

6. Penyuluhan Pengolahan Sampah dengan 3R (pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi


pupuk kompos dengan metode ‘takatura’ dan Sosialisasi lubang resapan air hujan dengan
metode ‘biopori’).

7. Revitalisasi Hutan Kareumbi

3). Perencanaan Sehat

Meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan sehat antara lain:


1. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga dan Sekolah (10
Indikator)
2. Fasilitasi dan sosialisasi program kesehatan (Jamksesmas, Jamkesda, Jampersal, JPKM)

3. Meningkatkan pengetahuan kesadaran keluarga tentang pentingnya budaya hidup bersih


dan sehat agar terhindar dari penyakit degeneratif atau penyakit menular

4. Peningkatan kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas Gizi keluarga dan
masyarakat.

5. Gerakan Penanaman Pohon di Hutan Kareumbi

6. Penyuluhan tentang pentingnya pemahaman dan kesertaan dalam program KB menuju


keluarga berkualitas.

7. Sosialiasi PKBR (KRR)

8. Sosialisasi Dasoma dan Dasolin

9. Notifikasi Ibu Hamil

10. Turut Mensukseskan program PKK-KB-Kes dan PIN

C. PRESTASI DAN KEBERHASILAN

Adapun Prestasi yang pernah diraih, antara lain :


1. Fasilitator Desa Siaga Terbaik Tahun 2011 tingkat Kabupaten Sumedang;
2. Juara III Desa Siaga Tahun 2010 Tk. Kabupaten Sumedang;

3. Juara Harapan II Lomba Posyandu Tk. Kabupaten Sumedang;

4. PIK Remaja Unggulan Tahap Tumbuh Tk. Kabupaten Sumedang;

5. Telah mampu meningkatkan Strata Posyandu Pratama menjadi madya sebanyak 1 unit,
Madya menjadi Purnama sebanyak 3 unit, Purnama menjadi mandiri sebanyak 2 unit pada
tahun 2012.

6. Telah dapat bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam meningkatkan kesadaran


masyarakat dalam bidang kesejahteraan sosial dalam keluarga, dalam hal ini dengan
STIKEP PPNI Jawa Barat, IPDN, dan STKS.

7. Memiliki Media Elektronik yang bisa diakses oleh Pengguna Internet yang saat ini semakin
memasyarakat, dengan membuka Blog di alamat : http://pkk-
cimanggung.blogspot.com/ yang menyampaikan informasi seputar kelembagaan PKK dan
artikel-artikel yang berkaitan dengan 8 Fungsi Keluarga dan Program yang dilaksanakan
TP. PKK Kecamatan Cimanggung. Namun keberadaan blog ini masih terus dalam tahap
pengembangan.

D. HAMBATAN-HAMBATAN

Hambatan yang dihadapi selama menjalankan tugas dan Tanggung jawab sebagai Kader adalah
sebagai berikut :
1. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengaruh kepada rendahnya
kesadaran masyarakat dalam melaksanakan, menerima dan memanfaatkan hasil-hasil
Program yang dilaksanakan PKK.
2. Kurang optimalnya pemahaman kader lainnya dalam menyampaikan informasi dan
penyuluhan kepada masyarakat;

3. Secara geografis kondisi Wilayah yang bergunung-gunung dan prasarana jalan yang
kurang memadai, menyulitkan Kader untuk melakukan kunjungan-kunjungan;

4. Ketebatasan dana operasional Kader dalam melaksanakan tugasnya di lapangan;

E. KESIMPULAN & SARAN

E. 1. KESIMPULAN
1. Bahwa pelaksanaan kegiatan 10 Program Pokok PKK telah mengacu pada hasil Rakernas
VII PKK walaupun masih banyak terdapat kekurangan.
2. Tingkat kebutuhan masyarakat di yang berada pada wilayah transit memunculkan berbagai
tantangan sekaligus peluang.

3. Pelaksanaan kegiatan TP. PKK dalam menggerakkan pelaksanaan 10 program Pokok PKK
senantiasa berjalan sebagaimana diharapkan walaupun terdapat beberapa masalah yang
merupakan hambatan dalam mengembangkan kegiatan PKK.

4. Kerjasama dengan semua sektor untuk mengikutsertakan Tim Penggerak PKK dan kader-
kader PKK dalam memberdayakan masyarakat merupakan salah satu faktor pendukung
keberhasilan program pemberdayaan masyarakat di daerah.

E.2. SARAN
1. Untuk efisiensi dan efektifnya pelaksanaan kegiatan 10 Program Pokok PKK di semua
jajaran maka diperlukan Pelatihan / Sosialisasi serta Penyuluhan secara terus menerus dan
berkala.
2. Perlu motivasi dan dukungan mitra dari top eksekutif dan perusahaan yang ada di
Kecamatan Cimanggung untuk menggiatkan secara optimal.

3. Perlu ditunjangnya dana Operasional Kader PKK secara maksimal, sampai ke tingkat Dasa
Wisma.

4. Kunjungan ke warga dan keluarga masih perlu ditingkatkan untuk mencapai hasil
implementasi 10 Program Pokok PKK yang optimal pula.

Anda mungkin juga menyukai