Anda di halaman 1dari 13

Makalah

FORMULA DISKRIT

Oleh :

Kelompok 7

1. AFPHISYA HELMI SARASTIKA (1602030004)


2. DELLA ANANDA (1602030015)
3. LESTARI (1602030024)
4. NUR SILVIA (1602030010)
5. SOFIA ARIANTI NST (1602030005)
6. TRIA ULFA AFRINA (1602030025)

Kelas : 7 B Siang

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan Pada Perkuliahan Metode
Kombinatorik oleh dosen :

Indra Maryanti

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


T.A 2018 MEDAN

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini,
yaitu materi “ FORMULA DISKRIT ”.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghanturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,
saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, Desember 2018

Tim Penyusun
FORMULA DISKRIT

A. Fungsi Pembangkit

Definisi 1.1
Fungsi pembangkit biasa untuk barisan bilangan real : a0, a1, ...., ak didefinisikan sebagai
deret pangkat tak hingga

𝐺(𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 + 𝑎1 𝑥 2 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + ⋯ = ∑ 𝑎𝑛 𝑥 𝑛
𝑛=0

Deret tak hingga ini selalu konvergen untuk |x| < R, untuk suatu bilangan positif R.

B. Formula Diskrit Bagian 1


Secara umum untuk menentukan fungsi pembangkit dari suatu fungsi adalah
menggunakan konsep “Deret Taylor” disekitar x = 0, secara umum, yaitu :


𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = ∑ 𝑓 (𝑛) (𝑥)
𝑛!
𝑛=0

Jika diekspensasikan menjadi :


0 (𝑥)
𝑥0 𝑥1 𝑥2 𝑛
𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑓 + 𝑓′(𝑥) + 𝑓"(𝑥) + ⋯ + 𝑓 (𝑥)
0! 1! 2! 𝑛!

Contoh:
1. Tentukan fungsi pembangkit dari f(x) = 𝑒 𝑥
f(𝑥) = 𝑒 𝑥 ⇒ 𝑒 0 = 1

𝑓′(𝑥) = 𝑒 𝑥 ⇒ 𝑒 0 = 1

𝑓"(𝑥) = 𝑒 𝑥 ⇒ 𝑒 0 = 1


𝑓 (𝑛) (𝑥) = 1

Substitusikan ke dalam deret taylor , yaitu :


(𝑛)
𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = ∑ 𝑓 (𝑥)
𝑛!
𝑛=0

𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = ∑ 1
𝑛!
𝑛=0


𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = ∑
𝑛!
𝑛=0

Jadi fungsi pembangkitnya adalah



𝑥
𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = 𝑒 = ∑
𝑛!
𝑛=0

2. Tentukan fungsi pembangkit dari (𝑥) = 𝑒 2𝑥


𝑓(𝑥) = 𝑒 2𝑥 ⇒ 𝑒 0 = 1

𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑒 2𝑥 ⇒ 2𝑒 2.0 = 2.1 = 2


𝑓′′(𝑥) = 4𝑒 2𝑥 ⇒ 4𝑒 2.0 = 4.1 = 4 = 22
𝑓 ′′′ (𝑥) = 8𝑒 2𝑥 ⇒ 8𝑒 2.0 = 8.1 = 8=23

𝑓 (𝑛) (𝑥) = 2𝑛

Substitusikan ke dalam deret taylor , yaitu :


𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = ∑ 𝑓 (𝑛) (𝑥)
𝑛!
𝑛=0


𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = ∑ 2𝑛
𝑛!
𝑛=0

∞ ∞
2𝑛 𝑥 𝑛 (2𝑥)𝑛
𝑓(𝑥) = ∑ =∑
𝑛! 𝑛!
𝑛=0 𝑛=0

Jadi fungsi pembangkitnya adalah :



2𝑥
(2𝑥)𝑛
𝑓(𝑥) = 𝑒 =∑
𝑛!
𝑛=0
Kesimpulan dari kedua contoh diatas adalah :


𝑝𝑥
(𝑝𝑥)𝑛
𝑒 =∑
𝑛!
𝑛=0

C. Formula Diskrit Bagian 02


Contoh :
1
1. Tentukan fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) =
1−𝑥
1 1 1
𝑓(𝑥) = 1−𝑥 = = 1 = 1 = 0!
1−0
1 1 1
𝑓′(𝑥) = (1−𝑥)2 = = 1 = 1 = 1!
(1−0)2
2 2 2
𝑓′′(𝑥) = (1−𝑥)3 = = 1 = 2 = 2!
(1−0)3
6 6 6
𝑓 ′′′ (𝑥) = (1−𝑥)4 = = 1 = 6 = 3!
(1−0)4

𝑓 (𝑛) (𝑥) = 𝑛!

Substitusikan ke dalam deret taylor , yaitu :



(𝑛)
𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = ∑ 𝑓 (𝑥)
𝑛!
𝑛=0


𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = ∑ 𝑛!
𝑛!
𝑛=0

𝑓(𝑥) = ∑ 𝑥 𝑛
𝑛=0

jadi fungsi pembangkitnya adalah


∞ ∞
1 𝑛! 𝑥 𝑛
=∑ = ∑ 𝑥𝑛
1−𝑥 𝑛!
𝑛=0 𝑛=0

1
2. Tentukan fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = 1−2𝑥
1 1 1
𝑓(𝑥) = 1−2𝑥 ⇒ 1−2.0 = 1 = 1
2 2 2
𝑓′(𝑥) = (1−2𝑥)2 = = 1 = 2 = 2!
(1−2.0)2
8 8 8
𝑓 ′′(𝑥) = (1−2𝑥)3 = (1−2.0)3
= 1 = 8 =22.2!
48 48 48
𝑓 ′′′ (𝑥) = (1−2𝑥)4 = = = 48 = 23 . 3!
(1−2.0)4 1

𝑓 (𝑛) (𝑥) = 2𝑛 . 𝑛!

Substitusikan ke dalam deret taylor , yaitu :



𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = ∑ 𝑓 (𝑛) (𝑥)
𝑛!
𝑛=0


𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = ∑ 2𝑛 . 𝑛!
𝑛!
𝑛=0

∞ ∞

𝑓(𝑥) = ∑ 2𝑛 . 𝑥 𝑛 = ∑(2𝑥)𝑛
𝑛=0 𝑛=0

Jadi fungsi pembangkitnya adalah :


∞ ∞
1
𝑓(𝑥) = = ∑ 2𝑛 . 𝑥 𝑛 = ∑(2𝑥)𝑛
1 − 2𝑥
𝑛=0 𝑛=0

Kesimpulan dari kedua contoh diatas adalah :


1
= ∑ (𝑝𝑥)𝑛
1 − 𝑝𝑥
𝑛=0
D. Formula Diskrit Bagian 03

Secara umum untuk menentukan fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = (1 + 𝑥)𝑛 adalah menggunakan
konsep “Deret Taylor” 𝑓(𝑥) disekitar 𝑥 = 0, dirumuskan sebai berikut :
𝑥𝑛
𝑓(𝑥) = ∑∞
𝑛=0 𝑓
(𝑛)
(0) 𝑛! , dengan 𝑓 (𝑛) adalah turunan ke – 𝑛

Jika di ekspansikan menjadi :

𝑥 𝑛 𝑥1 𝑥 2 𝑥 3
𝑓 𝑛 = 𝑓(0) + + + +⋯
0! 1! 2! 3!
Dengan menggunakan konsep diatas, selanjutnya kita akan menentukan fungsi pembangkit dari
𝑓(𝑥) = (1 + 𝑥)𝑛 , dengan teoema binomial.

Berikut adalah langkah-langkahnya :



𝑛
(1 + 𝑥)𝑛 = ∑ ( ) 𝑥 𝑘 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 ∈ 𝑅
𝑘
𝑘=0

𝑛 𝑛(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)(𝑛 − 3) … 𝑛 − 𝑘 − 1, 𝑘 ≥ 1


( )={ }
𝑘 𝑘!

𝑛 𝑛! 𝑛 𝑛
( )= ( )=
𝑘 𝑘! (𝑛 − 𝑘)! 1 1

𝑛 𝑛(𝑛 − 1)
( )=
2 2.1
𝑛 𝑛(𝑛−1)(𝑛−2)
( )= , dan seterusnya
3 3.2.1

Kesimpulan :
𝑛
Fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥)(1 + 𝑝𝑥)𝑛 adalah 𝑃(𝑥) = ∑∞
𝑘=0 (𝑘 ) (𝑝𝑥)
𝑘
atau

𝑛
𝑃(𝑥) = ∑ ( ) (𝑝𝑥)𝑘 𝑥 𝑘 𝑦 𝑛−𝑘
𝑘
𝑘=0
Contoh soal :

Tentukan fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = (1 + 2𝑥)5

Penyelesaian :

𝑛
𝑓(𝑥)(1 + 2𝑥) → 𝑃(𝑥) = ∑ ( ) (𝑝𝑥)𝑘
5
𝑘
𝑘=0


5
= ∑ ( ) (2𝑥)𝑘
𝑘
𝑘=0

5 5 5
= ( ) (2𝑥)0 + ( ) (2𝑥)1 + ( ) (2𝑥)2 + ⋯
0 1 2
= 1 + 10𝑥 + 40𝑥 2 + 80𝑥 3 + ⋯

E. Formula Diskrit Bagian 04

1 𝑛
Secara umum untuk menentukan fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = (1−𝑥) adalah menggunakan
konsep “Deret Taylor” f(x) disekitar x = 0, dirumuskan sebagai berikut :
𝑥𝑛
𝑓(𝑥) ≈ ∑∞
𝑛=0 𝑓
(𝑛) (0)
, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓 (𝑛) adalah turunan ke-n jika di ekspansikan menjadi:
𝑛!

𝑥0 𝑥1 x2 𝑥3
𝑓 𝑛 ≈ 𝑓(0) + 𝑓 ′ (0) + 𝑓 ′′ + 𝑓 ′′′ (0) + ⋯
0! 1! 2! 3!
Dengan menggunakan konsep diatas, selanjutnya kita akan menentukan fungsi pembangkit dari
1 𝑛
𝑓(𝑥) = (1−𝑥) . berdasarkan formula diperoleh :


1 𝑛 𝑛+𝑘−1 𝑘
( ) ≈ ∑( )𝑥
1−𝑥 𝑘
𝑛=0

Maka diperoleh :
𝑛
1 𝑛+𝑘−1 𝑘
Fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = (1−𝑥) adalah 𝑝(𝑥) = ∑∞
𝑛=0 ( )𝑥
𝑘
Kesimpulan :

1 𝑛
Fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = (1−𝑥) adalah :


𝑛+𝑘−1
𝑝(𝑥) = ∑ ( ) (𝑝𝑥)𝑘
𝑘
𝑛=0

Contoh soal :

1 5
1. Tentukan fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = (1−𝑥)

Penyelesaian :

1 5 5+𝑘−1 𝑘
𝑓(𝑥) = ( ) → 𝑝(𝑥) = ∑ ( )𝑥
1−𝑥 𝑘
𝑘=0

5+0−1 0 5+1−1 1 5+2−1 2 5+3−1 3


=( )𝑥 + ( )𝑥 + ( )𝑥 + ( )𝑥 + ⋯
0 1 2 3
4 5 6 7
= ( ) 𝑥 0 + ( ) 𝑥1 + ( ) 𝑥 2 + ( ) 𝑥 3 + ⋯
0 1 2 3
= 1 + 5𝑥 + 15𝑥 2 + 35𝑥 3 + ⋯

1 2
2. Tentukan fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = (1−𝑥)

Penyelesaian :
5
1 5+𝑘−1 𝑘
𝑓(𝑥) = (1−𝑥) → 𝑝(𝑥) = ∑∞
𝑘=0 ( )𝑥
𝑘
2+0−1 0 2+1−1 1 2+2−1 2 2+3−1 3 1
=( )𝑥 + ( )𝑥 + ( )𝑥 + ( ) 𝑥 + ⋯ = ( ) 𝑥0 +
0 1 2 3 0
2 1 3 2 4 3
( )𝑥 + ( )𝑥 + ( )𝑥 + ⋯
1 2 3
= 1 + 2𝑥 + 3𝑥 2 + 4𝑥 3 + ⋯
F. Formula Diskrit 5
Secara umum untuk menentukan fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 + 𝑒 −𝑥 adalah
menggunakan konsep “Deret Taylor” 𝑓(𝑥) disekitar 𝑥 = 0, dirumuskan sebagai berikut

𝑥𝑛
𝑓(𝑥) ≈ ∑ 𝑓 (𝑛) (0) , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓 (𝑛) 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑒 − 𝑛
𝑛!
𝑛=0
Apabila kita ekspansi “Deret Taylor” di atas, dapat diuraikan menjadi sebuah deret sebagai
𝑥0 𝑥1 𝑥2 𝑥3
berikut : 𝑓 (𝑛) ≈ 𝑓(0) 0! + 𝑓 ′ (0) 1! + 𝑓 ′′ (0) 2! + 𝑓 ′′′ (0) 3! + ⋯

Dengan menggunakan konsep di atas, selanjutnya kita akan menentukan fungsi pembangkit
dari 𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 + 𝑒 −𝑥
Berdasarkan formula diperoleh :

𝑥2 𝑥4 𝑥6
𝑒 𝑥 + 𝑒 −𝑥 = 2(1 + + + +⋯)
2! 4! 6!
Maka diperoleh :

Fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 + 𝑒 −𝑥 adalah

𝑥2 𝑥4 𝑥6
𝑝(𝑥) = 2(1 + + + + ⋯ )
2! 4! 6!
Kesimpulan :
Fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 + 𝑒 −𝑥 adalah

𝑥2 𝑥4 𝑥6
𝑝(𝑥 ) = 2(1 + + + + ⋯)
2! 4! 6!
Contoh Soal :
Tentukan fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = 𝑒 2𝑥 + 𝑒 −2𝑥
Penyelesaian :

𝑓(𝑥) = 𝑒 2𝑥 ⇒ 𝑒 0 = 1

𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑒 2𝑥 ⇒ 2𝑒 2.0 = 2.1 = 2


𝑓′′(𝑥) = 4𝑒 2𝑥 ⇒ 4𝑒 2.0 = 4.1 = 4
𝑓 ′′′ (𝑥) = 8𝑒 2𝑥 ⇒ 8𝑒 2.0 = 8.1 = 8

𝑥0 𝑥1 𝑥2 𝑥3
f(𝑥) = 1. 0! + 2. 1! + 4. 2! + 8. 3! + ⋯
4𝑥 2 8𝑥 3
f(𝑥) = 1 + 2𝑥 + + +⋯
2! 3!
jadi fungsi pembangkitnya adalah :

2𝑥
(2𝑥)𝑛
𝑒 =∑
𝑛!
𝑛=0

𝑓(𝑥) = 𝑒 −2𝑥 ⇒ 𝑒 0 = 1

𝑓 ′ (𝑥) = −2𝑒 −2𝑥 ⇒ −2𝑒 −2.0 = −2.1 = −2


𝑓′′(𝑥) = 4𝑒 −2𝑥 ⇒ 4𝑒 −2.0 = 4.1 = 4
𝑓 ′′′ (𝑥) = −8𝑒 −2𝑥 ⇒ −8𝑒 −2.0 = −8.1 = −8

𝑥0 𝑥1 𝑥2 𝑥3
f(𝑥) = 1. 0! − 2. 1! + 4. 2! − 8. 3! + ⋯
4𝑥 2 8𝑥 3
f(𝑥) = 1 − 2𝑥 + − +⋯
2! 3!

jadi fungsi pembangkitnya adalah :



2𝑥
(−2𝑥)𝑛
𝑒 =∑
𝑛!
𝑛=0

∞ ∞
2𝑥 𝑛 (−2𝑥)𝑛
𝑓(𝑥) = 𝑒 2𝑥 + 𝑒 −2𝑥 → 𝑝(𝑥) = ∑ +∑
𝑛! 𝑛!
𝑛=0 𝑛=0

4𝑥 2 8𝑥 4
= (1 + 2𝑥 + + +⋯)
2! 3!
4𝑥 2 8𝑥 4
+ (1 − 2𝑥 + − +⋯)
2! 3!

8𝑥 2 32𝑥 4
=2+ + +⋯
2! 4!
4𝑥 2 16𝑥 4 64𝑥 6
= 2+2 +2 +2 +⋯
2! 4! 6!
4𝑥 2 16𝑥 4 64𝑥 6
= 2 (1 + + + +⋯)
2! 4! 6!
G. Formula Diskrit 6
Secara umum untuk menentukan fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥 adalah
menggunakan konsep “Deret Taylor” f(x) disekitar x = 0, dirumuskan sebagai berikut.

𝑥𝑛
𝑓(𝑥) ≈ ∑ 𝑓 (𝑛) (0) ,
𝑛!
𝑛=0

dengan 𝑓 (𝑛) adalah turunan ke – n


Jika di ekspansikan menjadi:

𝑥0 𝑥1 𝑥2 𝑥3
𝑓 (𝑛) ≈ 𝑓(0) + 𝑓 ′ (0) + 𝑓 ′′ (0) + 𝑓 ′′′ (0) + ⋯
0! 1! 2! 3!
Dengan menggunakan konsep di atas, selanjutnya kita akan menentukan fungsi pembangkit
dari 𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥
Berdasarkan formula diperoleh:

𝑥3 𝑥5 𝑥7
𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥 = 2 (𝑥 + + + +⋯)
3! 5! 7!

Maka diperoleh :

Fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥 adalah

𝑥3 𝑥5 𝑥7
𝑝(𝑥) = 2 (𝑥 + + + +⋯)
3! 5! 7!

Kesimpulan :
Fungsi pembangkit dari 𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥 adalah

𝑥3 𝑥5 𝑥7
𝑝(𝑥) = 2 (𝑥 + + + + ⋯ )
3! 5! 7!

Contoh soal :
Tentukan fungsi pembangkitdari 𝑓(𝑥) = 𝑒 2𝑥 − 𝑒 −2𝑥
Penyelesaian :
∞ ∞
𝑥𝑛 (−2𝑥)𝑛
𝑓(𝑥) = 𝑒 2𝑥 − 𝑒 −2𝑥 → 𝑝(𝑥) = ∑ −∑
𝑛! 𝑛!
𝑛=0 𝑛=0

4𝑥 2 8𝑥 2 4𝑥 2 8𝑥 2
= (1 + 2𝑥 + + + ⋯ ) − (1 − 2𝑥 + + +⋯)
2! 3! 2! 3!

16𝑥 2 64𝑥 5
= 4𝑥 + + +⋯
3! 5!
4𝑥 2 16𝑥 5
= 4 (𝑥 + + +⋯)
3! 5!

8𝑥 2 32𝑥 5
= 2 (2𝑥 + + +⋯)
3! 5!

H. Formula Diskrit Bagian 07


Dengan konsep “Deret Taylor” di dapat fungsi pembangkit dari bentuk umum :

1 − 𝑥 𝑛+1
𝑓(𝑥) = , 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ
1−𝑥
𝑃(𝑥)𝑛 = 1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + ⋯ + 𝑥 𝑛

Contoh :
Carilah fungsi pembangkit dari :

𝑓(𝑥) = (1 − 𝑥)𝑥 𝑛 . 𝑥 𝑛
Penyelesaian :

𝑓(𝑥) = (1 − 𝑥)𝑥 𝑛 . 𝑥 𝑛

= (1 − 𝑥)(1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + ⋯ + 𝑥 𝑛 )(1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + ⋯ + 𝑥 𝑛 )
= ((1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + ⋯ + 𝑥 𝑛 ) − 𝑥 − 𝑥 2 − 𝑥 3 − ⋯ − 𝑥 𝑛 )(1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + ⋯ + 𝑥 𝑛 )

= 1(1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + ⋯ + 𝑥 𝑛 )

= 1 + 𝑥 + 𝑥2 + 𝑥3 + ⋯ + 𝑥𝑛

Anda mungkin juga menyukai