Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan Allah SWT, karena dengan berkat rahmat dan
hidayahNya, makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih k epada Bapak Abdul Malik,MH yang telah
membimbing dan memberikan ilmunya kepada kami, dan tidak luput juga kami ucapkan
terima kasih banyak kepada teman-teman yang ikut menyumbang pikirannya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami memohon maaf kepada Bapak Abdul Malik,MH khusunya dan umumnya
kepada para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam penulisan
makalah ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, kami mengharap kritik dan sarannya
yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya makalah ini.

Palembang,10 Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii

Bab I PendahuluaN
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................ 1

Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Studi Keislaman..........................................................................3
2.2 Objek Studi Keislaman.....................................................................................................................4
2.3 Perbedaan dan Pengertian Agama,Dien dan Religi..........................................................................5

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan......................................................................................................8

DaftarPustaka.........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah perkembangan studi Islam di kalangan ilmuan muslim dari masa kemasa, ada
banyak sekali kisah yang dapat dipelajari. Sejarah perkembangan studi Islam ini merupakan
bidang study yang banyak menarik perhatian para penelitian,baik dari kalangan sarjana
muslim maupun nonmuslim. Karena dari hasil penelitian itu banyak manfaat yang dapat di
peroleh untuk landasan study. Entahkah dari perkembangan, pendekatan, cara, ataupun hal-
hal yang lain yang berkaitan dengan pembelajaran.

Selama ini informasi mengenai sejarah perkembangan study Islam banyak berasal dari
penelitian sarjana nonmoslem (orang barat) dikarenakan mereka memiliki etos penelitian
yang sangat tinggi dan didukung oleh dana yang banyak serta kemauan politik yang kuat dari
pemimpinnya. Sedangkan penelitian dari kalangan sarjana Islam sendiri tidak bisa
berkembang di karenakan keilmuannya masih rendah dan belum ada keahlian di bidang
penelitian tersebut. Selain itu dana dan politik dari pemerintahnya sangat kondusif.

Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah dan berkembangnya


social budaya manusia di bumi ini. Proses perkembangan itu bersumber dari Islam yang
terambil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan di bahas dalam makalah ini
adalah :
1. Jelaskan pengertian study islam?
2. Apakah Apa saja objek study islam?
3. Jelaskan perbedaan dan pengertian agama,dien dan religi?

C. Tujuan penulisan
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan di tulisnya makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui definisi study islam

2. Untuk mengetahui apa saja objek study islam

3. Untuk mengetahui perbedaan dan pengertian agama,dien dan religi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STUDI KEISLAMAN

Istilah studi Islam berasal dari bahasa Inggris yakni Islamic Studies,dan dalam Bahasa
Arab adalah “Dirâsat al-Islamiyyah”. Dari sisi pengertian,studi Islam secara sederhana
dimaknai sebagai “kajian Islam”.
Kata studi Islam sendiri merupakan merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata
studi dan Islam.
Menurut Lester Crow dan Alice Crow,studi adalah kegiatan yang secara sengaja
diusahakan dengan maksud untuk memperoleh keterangan, mencapai pemahaman yang lebih
besar, atau meningkatkan suatu keterampilan.
Sementara, menurut Moh. Hatta, studi adalah mempelajari sesuatu untuk mengerti
kedudukan masalahnya, mencari pengetahuan tentang sesuatu di dalam hubungan sebab dan
akibatnya, ditinjau dari jurusan tertentu dan dengan metode yang tertentu pula. Bukan
menghafalkan dan menerima saja apa yang dibentangkan orang lain, melainkan
memahaminya dengan pikiran yang kritis.
Kata studi dalam kedua pengertian di atas memiliki kesamaan yaitu usaha yang
dilakukan secara terus menerus dan kritis dalam melakukan kajian atas sebuah fenomena.
Kata Islam berasal dari kata “aslama” yang berarti patuh dan berserah diri. Kata Islam
berakar pada kata “silm”, yang berarti selamat sejahtera dan damai. Orang yang menyatakan
dirinya Islam atau berserah diri, tunduk, dan patuh kepada kehendak penciptanya disebut
Muslim.
Pengertian Islam secara terminologi, menurut para ahli, ulama, dan cendekiawan,
Islam adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagaimana
terdapat dalam Al-Qur’an dan al-Sunnah, berupa Undang-Undang serta aturan-aturan hidup,
sebagai petunjuk bagi seluruh manusia, untuk mencapai kesejahteraan dan kedamaian hidup
di dunia dan akhirat.

Ngainun naim, 2011,pengantar studi islam, jogjakarta: Gre publishing, cet. I.hlm 15

2
Untuk mendapatkan pengertian tentang islam,ada tiga istilah yang perlu di
dikemukakan ,yakni islam,syari’ah,dan wahyu.pengertian masing-masing kata ini di
kemukakan sebagai berikut.dari sisi bahasa (asal kata),kata islam berasal dari kata dasar
salima bearti selamat,tunduk,berserah.maka salima min khatarian bearti selamat dari
bahaya,salima min aibin berarti selamat dari cacat.kata islam merupakan kata jadi (masdar)
dari aslama,yaslimu,islaman.
Definisi ini dapat disimpulkan bahwa islam adalah hukum yang mengatur tingkah
laku manusia.Aturan hukum tentang tingkah laku manusia adalah satu bagian dari syaroiah
sebagaiman di tegaskan khallaf.
Islam normatif dan islam historis salah satu dari penyebutan level tersebu. Istilah yang
hampir sama dengan islam normatif dan islam historis adalah islam sebagai wahyu dan islam
sebagai produk sejarah. Sedangkan islam historis atau islam sebagai produk sejarah adalah
islam yang dipahami dan islam yang di praktikan kaum muslim diseluruh penjuru dunia,
mulai dari masa nabi muhammad Saw. Sampai sekarang.
Sejalan dengan pengelompokan islam normatif dan islam historis, ada pula ilmuwan
yang membuat pengelompokan lain. Misalnya, Nasr Hamid Abu Zaid mengelompokan
menjadi tiga wilayah (domain). Pertama, wilayah teks asli islam (the original text of islam),
yaitu Al-Quran dan sunnah nabi Muhammad yang autentik.

Kedua, pemikiran islam yang merupakan ragam menafsirkan terhadap teks asli islam
(Al-Qur`an dan sunnah nabi Muhammad Saw). Dapat pula disebut hasil ijtihad terhadap teks
asli islam, seperti tafsir dan fiqih
Ketiga, praktik yang dilakukan kaum muslim. Praktik ini muncul dalam berbagai
macam dan bentuk sesuai dengan latar belakang sosial (konteks).201

201
A Dictionary of Modern Written Arabic, Hans Wehr (Ithaca, New York :Spoken Languange Service,Inc. 1976), hlm.424.

3
B. OBJEK STUDI KEISLAMAN

1. Objek studi keislaman menurut para ahli :

A. Menurut Taufik Abdullah


agama sebagai sasaran kajian dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu agama sebagai
doktrin, dinamika dan struktur masyarakat yang dibentuk oleh agama, dan sikap masyarakat
pemeluk terhadap doktrin.

B. Menurut Nurhakim
objek studi dari Islam, yaitu:
1. Islam sebagai doktrin dari Tuhan yang kebenarannya bagi para pemeluknya sudah
final, dan dapat diterima secara apa adanya.
2. Islam sebagai gejala budaya.
3. Islam sebagai interaksi sosial.

C. Menurut M. Amin Abdullah


terdapat tiga hal yang menjadi objek studi Islam, yaitu:
1. Wilayah praktek keyakinan dan pemahaman terhadap wahyu.
2. Wilayah teori-teori keilmuan yang dirancang dan disusun sistematika dan
metodologinya oleh para ilmuwan, para ahli, dan para ulama sesuai bidang kajian
masing-masing.
3. Telah kritis atau lebih populer disebut meta discourse.

D. Menurut M. Atho’ Mudzhar

menyatakan bahwa objek kajian agama Islam adalah substansi ajaran-ajaran Islam,
seperti kalam, fiqih, dan tasawuf. Dalam aspek ini, agama lebih bersifat penelitian budaya.
Dalam mempelajari agama, ada lima bentuk fenomena agama sebagai bentuk kebudayaan
yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Naskah-naskah (scripture) atau sumber ajaran dan simbol-simbol agama.
2. Sikap, perilaku dan penghayatan para penganut atau tokoh-tokoh agama.
3. Rirus-ritus, lembaga-lembaga dan ibadat-ibadat agama, seperti shalat, haji, puasa, dan
lain sebagainya.
4. Lembaga atau organisasi, keagamaan tempat para penganut agama berkumpul
dan berperan.

2. Objek Metodologi Studi Islam

Objek Metodologi Studi Islam adalah ajaran Islam dari berbagai aspeknya dan
berbagai mazhab atau alirannya. Ajaran islam ini tidaklah sempit atau sebatas ibadah saja,
tetapi juga meliputi berbagai aspek termasuk interaksi sosial kemasyarakatan. Sebagian umat
Islam berpendapat bahwa ajaran Islam bersifat permanen, sehingga penafsiran atas ajaran
Islam harusa mengikuti penafsiran-penafsiran ulama terutama ulama klasik.

Abdurrahman,( kompilasi hukum islam. Jakarta: akademik pressindo, 1992), hlm. 55

4
Perlu dipahami pemetaan ajaran islam ke dalam beberapa kategori, antara lain 2
wilayah ajaran islam yaitu yang absolut-mutlak (sakral) dan nisby-zhanniy (profan). Islam
sebagai the origin text bersifat mutlak dan absolut, sedangkan islam yang berupa hasil
pemikiran dan
praktek umat islam sehari-hari bersifat relatif-temporal, berubah sesuai dengan perubahan
konteks zaman dan konteks sosial.
Menurut Harun Nasution, obyek kajian Islam dibagi menjadi beberapa aspek, setelah
melakukan perkembangan dan pertumbuhan, Studi Islam diarahkan ke dalam bidang-
bidangsesuai dengan pengakuan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada
tahun 1982 yang objek kajiannya meliputi:
1. Sumber ajaran Islam: Al-Qur’an dan Hadis
2. Pemikiran dasar Islam yang meliputi kalam, filsafat, tasawuf
3. Fikih dan pranata sosial
4. Sejarah Kebudayaan Islam
5. Dakwah
6. Pendidikan Islam
7. Bahasa dan Sastra Arab
8. Pembaruan Pemikiran Islam
Sejak tahun 1977,Pemikiran Pembaruan Islam direkomendasikan oleh para pakar
untuk dimasukkan ke dalam setiap bidang dari nomor 1 sampai nomor 7. Jadi, semua bidang
mempunyai pembaruan pemnikiran dalam Islam.

C.PERBEDAAN DAN PENGERTIAN AGAMA,DIEN DAN RELIGI

1. Agama
Pengertian agama menurut bahasa arab dan Al-Quran mempunyai dua istilah addien
dan almillah. Addien berarti syariat dan Almillah berarti orang yang melaksanakan ibadah
agamanya.
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (Surah Ar-
Rum ayat 30
2. Religi
Dalam pandangan Islam, keberagamaan adalah fithrah (sesuatu yang melekat pada
diri manusia dan terbawa sejak kelahirannya).
Secara bahasa, kata religi adalah kata kerja yang berasal dari kata benda religion.
Religi itu sendiri berasal dari kata re dan ligare artinya menghubungkan kembali tali
hubungan antara Tuhan dan manusia yang telah terputus oleh dosa-dosanya.

Nasution khoirudin (pengantar studi islam, jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2006), hlm. 63

5
Istilah religi menunjukkan pada aspek religi yang telah dihayati oleh individu dalam
hatinya. Dister menyatakan bahwa di dalam religi terdapat unsur internalisasi agama dalam
diri individu. Definisi lain menyatakan bahwa religi merupakan perilaku terhadap agama
yang berupa penghayatan terhadap nilai-nilai agama yang dapat ditandai tidak hanya melalui
ketaatan dalam menjalankan ibadah ritual tetapi juga dengan adanya keyakinan, pengamalan,
dan pengetahuan menganai agama yang dianutnya.

3. Ad-dien
Kata Ad Dien dengan mudah dapat kita temukan di dalam al Qur’an, karena kata
tersebut adalah kesatuan tentang ajaran agama Islam. Dalam kajian ilmu keislaman pada
masa salaf, semua jenis ilmu agama yang bersumber pada al Qur’an dan Hadits dinamakan
dengan “Tafaqquh fid-Dien” – baik itu menyangkut kepercayaan (aqoid), peribadatan dan
hukum-hukumnya (ubudiyah dan syari’ah) dan konsep-konsep keagamaan lainnya/Muamalah
siyasiyah) sebagaimana disebutkan dalam QS. At Taubah :122.
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S. At-
Taubah: 122)
Belakangan rumpun Ad Dien dikembangkan berdasarkan spesifikasi kajian, sehingga
menjadi disiplin ilmu yang bermacam-macam dengan sistematika dan metodologi yang
berbeda, sedangkan ad Dien itu sendiri menjadi rumah besar bagi rujukan dan keabsah-an
keilmuan Islam. Didalam al Qur’an kita menemukan banyak sekali kata-kata ad Dien, namun
kalau diklasifikasikan hanya memiliki tiga arti yaitu diantaranya :
1) Aturan-aturan agama
2) Ketaatan, kepatuhan, dan keikhlasan
3) Hari kiamat atau hari pembalasan

Dengan demikian dapat disimpulkan, Allah dengan sifat rahman dan rahim-Nya menurunkan
aturan-aturan agama untuk dijadikan pedoman mengarungi kehidupan dunia. Pedoman
tersebut memerlukan ketaatan dan kepatuhan serta keihlasan yang maksimal dari manusia itu
sendiri agar terwujud sisi ideal moral yang diinginkan oleh setiap aturan. Sebetulnya Allah
tidak membutuhkan ketaatan atau kepatuhan dari manusia, sebab Allah sudah memberikan
kebebasan memilih bagi manusia – apakah manusia mau beriman atau tidak, juga tidak ada
paksaan dalam agama, karena telah nyata perbedaan antara jalan kebenaran dan kesesatan.
Setiap hukum dan peraturan memerlukan kesadaran dan keihlasan dari pelaku untuk
menghasilkan atau mewujudkan maksud diadakannya hukum tersebut yaitu keselamatan,
ketentraman, keteraturan dan kebenaran
4. Ad-dinul Islam
Dinul Islam yang arti sederhananya “Agama Islam” adalah agama yang ajarannya
sangat sempurna karena datang langsung dari Allah SWT. Dinul islam dibawa dan diajarkan
oleh para Nabi dan Rasul, sejak Nabi Adam AS, hingga Nai Muhammad SAW. Sebagai nabi
terakhir.

Nasution khoirudin (pengantar studi islam, jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2006), hlm. 65

6
Bersumber dari kitab-kitab Allah dan sunnah para Nabi yang bersangkutan. Dinul
Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah SAW. Oleh karena itu Dinul Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Merupakan Din (Agama) yang paling lengkap serta satu-satunya agama yang di ridhoi Allah
SWT. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 19:
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
(QS: Ali Imran Ayat: 19)

Nasution khoirudin (pengantar studi islam, jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2006), hlm. 65

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi Studi Islam sebagai usaha untuk mempelajari secara mendalam tentang islam dan segala seluk beluk
yang berhubungan dengan agama isla

m sudah barang tentu mempunyai tujuan yang jelas, yang sekaligus menunjukan kemana Studi Islam
tersebut diarahkan. Dengan arah dan tujuan yang jelas itu, maka dengan sendirinya Studi Islam akan
merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis.

Dengan demikian Islam dapat berarti senantiasa tunduk, patuh dan meyerahkan diri kepada allah
SWT. Islam juga dapat berarti keselamatan dan kedamaian, karena orang yang telah masuk
Islam akan selamat dan damai di dunia maupun di akhirat

8
DAFTAR PUSTAKA

Ngainun Naim, 2011, Pengantar Studi Islam, Jogjakarta: Gre Publishing, Cet. I.

A Dictionary of Modern Written Arabic, oleh Hans Wehr. Ithaca, New York: Spoken
Languange service, Inc., 1976.
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Akademika pressindo, 1992.

Khoirudin Nasution, Pengantar Studi Islam, Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA,


2016.

Anda mungkin juga menyukai